Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH LATIHAN TUBE KICK TERHADAP KETERAMPILAN

RENANG GAYA DADA MAHASISWA FIK UNJA


Ilham, Wawan Junresti Daya, Alek Oktadinata
Email: ilham_bugis@unja.ac.id, alek_oktadinata@unja.ac.id, wawanfik@unja.ac.id
Abstrack
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh latihan tube kick terhadap
keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK Universitas Jambi Program Studi
Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016 kelas A. sedangkan manfaatnya adalah : 1)
untuk Pelatih renag adalah, agar dapat dijadikan dasar dalam melatih atlitnya untuk
meningkatkan keterampilan renag gaya dada. 2) Untuk Dosen dan guru adalah, agar dapat
dijadikan acuan dalam mengajar mahasiswanya atau murid-muridnya dalam meningkatkan
keterampilan renang gaya dada. 3) untuk akademisi atau ilmuan adalah, agar hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan wawasan keilmuan khususnya
renang gaya dada. 4) bagi atlit renang gaya dada diharapkan melatih dirinya dengan
menggunakan latihan tube kick untuk meningkatkan kecepatan dan keterampilan mereka
dalam melakukan renang gaya dada.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan
One Group Pretest-Postet Design. Variabel penelitian ini terdiri dari variable bebas yaitu
Latihan Tube Kick dan variable terikan yaitu Keterampilan Renang Gaya Dada. Instrumen
penelitian ini menggunakan tes renang gaya dada sambil dilakukan observasi menggunakan
lembar observasi keterampilan renang gaya dada dengan mencocokkan apa yang dilakukan
oleh sampel dengan apa yang tertera pada lembar observasi, nilai yang diperoleh
berdasarkan kesesuain apa yang dilakukan oleh sampel dengan yang ada di lembar
observasi. Lembar observasi yang digunakan telah dilakukan uji coba untuk melihat
validitas dan realibilitas. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Uji t, namun
sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil pengujuan
hipotesis diperoleh thitung = 2,867 > ttabel = 1.98, berarti hipotesis penelitian yang
mengatakan ada pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan renang gaya dada
mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016 kelas A diterima.
Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan
renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016
kelas A.
Kata Kunci: Tube Kick, Keterampilan, Renang Gaya dada

A. Latar Belakang
Renang adalah olahraga yang sangat baik terhadap pertumbuhan tubuh karena
dengan renang seluruh anggota tubuh dapat bergerak secara bebas mulai dari kaki, tangan
hingga kepala. Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang wajib
dilombakan pada setiap pesta olahraga multi event, karena itu maka cabang olahraga

1
renang perlu disebarluaskan dimasyarakat secara merata. Untuk memasyarakatkan olahraga
renang tersebut maka jalur yang dianggap tepat adalah melalui jalur pendidikan sekolah,
dimulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Untuk dapat berenang dengan trampil selain didukung oleh kondisi fisik yang baik
juga dibutuhkan beberapa teknik dasar renang yang harus dikuasai oleh perenang seperti:
posisi badan dalam air, gerakan lengan, gerakan tungkai, pengambilan napas, serta gerakan
koordinasi dan yang terakhir adalah teknik star.
Dalam mempelajari renang gaya dada yang pertama kali harus kita bentuk adalah
keterampilan dasar berdasarkan mekanika gerak dari gaya renang, artinya perenang gaya
dada harus memiliki tipe atau gaya tersendiri sesuai dengan mekanika gerak gaya yang ada
pada renang gaya dada. Begitu juga pada pelaksanaan latihan harus memperhatikan prinsip
kekhususan terutama pada bagian fisik tertentu yang dapat menunjang keterampilan
perenang tersebut. Sebagaiman dikemukakan oleh Moglischo, Ernest W, (1993:508),
seorang ahli renang bahwa dalam melatih renang gaya dada agar lebih memperhatikan
gerakan tungkai karena peran tungkai lebih dominan daripada gerakan lengan.
Menurut Lutgen K. dan N. Hamilton (1997:552) mengatakan bahwa untuk
mendapatkan kekuatan dorongan yang besar dan teknik gaya dada yang baik, maka
kekuatan otot tungkai harus dilatih dengan beban, salah satu bentuk latihan kekuatan otot
tungkai yang sangat baik dilakukan adalah dengan melakukan latihan tube kick, Untuk itu
dalam penelitian dilakukan latihan tube kick sambil melatih gerakan tungkai renang gaya
dada, dengan maksud untuk meningkatkan keterampilan renang gaya dada.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut apakah ada pengaruh
latihan tube kick terhadap keterampilan reanang gaya dada mahasiswa FIK Universitas Jambi
Program Studi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016.

1. Keterampilan Renang Gaya Dada


Renang gaya dada merupakan renang yang mempokuskan tekniknya pada gerakan
kaki, karena gerakan kakilah yang banyak melakukan gerakan untuk mendorong agar
terjadi percepatan sementara gerakan tangan hanya sedikit membantu percepatan pada
renang gaya dada tersebut.

2
James G. Hay (1978:339) mengatakan bahwa keterampilan renang gaya
dada lebih banyak dihasilkan oleh gerakan tungkai dibanding gerakan lengan. Hal ini
disebabkan karena tenaga dorong yang dihasilkan oleh gerakan tungkai untuk luncuran
kedepan lebih besar jika dibandingkan dengan dorongan yang dihasilkan dari gerakan
tarikan lengan.
Menurut Saharuddin Ita (2009:54) keterampilan reanang gaya dada adalah
kemampuan seseorang untuk melakukan renang gaya dada dengan teknik dasar yang
baik serta terkoordinasi dengan lancar, tepat dan cepat.
Dari pengertian keterampilan renang gaya dada di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan renang gaya dada adalah kemampuan melakukan perpaduan gerakan
tungkai dan tarikan lengan dengan baik dan benar serta cepat untuk memberikan daya
dorong kedepan diikuti dengan teknik pengambilan napas yang tepat. Berikut
dijelaskan beberapa hal yang terkait dengan keterampilan renang gaya dada antara lain:
2. Renang Gaya Dada
Berenang merupakan suatu kegiatan melintas di atas permukaan air dengan
menggunakan gerakan-gerakan anggota tubuh. Renang gaya dada adalah gaya yang
pertama-tama dipelajari oleh kebanyak orang pada waktu mereka mulai belajar
berenang. Renang gaya dada merupakan gaya yang paling efektif digunakan untuk
berenag jarak jauh, sebagaimana dilakukan oleh Kapten Webb ketika menyebrangi
selat, (David Heller, 1998:22)
Renang gaya dada adalah renang yang dilakukan mulai dari star sampai finis posisi
badan tetap tertelungkup, posisi tersebut dipertahankan sambil melakukan gerakan
menarik dengan posisi kedua tangan lurus kedepan, kedua punggung tangan saling
bersinggungan dan kedua telapak tangan menghadap keluar sambil melakukan tarikan,
julurkan seperti posisidi atas di atas lakukan berulang-ulang, gerakan tangan selalu
bersamaan dan dikuti dengan dorongan dari ketua tungkai dengan cara menyepak, tarik,
menyepak, tarik begitulah seterusnya, gerakan kedua tungkai ini dilakukan secara
bersamaan dalam posisi horizontal. Setiap satu rangkaian yaitu satu kali dorongan
tungkai dan satu kali tarikan tangan lurus dilakukan pengambilan napas, kepala sedikit

3
terlihat di atas permukaan air dan memecah permukaan air, (Fina Hand book, 2005
2009:137)
Renang gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan
diluruskan ke depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah
air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di
permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki,
(http:// edukasicenter.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-renang-gaya-dada.html, diakses
tanggal 12 Pebruari 2017).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa renang gaya dada
adalah kegiatan melintas di atas permukaan air dengan posisi badan mulai dari star
sampai finis dilakukan dengan posisi badan tertelungkup sambil kedua lengan
melakukan gerakan menari dengan posisi telapak tangan menghadap keluar sambil
kedua tungkai melakukan gerakan mendorong dengan cara kedua tungkai menyepak,
tarik secara berulang-ulang dan bersamaan.
3. Teknik Dasar Renang Gaya Dada
Menurut David Haller (1998:23-31) teknik dasar gerakan renang gaya dada terdiri
dari: posisi tubuh, gerakan kaki, gerakan lengan, koordinasi gerakan kaki dengan lengan
serta pernapasan, gerakan star dan finish. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
dirangkum bahwa teknik dasar gerakan renang gaya dada antara lain:
1) Posisi tubuh
Posis tubuh pada renang gaya dada sama dengan posisi tubuh pada gaya renang
yang lain yaitu rata-rata air. Posisi ini terjadi setelah perenang melakukan star
kemudian meluncur meluruskan kedua lengannya kedepan berada di samping
telinga, dagu dimasukkan kedalam leher sehingga kepala sedikit di atas permukaan
air dan badan mengapung di air.

4
Gambar 1: Posisi tubuh renang gaya dada dalam air
Sumber: Aip Syarifuddin dan Muhadi, (1993:231)

2) Gerakan kaki
Gerakan permulaan: Berdiri di piaggir kolam, badan menghadap ke pinggir kolam,
kedua tangan berpegangan pada pinggir kolam. Kemudian angkat badan dan kedua
kaki ke atas permukaan air, hingga badan dan kedua kaki larus berada di atas
permukaan air.
Proses Gerakannya: Tarik kedua lutut ke samping agak serong ke bawah, kedua
tumit rapat. Kedua tumit dilepaskan, kedua kaki dibuka lebar ke samping.
Kemudian dengan gerakan yang kuat secepatnya kedua kaki itu rapatkan kembali
hingga keadaan badan dan kedua kaki kembali lurus seperti sikap semula. Ketika
merapatkan kedua kaki usahakan agar pergelangan kaki tetap lemas. Setelah kedua
kaki rapat lurus ke belakang, segera kedua lutut tarik lagi ke samping, kedua tumit
rapat. Kedua tumit dilepaskan kedua kaki dibuka ke samping lebar, dan segera
kedua kaki rapatkan lagi. Demikian gerakan seterusnya dan lakukan berulang-ulang
hingga gerakan benar-benar dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Gambar 2: Posisi kaki renang gaya dada


Sumber: Aip Syarifuddin dan Muhadi, (1993:231)
3) Gerakan tangan
Gerakan permulaan: Berdiri di dalam kolam, kedua kaki dibuka, badan
dibungkukkan ke atas permukaan air. Kedua tangan lurus ke depan, telapak tangan
menghadap ke bawah, jari-jari tangan dirapatkan, dan muka menghadap ke dalam
air.

5
Proses Gerakannya: Sambil menekan air, kedua tangan tarik ke samping agak
serong ke bawah, telapak tangan menghadap ke samping dengan jari-jari tangan
tetap rapat, dan sikut tetap lurus. Kemudian pada saat kedua tangan berada kira-kira
di bawah bahu. secepat mungkin kedua sikut dibengkokkan atau dilipat, hingga
kedua tangan berada di bawah dada dan telapak tangan menghadap kebawah, terus
dorong lagi ke depan lurus. Demikian seterusnya kedua tangan digerakkan dari
depan ke samping serong ke bawah, kemudian kedua siku dilipat, dan kedua tangan
dorong lagi ke depan lurus, gerakan ini dilakukan berulang-ulang hingga dapat
dikuasai dengan baik dan lancar. Pada waktu menarik kedua tangan ke samping
serong ke bawah, kepala diangkat atau muka di angkat ke atas permukaan air (untuk
mengambil nafas) dan waktu lurus lagi kedua tangan ke depan muka dimasukkan ke
dalam air (nafas dikeluarkan dalam air).

Gambar 3 : Gerakan tangan renang gaya dada


Sumber : https://www.google.co.id/search?q=gerakan+lengan+gaya+
dada&biw=1366&bih=623&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=
2&ved=0ahUKEwjFmJWA74rSAhVCuI8KHQmtBdYQ_AUIBygC#
imgrc=b30FUMH9CXSjpM: (diakses tanggal 12 Pebruari 2017).
4) Koordinasi gerakan tangan dan kaki serta penagmbilan pernapasan
Cara melakukan gerakan koordinasi gerakan tangan dan kaki serta pengambilan
napas. sebagai berikut:
Sikap permulaan: Sama pada latihan meluncur, (posisi tubuh renang gaya dada
dalam air)
Gerakannya: Tolakan kaki pada dinding kolam sekuat-kuatnya hingga badan
meluncur lurus ke depan di atas permukaan air. Pada waktu badan meluncur di atas
permukaan air, kedua lutut ditarik ke samping agak serong ke bawah, kedua tumit

6
rapat. Kedua tangan ditarik ke samping serong ke bawah kepala diangkat (untuk
mengambil nafas), pada saat kedua sikut dilipat berada di bawah dada, kedua tumit
dilepaskan hingga kedua kaki terbuka ke samping. Kemudian bersamaan dengan
mendorong kedua tangan lurus ke depan, kepala atau muka masukkan lagi ke dalam
air (nafas dikeluarkan), kedua kaki secepatnya dirapatkan hingga keadaan selurus
badan (termasuk kedua tangan dan kedua kaki) lurus merupakan satu garis lurus.
Perlu diperhatikan bahwa gerakan merapatkan kedua kaki itu gerakannya seperti
cambuk atau mencambuk.

Gambar 4 : Koordinasi Gerakan renang gaya dada


Sumber : Aip Syarifuddin dan Muhadi, (1993:233)

5) Gerakan star
Star yang digunakan pada renang gaya dada dilakukan di atas balok star dengan
meloncat, urutan star pada gaya dada antara lain:
a) Pada saat wasit meniup pluit panjang, perenang melangkah naik ke atas balok
star dan diam di atas, kedua ujung jari dikaitkan pada bibir balok star.
b) lakukan sikap membungkuk dengan kedua lengan lurus sambil berpegangan
pada bibir balok star, pandangan lurus kedepan,
c) Pada abab-aba selanjutnya perenang melepaskan pegangan sambil
membungkukkan tubuh mendekati air dengan sikap lengan diayunkan
kebelakang dengan ayunkan lengan bergerak kedepan sehingga tubuh bergerak
maju, dengan dorongan ayunan itu tubuh condong kepermukaan air, sikap
tubuh yang akan jatuh dibantu tumpuan telapak kaki meloncat meninggalkan
balok star dan badan mulai lepas landas.
d) Saat tubuh melayang lengan dan kaki diusahakan dengan sikap yang lurus saat
masuk kepermukaan air.

7
Gambar 5: Posisi star renang gaya dada
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=posisi+start+renang+gaya+
dada&espv=2&biw=1366&bih=662&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUK
Ewi9oNO2oI3SAhVBt48KHV_MDqgQ_AUIBygC#imgdii=6M5AIq_8u-
69_M:&imgrc=1SmCBEQliJiakM (diakses tanggal 13 Pebruari 2017).

6) Pembalikan
Untuk gerakan pembalikan renang gaya dada sama seperti gaya renang lainnya,
perenang harus menyentuh dinding kolam sebelum melakukan pembalikan. Adapun
aturan pembalikan renang gaya dada sebagai berikut:
a) Pada saat perenang tiba di dinding pembalikan kedua lengan diluruskan secara
bersamaan sampai kedua telapak tangan menyentuh diding.
b) Setelah kedua telapak tangan menyentuh dinding, salah satu tangan dilepaskan
kemudian ditarik kesamping sambil memutar badan hingga kedua telapak kaki
menyentuh dinding sambil menekuk kedua lutut secara bersamaan dan kedua
lengan didepan dada.
c) Selanjutnya meluruskan kedua lengan kedepan melalui tumpuan kaki
melakukan dorongan untuk meninggalkan diding, setelah meninggalkan diding
perenang melakukan gerakan lengan dan kaki satu kali baru diperbolehkan
keluar mengambil napas untuk melakukan renang selanjtnya. Untuk jelasnya
lihat gambar berikut berdasarkan anak panah.

8
Gambar 6: Posisi pembalikan renang gaya dada
Sumber : https://www.google.co.id/search?q=posisi+start+renang+gaya+
dada&espv=&biw=1366&bih=662&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKE
wi9oNO2oI3SAhVBt48KHV_MDqgQ_AUIBygC#imgdii=6M5AIq_8u-
69_M:&imgrc=1SmCBEQliJiakM (diakses tanggal 13 Pebruari 2017).

7) Finish
Sedang gerakan finish pada renang gaya dada yaitu perenang harus menyentuh
dindidng kolam dengan kedua telapak tangan secara bersamaan, gerakan ini sama
dengan gerakan finish pada renang gaya kupu-kupu (lihat gambar 7), sedang untuk
renang gaya bebas dan gaya punggung boleh menyentuh finish dengan satu tangan.

Gambar 7: Posisi finish renang gaya dada


Sumber : https://www.google.co.id/search?q=posisi+start+renang+gaya+
dada&espv=2&biw=1366&bih=662&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ah
UKEwi9oNO2oI3SAhVBt48KHV_MDqgQ_AUIBygC#imgdii=6M5AIq_8u-
69_M:&imgrc=1SmCBEQliJiakM (diakses tanggal 13 Pebruari 2017).

4. Latihan tube kick


Latihan tube kick pada dasarnya adalah bentuk latihan yang dilakukan untuk
membentuk kekuatan otot tungkai pada umumnya, namun pada latihan tube kick ini
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan otot kaki para perenang dengan maksud agar
perenang memiliki keterampilan dan kecepatan renang pada umumnya. Kecepatan dan
keterampilan renang gaya dada sangat dipengaruhi oleh kemampuan otot tungkai, karena
itulah maka pada penelitian ini dilakukan latihan tube kick untuk meningkatkan

9
keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga
angkatan 2015/2016 kelas A.
Latihan tube kick adalah latihan yang dilakukan untuk peningkatan power kaki,
dengan mengikat karet di pinggang dan menarik dengan melakukan gerakan kaki
sekuat-kuatnya. Berikut bentuk latihan tube kick yang dilakukan pada penelitian ini
dalam rangka meningkatkan keterampilan renang gaya dada.

Gambar 8: Bentuk Latihan Tube Kick Sumber : Dokumentasi Peribadi

Latihan tube kick adalah bentuk latihan Peningkatan power kaki, dengan cara
mengikat ujung karet di pinggang sementara ujung yang lainnya diikat di pinggir
kolam atau dipegang teman yang lain kemudian perenang menarik dengan melakukan
gerakan kaki gaya dada ditempat sekuat-kuatnya di dalam air secara terus menerus,
sementara kedua lengan perenang lurus kedepan dalam posisi diam, latihan tube kick
ini pada umumnya digunakan untuk perenang gaya dada, karena renang gaya sangat
ditentukan oleh kemampuan otot tungkai perenang gaya dada tersebut.
Latihan tube kick adalah bentuk latihan yang dilakukan di dalam air untuk
membentuk kekuatan pada tungkai sekaligus memperbaiki gerakan-gerakan kaki dan
tangan perenang gaya dada, sehingga dengan latihan ini tube kick diduga dapat
meningkatkan keterampilan renang gaya dada.
Berdasarkan uraian diatas, dapat digambarkan bagan kerangka berpikir sebagai
berikut:

Bagan Kerangka Berpikir.

10
B. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang tinjauan pustaka dan kerangka berpikir maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ada pengaruh latihan tube kick terhadap
keterampilan reanang gaya dada mahasiswa FIK Universitas Jambi Program Studi Kepelatihan
Olahraga angkatan 2015/2016.
C. Metodologi dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, dimana terdapat perlakuan sebagai
variabel bebas, perlakuan ini diharapkan dapat mempengaruhi variabel terikat. Adapun
yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan tube kick Sedangkan
variabel terikat yaitu keterampilan renang gaya dada. Metode penelitian di atas sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008: 107) bahwa penelitian eksperimen ada perlakuan
(treatment), dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
Penelitian ini menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design, yaitu
memberikan perlakuan pada variabel bebas namun sebelumnya dilakukan pretest kemudian
dilakukan perlakuan dan diakhiri dengan Postest, seperti design berikut:

Keterangan : Y1 = pretest
X = perlakuan (treatment)
Y2 = Postest

D. Populasi dan sampel


Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Program
Studi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016, yang terdiri dari kelas A dan B. Sedang
sampel penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016
kelas A
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan renang gaya
dada pada penelitian ini adalah tes renang gaya dada sambil melakukan observasi terhadap

11
sampel dengan menggunakan pedoman lembar observasi, yang berisi teknik star, gerakan
lengan, gerakan tungkai, gerakan mengambil napas, gerakan koordinasi, gerakan finish.
Adapun normana keterampilan renang gaya dada sebagai berikut:
Tabel 1: Norma Keterampilan Renang
Gaya Dada

N0 Skor Kriteria
1 17 18 Sempurna
2 14 16 Baik
3 11 13 Cukup
4 8 10 Kurang
5 67 Kurang Sekali

F. Teknik Pengumpulan Data


Data penelitian tentang keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi
Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016 kelas A diperoleh dengan melakukan tes awal
dan tes akhir terhadap sampel penelitian tentang keterampilan renang gaya dada dengan
cara :
1. Sampel diminta untuk melakukan renang gaya dada sejauh 50 meter.
2. Observer melakukan pengamatan terhadap keterampilan renang gaya dada yang
dilakukan oleh sampel penelitian dengan mencocokkan atau memberi tanda cek ()
yang sesuai dengan lembar observasi keterampilan renang gaya dada.
3. Menghitung berapa skor yang diperoleh sampel setelah mengikuti tes keterampilan
rengan gaya dada tersebut. Setiap gerakan yang sesuai dengan lembar observasi diberi
nilai antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga). Nilai 3 karena gerakan yang dilakukan
sangat tepat, nilai 2 karena sedikit kurang tepat, 1 karena tidak tepat. Dari jumlah nilai
yang diperoleh menunjukkan bahwa skor keterampilan renang gaya dada yang dimiliki
oleh masing-masing sampel tersebut.
G. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dilakukan uji statistic dengan menggunakan rumus uji t,
namun sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenistas.

12
H. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi hasil penelitian pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan
renang gaya dada Mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016
kelas A adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Deskripsi Keterampilan Renang Gaya Dada

Hasil N Mean Sd Var Min Max

Pree Test 47 10,277 2,338 5,465 6 14

Post Test 47 14,489 2,96 8,77 9 18

1. Tes Awal Keterampilan Renang Gaya Dada Kelompok


Deskripsi data adalah hasil yang diperoleh dari tes awal keterampilan renang
gaya dada pada mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan
2015/2016 kelas A, berdasarkan hasil tes awal diperoleh perhitungan rata-rata 10,277,
simpangan baku 2,338, keterampilan terbaik dengan skor 14, keterampilan terendah
dengan skor 6 dan varians 5,465. Sebaran data hasil tes awal untuk keterampilan
renang gaya dada dapat dilihat pada table distribusi frekuensi berikut ini:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tes Awal
Keterampilan Renang Gaya Dada
No Interval Fa Fr
1 6-7 8 17%
2 8-10 14 30%
3 11-13 24 51%
4 14-16 1 2%
5 17-18 0 0%
Jumlah 47 100%
Berdasarkan penyebaran data dari hasil pree test dengan jumlah keseluruhan
sampel 47 didapat 8 orang sampel (17%) memperoleh skor keterampilan 6 - 7, 14
orang sampel (30%) memperoleh skor keterampilan 8-10, 24 orang sampel (51%)
memperoleh skor keterampilan 11-13, 1 orang sampel (2%) memperoleh skor
keterampilan 14-16. Sebaran data juga dapat di lihat melalui gambar histogram
berikut:

13
Pree test
25
Frekuensi 20
15
10
5
0
5,5 5.5 7,5 7.5 10,5 10.5 13,513.5 16,5
16.6
18,5
Interval

Gambar 9. Histogram
Hasil Tes Awal Keterampilan Renang Gaya Dada
2. Tes Akhir Keterampilan Renang Gaya Dada Kelompok
Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh perhitungan rata-rata 14,489, simpangan
baku 2,96, keterampilan terbaik 18, keterampilan terendah 9 dan varians 8,77. Sebaran
data hasil tes akhir untuk keterampilan gerak dasar lari dapat dilihat pada table
distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Tes Akhir


Keterampilan Renang Gaya Dada

No Interval Fa Fr
1 6-7 0 0%
2 8-10 8 17%
3 11-13 10 21%
4 14-16 13 28%
5 17-18 16 34%
Jumlah 47 100%

Berdasarkan penyebaran data dari hasil pree test dengan jumlah keseluruhan
sampel 47 didapat 8 orang sampel (17%) memperoleh skor keterampilan 8-10, 10 orang
sampel (211%) memperoleh skor keterampilan 11-13, kemudian 13 orang sampel
(28%) memperoleh skor keterampilan pada 14-16, kemudian 16 orang sampel (34%)

14
memperoleh skor keterampilan pada 17-18. Sebaran data juga dapat di lihat melalui
gambar histogram berikut ini:

Post Test
20
15
Frekuensi

10
5
0
5,5 5.5 7,5 7.5 10,5 10.5 13,513.5 16,516.6 18,5
Interval

Gambar 10. Histogram


Hasil Tes Akhir Keterampilan Renang Gaya Dada

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
uji-t. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji-t adalah Apabila thitung lebih besar dari
ttabel atau thitung > ttabel maka hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh latihan
tube kick terhadap keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA diterima.
Berdasarkan hasil penelitian dan dilakukan uji-t, diperoleh sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Hipotesis
ttable
No Hasil Tes N thitung Keterangan
= 0,05
1. Pree Test 47 Hipotesis diterima
2,867 1,98
2 Post Test 47 Hipotesis diterima
Berdasarkan table 7 di atas diketahui thitung lebih besar dari ttabel atau thitung =
2,867 > ttabel = 1.98, berarti hipotesis penelitian diterima dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan renang
gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016
kelas A.

15
4. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan


renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan
2015/2016 kelas A pada tes awal dengan jumlah sampel 47 orang diperoleh rata-rata
10,277, simpangan baku 2,338, keterampilan terbaik dengan skor 14, keterampilan
terendah dengan skor 6 dan varians 5,465.
Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Lillieforts diperoleh pada tes awal
= 0,1115 dan tes akhir = 0,1180 secara berurutan < Ltabel = 0,1292. Maka dapat
dikatakan data berdistribusi normal. Sementara hasil uji homogenitas varians
menggunakan rumus uji F diperoleh Fhitung pada data tes awal dan akhir = 1,606 < Ftabel
= 1,69 pada taraf signifikan =0,05. dengan dk pembilang (df) n-1 = 46 dk penyebut (n-
1) = 46 dengan demikian dapat dinyatakan data tes awal dan akhir keterampilan renang
gaya dada berasal dari populasi yang homogen.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 2,867 > ttabel = 1.98, berarti
hipotesis penelitian diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
latihan tube kick terhadap keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK UNJA Prodi
Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016 kelas A. Hal di atas terjadi karena latihan
tube kick yang dilakukan terhadap sampel secara berulang-ulang dapat membentuk
kekuatan atau power tungkai, latihan ini dapat membentuk gerakan kaki gaya dada
dengan baik dan benar serta gerakan tangan. Sebagaimana dikemukakan oleh
Saharuddin Ita (2009 : 140) kelompok yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi
memiliki keterampilan renang lebih baik disbanding dengan yang memiliki kemampuan
otot tungkai rendah,
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengujian hipoitesis dan analisis data serta
pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh latihan tube kick terhadap keterampilan renang gaya dada mahasiswa FIK
Unja Prodi Kepelatihan Olahraga angkatan 2015/2016 kelas A, hal ini dapat dibuktikan

16
dengan hasil uji statistik dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 2,867 > ttabel =
1.98, dengan tapaf signifikansi 0,05%.
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan. Jakarta.
David Heller, 1998. Belajar Berenang, Terjemahan, Tim Pionir Jaya, Bandung.
FINA Hand Book, 2005-2009. Contitutions and Rules, Swimming, Open Water Swimming,
Diving Water Polo, Synhconised Swimming and Doping Control.
https://www.google.co.id/search?q=gerakan+lengan+gaya+dada&biw=1366&bih=623&so
urce=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjFmJWA74rSAhVCuI8KH
QmtBdYQ_AUIByg#imgrc=b30FUMH9CXSjpM: diakses tanggal 12 Pebruari
2017.
https://www.google.co.id/search?q=posisi+start+renang+gaya+dada&espv=2&biw=1366&
bih=662&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi9oNO2oI3SAhVBt48
KHV_MDqgQ_AUIBygC#imgdii=6M5AIq_8u-69_M:&imgrc=
1SmCBEQliJiakM (diakses tanggal 13 Pebruari 2017).
(http://edukasicenter. blogspot.co.id/2014/12/pengertian-renang-gaya-dada.html, diakses
tanggal 12 Pebruari 2017).
James G. Hay, 1978. The Biomecanics of Sport Techniqe, Englewood Clifft:Prentice Hall
Inc.
Lutgen K. dan N. Hamilton, 1997. Kinesioloy Sciantificcbasic of human motion, Dubuge
Guilford Brown and Benchmark Publisher.
Moglischo, Ernest W, 1993. Swimming Event Faster, California: Mayfield publishing
Company
Saharuddin Ita, 2009. Pengaruh Bentuk Latihan dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap
Keterampilan Renang Gaya Dada, Studi Eksperiment pada Mahasiswa FIK UNJ,
Disertasi, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendididkan Kulitatif, Kuantitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung.

17

Anda mungkin juga menyukai