Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAKAT 2

AKTIVITAS AQUATIK DENGAN GAYA PUNGGUNG

Disusun oleh :

1. Fitri ayuningsih

2. Haris muhamad P

3. Herlima doom

4. Hikmah nurhanjfah

5. Iffa agesti

6. Intan riyali PH

7. Leni yulistiani

8. Lulu nurjamjam

9. Megalinasari MS

10. Melani agustina

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatam Budi luhur Cimahi

Pendidikan Ners Tahun Ajaran 2017/2018


Makalah Renang gaya Punggung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di dalam gua para
perenang dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir.

Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad, dan Odyssey,
Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas
Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis buku renang pertama kali, Colymbetes.
Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.

Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur
Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade
modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard
Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang
Amatir International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-
kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang
terpisah pada tahun 1952.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Berenang itu sendiri?

2. Apakah pengertian Gaya Punggung?

3. Apa saja kesalahan yang sering terjadi pada renang Gaya Punggung?

4. Bagaimana membedakan Gaya Bebas dengan Gaya Punggung?

5. Bagaimana tehnik berenang Gaya Punggung ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian berenang Gaya Punggung

2. Mengetahui perbedaan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung

3. Mengetahui kesalahan yang sering terjadi pada renang Gaya Punggung

4. Mengetahui Teknik Gaya Punggung

5. Mengetahui manfat renang


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Berenang

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan
buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di
sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

B. Gaya punggung

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki
dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua
belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan
hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas
dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam
dengan menghitung jumlah gerakan.

Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas
balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang
menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut
ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
dipertandingkan setelah gaya bebas.

C. Kesalahan yang sering terjadi pada renang Gaya Punggung

Beberapa macam kesalahan yang sering terjadi pada gaya punggung, berikut dengan upaya perbaikan
yang dapat dikerjakan sebagai berikut:

1. Lutut Terlalu Naik: keluarnya bagian lutut kaki ke atas permukaan air di saat melakukan
gerakan naik-turun, seringkali menjadi penghambat bagi diperolehnya daya luncur yang baik. Gerakan
ini sering terjadi sebagai akibat dari ditariknya paha ke atas dimana lutut membentuk sudut dan sikap itu
ternyata menjadi kendala atau hambatan yang luarbiasa besarnya bagi tercapainya titik luncur maksimal
pada tubuh. Akibat lain dengan gerakan kaki seperti ini, daya dorong tidak dapat dicapai secara
maksimal, mengingat fungsi telapak kaki tidak menendang dengan punggung kaki, tetapi menginjak
dengan ujung-ujung jari kaki. Sementara itu prinsip gerak yang dibutuhkan adalah gerakan naik- turun
dari pangkal paha dengan diakhiri oleh lecutan punggung kaki pada akhir dorongan.

v Penanggulangan:

Anjurkan kepala yang bersangkutan untuk melatih gerakan kaki model dasar, dimana irama kaki naik-
turun dalam sikap yang agak lurus dikerjakan. Sementara tarikan lutut ke atas permukaan air
diperingatkan untuk tidak dilakukan.Bila cara diatas tidak mencapai hasil, dapat dikerjakan dan
diinstruksikan kepada yang bersangkutan untuk tidak menggunakan gerakan kaki, seringkali instruksi itu
berakibat kaki digerakan seadanya dan kenyataannya justru perenang mengerjakan gerakan kaki yang
diperlukan. Instruksikan kepada yang bersangkutan, bahwa lecutan punggung kaki bukan hasil dari
tarikannya lutut ke atas permukaan air, melainkan saat kaki mengerjakan fase istirahat atau fase dimana
kaki kebawah, diikuti dengan lekukan kaki pada lutut sebagai akibat turunnya tungkai kaki bawah/betis
dan bukan karena lutut yang ditarik.

2. Pada Fase Istirahat, Lengan Kurang Vertikal; akibat kurang vertikalnya lengan disaat
mengerjakan fase istirahat, maka daya jangkau tangan tidak maksimal. Cenderung akan jatuh ke
permukaan air lebih dekat dibanding bila melalkukan fase istirahat dengan sikap yang vertikal. Dengan
makin pendeknya jangkauan tersebut, fase menyapu kedalam atau inward sweep yang seharusnya
membentuk pola “S” akan menjadi tarikan lurus. Pengaruh yang timbul dari tarikan tangan yang
cenderung lurus, akan menimbulkan dorongan ke kiri dan ke kanan tubuh.

v Penanggulangan:

Ajarkanlah bentuk-bentuk latihan catch-up, dimanan saat melakukan fase istirahat, yang bersangkutan
berusaha meluruskan lengan dengan baik.Dengan memutar lebih awal setelah fase menekan dan ibu jari
telah keluar dari permukaan air, bisa lengan tertarik lurus.

D. Membedakan renang Gaya Bebas dengan Gaya Punggung

Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya punggung.
Perbedaan antara lain :

1. Posisi badan

Seperti yang tercantum diatas bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus horisontal,
walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya pungung, posisi badan
terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, adabeberapa hal yang perlu diperhatikan :
v dada, bahu, dan panggul berada di dalam air

v wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasa untuk mengambil nafas

v kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.

2. Gerakan kaki

Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya bebas, hanya
dalam posisi terbalik.

Bentuk-bentuk latihan gerakan kai :

v duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian lakukan gerakan kaki

v dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam

v dengan posisi terlentang menggunakan pelampung

3. Pernafasan

Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas gaya
punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan air, tinggal mengatur
waktunya saja.

4. Teknik Gaya Punggung

1. Posisi Badan

Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :

v Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air

v Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air

v Otot – otot perut dan leher rilek.

2. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh. Adapun cara
melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :

v Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari

v Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
v Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas (rilek) jangan sampai keluar dari permukaan air.

v Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.

v Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :

v Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir kolam.

v Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain membentuk sudut siku
kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara bergantian dengan sumber gerakanpada
pangkal paha.

v Latihan gerakan kaki sambil meluncur. Dimulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong
dinding, kemudian sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada
pangkal paha.

3. Gerakan Tungkai

Dalam renang gaya bebas, tungkai kaki yang utama adalah sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk
menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan streamline. Sehingga tahanan menjadi kecil.

Cara melakukan gerakan tungkai adalah sebagai berikut :

v Tungkai digerakkan dari pangkal paha

v Lutut dan pergelangan kaki melentur

v Ujung kaki lurus

v Dua atau empat atau delapan gerakan tungkai tiap tua gerakan lengan.

4. Gerakan Lengan

Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

v Gerakan menarik (pull)

Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada dengan

siku dibengkokkan.

v Gerakan mendorong (push)

v Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan dengan

mendorong sampai lengan lurus ke belakang.

v Istirahat (Recovery)
v Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku
keluar dari air diikuti lengan bawah dan jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air
kemudian jari – jari dimasukkan ke dalam air.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki
dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua
belah tangudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.Gaya punggung adalah
gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris
1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?source=hp&ei=hxehWr-
LJcXl0gTCja_ACA&q=makalah+renang+gaya+punggung&oq=makalah+renang+&gs_l=psy-
ab.3.3.0l10.20099.24124.0.28069.15.15.0.0.0.0.221.1868.1j13j1.15.0..2..0...1.1.64.psy-
ab..0.15.1866...0i131k1.0.znTB_m4iRhA

http://makalahrenanggayapunggung.blogspot.co.id/2016/03/makalah-renang-gaya-punggung.html
http://www.artikelmateri.com/2015/12/renang-gaya-punggung-adalah-pengertian-teknik-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai