http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes
M. Faradise Lekso
Abstract
This study aimed to 1) The difference between the effects exercise training methods breaststroke leg stom-
ach posture and supine body position against swimming speed 50 meters breaststroke. 2) The difference
between the effect high power and low limbs categories on the results the speed swimming 50 meters
breaststroke. 3) The interaction between training methods and power leg the swimming speed 50 meters
breaststroke. This type research is an experiment with a 2x2 factorial design, the population athletes age
group IV totaling 20 athletes, the sample this study with a total sampling techniques. Instrument test: 1)
leg power test, 2) breaststroke leg exercise program, 3) Test the speed swimming 50 meters breaststroke.
Data analysis techniques using two way ANOVA. Test for normality using lilliefors test and homogeneity
test using test Bartlet. The conclusion 1) There are differences in the effects exercise swimming breaststroke
body facedown position with supine body position against swimming speed 50 meters breaststroke. 2)
There is a difference between the effect power leg with high and low categories of the results the speed
swimming 50 meters breaststroke. 3) There is no interaction between method of pool exercises and leg
power to the results swimming speed 50 meters breaststroke.
213
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
lakukan dengan cara mengangkat kepala ke atas lengan dan kaki dalam berenang (Indik Karnadi,
permukaan air. Kepala mulai ditarik ke atas ke- 2007:1.14). Adanya dua kekuatan yang berpen-
tika lengan melakukan gerakan sapuan luar dan garuh terhadap gerakan ke depan dari perenang,
mencapai titik tertinggi ketika lengan melakukan maka seorang perenang dalam usahanya un-
akhir sapuan dalam. Kepala kembali dimasukkan tuk dapat berenang lebih cepat atau lebih baik,
ke dalam air pada saat lengan melakukan recovery haruslah ia berbuat sebagai berikut: mengurangi
(Tri Tunggal Setiawan, 2005:14). tahanan, menambah dorongan, mengurangi ta-
Gerakan Koordinasi Renang Gaya Dada. hanan dan sekaligus menambah dorongan. Olah-
Gerakan lengan dan gerakan kaki pada gaya dada raga renang mengenal adanya 3 macam tahanan:
tidak dilakukan secara bersama-sama juga tidak tahanan depan, tahanan geseran air, tahanan
dilakukan secara bergantian. Gerakan ini dilaku- pusaran air
kan secara beriringan antara gerakan lengan dan Prinsip Dorongan. Dorongan adalah
gerakan kaki. Koordinasi atau gerakan lengan kekuatan yang mendorong perenang maju kede-
dan gerakan kaki adalah sebagai berikut : Sikap pan. Dorongan ini dihasilkan oleh gerakan len-
meluncur dimana lengan dan kaki dalam kead- gan dan kaki perenang. Hal ini disebabkan oleh
aan lurus, dimulailah dayungan lengan, sampai tekanan yang diciptakan oleh lengan dan kaki
kira-kira pada pertengahan dayungan, barulah sewaktu menekan air ke belakang. Prinsip yang
rekaveri kaki mulai. Pada saat kaki melakukan selalu dipakai dalam teknik setiap gaya adalah
tendangan, maka lengan melalukan rekaveri. hukum gerakan ketiga dari Newton atau disebut
Lengan dan kaki berada pada keadaan lurus gaya hukum aksi reaksi. Hukum Newton ketiga
kembali untuk melakukan luncuran. Koordinasi mengatakan bahwa setiap aksi akan menghasil-
gerakan lengan dan gerakan pada gaya dada ber- kan reaksi yang sama yang berlawanan arahnya.
laku ketentuan sebagai berikut: Pull start, just be- Reaksinya adalah arah yang berlawanan dari ak-
fore legs recovery (Dayungan lengan sesaat sebelum sinya (Sumarno, 2005:8-9).
rekaveri kaki dimulai) dan Legs kick start, arms strat Latihan adalah proses yang sistematis dari
recovery (Tendangan kaki dimulai, demikian juga kegiatan berlatih atau bekerja secara berulang-
rekaveri lengan dimulai) (Sumarno, 2005:53). ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah
Mempelajari olahraga renang harus beban latihan atau pekerjaannya. Sistematis be-
memperhatikan hukum-hukum dan dalil-dalil rarti latihan dilaksanakan secara teratur, metodis,
yang berlaku terhadap benda yang bergerak di berkesinambungan dari yang mudah menuju ke
dalam air, antara lain hukum Newton, hukum yang lebih kompleks. Berulang-ulang berarti ger-
Archimedes, hukum Capilair. (Indik Karnadi akan yang dipelajari harus dilatih secara berulang
dkk, 2007:1.13). Berenang orang bergerak maju kali, agar gerakan yang semula sukar dilakukan
dengan dayungan lengan, tangan dan kayuhan dan koordinasi gerakan masih kaku akan men-
kaki. Namun bila untuk bergerak maju lebih ce- jadi lebih mudah, otomatis dan reflek gerakan-
pat tidak hanya memperhatikan dayungan len- nya. Aspek-aspek latihan: latihan fisik, latihan
gan, tangan dan kayuhan kaki saja, akan tetapi teknik, latihan taktik, latihan mental. Prinsip-
haruslah juga memperhatikan beberapa hal yang prinsip Latihan. latihan-latihan yang bertujuan
berkaitan dengan stroke mechanics atau biomekan- untuk peningkatan prestasi suatu cabang olah-
ika dalam olahraga renang seperti daya dorong raga harus mengedepankan latihan-latihan yang
dan hambatan (Muhammad Murni, 2000:13). sesuai dengan prinsip-prinsip latihan, beberapa
Dengan menguasai ilmu mekanika tersebut yang prinsip latihan yang dapat digunakan yaitu: Pe-
berlaku dan erat kaitannya dengan renang, akan manasan Tubuh, Metode Latihan, Prinsip Peda-
membuat orang lebih sadar tentang keuntungan gogik, Prinsip Individual, Prinsip Variasi.
dan kerugian setiap gerakan yang dilakukan. Latihan Tungkai Gaya Dada dengan Po-
Prinsip-prinsip mekanika renang antara lain: sisi Badan Telungkup dan Posisi Badan Telen-
Prinsip Tahanan. Saat seorang perenang tang. Latihan Tungkai Gaya Dada dengan Posisi
bergerak maju di dalam air selalu tergantung Badan Telungkup. Pada recovery gerakannya ada-
pada dua kekuatan. Kekuatan yang pertama lah sebagai berikut. Dari sikap meluncur kedua
adalah kekuatan yang menahan perenang untuk kaki dalam keadaan lurus, dimulailah gerakan
bergerak maju yang disebut tahanan, kekuatan ta- menarik kaki dengan cara lutut ditarik kebawah.
hanan ini disebabkan air di depan perenang yang Gerakan ini dilakukan dengan pelan untuk men-
menahannya untuk maju ke depan. Kekuatan gurangi tahanan. Telapak kaki selama tarikan
yang kedua adalah kekuatan yang menyebabkan tetap menghadap ke atas. Lebar antara kedua
perenang bergerak maju yang disebut dorongan, lutut terletak ditengah-tengah antara tumit dan
kekuatan dorongan ini dihasilkan oleh gerakan pantat. Jadi antara tumit, lutut dan pantat mem-
214
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
betuk huruf “V”. apabila lutut terlalu ditarik ke dapat tetap berada di bawah permukaan air, dan
depan sehingga lutut berada dibawah perut maka 3) Perenang dapat melakukan latihan dengan
pantat akan ke luar dari permukaan air, seba- tempat yang lebih luas atau terarah pada lin-
liknya apabila lutut terlalu dibelakang maka kaki tasan. Kekurangan metode latihan renang gaya
akan ke luar dari permukaan air. Pada akhir recov- dada dengan posisi badan telungkup antara lain:
ery ini telapak kaki dari keadaan lurus ke kead- 1) Pelatih agak sulit mengontrol atau melihat
aan tertekuk. Gerakan tendangan kaki dimulai kesalahan gerak perenang karena ada gerakan
setelah berakhirnya gerakan recovery kedua kaki perlajuan, 2) Pada awal latihan tumit cenderung
(whip-kick). Kedua kaki ditendang ke arah luar keluar ke atas permukaan air dan paha mem-
dan dirapatkan kembali. Gerakan ini melingkar buka terlalu lebar, 3) Jika perenang belum pan-
setengah lingkaran, kecepatan gerakan tendangan dai berenang maka resiko tenggelam akan lebih
kaki dimulai dari gerakan pelan kemudian cepat besar, wajah dan hidung posisinya datar dengan
pada waktu kaki memutar atau mencambuk gera- permukaan air.
kannya adalah yang palingkeras, untuk kemudian Kekuatan dan daya ledak menurut Paulus
kaki menjadi rapat dan lurus. Akhir dari gerakan Pesurney dalam M. Nasution (2008:5) adalah
tendangan kaki (gerakan mencambuk) telapak kemampuan dari sistem syaraf otot untuk men-
kaki dari keadaan tertekuk menjadi lurus kembali. gatasi ketahanan, melawan ketahanan dan me-
(Sumarno, 2005:45-46). nahan tahanan. Sedangkan pendapat lain meny-
Kelebihan dan Kekurangan Metode Lati- atakan daya ledak adalah kemampuan seseorang
han Tungkai Gaya Dada dengan Posisi Badan untuk mempergunakan kekuatan maksimum
Telungkup. Kelebihan metode latihan renang gaya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-
dada dengan posisi badan telungkup antara lain: pendeknya (M. Sajoto, 1995:8). Power tungkai
1) Perenang dapat merasakan langsung luncuran, yang dimiliki seorang atlet dapat menentukan
2) Perenang dapat langsung merasakan kekuatan tingkat keberhasilan dalam melakukan gerakan
tungkai dengan hasil luncuran ke depan dan dapat tendangan tungkai gaya dada yang maksimal,
melatih cara pengambilan nafas, dan 3) Perenang dimana gerakan tungkai gaya dada dilakukan
dapat melakukan latihan dengan tempat yang leb- dengan kecepatan dan kekuatan dalam waktu
ih luas atau terarah pada lintasan. Kekurangan yang sangat cepat agar dapat menghasilkan
metode latihan renang gaya dada dengan posisi dorongan yang maksimal saat melakukan gera-
badan telungkup antara lain: 1) Pelatih agak su- kan tendangan tungkai gaya dada. Tingkat power
lit mengontrol atau melihat kesalahan gerak per- tungkai tinggi dan power tungkai rendah, untuk
enang karena ada gerakan perlajuan, 2) Pada awal pembagiannya ditentukan dengan cara mencari
latihan tungkai cenderung ke bawah dan paha rata-rata dari keseluruhan jumlah nilai dari tes
membuka terlalu lebar. power tungkai, untuk nilai tes power tungkai di
Latihan Tungkai Gaya Dada dengan Po- atas rata-rata masuk dalam kategori power tung-
sisi Badan Telentang. Posisi badan lurus telentang kai tinggi dan untuk nilai power tungkai dibawah
(stream line) tangan terjulur penuh ke sebelah atas rata-rata masuk dalam kategori power tungkai
kepala dengan paha lurus, jarak antara ke dua lu- rendah.
tut sekita 4 inci, ayunkan tumit sejauh mungkin ke
belakang dengan pergelangan kaki ditekuk sepe- Metode
nuhnya. Putar telapak kaki hingga jari-jari meng-
hadap ke arah luar, pastikan pada saat menga- Jenis penelitian ini adalah penelitian
yunkan ke dua telapak kaki ke luar, berputar dan kuantitatif dengan metode eksperimen yang ber-
kembali, telapak kaki maju dari pada lutut. Ayun- tujuan untuk membandingkan dua perlakuan
kan kaki keluar sejauh mungkin, dengan ke dau yang berbeda kepada subjek penelitian dengan
kaki terpisah selebar mungkin, kemudian tekan air menggunakan teknik desain faktorial. Menurut
di antara ke dua kaki sambil meluruskan lutu dan Sudjana (2002:148) eksperimen faktorial adalah
jari kaki pada akhir ayunan kaki meluncur sampai eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah
berhenti (Thomas David G, 2002:136). faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan
Kelebihan dan Kekurangan Metode Lati- semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam
han Tungkai Gaya Dada dengan Posisi Badan eksperimen. Data dalam penelitian ini disusun
Telentang. Kelebihan metode latihan renang gaya suatu kerangka desain penelitian dengan ran-
dada dengan posisi badan telentang antara lain: cangan faktorial 2 x 2.
1) Perenang dapat merasakan langsung luncuran, Keterangan Tabel 1:
2) Perenang dapat langsung merasakan kekuatan A1B1: Kelompok atlet yang memiliki power
tungkai dengan hasil luncuran ke depan dan tumit tungkai kategori tinggi diberi perlakuan metode
215
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Latihan Renang Gaya Dada dengan Metode Latihan dan Tingkat
Power Tungkai Atlet
latihan tungkai dengan posisi badan telungkup. rendah dengan kriteria di atas rata-rata masuk
A2B1: Kelompok atlet yang memiliki power tung- kategori tinggi dan dibawah rata-rata masuk
kai kategori tinggi diberi pelakuan metode lati- kategori rendah 3) Membagi kelompok dengan
han tungkai dengan posisi badan telentang. power tungkai kategori tinggi dan rendah menjadi
A1B2: Kelompok atlet yang memiliki power tung- 2 kelompok.
kai kategori rendah diberi perlakukan metode Teknik analisis data yang digunakan un-
latihan tungkai dengan posisi badan telungkup. tuk pengujian hipotesis penelitian ini yaitu den-
A2B2: Kelompok atlet yang memiliki power tung- gan teknik analisis varian (ANAVA) dua jalur,
kai rendah diberi perlakuan metode latihan tung- dan uji normalitas menggunakan uji liliefors dan
kai dengan posisi badan telentang. uji homoginitas varians menggunakan uji bartlet.
Analisis of variance atau ANOVA merupakan
Populasi dalam penelitian ini adalah at- salah satu teknik analisis multivariate yang ber-
let kelompok umur IV Perkumpulan Renang fungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua
Spectrum Semarang, sebagai dasar pengambilan kelompok data dengan cara membandingkan
populasi sebagai berikut: (1) Mempunyai jenis variansinya. Analisis varian termasuk dalam kat-
kelamin yang berbeda, yaitu laki-laki dan perem- egori statistik parametric.
puan.(2). Semuanya adalah atlet kelompok umur
IV Perkumpulan Renang Spectrum Semarang, Hasil dan Pembahasan
dan (3) memiliki usia yang hampir sama yaitu
antara 9-11 tahun. Populasi yaitu atlet kelompok Hasil penelitian dan pembahasan hasil
umur IV Perkumpulan Renang Spectrum Sema- latihan renang gaya dada pada atlet kelompok
rang. Teknik pengambilan sampel adalah Total umur IV Perkumpulan Renang Spectrum Sema-
sampling, jumlah sampel 20 orang. Pengambilan rang, disajikan pada Tabel 2.
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Gambaran menyeluruh dari rata-rata hasil
teknik-teknik sebagai berikut: (1) Menggunakan latihan renang gaya dada pada masing-masing
tes power tungkai (2) Mengelompokkan sampel kelompok sel (kelompok Perlakuan) memiliki
menjadi 2 (dua) kelompok yaitu sampel dengan hasil renang gaya dada yang berbeda. Nilai has-
kategori power tungkai tinggi dan rendah, untuk il latihan renang gaya dada masing-masing sel
pembagian kategori power tungkai tinggi dan (kelompok Perlakuan) adalah sebagai berikut :
216
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
217
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
Hasil penelitian ini latihan tungkai gaya Interaksi antara Metode latihan dan Power
dada posisi badan telungkup menunjukkan tungkai terhadap Hasil Kecepatan Berenang 50
bahwa perbedaan hasil metode latihan renang Meter Gaya Dada
gaya dada dengan posisi badan telentang terha- Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ter-
dap kecepatan berenang 50 meter gaya dada pada dapat interaksi antara metode latihan renang dan
atlet kelompok umur IV Perkumpulan Renang power tungkai terhadap hasil kecepatan berenang
Spectrum Semarang. Pada penelitian ini latihan 50 meter gaya dada pada atlet kelompok umur IV
renang gaya dada posisi badan telungkup menun- Perkumpulan Renang Spectrum Semarang. Den-
jukkan hasil yang lebih baik (cepat) dibandingkan gan demikian hasil yang diperoleh tingkat power
dengan model latihan dengan menggunakan lati- tungkai yang tinggi dan yang rendah berpengaruh
han renang gaya dada posisi badan telentang, hal banyak terhadap penggunaan kekuatan untuk
ini dapat dilihat dari rata-rata yang menunjukkan menghasilkan kecepatan berenang 50 meter gaya
bahwa model latihan dengan latihan renang gaya dada. Dan terdapat perbedaan pengaruh latihan
dada posisi badan telungkup lebih baik diband- renang gaya dada dengan posisi badan telung-
ing dengan latihan renang gaya dada posisi kup dengan posisi badan telentang terhadap ke-
badan telentang yaitu ( 00.50.94 < 00.56.66 ). cepatan berenang 50 meter gaya dada pada atlet
kelompok umur IV Perkumpulan Renang Spec-
Perbedaan Antara Atlet yang memiliki tingkat trum Semarang. Hal tersebut ditunjukan hasil ke-
Power Tungkai tinggi dan rendah terhadap Hasil cepatan berenang 50 meter gaya dada pada atlet
Kecepatan Berenang 50 Meter Gaya Dada. kelompok umur IV Perkumpulan Renang Spec-
Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa trum Semarang pada atlet dengan power tungkai
atlet yang memiliki power tungkai mendapatkan tinggi dengan latihan renang gaya dada dengan
hasil yang lebih baik dibandingkan dengan at- posisi badan telungkup (00.48.89) maupun den-
let dengan power tungkai rendah. Hasil peneli- gan posisi badan telentang (00.53.967), maupun
tian menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan pada atlet dengan power tungkai rendah dengan
pengaruh antara power tungkai dengan kategori latihan renang gaya dada dengan posisi badan tel-
tinggi dan rendah terhadap hasil kecepatan ber- ungkup (00.52.99) maupun dengan posisi badan
enang 50 meter gaya dada pada atlet kelompok telentang (00.59.35). Hal ini memberikan hasil
umur IV Perkumpulan Renang Spectrum Sema- bahwa latihan tungkai gaya dada dengan posisi
rang. Perbedaan hasil kecepatan berenang 50 badan telungkup memberikan hasil lebih baik
meter gaya dada pada atlet kelompok umur IV dibandingkan dengan latihan renang gaya dada
Perkumpulan Renang Spectrum Semarang pada dengan posisi badan telentang pada atlet dengan
atlet dengan power tungkai tinggi (00.51.43) lebih power tungkai tinggi maupun rendah, dikarena-
cepat dibandingkan dengan atlet dengan power kan metode latihan dengan posisi badan telung-
tungkai rendah ( 00.56.17). Hal ini disebabkan kup memiliki kelebihan dibandingkan dengan
karena atlet dengan power tungkai tinggi memiliki latihan dengan posisi badan telungkup.
komponen penggerak utama dalam renang gaya
dada, sedangkan untuk atlet yang memiliki power Simpulan
tungkai rendah memiliki komponen penggerak
utama dalam renang gaya dada tetapi dorongan Simpulan: (1) Terdapat perbedaan pen-
atau perlajuan pada saat melakukan tendangan garuh latihan renang gaya dada dengan posisi
tungkai gaya dada kurang maksimal dibandingan badan telungkup dengan posisi badan telentang
dengan atlet yang memilki power tungkai tinggi. terhadap kecepatan berenang 50 meter gaya
Dalam gerakan tungkai gaya dada, power tungkai dada pada atlet kelompok umur IV Perkumpu-
dapat mempengaruhi hasil kecepatan berenang lan Renang Spectrum Semarang. Hasil kecepa-
gaya dada, terutama power tungkai karena mem- tan berenang 50 meter gaya dada pada atlet pada
bantu memberi dorongan atau perlajuan pada kelompok sampel yang memperoleh model lati-
saat melakukan tendangan tungkai gaya dada. han renang gaya dada dengan posisi badan tel-
Dengan demikian atlet renang dengan power ungkup lebih baik dibandingkan kelompok yang
tungkai yang tinggi memiliki kecepatan yang leb- memperoleh model latihan renang gaya dada
ih baik dibandingkan dengan atlet dengan power dengan posisi badan telentang.(2) Terdapat per-
tungkai yang rendah, karena atlet yang memiliki bedaan pengaruh antara power tungkai dengan
power tungkai tinggi dapat menghasilkan doron- kategori tinggi dan rendah terhadap hasil kece-
gan yang maksimal pada saat melakukan gerakan patan berenang 50 meter gaya dada pada atlet
tendangan tungkai gaya dada. kelompok umur IV Perkumpulan Renang Spec-
trum Semarang. Hasil kecepatan berenang 50
218
M. Faradise Lekso/Journal of Physical Education and Sports 2 (1) (2013)
meter gaya dada pada atlet dengan power tungkai 12.50 WIB
tinggi lebih baik jika dibandingkan dengan atlet Indik Karnadi. 2007. Renang. Jakarta: Universitas Ter-
dengan power tungkai rendah. (3) Tidak terdapat buka
interaksi antara metode latihan renang dan power Lembaga Akreditasi Nasional Keolahragaan (LAN-
tungkai terhadap hasil kecepatan berenang 50 KOR). 2007. Teori Kepelatihan Dasar (Materi
Untuk Kepelatihan Tingkat Dasar). Jakarta: Ke-
meter gaya dada pada atlet kelompok umur IV
menterian Pemuda dan Olahraga.
Perkumpulan Renang Spectrum Semarang. At- Muhammad Murni. 2000. Renang. Jakarta: Depdikbud
let yang memiliki power tungkai tinggi maupun Nanang Martono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.
rendah dapat dilakukan latihan renang gaya dada Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
dengan posisi badan telungkup maupun dengan Nana Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tar-
posisi badan telentang. sito.
Saran sebagai berikut : (1) Hasil penelitian Soegiyanto KS. 2004. Sistem Pembinaan Olahraga Presta-
ini dapat digunakan sebagai metode alternatif si (Makalah dalam Seminar Nasional Pembinaan
pada latihan renang gaya dada di Perkumpu- Olahraga Dilingkungan TNI dan POLRI Kerjasa-
ma FIK UNNES dengan DIRJEN Olahraga Dep-
lan renang Spectrum Semarang, karena dengan
diknas. Semarang.
latihan renang gaya dada posisi badan telungkup Sumarno. 2005. Olahraga Pilihan II. Jakarta: Universi-
ternyata menunjukkan hasil kecepatan renang tas Terbuka.
gaya dada yang lebih baik. (2) Bagi peneliti yang Thomas, David G. 2002. Renang Tingkat Mahir. Jakar-
akan melakukan penelitian sejenis, hasil ini hen- ta: Raja Grafindo Persada
daknya dapat dipakai sebagai rujukan dan pem- . 2005. Swimming Steps to Succes. United States of
banding bagi penelitian selanjutnya. America: Human Kinetics, Inc.
Tri Tunggal Setiawan. 2005. Ketrampilan Renang II.
Daftar Pustaka Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Uni-
versitas Negeri Semarang.
Yunyun Yudiana. 2009. Materi Pokok Dasar-dasar Ke-
FINA Hand Book 2009-2013. Constitution and Rules.
pelatihan. Jakarta. Universitas Terbuka.
Federation Internationale de Natation. http://
www.gatorswimteam.org/ 2004/5/ breaststroke2.
jpg. Diunduh tanggal 26 November 2012 pukul
219