Anda di halaman 1dari 9

Tugas Penilaian Akhir Tahun

" Merangkum Materi Renang Gaya Dada "


Untuk memenuhi tugas pengganti mata pelajaran PJOK

Guru Pengajar : Pak Sholeh

Nama : Shaffa Audy Azahwa Prasetya


Kelas : X-IPA 4
No. Absen : 30

Tahun Ajaran 2021-2022

SMA Negeri 11 Surabaya


RENANG GAYA DADA

A. Sejarah Renang Gaya Dada


Menurut berbagai sumber, renang gaya dada sudah ada sejak zaman batu seperti yang
digambarkan pada lukisan di Gua Perenang yang terletak di dekat Wadi Sora, Mesir bagian
barat daya. Diperkirakan bahwa gerakan kaki pada gaya dada berasal dari meniru gerakan katak
yang berenang. Dibuktikan oleh lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief
yang ditemukan di Babilonia.

Pada tahun 1538, seorang profesor asal Jerman yang bernama Nicolas Wynman,
menerbitkan buku pertamanya tentang berenang. Buku tersebut berjudul 'Colymbetes'. Di
dalam buku tersebut, dia tidak berfokus pada berenang, tetapi pada dasar – dasar renang untuk
mencegah terjadinya tenggelam. Kemudian, seorang penulis Prancis, Melchisedech Thevenot di
tahun 1696 menerbitkan buku dengan judul 'The Art of Swimming'. Kala itu, dia menjelaskan
tentang teknik gaya dada yang mirip dengan teknik yang digunakan pada zaman ini.

Perlombaan renang di Eropa dimulai pada sekitar tahun 1800 dan


para atlet sebagian besar menggunakan teknik gaya dada. Pada
tahun 1875, Kapten Matthew Webb menjadi orang pertama yang
berenang melintasi Selat Inggris. Dia menggunakan renang gaya
dada dengan jarak tempuh 34,21 km selama 21 jam 45 menit.
Disamping itu, Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang
pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah
untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor
gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

Hingga kini gaya dada menjadi salah satu gaya yang paling mudah untuk dipelajari.
Berbeda dengan teknik renang gaya bebas yang kekuatan dorongan berasal dari tendangan
kaki, cara pengambilan napas renang gaya dada dilakukan ketika dua kali gerakan tangan dan
kaki, kemudian posisikan mulut di permukaan air.
B. Teknik-teknik dalam Renang Gaya Dada

1. Posisi Badan

Latihan teknik renang gaya dada yang pertama adalah latihan


posisi badan ketika meluncur. Adapun caranya melakukan
adalah ketika meluncur, posisi badan dengan seluruh
anggota badan rileks.

Jangan sampai mengeluarkan tenaga lebih, badan harus horizontal, waktu meluncur posisi
badan relatif di atas dengan posisi kepala kira-kira 80 persen di dalam air dengan muka
terangkat sedikit.

2. Mengapung dan Gerakan Kaki

Latihan ini dilakukan bagi yang benar-benar belum bisa


berenang. Latihan pertama adalah mengapung dan latihan
gerakan kaki.

Teknik dasar mengapung dan gerakan kaki yang aman,


sebagai berikut:

a. Sikap awal

Kedua lengan/tangan berpegangan pada tepian kolam, tubuh dan kedua kaki lurus ke
belakang rata dengan permukaan air. Kepala atau muka menghadap ke depan.

b. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang gaya dada terdiri dari dua bagian, yaitu gerakan perkembangan
dan gerakan tendangan. Cara melakukan gerakan itu sebagai berikut:
 Dari posisi kedua kaki lurus ke belakang, kemudian kedua kaki dibengkokkan pada
panggul dan lutut dengan kedua tumit berdekatan.
 Sementara kedua tumit bergerak mendekati pantat, ujung kaki dibengkokkan ke arah
samping. Tumit dan lutut direnggangkan berlahan-lahan.
 Setelah bengkok pada panggul dan lutut mencapai maksimum, barulah gerakan
tendangan dimulai.
 Dorongan tungkai ke belakang dimaksudkan hanya untuk menempatkan bagian ujung ke
posisi yang paling efektif untuk mendorong air ke belakang.
 Dorongan ke belakang dilakukan oleh kedua telapak kaki.
 Kaki didorong keluar dan ke belakang pada saat lutut diluruskan. Gerakan ini harus
dilakukan dengan cepat dan kuat.
 Dorongan ke belakang dilakukan oleh telapak kaki.
 Kaki didorong keluar ke belakang pada saat lutut diluruskan.
 Gerakan berakhir dengan kedua tungkai diluruskan ke belakang.

3. Gerakan Lengan

Latihan gerakan lengan renang gaya dada dapat dilakukan sebagai berikut:

 Dalam keadaan badan bungkuk berada di atas permukaan air, kedua tangan sejajar
dengan bahu lurus ke depan dan seluruh jari-jari tangan rapat.
 Muka berada di permukaan air.
 Sambil menahan air, tarik kedua lengan ke arah samping bawah dengan siku lurus,
kemudian pada saat siku di bawah dada, segera kedua siku dibengkokkan sehingga
membentuk sudut kira-kira 45 derajat.
 Perlu diperhatikan pada saat menarik kedua lengan gerakannya seperti mendayung dan
melampaui garis bahu.
 Pada saat menarik kedua lengan, telapak tangan menghadap ke samping dan ketika
akan membentuk sudut, kedua telapak tangan kembali menghadap ke bawah.
 Kemudian kedua tangan ditarik keatas sehingga dibawah dagu dengan telapak tangan
menghadap ke bawah dan ibu jari tengah rapat.
 Setelah lengan kembali dibawah dagu, segera lengan kembali kesikap permulaan.
 Latihan dilakukan dengan berulang-ulang.
 Setelah latihan sambil jongkok atau membungkukkan badan dikolam yang dangkal telah
dikuasai, latihan dilanjutkan dikolam yang sedang dibarengi dengan gerakan meluncur.

Jika dianalisis, teknik gerakan lengan pada renang gaya


dada dapat dibagi menjadi dua, yaitu gerakan menarik dan
gerakan istirahat. Gerakan menarik yaitu gerakan menarik
kedua telapak tangan ke belakang dengan kuat sampai
segaris dengan bahu dan posisi siku yang tinggi. Sedangkan
gerakan istirahat dilakukan setelah telapak tangan dan
kedua siku rapat di bawah dada. Selanjutnya, kedua tangan didorong lurus ke depan. Pada saat
posisi lengan lurus ke depan horizontal, gerakan ini merupakan saat istirahat untuk lengan.

4. Gerakan Pengambilan Nafas

Teknik dasar gerakan pernapasan yaitu sebagai berikut:

a. Sikap awal

Berdiri di kolam dangkal, bungkukkan tubuh rata dengan air. Muka menghadap ke depan
diantara kedua lengan yang diluruskan ke depan.

b. Gerakan Pernapasan

Pengambilan napas dilakukan dengan mengangkat kepala ke atas sehingga mulut sejajar
dengan permukaan air. Hal ini dimungkinkan karena waktunya bersamaan dengan saat
kedua lengan menekan air ke bawah dan mendorong air ke dalam. Ketika tangan sudah
sampai di bawah dagu dan akan diluruskan ke depan secara perlahan-lahan, kepala
diturunkan dan udara diembuskan di dalam air.

C. Alat Yang Diperlukan saat Berenang Gaya Dada

Untuk melatih teknik berenang, kita memerlukan beberapa alat pendukung agar waktu
olahraga jadi lebih maksimal. Berikut adalah alat yang dibutuhkan saat berenang:

1. Baju renang atau celana renang

Jangan sepelekan baju renang atau celana renang. Baju atau


celana renang memang dirancang khusus untuk digunakan
ketika di air. Baju atau celana renang dirancang dengan
bahan yang sangat minim menyimpan air.

Ini diperlukan agar tidak mengganggu saat kita beraktivitas di dalam air sehingga baju tidak
memperberat gerakan kita di dalam air. Ini berbeda dengan baju kaos biasa yang mudah
menyerap air.

Selain itu, pastikan juga pakaian renang yang kita gunakan ukurannya pas dengan tubuh. Jangan
sampai kebesaran atau terlalu kecil. Menggunakan pakaian renang berbeda dengan baju
biasanya, carilah baju renang yang memang pas dengan pinggang dan lekuk tubuh. Sebab,
ketika baju renang tidak pas, di dalam air baju akan terasa bergoyang, seperti mau lepas, dan ini
membuat tidak nyaman.

2. Kacamata renang

Kaca mata renang adalah peralatan berenang yang


melindungi mata dari paparan klorin yang ada di air kolam
renang, dan membantu kita melihat dengan jelas di bawah
air. Gunakan kacamata renang yang ukurannya mengikat pas
di sekitar mata kita.
Jika tidak terikat dengan ketat, maka air bisa masuk ke dalam kaca mata renang membuat mata
perih, dan tidak bisa melihat dengan jelas di bawah air.

3. Topi renang

Saat berenang, rambut pasti juga akan basah terkena air.


Untuk mengurangi paparan air kolam renang yang
mengandung bahan kimia, topi renang adalah peralatan
berenang yang dibutuhkan. Kemungkinan rambut basah
atau lembab memang tetap ada ketika menggunakan topi
renang, tetapi setidaknya topi renang mengurangi paparan
klorin di air kolam renang, tidak langsung semua rambut terendam air kolam.

Bukan hanya itu, topi renang juga memudahkan kita berenang di dalam air. Bayangkan saja,
rambut yang terendam air akan menyimpan air dengan mudah, dan ini membuat gerakan
kepala akan terasa lebih berat. Sedangkan bahan topi renang tidak menyimpan air, justru ini
memotong air yang melewatinya karena bahannya yang licin ketika terkena air.

Apalagi jika kita memiliki rambut panjang, berenang tanpa topi renang cukup mengganggu
sebab rambut akan terurai di wajah. Sekalipun kita menguncir rambut, namun lama kelamaan
berenang helaian rambut bisa lepas dan lagi-lagi kita harus merapikannya kembali. Berbeda
ketika menggunakan topi renang, rambut akan masuk ke dalam topi dan tidak mengganggu
pergerakan renang kita. Tentunya, topi renang harus dipasang dengan baik dan benar.
Sebaiknnya juga pilihlah topi renang berbahan latex

4. Kickboard atau pelampung berenang


Pelampung adalah peralatan berenang yang terbuat dari busa atau plastik yang mengapung.
Pelampung tersedia dalam bentuk yang besar atau kecil, bervariasi. Tujuan menggunakan
pelampung renang ini adalah untuk melatih gerakan kaki.

Cara menggunakan pelampung renang ini adalah posisi


tangan memegangnya di depan. Dengan memegang
pelampung kita akan otomatis mengapung. Menggunakan pelampung dilakukan untuk
mengistirahatkan tangan namun melatih tenadangan kaki renang kita.

Pelampung renang bukan berarti dikhususkan untuk orang yang tidak bisa berenang, terkadang
ini yang banyak dianggap oleh beberapa orang. Pelampung renang ini justru untuk melatih
kekuatan kaki bagi yang baru berenang atau yang sudah terlatih. Keduanya tetap
membutuhkan kickboard untuk melatih kekuatan otot-otot kakinya. Dengan kickboard biasanya
kaki akan terasa lebih cepat pegal karena kita berenang hanya didorong oleh otot kaki tanpa
bantuan otot tangan.

5. Pull Buoys

Kebalikan dari kickboard, pull buoys adalah peralatan


berenang berfungsi sebaliknya. Ya, pull buoys atau penjepit
kaki berfungsi untuk melatih tangan saat berenang. Pull
buoys juga bersifat mengapung seperti kickboard. Pull buoys
digunakan dengan dijepit di selangkangan atau di kaki. Kaki
kita harus rapat agar pull buoys tidak terlepas. Karena kaki harus rapat, otomatis kaki tidak bisa
membantu kita bergerak dalam air, satu-satunya yang bisa menarik kita tetap maju adalah
tangan. Di sinilah kemampuan tangan dan otot bagian tubuh atas kita akan dilatih. Tangan akan
menarik tubuh kita tanpa bantuan kaki. Pull buoys adalah alat yang baik untuk membangun
kekuatan tubuh bagian atas.
6. Kaki Katak atau Fins

Layaknya sepatu, fins digunakan di kaki dengan bagian ujungnya yang lebih panjang dan
melebar. Fins akan membuat Anda lebih berat untuk menendang, tetapi sekali tendangan
dengan fins membuat Anda bisa melesat lebih jauh dari tendangan biasanya tanpa fins.

D. Ukuran dan Kedalaman Kolam Renang

Dalam kompetisi atau kejuaraan yang resmi telah diatur ukuran kolam renang yang digunakan,
berikut ini ukurannya berdasarkan standar Nasional (PRSI) dan Internasional (FINA).
 Ukuran Kolam Renang Standar Nasional :
Berikut ini ukuran kolam renang resmi berdasarkan standar Nasional (PRSI) :
 Panjang kolam: 50 m.
 Lebar kolam renang : 25 m.
 Kedalaman kolam Renang minimum : 2 meter.
 Lebar lintasan kolam renang : 2, 5 m.
 Jumlah lintasan kolam renang: 8 lintasan.
 Temperatur Air pada kolam renang : 25° C – 28° C.

 Ukuran Kolam Renang Internasional :


Berikut ini ukuran kolam renang resmi berdasarkan standar Internasional (FINA) :
 Panjang : 50 m.
 Lebar : 25 m.
 Kedalaman kolam Renang minimum : 1,35 meter.
 Temperatur Air pada : 25° C sampai 28° C.
 Lebar lintasan : 2,5 m.
 Jumlah lintasan : 8 lintasan.

Kedalaman kolam minimum adalah 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pada lintasan pertama
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam renang yang dilengkapi dengan balok
start. Kedalaman minimum pada bagian lainnya yaitu 1,0 m.
*Jika dilakukan pada malam hari pencahayaannya adalah 1500 lumen.

Anda mungkin juga menyukai