Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Olahraga Renang: Teknik Dasar, Jenis Gaya,

Peraturan dan Peralatannya

Pengertian Olahraga Renang – Grameds, jika ada sebuah olahraga yang sudah ada jauh sebelum ia ditetapkan
menjadi salah satu cabang olahraga, renang merupakan salah satu contohnya. Sebab, keberadaan renang
merupakan salah satu insting untuk bertahan hidup.
Baik untuk berburu, menyeberangi air, maupun menyelamatkan diri agar tidak tenggelam. Namun bagaimana
bisa renang menjadi cabang olahraga yang populer seperti sekarang? Kita bahas yuk, Grameds.

Renang dilakukan dengan bermacam-macam tujuan, baik untuk refreshing, hobi, maupun professional


turnamen. Di pedesaan, kita bisa melihat masyarakatnya melakukan renang di sungai.

Di daerah pesisir, kita melihat anak-anak bermain sekaligus melatih kemampuan renang di tepi pantai. Di kota,
banyak kita temukan kolam renang sebagai tempat melakukan olahraga ini.

A. Pengertian Olahraga Renang


Ada banyak pendapat yang menjelaskan pengertian mengenai olahraga ini, namun ringkasnya renang
merupakan olahraga yang dilakukan di air, dengan menggerakkan tubuh (tangan dan kaki) agar tidak
tenggelam.

Jauh sebelum olahraga renang di-launching secara resmi, renang sudah dilakukan berabad sebelumnya.
Ditemukannya  lukisan perenang di dinding Gua Perenang yang tidak jauh dari Wadi Sora, Gilf Kebir, Mesir,
menjadi bukti adanya renang sudah terdokumentasi dengan jelas sejak zaman prasejarah. Lukisan-lukisan di gua
tersebut menggambarkan orang-orang yang berenang dengan gaya bebas dan gaya yang menyerupai binatang
saat berenang.

Benarkah sudah ada gaya bebas di jaman itu? Menurut Badruzzaman, adanya stempel lilin yang
menggambarkan empat orang perenang menggunakan gaya bebas pada tahun 400 sampai 900 SM, dapat
dijadikan bukti bahwa gaya bebas telah ada sejak dulu kala.

Orang-orang Romawi dan Yunani jaman dahulu menjadikan kemampuan berenang sebagai penilaian mendasar
untuk kepentingan militer. Seorang tentara diharuskan dapat bertahan hidup dalam kondisi apapun, termasuk
tenggelam ataupun menyelamatkan diri di air. Para pendekar, ksatria, dan samurai dituntut untuk bisa
menunggang kuda, memasak, memanah, berburu, bersyair, dan berenang.
Menurut catatan sejarah, pertandingan tertua renang diadakan oleh Kaisar Sigui pada tahun 36 SM. Namun
seorang profesor Bahasa, Nikolaus Wynmann menulis buku tentang renang pada tahun 1538. Buku tersebut ia
beri judul Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst (Perenang atau Dialog mengenai
Seni Berenang). Buku tersebut dibaca banyak orang dan sejak itulah, mulai banyak yang mempelajari olahraga
renang.

Sementara itu, olahraga renang dikembangkan secara serius oleh masyarakat modern di London, Inggris pada
abad ke-19. Awalnya, di kota tersebut hanya terdapat enam kolam renang. Seiring dengan perkembangannya,
mulai berdiri beberapa asosiasi renang.

Kepopuleran renang semakin tersebar setelah seorang kapten Angkatan Laut Inggris, Matthew Webb, berhasil
menyeberangi Teluk Inggris dengan berenang tanpa menggunakan alat bantuan. Pada tahun 1875, ia berenang
mengarungi perairan yang menghubungkan Perancis dan Inggris tersebut sejauh 34 km selama 21 jam 45 menit.
Keberhasilannya tersebut membuatnya tersohor dan menjadikan olahraga renang semakin diminati. Pada tahun
1896, untuk pertama kalinya renang diikutsertakan dalam kejuaran olimpiade di Athena, Yunani.

B. Organisasi yang Menaungi Olahraga Renang


Organisasi induk internasional renang bernama Fédération Internationale de Natation (FINA) didirikan pada
tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester, London, Inggris. Saat itu, FINA diprakarsai oleh delapan federasi
renang, yakni Belgia, Denmark, Finlandia, Hungaria, Inggris Raya, Jerman, Prancis, dan Swedia. Organisasi ini
juga menaungi selam, polo air, renang indah, dan renang perairan terbuka. Sekarang organisasi ini berpusat di
Lausanne, Swiss. Cabang-cabang olahraga tersebut yang diikutsertakan oleh FINA dalam Kejuaraan Renang
Dunia FINA.

Untuk skala nasional, olahraga renang dan sejenisnya berada dalam naungan Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI). Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 1951. Awalnya, di Indonesia hanya
ada beberapa kolam renang. Namun sarana tersebut masih sangat jarang karena hanya bisa diakses oleh kaum
bangsawan dan orang-orang Belanda.

Namun saat Jepang datang ke Indonesia, kolam renang dibuka aksesnya untuk masyarakat umum.  Sejak saat
itulah, semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa melakukan olahraga renang di kolam renang.

C. Teknik Dasar Olahraga Renang


Renang memiliki beberapa macam gaya. Sebelum kita membahas tentang gaya renang, kita perlu banget nih
Grameds buat mempelajari beberapa teknik dasar yang harus kita kuasai lebih dulu. Yuk kita bahas agar bisa
semakin cepat mahir berenang.

. Teknik Mengapung

Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika melakukannya


untuk pertama kali atau masih awal-awal latihan, biasanya tubuh masih kaku. Kunci melakukan teknik ini ada
badan diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka semakin besar kemungkinan tubuh Grameds
tenggelam.
Untuk berlatih teknik ini, Grameds bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu mengapung berdiri atau
mengapung telentang.

Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri, Grameds perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk keamanan,
pilihlah kolam renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan secara perlahan, mulailah
menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi kolam.

Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan Grameds menjauh dari tepi kolam. Posisikan
tangan dan kaki sejajar di permukaan air. Jangan lupa gerakkan tangan seperti kepakan sayap ayam dan kaki
bergerak seperti gerakan kaki saat melakukan gaya dada.

Sementara untuk melatih kemampuan mengapung dengan telentang,  Grameds bisa memposisikan badan tegak
namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa untuk menginjak dasar kolam renang.

Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki, luruskan, dan pastikan telinga terendam di dalam air. Untuk
menemukan posisi yang seimbang, banyak ahli yang menyarankan untuk melakukan tahapan-tahapan di atas
sebanyak 10 sampai 15 kali.

2. Teknik Pernapasan
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan kecepatan seorang perenang sangat
dipengaruhi oleh kekuatan nafas Grameds. Pertama, Grameds berdiri di tepi kolam dengan rendah, namun
pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.

Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan kepala Grameds ke dalam air. Jangan
lupa hembuskan melalui hidung Grameds. Yang perlu diingat adalah menghirup nafas melalui mulut dan
menghembuskannya melalui hidung. Jangan terbalik ya, Grameds.

Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga Grameds menemukan pola bernafas
yang khas sesuai kemampuan Grameds sendiri. Disarankan para ahli, latihan pernafasan dilakukan 10-15 kali
setelah latihan agar nafas Grameds kuat.

3. Teknik Meluncur
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang. Teknik meluncur dilakukan dengan
meluncurkan tubuh secara horizontal di bawah permukaan air.

Pertama, Grameds masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi membelakangi dinding kolam. Kemudian
salah satu telapak kaki ditempelkan ke dinding dengan jari-jari kaki menghadap ke bawah. Posisi ini sangat
penting untuk memperbesar luas permukaan gaya tolakan saat meluncur.

Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur. Kemudian posisikan kedua tangan sejajar
lurus ke depan untuk memecah air sehingga tidak banyak gaya yang terbuang karena halangan air. Sebisa
mungkin, atur kepala masuk ke dalam air dan telinga tingginya sejajar dengan kedua lengan.

Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga Grameds menemukan keseimbangan
dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu bagi Grameds untuk mengendalikan ketakutan dan
kepercayaan diri. Sebab beberapa orang gagal bukan pada tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba
karena tidak percaya diri dan takut.

D. Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga  Renang


Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun diperlombakan, yaitu gaya bebas, gaya dada atau gaya
katak, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba. Setiap jenis gaya memiliki gerak khas
masing-masing. Yuk Grameds kita pelajari bersama:
1. Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)

Gaya bebas merupakan gaya yang pertama kali digunakan oleh


perenang di jaman prasejarah. Diperkirakan seribu tahun sebelum masehi, di Assyria gaya bebas sudah
digunakan.

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang. Gaya ini dikenal efektif
dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski demikian, gaya bebas melibatkan hampir seluruh
anggota tubuh untuk ikut bergerak.

Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak banyak.

Cara melakukan gaya bebas:

 Grameds berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.


 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara terus-menerus. Pastikan kaki
sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Grameds dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya oksigen yang Grameds hirup
banyak dan mulut tidak kemasukan air, saat mengambil nafas, pastikan posisi mulut di atas permukaan air.
2. Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di sekolah-sekolah militer


gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya dada dan gaya bebas. Sehingga kedua gaya tersebut seringkali
disebut juga dengan gaya sekolah.

Sesuai namanya, gerakan gaya ini mirip dengan cara berenang katak. Untuk keadaan santai seperti rekreasi,
gaya dada seringkali dipilih. Namun demikian, gaya ini juga ikut diperlombakan di kejuaraan renang.

Cara melakukan gaya katak adalah:


a. Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala menghadap ke air.

b. Buka kedua belah dengan cara menendang


keluar.
c. Buka kedua belah tangan ke samping agar air
dapat terbelah sehingga badan lebih cepat melaju ke depan.

d. Saat gerakan tangan sudah selesai, kedua


belah kaki menendang air ke arah luar seperti kaki katak menendang air.

e. Kaki dan tangan digerakkan secara bergantian.


Saat kaki bergerak, tangan diam dengan posisi lurus ke depan. Saat tangan bergerak, kaki diam lurus ke
belakang.

3. Gaya Punggung (Backstroke)

Berenang Gaya Punggung


Diberi nama gaya punggung karena punggung Grameds dihadapkan ke air. Artinya, dada dan wajah dihadapkan
ke atas. Dengan posisi tersebut, Grameds akan lebih mudah untuk membuka mata sekaligus bernafas. Sebagai
konsekuensinya, perenang tidak bisa melihat tujuan dengan mudah, karena berada di belakang perenang.

Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas. Namun arahnya berkebalikan. Jika gaya
bebas, dada menghadap ke air, maka dalam gaya punggung, punggung yang menghadap ke air.

Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika melakukan start pada gaya lainnya dari atas kolam,
sementara start gaya punggung dimulai dari dalam kolam.

Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

a. Posisikan tubuh telentang di air.

b. Meluncur dengan posisi


tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah tangan dari belakang kepala menuju pinggang.
Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan tangan dikondisikan seperti mengayuh.
c. Kaki menendang air dari ata ke bawah secara
bergantian.

d. Lakukan dengan tenang. Tidak hanya itu,


badan juga diharuskan lentur dan tidak kaku.

4. Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Stroke)

Berenang Gaya Kupu-kupu


Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi dari gaya dada. Gaya ini muncul
pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri bahwa gaya ini cukup menantang. Pasalnya selain memerlukan
kekuatan otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga memerlukan konsentrasi tinggi. Sebab memerlukan
koordinasi yang baik antara tangan dan kaki.

Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan gaya lainnya. Namun jangan salah,
gaya ini memang terlihat indah dan mengagumkan, Grameds.

Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah:

a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan digerakkan keluar sebelum
mengayun ke depan.

b. Secara bersamaan dan terus-menerus,


gerakkan kaki menendang atas dan bawah seperti gerakan ekor ikan lumba-lumba.

c. Saat kepala muncul di atas permukaan air, hirup


oksigen melalui mulut sebelum kepala masuk lagi ke dalam air.
d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul
ke atas permukaan air, hembuskan udara melalui mulut dan hidung. Dan bersiaplah untuk menghirup oksigen
setelah ini.

Kecepatan dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena factor tersebutlah yang mempengaruhi kecepatan
gaya kupu-kupu. Menurut catatan, perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat mencapai tujuan lebih cepat
daripada perenang gaya bebas.

E. Peraturan dalam Olahraga Renang


Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan. Berikut ini adalah
beberapa peraturannya:

1. Pemain dipersilakan naik ke balok start (gaya bebas, punggung, dada) begitu wasit memberi aba-aba dengan
meniupkan peluit panjang. Jika yang diperlombakan gaya punggung, peserta masuk ke kolam untuk bersiap-siap
dengan menghadap ke dinding.
2. Untuk melompat atau meluncur, peserta harus menunggu aba-aba. Selama belum ada aba-aba untuk memulai,
peserta tetap berada dalam posisi start. Instruksi wasit berupa instruksi “siap”.
3. Perlu diketahui, posisi start untuk gaya punggung adalah dengan memegang besi di bagian bawah balok start.
Sementara itu kaki perenang ditumpukan pada dinding kolam. Lutut dikondisikan menekuk di antara dua lengan ya,
Grameds.
Untuk renang gaya bebas, dada, dan kupu-kupu, posisi start membungkuk ke arah air di atas balok start.
Pastikan lutut juga ditekuk.

1. Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan mulai berenang.
2. Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan pada saat undian ataupun
ketentuan panitia.
3. Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang tidak diperbolehkan akan dicatat
sebagai pelanggaran.
4. Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta  kehilangan kesempatan untuk menang, ketua pertandingan dapat
memberikan keputusan  untuk mempersilakan peserta mengulang di babak berikutnya.
5. Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya dari dinding. Tidak cukup
berbalik dari dasar kolam.
6. Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak berjalan di kolam, hal tersebut
tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7. Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan dalam lomba renang estafet.
8. Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan untuk melompat atau kaki tidak
menyentuh tempat start lebih dulu sebelum perenang sebelumnya menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka
regu tersebut dapat didiskualifikasi. Jika perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak menjadi masalah.
9. Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang sama.
F. Peralatan Olahraga Renang
Peralatan yang dibutuhkan dalam berenang adalah:

1. Pakaian renang.
2. Pelampung.
3. Kacamata renang.
4. Lintasan.
5. Pencatat Waktu.
6. Balok Start.
G. Standar Ukuran Kolam Renang
Ukuran kolam renang menurut standar FINA adalah sebagai berikut:
 Panjang kolam renang: 50 m
 Lebar kolam renang: 25 m
 Lebar setiap lintasan kolam renang: 2,5 m
 Jumlah lintasan kolam renang: 8
 Kedalaman minimal kolam renang: 1,35 m – 2 m
  Temperatur air kolam renang: 25-28o C
Grameds, demikianlah pembahasan kita mengenai olahraga renang. Gramedia tiada henti menjadi
#SahabatTanpaBatas untuk Grameds dengan menyajikan buku-buku terbaik pilihan kami.

Anda mungkin juga menyukai