Pada tahun 1538, seorang profesor asal Jerman yang bernama Nicolas Wynman,
menerbitkan buku pertamanya tentang berenang. Buku tersebut berjudul 'Colymbetes'. Di
dalam buku tersebut, dia tidak berfokus pada berenang, tetapi pada dasar – dasar renang untuk
mencegah terjadinya tenggelam. Kemudian, seorang penulis Prancis, Melchisedech Thevenot di
tahun 1696 menerbitkan buku dengan judul 'The Art of Swimming'. Kala itu, dia menjelaskan
tentang teknik gaya dada yang mirip dengan teknik yang digunakan pada zaman ini.
Hingga kini gaya dada menjadi salah satu gaya yang paling mudah untuk dipelajari.
Berbeda dengan teknik renang gaya bebas yang kekuatan dorongan berasal dari tendangan
kaki, cara pengambilan napas renang gaya dada dilakukan ketika dua kali gerakan tangan dan
kaki, kemudian posisikan mulut di permukaan air.
B. Teknik-teknik dalam Renang Gaya Dada
1. Posisi Badan
Jangan sampai mengeluarkan tenaga lebih, badan harus horizontal, waktu meluncur posisi
badan relatif di atas dengan posisi kepala kira-kira 80 persen di dalam air dengan muka
terangkat sedikit.
a. Sikap awal
Kedua lengan/tangan berpegangan pada tepian kolam, tubuh dan kedua kaki lurus ke
belakang rata dengan permukaan air. Kepala atau muka menghadap ke depan.
b. Gerakan Kaki
Gerakan kaki pada renang gaya dada terdiri dari dua bagian, yaitu gerakan perkembangan
dan gerakan tendangan. Cara melakukan gerakan itu sebagai berikut:
Dari posisi kedua kaki lurus ke belakang, kemudian kedua kaki dibengkokkan pada
panggul dan lutut dengan kedua tumit berdekatan.
Sementara kedua tumit bergerak mendekati pantat, ujung kaki dibengkokkan ke arah
samping. Tumit dan lutut direnggangkan berlahan-lahan.
Setelah bengkok pada panggul dan lutut mencapai maksimum, barulah gerakan
tendangan dimulai.
Dorongan tungkai ke belakang dimaksudkan hanya untuk menempatkan bagian ujung ke
posisi yang paling efektif untuk mendorong air ke belakang.
Dorongan ke belakang dilakukan oleh kedua telapak kaki.
Kaki didorong keluar dan ke belakang pada saat lutut diluruskan. Gerakan ini harus
dilakukan dengan cepat dan kuat.
Dorongan ke belakang dilakukan oleh telapak kaki.
Kaki didorong keluar ke belakang pada saat lutut diluruskan.
Gerakan berakhir dengan kedua tungkai diluruskan ke belakang.
3. Gerakan Lengan
Latihan gerakan lengan renang gaya dada dapat dilakukan sebagai berikut:
Dalam keadaan badan bungkuk berada di atas permukaan air, kedua tangan sejajar
dengan bahu lurus ke depan dan seluruh jari-jari tangan rapat.
Muka berada di permukaan air.
Sambil menahan air, tarik kedua lengan ke arah samping bawah dengan siku lurus,
kemudian pada saat siku di bawah dada, segera kedua siku dibengkokkan sehingga
membentuk sudut kira-kira 45 derajat.
Perlu diperhatikan pada saat menarik kedua lengan gerakannya seperti mendayung dan
melampaui garis bahu.
Pada saat menarik kedua lengan, telapak tangan menghadap ke samping dan ketika
akan membentuk sudut, kedua telapak tangan kembali menghadap ke bawah.
Kemudian kedua tangan ditarik keatas sehingga dibawah dagu dengan telapak tangan
menghadap ke bawah dan ibu jari tengah rapat.
Setelah lengan kembali dibawah dagu, segera lengan kembali kesikap permulaan.
Latihan dilakukan dengan berulang-ulang.
Setelah latihan sambil jongkok atau membungkukkan badan dikolam yang dangkal telah
dikuasai, latihan dilanjutkan dikolam yang sedang dibarengi dengan gerakan meluncur.
a. Sikap awal
Berdiri di kolam dangkal, bungkukkan tubuh rata dengan air. Muka menghadap ke depan
diantara kedua lengan yang diluruskan ke depan.
b. Gerakan Pernapasan
Pengambilan napas dilakukan dengan mengangkat kepala ke atas sehingga mulut sejajar
dengan permukaan air. Hal ini dimungkinkan karena waktunya bersamaan dengan saat
kedua lengan menekan air ke bawah dan mendorong air ke dalam. Ketika tangan sudah
sampai di bawah dagu dan akan diluruskan ke depan secara perlahan-lahan, kepala
diturunkan dan udara diembuskan di dalam air.
Untuk melatih teknik berenang, kita memerlukan beberapa alat pendukung agar waktu
olahraga jadi lebih maksimal. Berikut adalah alat yang dibutuhkan saat berenang:
Ini diperlukan agar tidak mengganggu saat kita beraktivitas di dalam air sehingga baju tidak
memperberat gerakan kita di dalam air. Ini berbeda dengan baju kaos biasa yang mudah
menyerap air.
Selain itu, pastikan juga pakaian renang yang kita gunakan ukurannya pas dengan tubuh. Jangan
sampai kebesaran atau terlalu kecil. Menggunakan pakaian renang berbeda dengan baju
biasanya, carilah baju renang yang memang pas dengan pinggang dan lekuk tubuh. Sebab,
ketika baju renang tidak pas, di dalam air baju akan terasa bergoyang, seperti mau lepas, dan ini
membuat tidak nyaman.
2. Kacamata renang
3. Topi renang
Bukan hanya itu, topi renang juga memudahkan kita berenang di dalam air. Bayangkan saja,
rambut yang terendam air akan menyimpan air dengan mudah, dan ini membuat gerakan
kepala akan terasa lebih berat. Sedangkan bahan topi renang tidak menyimpan air, justru ini
memotong air yang melewatinya karena bahannya yang licin ketika terkena air.
Apalagi jika kita memiliki rambut panjang, berenang tanpa topi renang cukup mengganggu
sebab rambut akan terurai di wajah. Sekalipun kita menguncir rambut, namun lama kelamaan
berenang helaian rambut bisa lepas dan lagi-lagi kita harus merapikannya kembali. Berbeda
ketika menggunakan topi renang, rambut akan masuk ke dalam topi dan tidak mengganggu
pergerakan renang kita. Tentunya, topi renang harus dipasang dengan baik dan benar.
Sebaiknnya juga pilihlah topi renang berbahan latex
Pelampung renang bukan berarti dikhususkan untuk orang yang tidak bisa berenang, terkadang
ini yang banyak dianggap oleh beberapa orang. Pelampung renang ini justru untuk melatih
kekuatan kaki bagi yang baru berenang atau yang sudah terlatih. Keduanya tetap
membutuhkan kickboard untuk melatih kekuatan otot-otot kakinya. Dengan kickboard biasanya
kaki akan terasa lebih cepat pegal karena kita berenang hanya didorong oleh otot kaki tanpa
bantuan otot tangan.
5. Pull Buoys
Layaknya sepatu, fins digunakan di kaki dengan bagian ujungnya yang lebih panjang dan
melebar. Fins akan membuat Anda lebih berat untuk menendang, tetapi sekali tendangan
dengan fins membuat Anda bisa melesat lebih jauh dari tendangan biasanya tanpa fins.
Dalam kompetisi atau kejuaraan yang resmi telah diatur ukuran kolam renang yang digunakan,
berikut ini ukurannya berdasarkan standar Nasional (PRSI) dan Internasional (FINA).
Ukuran Kolam Renang Standar Nasional :
Berikut ini ukuran kolam renang resmi berdasarkan standar Nasional (PRSI) :
Panjang kolam: 50 m.
Lebar kolam renang : 25 m.
Kedalaman kolam Renang minimum : 2 meter.
Lebar lintasan kolam renang : 2, 5 m.
Jumlah lintasan kolam renang: 8 lintasan.
Temperatur Air pada kolam renang : 25° C – 28° C.
Kedalaman kolam minimum adalah 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pada lintasan pertama
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam renang yang dilengkapi dengan balok
start. Kedalaman minimum pada bagian lainnya yaitu 1,0 m.
*Jika dilakukan pada malam hari pencahayaannya adalah 1500 lumen.