Anda di halaman 1dari 12

A.

Pengertian Olahraga Renang

Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini, namun ringkasnya
renang merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan menggerakkan tubuh (tangan dan
kaki) agar tidak tenggelam.

Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad
sebelumnya. Ditemukannya  lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari
Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir, menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan
jelas sejak zaman prasejarah. Lukisan-lukisan di gua tersebut menggambarkan orang-orang
yang berenang dengan gaya bebas dan gaya yang menyerupai binatang saat berenang.

Menurut catatan sejarah, pertandingan tertua renang diadakan oleh Kaisar Sigui pada tahun
36 SM. Namun seorang profesor Bahasa, Nikolaus Wynmann menulis buku tentang renang
pada tahun 1538. Buku tersebut ia beri judul Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst (Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang). Buku tersebut dibaca
banyak orang dan sejak itulah, mulai banyak yang mempelajari olahraga renang.

Sementara itu, olahraga renang dikembangkan secara serius oleh masyarakat modern di
London, Inggris pada abad ke-19. Awalnya, di kota tersebut hanya terdapat enam kolam
renang. Seiring dengan perkembangannya, mulai berdiri beberapa asosiasi renang.

Kepopuleran renang semakin tersebar setelah seorang kapten Angkatan Laut Inggris,
Matthew Webb, berhasil menyeberangi Teluk Inggris dengan berenang tanpa menggunakan
alat bantuan. Pada tahun 1875, ia berenang mengarungi perairan yang menghubungkan
Perancis dan Inggris tersebut sejauh 34 km selama 21 jam 45 menit. Keberhasilannya tersebut
membuatnya tersohor dan menjadikan olahraga renang semakin diminati. Pada tahun 1896,
untuk pertama kalinya renang diikutsertakan dalam kejuaran olimpiade di Athena, Yunani.
B. Organisasi yang Menaungi Olahraga Renang

Organisasi induk internasional renang bernama Fédération Internationale de Natation (FINA)


didirikan pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London, Inggris. Saat itu, FINA
diprakarsai oleh delapan federasi renang, yakni Belgia, Denmark, Finlandia, Hungaria,
Inggris Raya, Jerman, Prancis, dan Swedia. Organisasi ini juga menaungi selam, polo air,
renang indah, dan renang perairan terbuka. Sekarang organisasi ini berpusat di Lausanne,
Swiss. Cabang-cabang olahraga tersebut yang diikutsertakan oleh FINA dalam Kejuaraan
Renang Dunia FINA.

Untuk skala nasional, olahraga renang dan sejenisnya berada dalam naungan Persatuan
Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Maret
1951. Awalnya, di Indonesia hanya ada beberapa kolam renang. Namun sarana tersebut
masih sangat jarang karena hanya bisa diakses oleh kaum bangsawan dan orang-orang
Belanda.

Namun saat Jepang datang ke Indonesia, kolam renang dibuka aksesnya untuk masyarakat
umum.  Sejak saat itulah, semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa melakukan olahraga
renang di kolam renang.
C. Teknik Dasar Olahraga Renang

Renang memiliki beberapa macam gaya. Sebelum kita membahas tentang gaya renang, kita
perlu banget nih Grameds buat mempelajari beberapa teknik dasar yang harus kita kuasai
lebih dulu. Yuk kita bahas agar bisa semakin cepat mahir berenang.

1. TEKNIK MENGAPUNG

Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika melakukannya untuk pertama kali atau masih
awal-awal latihan, biasanya tubuh masih kaku. Kunci melakukan teknik ini ada badan
diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka semakin besar kemungkinan tubuh
kalian tenggelam.

Untuk berlatih teknik ini, kalian bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu
mengapung berdiri atau mengapung telentang.

Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri, kalian perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk
keamanan, pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan
secara perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi kolam.

Sementara untuk melatih kemampuan mengapung dengan telentang,  kalian bisa


memposisikan badan tegak namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa untuk
menginjak dasar kolam renang.

Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki, luruskan, dan pastikan telinga terendam di
dalam air. Untuk menemukan posisi yang seimbang, banyak ahli yang menyarankan untuk
melakukan tahapan-tahapan di atas sebanyak 10 sampai 15 kali.
2. TEKNIK PERNAFASAN

Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan kecepatan seorang
perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas kalian. Pertama, kalian berdiri di tepi kolam
dengan rendah, namun pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.

Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan kepala kalian ke
dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung kalian. Yang perlu diingat adalah
menghirup nafas melalui mulut dan menghembuskannya melalui hidung.

Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga kalian menemukan
pola bernafas yang khas sesuai kemampuan diri kita sendiri sendiri. Disarankan para ahli,
latihan pernafasan dilakukan 10-15 kali setelah latihan agar nafas kalian kuat.

3. TEKNIK MELUNCUR

Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang. Teknik meluncur
dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah permukaan air.

Pertama, kalian masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi dinding
kolam. Kemudian salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan jari-jari kaki
menghadap ke bawah. Posisi ini sangat penting untuk memperbesar luas permukaan gaya
tolakan saat meluncur.

Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur. Kemudian posisikan
kedua tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga tidak banyak gaya yang
terbuang karena halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala masuk ke dalam air dan telinga
tingginya sejajar dengan kedua lengan.
Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga kalian menemukan
keseimbangan dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu bagi kailan untuk
mengendalikan ketakutan dan kepercayaan diri. Sebab beberapa orang gagal bukan pada
tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba karena tidak percaya diri dan takut.

Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak
banyak.

D. Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga 


Renang

Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun diperlombakan, yaitu gaya bebas,
gaya dada atau gaya katak, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba.
Setiap jenis gaya memiliki gerak khas masing-masing. Yuk Grameds kita pelajari bersama:

1. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)

Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali digunakan oleh perenang di jaman prasejarah.
Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di Assyria gaya bebas sudah digunakan.

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya
ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya
bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.

Cara melakukan gaya bebas:


 Kalian berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.
 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara terus-
menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Kalian dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya oksigen yang
kalian hirup banyak dan mulut tidak kemasukan air, saat mengambil nafas, pastikan posisi
mulut di atas permukaan air.

2. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di sekolah-sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya
dada dan gaya bebas. Sehingga kedua gaya tersebut seringkali disebut juga dengan gaya
sekolah.

a. Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala menghadap ke air.

b. Buka kedua belah dengan cara menendang keluar.


c. Buka kedua belah tangan ke samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih cepat
melaju ke depan.

d. Saat gerakan tangan sudah selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar seperti
kaki katak menendang air.

e. Kaki dan tangan digerakkan secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam dengan
posisi lurus ke depan. Saat tangan bergerak, kaki diam lurus ke belakang

3. Gaya Punggung (Backstroke)

Berenang Gaya Punggung

Diberi nama gaya punggung karena punggung Grameds dihadapkan ke air. Artinya, dada dan
wajah dihadapkan ke atas. Dengan posisi tersebut, Grameds akan lebih mudah untuk
membuka mata sekaligus bernafas. Sebagai konsekuensinya, perenang tidak bisa melihat
tujuan dengan mudah, karena berada di belakang perenang.

Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun arahnya
berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya punggung,
punggung yang menghadap ke air.
Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika melakukan start pada gaya lainnya
dari atas kolam, sementara start gaya punggung dimulai dari dalam kolam.

Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

a. Posisikan tubuh telentang di air.

b. Meluncur dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah
tangan dari belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan
tangan dikondisikan seperti mengayuh.

c. Kaki menendang air dari ata ke bawah secara bergantian.

d. Lakukan dengan tenang. Tidak hanya itu, badan juga diharuskan lentur dan tidak kaku.

4. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)

Berenang Gaya Kupu-kupu

Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi dari gaya dada.
Gaya ini muncul pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya ini cukup menantang.
Pasalnya selain memerlukan kekuatan otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga
memerlukan konsentrasi tinggi. Sebab memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan
kaki.

Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan gaya lainnya.
Namun jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan mengagumkan, Grameds.

Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah:

a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan digerakkan
keluar sebelum mengayun ke depan.

b. Secara bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah seperti
gerakan ekor ikan lumba-lumba.

c. Saat kepala muncul di atas permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum kepala
masuk lagi ke dalam air.

d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas permukaan air, hembuskan udara
melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.

Kecepatan dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena factor tersebutlah yang
mempengaruhi kecepatan gaya kupu-kupu. Menurut catatan, perenang tercepat gaya kupu-
kupu dapat mencapai tujuan lebih cepat daripada perenang gaya bebas.
E. Peraturan dalam Olahraga Renang
Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan.
Berikut ini adalah beberapa peraturannya:

1. Pemain dipersilakan naik ke balok start (gaya bebas, punggung, dada) begitu wasit
memberi aba-aba dengan meniupkan peluit panjang. Jika yang diperlombakan gaya
punggung, peserta masuk ke kolam untuk bersiap-siap dengan menghadap ke dinding.
2. Untuk melompat atau meluncur, peserta harus menunggu aba-aba. Selama belum ada
aba-aba untuk memulai, peserta tetap berada dalam posisi start. Instruksi wasit berupa
instruksi “siap”.
3. Perlu diketahui, posisi start untuk gaya punggung adalah dengan memegang besi di
bagian bawah balok start. Sementara itu kaki perenang ditumpukan pada dinding
kolam. Lutut dikondisikan menekuk di antara dua lengan ya, Grameds.

Untuk renang gaya bebas, dada, dan kupu-kupu, posisi start membungkuk ke arah air di atas
balok start. Pastikan lutut juga ditekuk.

1. Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan
mulai berenang.
2. Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan
pada saat undian ataupun ketentuan panitia.
3. Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang
tidak diperbolehkan akan dicatat sebagai pelanggaran.
4. Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta  kehilangan kesempatan untuk
menang, ketua pertandingan dapat memberikan keputusan  untuk mempersilakan
peserta mengulang di babak berikutnya.
5. Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya
dari dinding. Tidak cukup berbalik dari dasar kolam.
6. Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak
berjalan di kolam, hal tersebut tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7. Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan
dalam lomba renang estafet.
8. Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan
untuk melompat atau kaki tidak menyentuh tempat start lebih dulu sebelum perenang
sebelumnya menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka regu tersebut dapat
didiskualifikasi. Jika perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak menjadi
masalah.
9. Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang
sama.
F. Peralatan Olahraga Renang
Peralatan yang dibutuhkan dalam berenang adalah:

1. Pakaian renang.
2. Pelampung.
3. Kacamata renang.
4. Lintasan.
5. Pencatat Waktu.
6. Balok Start.

G. Standar Ukuran Kolam Renang


Ukuran kolam renang menurut standar FINA adalah sebagai berikut:

 Panjang kolam renang: 50 m


 Lebar kolam renang: 25 m
 Lebar setiap lintasan kolam renang: 2,5 m
 Jumlah lintasan kolam renang: 8
 Kedalaman minimal kolam renang: 1,35 m – 2 m
  Temperatur air kolam renang: 25-28o C

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai