Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG RENANG GAYA DADA

DISUSUN OLEH:
NAMA : M. NAUFAL AQILAH TAQWA
NIS : 201116003101
GURU PEMBIMBING :

SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MAKALAH TENTANG RENANG GAYA DADA

DISUSUN OLEH:
NAMA :
NIS :
GURU PEMBIMBING :

SMA ISLAM AZ-ZAHRA PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Latar Belakang
Olahraga renang memang baik untuk perkembangan tubuh, kesehatan jantung dan
paru-paru anak-anak. Saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang sejak usia
dini banyak dipengaruhi faktor pemahaman orangtua akan pentingnya
memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling penting
adalah aman!
Meskipun sampai saat ini mereka berenang masih menggunakan pelampung yang
dipasang di lengan, tapi saya perhatikan bahwa mereka sudah tidak takut-takut lagi
dan mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya untuk melaju di air.
Olahraga air yang satu ini memang baik untuk perkembangan tubuh serta kesehatan
jantung dan paru-paru. Dan saya yakin kalau kemampuan anak untuk berenang
sejak usia dini banyak dipengaruhi oleh faktor pemahaman orangtua akan
pentingnya memperkenalkan olahraga renang dengan baik, benar, dan yang paling
penting aman.
PEMBAHASAN
Renang adalah olahraga yang sangat baik terhadap pertumbuhan tubuh
karena dengan renang seluruh anggota tubuh dapat bergerak secara bebas. Dalam
renang terdapat beberapa macam gaya, salah satunya adalah gaya katak atau gaya
dada. Gaya dada merupakan gaya dalam renang yang lebih dahulu diperlombakan
dari pada gaya-gaya yang lain. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air.
Renang dapat dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.
Melakukan renang sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan manusia karena
dengan berenang seluruh organ tubuh dapat bergerak mulai dari kaki, tangan hingga
kepala. Pada artikel olahraga renang ini, saya akan membahas tentang pengertian,
sejarah dan macam gaya dalam renang. Mari kita pelajari bersama hal-hal tersebut.

A. Sejarah Renang

Gaya dada adalah gaya renang pertandingan yang pertama berkembang.


Mulai popular ketika pada tahun 1875 perenang MATTHEW WEBB dengan
menggunakan gaya dada, menjadi orang pertama merenangi teluk Channel (Kanal)
di Inggris. Sejak tahun 1930 mulai dipisahkan antara gaya dada dengan gaya kupu-
kupu dada yang kemudian menjadi cikal bakal renang gaya kupu-kupu.
Berenang dibawah air pada waktu itu merupakan ketentukan yang diperbolehkan
dan bangsa Jepang mengadakan suatu studi yang intensif terutama dalam rangka
mengebangkan renang gaya kupu-kupu. Seperti hasilnya Jepang mencapai sukses
pada tahun 1953 dan gaya renangan di bawah air secara kontinyu dapat
mengembangkan bermacam-macam interprestasi. Bentuk variasi berenang dengan
secara utuh dibawah air digunakan oleh TEOFILO LIDOFONSO pada Olmphiade
tahun 1928, ia memodesikasi teknik mengambil nafas setelah melakukan satu
gerakan di bawah air. Begitu pula perenang rusia yang bernama Lounitchev meniru
juara Olimpiade 1956 Masarufukara dari Jepang. Gerakan gaya di bawah permukan
air ternyata menambah gerak maju dan dilarang FINA sejak tahun 1957. Peraturan
dapat mengembangkan gaya dada dengan posisi diatas permukan air, sekarang
berorentasi dan berpikir dengan banyak membuat efiesien gerak tangan, sebagai
modikasi dari keyakinan bahwa kaki memberi dorongan.
Perenang Amerika Chaet jastremskitampil berperan pada awal tahun 1960 dengan
POWER BREASSTROKE (kekuatan gaya dada). Catie Ballmemperoleh sukses
ketika ia mempekondinasikan pergantian dati tangan dengan sangat cakapnya
menggunakan tendangan kaki dan untuk beberapa saat Amerika serikat memegang
supremasi pada gaya ini. Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk
renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu
yang lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau
gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang
Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Ada Beberapa macam gaya renang, salah satunya yaitu Gaya dada Gaya dada atau
gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua
belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di
depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar
badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang
berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali
gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. Manusia sudah berenang
gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang,
dekat Wadi Sora, Mesir barat daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru
gerakan berenang katak. Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan
relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama
Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes.
Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk
mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara
belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisédech Thévenot menulis buku The
Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya
dada sekarang ini. Salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah
perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada
sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang
Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang
pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu
diseberanginya dengan berenang gaya dada selama 21 jam 45 menit. Olimpiade St.
Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya
dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan
nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Awal tahun 1966, perenang Rusia Nikolai Pankiri mulai mengembangkan gerak
gaya dengan mana dapat menambahkan kecepatan gerak tangan melakukan fase
istirahat, menghilangkan sikap dimana tangan akan kembali bersama sama di
bawah dada. Hal ini merupakan pembaharuan menambah irama dari gaya dan
memukinkan agak sedikit menunda posisi ambil napas. Pengembangan ini berperan
penting dan kini disebut gaya dada eropa, yang mana beberapa hal berbeda dengan
gaya dada Amerika Serikat.
Awal tahun 1970, Walter kusch dari Eropa barat menggunakan aksi dolphin pada
gaya renangannya. Juara dunia dari inggris. David Wilkie yang menjuarai
200meter gaya dada Olimpiade tahun 1976, menggunakan cara ini dengan
membiarkan gerakan tubuh banyak keatas pada gayanya, dengan demikian
membawa bahu dan bagian punggung atas keluar dari permukan air. Cara yang
dilakukan Davit Wilkie kemudian menggundang para ahli Rusia untuk mengadakan
studi penelitian setelah Olimpiade Montreal. Pendekatan ilmiah serta keuntungan
dari gerak ini dimanfaatkan mendominasi dengan rangking dunia pada gaya dada.
Pada tahun 1978, Lina Kashushite dari Rusia keluar sebagai Juara dunia dengan
sikap tubuh tinggi dan meluncur kedepan dengan ‘’streamline’’.

B. Persiapan Belajar Berenang


Sebelum melakukan olahraga renang, sebaiknya kalian perlu mengetahui
terlebih dahulu persiapan apa saja dalam berenang. Hal itu bertujuan agar
ketika kalian melakukan aktivitas renang tidak terjadi hal yang berbahaya.
Berikut ini persiapan dalam belajar renang.
1. Gerakan Masuk ke Dalam Air
2. Gerakan di Bawah Air
3. Gerakan Naik Turun

C. Teknik Dasar Renang Gaya Katak/Gaya Dada

Agar dapat melakukan renang gaya dada dengan baik, kita harus menguasai
teknik dasarnya. Apa dan bagaimana teknik dasar renang gaya dada? teknik
dasar renang gaya dada sebagai berikut.
1. Gerakan Meluncur
Cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap permulaan, berdiri kangkang selebar bahu di atas kolam dengan
kedua tangan lurus di samping badan.
2. Gerakan akan meluncur dengan tolakan kedua kaki dengan kedua
tangan diayun ke depan hingga kedua tangan lurus ke atas menempel
telinga.
3. Kedua tangan dan kepala lebih dahulu masuk ke dalam kolam.
4. Selama meluncur di dalam air, posisi tubuh horizontal.

2. Gerakan Kaki
Cara melakukannya sebagai berikut.
1. Sikap permulaan, kedua tangan memegang ring di kolam kemudian
tubuh lurus ke belakang rata-rata air dan pandangan mata ke arah
dinding kolam.
2. Gerakan dengan kedua lutut ditarik ke arah depan kemudian kedua kaki
diletakkan hingga kedua kaki kembali ke posisi lurus.
3. Gerakan ini dilakukan berulang kali supaya dapat melakukan gerakan
kaki gaya dada dengan baik dan benar sehingga dapat memperoleh
dorongan tubuh ke depan.

3. Gerakan Lengan
Cara melakukannya sebagai berikut.
1. Sikap permulaan, berdiri di tepi kolam menghadap ke arah kolam,
kemudian kedua kaki dikaitkan dinding kolam hingga posisi tubuh
telungkup.
2. Posisi kedua, tangan lurus ke depan dengan lengan menempel di telinga.
3. Kedua tangan ditarik ke belakang dengan siku tangan ditekuk. Setelah
sampai di samping tubuh kedua tangan diputar ke depan dada kemudian
tangan kembali ke posisi lurus ke depan.
4. Gerakan ini dilakukan berulang kali hingga menguasai teknik dasar
renang gaya dada dengan baik dan benar.

4. Pernapasan Renang Gaya Dada

Pernapasan pada renang gaya dada dilakukan dengan cara mengangkat


(memutar) kepala ke arah depan, pandangan melihat ke arah depan sehingga
mulut keluar dari permukaan air. Naiknya kepala diusahakan sedikit
mungkin, secukupnya untuk dapat bernapas, selain itu untuk menjaga tetap
dalam posisi streamline. Demikian juga pada waktu rekaveri lengan, kepala
diturunkan sedikit sehingga hanya sebagian kecil dari rambut yang masih di
atas permukaan air. Pengambilan napas dilakukan pada waktu kepala naik
ke atas permukaan air, mulut dibuka lebar sehingga udara dapat masuk
secara langsung. Pengeluaran udara dilakukan pada saat kepala akan keluar
dari permukaan air, hembusan udara dilakukan melalui mulut secara cepat
(eksplosif).

5. Koordinasi Teknik Dasar Renang Gaya Dada


Cara melakukannya sebagai berikut.
1. Sikap permulaan, perenang melakukan meluncur dari atas kolam.
Gerakan kaki ditarik ke depan, kemudian kedua kaki dilecutkan hingga
posisi kaki lurus.
2. Disusul gerakan lengan dengan gerakan mendayung. Pada saat tangan
mendayung kepala diangkat hingga mulut berada di atas permukaan
air untuk mengambil napas.
3. Setelah lengan sampai di samping tubuh ke depan kemudian
diluruskan ke depan seperti posisi semula.
Perbaikan gaya

Seperti pada gaya renangan lain-lainya, maka beberapa bentuk kesalahan sering
terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi seperti:
a. Posisi lutut turun, akibatnya pinggul naik
Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih
dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat
melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah
di lipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk di kerjakan dengan konsep
tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang di turunkan kebawah,
melainkan sebagai akibat lipatan tunkai kaki bawah ke atas hingga mendekati
kepinggul.
b. Mengambil napas terlalu dini
Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang
kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.
c. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping.
Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau
mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, di mana saat
melipat, lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan melipat
itu di lakukan sebagai akibat turunya lutut.
d. Melakukan tarikan terlalu dalam
Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada, bisa berakibat terhentinya
gerakan di saat akhir tarikan. Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi
tahanan bagi daya luncur renangan, tetapi yang jelas hal semacam ini akan
mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.

D. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Pada Saat Melakukan Renang


Gaya Dada

Kecelakaan Yang Terjadi Saat Melakukan Renang Gaya Dada:

Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnya di sungai atau di kolam


renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai
atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.
Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain
disebabkan sebagai berikut:
1. Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan
berenang.
2. Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
3. Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
4. Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
5. Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
6. Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2
jam sebelum berenang arus sudah makan).
7. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain
sebagainya.

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang


siswa atau atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai
berikut:
 Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan,
dan otot perut.
 Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian
dengkul (knee joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan
tangan (wrist joint), dan tulang belakang.
 Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh
benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi
kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
 Pingsan akibat kelelahan.
 Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam.
Penyebab lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak
terduga lainnva.
Pertolongan Pada Saat Melakukan Renang Gaya Dada:
1. Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam
Tenggelam adalah penyebab kematian keempat akibat kecelakaan. Setiap tahu ada
4000 orang tenggelam, dan sepertiganya anak anak dibawah usia 14 tahun.
Kematian yang disebabkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga
otak kekurangan oksigen. Belum lagi, tenggelam sering disertai benturan di kepala
dan leher yang mengakibatkan fatal.
Anak-anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil, bak mandi pun dapat
menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang tua yg memiliki
anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain air, terutama jika
berada di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam renang dapat
disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan kesadaran, bermain di air yang
dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset. Ditambah lagi, banyak yang tidak
munggunakan alat penyelamat yang lengkap.
Jika peristiwa tenggelam atau hampir tenggelam terjadi dihadapan anda, pastikan
anda menguasai keadaan dan cukup terlatih.
1. Cobalah meraih korban yang hampir tenggelam dengan tangan dari sisi
kolam renang, jika tidak bisa menggapainya cobalah dengan tali atau alat
bantuan yang lain.
2. Jika anda memutuskan masuk ke dalam air, dekati secara hati-hati dari
belakang. Jangan mendekati korban dari depan, karena ia akan merangkul
anda. Akibatnya, anda pun sulit untuk bergerak.
3. Bicaralah dan tenangkan korban saat anda mendekat. Tanyakan apakah
semuanya baik-baik saja.
4. Raihlah pakaiannya atau tangkupkan satu tangan ke dagu korban dan tarik
korban dari belakang hingga ke tempat aman.
5. Katakan pada korban untuk menjauhkan tangannya dari anda. Teruskan
menenangkan korban.
6. Jika korban berhenti bernap as tau tidak teraba nadi nya, lakukan pernafasan
buatan.
7. Jika korban selamat namun setelah itu menderita batuk, demam, ataupun
sakit otot, segerakan periksa ke dokter.

2. Pertolongan Pertama Saat Kram Dalam Air


Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita
sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama
tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah
terjadinya panik.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke
tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun
lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan
perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram
mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open water (danau, sungai, laut)
jelas ini bukan solusi yang baik.
Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama
yaitu lakukan peregangan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah:
1. Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi
2. Tarik napas dalam dan tahan
3. Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram
4. Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan (walaupun badan kita
tenggelam)
5. Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi
6. Ulangi sampai nyerinya reda
7. Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggunakan otot
yang tadi kram
8. Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman
Ada dua posisi utama untuk peregangan di air (untuk otot-otot diekstremitas
bawah), yaitu:
Posisi 1: Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah
punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha
bagian belakang
Posisi 2: Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke
arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan
otot paha bagian dalam.

E. Cara Mencegah Terjadinya Kecelakaan Pada Saat Melakukan Renang


Gaya Dada
Sebelum kecelakaan air tersebut terjadi alangkah baiknya Anda mengetahui
beberapa tips mencegah kecelakaan air:
1. Lakukan Peregangan
Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan air adalah karena kaki keram. Mungkin
saja seseorang sedang berenang di kolam yang dalam namun tiba-tiba kakinya
keram dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Mungkin saja kemudian orang
tersebut tenggelam lalu meninggal dunia karena kehabisan napas.
2. Ukur Kemampuan Anda
Ukurlah kemampuan Anda. Jika Anda tidak begitu pandai berenang, maka pilihlah
kolam yang dangkal. Namun jika anda mampu berenang dengan baik ya silakan
anda pilih kolam yang mana saja.
3. Jangan Lupa Makan
Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban akan
merasakan rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga tubuhnya tidak mampu
digerakkan. Untuk mencegah terjadinya keram perut diantaranya adalah dengan
melakukan peregangan pada pinggang sebelum Anda masuk ke dalam air dan
jangan lupa, makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas
pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang untuk mencegah
terjadinya keram perut.
Kesimpulan
Gaya dada Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu
dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua
belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti
gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru
gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan
ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau
dua kali gerakan tangan-kaki.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.
Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama.
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di
antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional
(FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.

Saran
Berenang merupakan olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita, jadi
diharapkan setiap orang dapat mengikutinya secara kontinyu kecuali ada hal-hal
yang menghalangi seperti sakit.

Anda mungkin juga menyukai