Anda di halaman 1dari 78

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU KERJA

KONTRAPRODUKTIF (COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR) PADA


PEGAWAI NEGERI SIPIL

SKRIPSI

Oleh : Nabila Dian Amalia


201810230311058

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
202
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh :


Nabila Dian Amalia
201810230311379

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal, …..
Dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan
memperoleh gelar Sarjana (S1) Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

Ketua/Pembimbing I, Sekretaris/Pembimbing II

Dr. Djudiyah, M.Si., Psikolog Devina Andriany, M.Psi., Psikolog

Anggota 1 Anggota 2

………. ..........

Mengesahkan
Dekan,

Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph. D

i
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Nabila Dian Amalia
NIM : 201810230311379
Fakultas / Jurusan : Psikologi / Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :


Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif (Counterproductive Work
Behavior) pada Pegawai Negeri Sipil.

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak
bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini
tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Malang, …………….

Mengetahui
Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Sofa Amalia, S.Psi., M.Si Nabila Dia Amalia

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif (Counterproductive
Work Behavior) pada Pegawai Negeri Sipil” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi., PhD., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Djudiyah, M.Si selaku dosen wali serta dosen pembimbing I dan Ibu Devina
Andriany, M.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga
serta pikiran untuk memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berguna, hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
3. Ibu Sofa Amalia, S.Psi., M.Si selaku ketua program studi Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan mencurahkan kasih sayang yang tiada
tara, selalu memberikan motivasi serta dukungan selama menempuh pendidikan hingga
peneliti mampu menyelesaikan skripsi dan mendapat gelar sarjana.
5. Kepala Bangkesbangpol Nganjuk dan Kepala Bagian Umum Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Nganjuk yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengambil data
penelitian
6. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama kegiatan belajar
hingga penyusunan skripsi.
7. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga senantiasa diberikan kelancaran dan
kemudahan oleh Allah SWT.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran
demi perbaikan karya ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap agar
karya ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya

Malang, 18 April 2022


Penulis

Nabila Dian Amalia

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. vi
Abstrak ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 5
Perilaku Kerja Kontraproduktif (Counterproductive Work Behavior) ............................... 5
Kontrol Diri (Self-control) .................................................................................................. 6
Kontrol Diri dan Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................................................... 7
Kerangka Berpikir ............................................................................................................... 9
Hipotesis ............................................................................................................................ 10
METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 10
Desain Penelitian ............................................................................................................... 10
Subjek Penelitian ............................................................................................................... 10
Variabel dan Instrumen Penelitian .................................................................................... 10
Prosedur dan Analisa Data ................................................................................................ 11
HASIL PENELITIAN .............................................................................................................. 12
DISKUSI .................................................................................................................................. 13
SIMPULAN DAN IMPLIKASI............................................................................................... 16
REFERENSI............................................................................................................................. 17
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 21

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indeks Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian .............................................. 11


Tabel 2. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................................... 12
Tabel 3. Deskripsi Distribusi Skala .......................................................................................... 12
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson ............................................................ 13

v
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Skala Try Out Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif ...................... 22
LAMPIRAN 2 Blueprimt Skala Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif ................... 26
LAMPIRAN 3 Validitas & Reliabilitas Skala Try Out ............................................................ 28
LAMPIRAN 4 Skala Penelitian Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif ................... 32
LAMPIRAN 5 Analisis Data Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji Korelasi Pearson ................ 36
LAMPIRAN 6 Deskripsi Data ................................................................................................. 39
LAMPIRAN 7 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 41
LAMPIRAN 8 Tabulasi Data ................................................................................................... 43
LAMPIRAN 9 Data Demografis.............................................................................................. 61
LAMPIRAN 10 Uji Verifikasi, Uji Plagiasi, Surat Izin Penelitian ......................................... 67

vi
Hubungan Kontrol Diri dengan Perilaku Kerja Kontraproduktif (Counterproductive
Work Behavior) pada Pegawai Negeri Sipil

Nabila Dian Amalia


Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
diannabila86@gmail.com

Abstrak
Di kalangan masyarakat saat ini telah memberikan kesan negatif kepada PNS karena masih
seringkali dijumpai kasus terkait perilaku menyimpang yang dilakukan oleh oknum PNS yang
dapat merugikan organisasi maupun orang yang ada di dalamnya, perilaku ini disebut perilaku
kerja kontraproduktif atau Counterproductive Work Behavior. Pegawai Negeri Sipil dengan
kontrol diri yang baik dapat mencegah terjadinya perilaku kerja kontraproduktif. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan perilaku kerja
kontraproduktif pada PNS Jawa Timur berjumlah 230 orang. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif korelasional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan
accidental sampling. Subjek dalam penelitian adalah PNS wilayah Jawa Timur. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan Brief Self-Control Scale dan Counterproductive Work
Behavior Checklist. Metode analisa data yang digunakan adalah korelasi product moment
pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol
diri dengan perilaku kerja kontraproduktif (r = -0,290 ; ρ = < 0,05), yang berarti semakin
tinggi kontrol diri maka semakin rendah perilaku kerja kontraproduktif. Adapun kontribusi
yang diberikan oleh kontrol diri terhadap perilaku kerja kontraproduktif sebesar 8,4%.
Kata kunci : Kontrol diri, perilaku kerja kontraproduktif, pegawai negeri sipil
The current society has given a negative impression to civil servants because there are often
cases related to deviant behavior by civil servants that can harm the organization and the
people in it, this behavior is called counterproductive work behavior. Civil servants with good
self-control can prevent counterproductive work behavior. The purpose of this study was to
determine the relationship between Self-Control and Counterproductive Work Behavior in
East Java civil servants totaling 230 people. This study uses a correlational quantitative
approach with a sampling technique using accidental sampling. The subjects in this study
were civil servants in East Java. The instruments in this study used the Brief Self-Control
Scale and the Counterproductive Work Behavior Checklist. The data analysis method used is
Pearson's product moment correlation. The results showed that there was a significant
negative relationship between self-control and counterproductive work behavior (r = -0.290 ;
= <0.05), which means the higher the self-control, the lower the counterproductive work
behavior. The contribution given by self-control to counterproductive work behavior is 8.4%.
Keywords : Self-control, counterproductive work behavior, civil servants

1
2

pendahuluan
Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolahan kepemeritahan
di Indonesia, yang mana PNS bagian dari sebuah organisasi pemerintah. Organisasi
pemerintahan merupakan salah satu bentuk dari berbagai bentuk organisasi nirlaba atau
organisasi yang tidak mengutamakan keuntungan. Organisasi pemerintahan yang bergerak
dalam tugas yang berkaitan dengan urusan pemerintahan diharapkan mampu bekerja sesuai
dengan tugasnya, mengingat keberadaan PNS sangat dibutuhkan dalam rangka pemberian
pelayanan umum kepada masyarakat. Menjadi pegawai negeri sipil tentu saja tidaklah mudah
dikarenakan banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, belum lagi ketatnya proses seleksi
yang harus dilalui, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan setelah diangkat menjadi PNS.
Dapat dipastikan bahwa, PNS adalah pegawai yang telah memenuhi syarat dan ketentuan,
diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas berdasarkan jabatan yang diduduki, digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Fatoni, 2013). Saat ini PNS dengan
kedudukan struktural yang sama, produktif atau tidak produktif dipastikan memiliki gaji yang
sama apabila mempunyai golongan, masa kerja dan ruangan pangkat yang sama (Daryanto,
2007).
Keberhasilan dalam melaksanakan tugas pembangunan negara ini tentu tidak lepas dari usaha
peningkatan kualitas dan produktivitas dari anggota organisasi, khususnya anggota organisasi
pemerintahan yaitu PNS. Sehingga untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan pegawai
negeri yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas secara profesional. Untuk
meningkatkan produktivitas kerja pada PNS, diperlukan kedisiplinan kerja yang tinggi dari
PNS (Ardilasari & Firmanto, 2017). Dalam mewujudkan kinerja yang baik diperlukan sikap
disiplin dari setiap PNS. Sesuai dengan PP Nomor 53 tentang Disiplin PNS yang isinya yaitu
menuntut kesanggupan bagi setiap pegawai negeri sipil untuk dapat berperilaku disiplin dalam
segala hal dengan menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan.
Disamping itu, seorang pegawai negara sipil juga dituntut mengembangkan pemikiran secara
kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan kinerja organisasi, berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas kerja, memberikan pelayanan dengan baik, hormat dan santun tanpa
pamrih, memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil. Penerapan Iklim etis
pada PNS pada kenyataannya masih terdapat ketimpangan. Sikap kerja yang berhubungan
dengan pelayanan kepada masyarakat masih bertentangan dengan standar etika PNS, aturan
maupun Undang-Undang Kepegawaian yang berlaku sangat mempengaruhi terjadinya
praktek-praktek penyimpangan di tempat kerja. Padahal sebagai pelayan publik fungsi
pegawai negeri sipil adalah untuk memenuhi kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksana ketentuan peraturan perundang-undangan (Lewaherilla, 2019). Berdasarkan
penjelasan di atas dapat dipahami, bahwa sebagai seorang PNS sudah seharusnya bekerja
secara disiplin, rajin dan profesional. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan hasil yang
optimal bagi masyarakat, pemerintahan, dan pembangunan negara.
Namun, masih seringkali dijumpai kasus terkait perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
oknum pegawai negeri sipil seperti seringkali mencari alasan atas kinerja yang buruk, absensi,
praktik-praktik korupsi dengan menyatakan bahwa mereka tidak dibayar sesuai dengan
standarnya, perilaku yang merugikan organisasi, perilaku ini disebut perilaku kerja
kontraproduktif atau Counterproductive Work Behavior. Di kalangan masyarakat telah
memberikan kesan negatif kepada PNS. Kesan negatif yang telah berkembang di masyarakat
mengenai PNS yaitu antara lain, pelayanan yang kurang memuaskan, ketidakadilan dalam
memberikan layanan, kinerja yang kurang baik dan lain lain. Perilaku kerja karyawan
3

memang telah banyak diangkat sebagai topik penelitian, namun masih banyak yang fokus
pada perilaku kerja positif karyawan, sehingga banyaknya perilaku kerja negatif karyawan
masih kurang mendapatkan sorotan. Sedangkan penelitian yang berfokus pada perilaku
negatif karyawan salah satunya yaitu perilaku kerja kontraproduktif perlu mendapat perhatian
yang sama seperti perilaku kerja produktif karyawan.
Perilaku kerja kontraproduktif ini dapat berkembang dengan kondisi penuh tekanan dan
ketidakadilan yang membawa seseorang ke arah perilaku-perilaku negatif dalam bekerja
(Spector, 2006). Krings dan Bollmann (2011) mengemukakan bahwa terdapat konsekuensi
dari perilaku kerja kontraproduktif. Perilaku kerja kontraproduktif yang dilakukan oleh
karyawan dapat mengancam kesejahteraan organisasi dan pihak-pihak yang terlibat. Perilaku
kerja kontraproduktif dapat menurunkan kepuasan, komitmen, intensitas turnover yang
meningkat, dan tingginya absensi.
Perilaku kerja kontraproduktif dapat menyebabkan dampak yang besar pada organisasi
maupun individu yang ada di dalamnya, dampaknya akan dirasakan baik secara langsung
maupun tidak langsung yang mana dapat mengurangi efektivitas kerja (Bibi, Krim dan Din,
2013). Perilaku kerja kontraproduktif dalam hasil penelitian oleh Gruys dan Sacket (2003)
yaitu setiap perilaku yang dilakukan individu dapat membawa dampak negatif terhadap
organisasi. Besarnya dampak negatif yang ditimbulkan dari karyawan yang terlibat dalam
perilaku kerja kontraproduktif membuat setiap organisasi sebisa mungkin untuk menghindar
dari permasalahan tersebut (Hafidz, 2012).
Hafidz (2012) menjelaskan bahwa 33% karyawan hingga 75% terlibat dalam perilaku kerja
kontraproduktif, seperti ketidakhadiran,yang disengaja dan sukarela, pencurian, penipuan,
sabotase, danvandalisme. Perilaku kerja kontraproduktif dilaporkan tengah melonjak tak
terkendali dari tahun ke tahun, dengan hampir 95% dari semua organisasi telah melaporkan
bahwa perilaku kerja kontraproduktif berkaitan dengan tingginya turnover dan timbulnya
perilaku menyimpang di tempat kerja. Dan kenyataannya, setiap karyawan dengan profesi
apapun memiliki potensi terlibat dalam perilaku kerja kontraproduktif.
Kinerja PNS yang rendah yaitu seperti sering tidak hadir saat bekerja, bermalas-malasan,
datang terlambat, dan tidak produktif mencerminkan bentuk perilaku kerja kontraproduktif.
Menteri Aparatur Negara menyatakan bahwa sekitar 50% dari 4,7 juta PNS yang ada di
Indonesia masih berkualitas rendah (Rusdi, 2014). Martinko et al (2002) menjelaskan bahwa
perilaku kerja kontraproduktif dipicu oleh dua faktor yaitu situasioal dan disposisional. Faktor
situasional atau faktor eksternal menyatakan bahwa pemimpin bisa memahami perilaku dan
sifat-sifat bawahannya. Sedangkan, faktor disposisional merupakan faktor internal atau
individual seperti kepribadian, karakter atau faktor biologis.
Dalam penelitian Widarani (2015) menyatakan bahwa banyak jenis pekerjaan yang dapat
dilakukan seorang PNS, namun dalam prakteknya hal tersebut dikerjakan oleh banyak orang,
sehingga menyebabkan banyaknya pegawai yang tidak bekerja secara efektif, misalnya
pegawai yang bermain komputer pada saat jam kerja, keluar kantor pada saat jam istirahat dan
lain sebagainya. Adapun tingkat perilaku kerja kontraproduktif PNS di Indonesia dapat dilihat
dari beberapa indikasi yaitu peningkatan jumlah kasus korupsi dan suap, tingginya tingkat
keterlambatan dan kehadiran tanpa izin, meningkatnya tindakan arogan di lingkup
pemerintahan dan berbagai bentuk perilaku penyimpangan lainnya (Lestari, 2016).
Dilansir dari laman Liputan6 (2019), Badan Kepegawaian Nasional (BKN) mengemukakan
bahwa mayoritas PNS memiliki nilai kinerja dan prestasi yang baik. Namun, faktanya
pekerjaan mereka masih tidak sesuai harapan. Sekretaris utama BKN Supranawa Yusuf
4

mengatakan bahwa terdapat masalah dalam kinerja PNS yaitu ditemukan ketidakcocokan
antara nilai kinerja dengan fakta yang ada di lapangan. Apabila dilihat dari penilaian prestasi
kerja, hampir semua PNS memasuki kategori baik bahkan sekitar 20% memperoleh nilai
sangat baik. Namun, jika melihat fakta di lapangan masih banyak pihak yang mengeluhkan
kinerja PNS.
Dilansir dari Beritagar.id (Rochmi, 2018) bahwa tercatat 7.477 PNS tidak masuk kerja tanpa
keterangan pada hari pertama kerja setelah libur cuti lebaran. Adapun maraknya kasus KKN
(korupsi, kolusi dan nepotisme) yaitu mengenai proses rekrutmen PNS yang dilakukan oleh
pemerintah setempat tidak berdasarkan hasil tes melainkan berdasarkan kedekatan dengan
penguasa setempat (Effendi, 2009). Kemudian, dilansir dari laman Harian Suara Merdeka
(2011) terkait kasus razia PNS di pusat perbelanjaan Semarang. Badan Kepegawaian Daerah
dan Satpol PP Kota Semarang menerapkan razia PNS di pusat perbelanjaan dan mendapati 8
PNS sedang berbelanja ditengah jam kerja. Dari beberapa fenomena yang telah dijelaskan
diatas merupakan bagian dari perilaku kerja kontraproduktif yang dilakukan oleh PNS.
Berdasarkan dari fenomena diatas diketahui bahwa kinerja PNS dinilai masih rendah,
sebagaian besar pegawa masih belum dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah dan masih terdapat banyak PNS yang melakukan pelanggaran dan penyimpangan
di tempat kerja. Oleh karena itu PNS harus mampu mengontrol diri dalam melakukan segala
sesuatunya. Ketika melakukan suatu pekerjaan, seorang PNS akan dihadapkan oleh
banyaknya situasi dan hal lainnya yang mengharuskan mereka untuk mengambil keputusan.
Setiap individu juga memiliki mekanisme yang dapat membantu mengatur perilakunya, yaitu
Self-control (kontrol diri). Kontrol diri merupakan potensi diri untuk mengarahkan perilaku
dan kemampuan untuk menekan tingkah laku buruk (Chaplin, 2005). Kontrol diri juga
merupakan bagian dari kepribadian, karena setiap individu memiliki kontrol diri yang
berbeda. Individu dengan kontrol diri yang tinggi sangat memperhatikan cara-cara yang tepat
dalam berperilaku di situasi yang bermacam-macam.
Kontrol diri juga akan membantu seseorang dalam menahan perilaku negatif dan mengikuti
semua peraturan yang telah ditetapkan. Sehingga karyaan yang memiliki kontrol diri yang
baik tidak akan melakukan sesuatu yang dapat merugikan karyawan lain maupun perusahaan.
Menurut Boer et al (2015) seseorang yang kurang mampu mengontrol dirinya sendiri atau
kalah dalam dorongan yang bersifat negatif, maka mereka akan sering melakukan hal-hal
negatif atau cenderung melakukan perilaku menyimpang, yang disebut sebagai bentuk
pelanggaran kedisiplinan atau dengan kata lain perilaku kerja kontraproduktif. Menurut
Ghufron dan Rini (2010), kontrol diri diartikan sebagai pengendalian tingkah laku.
Pengendalian tingkah laku disini dimaksudkan sebagai bentuk pertimbangan terlebih dahulu
sebelum memutuskan tindakan yang akan dilakukan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safitri (2015), bahwa terdapat
hubungan negatif dan signifikan antara kontrol diri dengan prokrastinasi kerja karyawan. Hal
ini menunjukkan bahwa kontrol diri memiliki peran terhadap perilaku kerja yang
menyimpang pada karyawan. Kemudian, penelitian yang dilakukan Herman (2018), bahwa
adanya pengaruh yang signifikan antara kontrol diri terhadap agresivitas. Adapun penelitian
yang dilakukan Sulton (2009) mengenai kontrol diri dan perilaku asertif yang menyatakan
bahwa kontrol diri merupakan indikator yang memprediksi terjadinya perilaku asertif,
individu dengan kemampuan kontrol diri yang rendah akan cenderung melakukan perilaku
asertif atau melakukan perilaku kerja kontraproduktif. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Prawira (2017), dan Aziiz (2019) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
negatif antara kontrol diri dengan perilaku kerja kontraproduktif, dalam penelitiannya kontrol
5

diri berkontribusi terhadap perilaku kerja kontraproduktif yang mana apabila kontrol diri
tinggi maka perilaku kerja kontraproduktif akan rendah.
Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang telah meneliti variabel yang sama
dengan penelitian ini, seperti penelitian yang dilakukan oleh Prawira (2017), dan Aziiz
(2019). Namun, perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada skala
penelitian yang digunakan, karena skala peneltian yang digunakan masih jarang ditemui pada
penelitian lain yang khususnya ditujukan pada PNS. Selain itu, subjek yang dipilih dalam
penelitian adalah PNS wilayah Jawa Timur dengan teknik pengambilan sampling
menggunakan teknik accidental sampling.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan
perilaku kerja kontraproduktif pada Pegawai Negeri Sipil. Adapun manfaat teoritis dari
penelitian ini adalah memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai teori kontrol diri dan
perilaku kerja kontraproduktif dalam lingkup Pegawai Negeri Sipil serta diharapkan dapat
menjadi referensi baru dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi. Adapun manfaat
praktis dari penelitian ini diharapkan Pegawai Negeri Sipil menggunakannya sebagai bahan
evaluasi dan penilaian terhadap diri sendiri dan dapat meningkatkan kontrol diri agar
mengurangi perilaku kerja kontraproduktif.LANDASAN TEORI
Perilaku Kerja Kontraproduktif (Counterproductive Work Behavior)
Perilaku kerja kontraproduktif atau sering disebut sebagai Counterproductive Work Behavior
merupakan suatu keadaan karyawan kurang termotivasi untuk memenuhi harapan sosial atau
termotivasi untuk menentang harapan tersebut, dengan melakukan tindakan pelanggaran
normal organisasi atau mengganggu orang di dalamnya (Bennet & Robinson, 2000). Spector,
et al (2006) menjelaskan bahwa Counterproductive Work Behavior adalah perilaku kerja
karyawan yang menyimpang dan merugikan organisasi maupun anggota organisasi. Sacket
dan DeVore (2001) mengemukakan bahwa ruang lingkup yang dimaksud dari perilaku kerja
kontraproduktif adalah segala bentuk perilaku kerja yang beresiko merugikan organisasi atau
perusahaan jika dilihat dari sudut pandang suatu organisasi. Perilaku kerja kontraproduktif
terjadi baik disengaja maupun tidak disengaja oleh karyawan yang bersangkutan, seperti
keterlambatan maupun membolos kerja, melakukan pencurian, sabotase, menggunakan
fasilitas organisasi atau perusahaan, pencurian, dan sebagainya (Sacket & DeVore, 2001).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
perilaku kerja kontraproduktif adalah perilaku kerja karyawan yang menyimpang dan
merugikan organisasi maupun anggota organisasi.
Aspek Perilaku Kerja Kontraproduktif
Menurut Spector et al (2006) perilaku kerja kontraproduktif memiliki lima aspek yang
terdapat didalamnya. Kelima aspek tersebut meliputi pelecehan (abuse), yaitu berupa perilaku
berbahaya yang ditujukan kepada rekan kerja atau orang lain yang membahayakan fisik
maupun psikologis. Pelecehan yang dilakukan dapat berupa ancaman, komentar yang tidak
pantas, mengabaikan rekan kerja bahkan merusak kemampuan rekan kerja untuk bekerja
secara efektif. Penyimpangan produksi (production deviance), yaitu kegagalan yang
dilakukan secara sengaja oleh karyawan ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawab
mereka sehingga mengakibatkan kinerja yang tidak efektif. Sabotase (sabotage), yaitu
tindakan karyawan dengan penuh kesadaran merusak sumber daya atau properti ada dalam
perusahaan dan dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Pencurian (theft) yaitu
tindakan pencurian yang dilakukan oleh karyawan, pencurian tidak hanya berarti mencuri
barang, namun dapat berupa pencurian informasi hingga rahasia milik perusahaan. Penarikan
6

(withdrawal), yaitu tindakan mengurangi waktu bekerja secara sengaja, seperti datang
terlambat, bekerja kurang dari jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, melebihi jam
istirahat, meninggalkan perusahaan lebih awal dari jam yang telah ditetapkan sehingga
dampak yang ditimbulkan berpengaruh dalam hal keterlibatan kerja, tidak kondusifnya
lingkungan kerja, menurunnya minat karyawan hingga merusak nama baik perusahaan.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif
Terdapat enam faktor yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif menurut Sackett
dan DeVore (2001). Pertama, kepribadian (personality), meskipun tidak dapat dikatakan
memiliki pengaruh penuh terhadap perilaku penyimpangan karyawan, namun Robinson dan
Greenberg (dalam Anderson et al, 2005) menyatakan bahwa faktor ini setidaknya memiliki
sedikit pengaruh terhadap perilaku kerja kontraproduktif dari banyaknya faktor lain. Kedua,
karakteristik pekerjaan (job characteristic), seperti adanya pengalaman kerja menyelesaikan
tugas dengan baik, rasa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, tekanan yang
diterima oleh karyawan serta pengetahuan terhadap hasil kerja yang telah dicapai. Hal ini
kemudian dapat mempengaruhi timbulnya perilaku kerja kontraproduktif oleh karyawan pada
suatu perusahaan. Ketiga, karakteristik kelompok kerja (work group characteristic), yaitu cara
berinteraksi antara satu rekan kerja dengan rekan kerja lainnya, hal ini juga dapat menjadi
faktor pendorong perilaku kerja kontraproduktif. Keempat, budaya organisasi (organizational
culture), faktor ini lebih mengarah kepada iklim kerja yang diciptakan oleh perusahaan.
Kelima, sistem kontrol (control system), bentuk pencegahan perusahaan berupa sistem kontrol
dengan tujuan untuk memastikan tidak terjadinya perilaku kerja kontraproduktif yang dengan
segera mendapat teguran melalui sistem kontrol seperti penggunaan alkohol, obat obatan dan
rokok. Keenam, ketidakadilan (injustice), sebuah pemahaman karyawan mengenai keadilan
perusahaan yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan serta ketidakadilan
yang diterima langsung oleh karyawan dapat memicu kecenderungan perilaku kerja
kontraproduktif.
Kontrol Diri (Self-control)
Menurut Tangney et al (2004) kontrol diri merupakan kemampuan untuk menghalau atau
mengubah respon inti pada individu, maupun untuk mencegah kecenderungan perilaku yang
tidak diinginkan dalam menahan diri dari melakukan hal tersebut. Selain itu, menurut Chaplin
(2001) self-control merupakan kemampuan untuk mengarahkan tingkah laku sendiri,
kemampuan untuk menekan, merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Dimana
self-control ini penting untuk dikembangkan karena individu tidak hidup sendiri melainkan
bagian dari kelompok masyarakat. Ghufron dan Rini (2010) juga mengemukakan bahwa
kontrol diri adalah suatu kecakapan individu dalam membaca situasi diri dan lingkungannya
serta kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor-faktor perilaku sesuai dengan
situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk
mengendalikan perilaku, kecenderungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku
agar sesuai dengan orang lain, menyenangkan orang lain, selalu mengikuti orang lain, dan
menutupi perasaannya. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kontrol diri adalah kemampuan individu untuk menghalau dan mencegah
kecenderungan perilaku yang tidak diinginkan dalam menahan diri dari melakukan hal
tersebut.
Aspek Kontrol Diri
Terdapat lima aspek dalam kemampuan mengontrol diri menurut Tangney et al (2004) yaitu
antara lain, pertama, kedisiplinan diri (self discipline) merupakan kemampuan untuk
7

mengontrol diri individu. Hal ini berarti individu mampu memfokuskan diri ketika melakukan
suatu kegiatan. Individu dengan self discipline mampu menahan dirinya dari hal-hal yang
dapat mengganggu konsentrasinya. Kedua, aksi non-impulsif (deliberate/non-impulsive)
merupakan kecenderungan individu dalam melakukan sesuatu dengan berhati-hati dan tidak
terburu-buru. Individu non-impulsive akan bertindak dan memutuskan sesuatu dengan tenang.
Ketiga, pola hidup sehat (healthy habit) merupakan kemampuan individu untuk mengatur
kebiasaan pola hidup sehat dengan mengarahkan perilakunya agar mendapatkan dampak yang
baik. Seseorang dengan healthy habit yang baik akan menolak sesuatu yang berdampak buruk
untuk dirinya. Keempat, etika kerja (work ethic) merupakan kemampuan individu untuk dapat
memberikan etika kerja dalam bentuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa
dipengaruhi oleh hal-hal diluar tugasnya. Kelima, kehandalan (reliability) merupakan
kemampuan individu dalam mengatur, mewujudkan dan mengevaluasi rencana-rencananya
jangka panjang. Individu dengan reliability yang baik akan mampu mencapai apa yang telah
direncanakan karena dapat mengendalikan perilaku secara konsisten.
Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol diri menurut Dayakisni dan Hudaniah (2003) yaitu
(1) kepribadian, kepribadian mempengaruhi kontrol diri yang mana seseorang dengan tipikal
tertentu bereaksi terhadap tekanan yang dihadapinya dan berpengaruh pada hasil yang akan
diperoleh. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda, hal ini yang membedakan
reaksi terhadap situasi yang dihadapi. (2) situasi, situasi merupakan yang berperan penting
dalam proses kontrol diri. Setiap orang mempunyai cara berbeda dalam menghadapi situasi
tertentu. Setiap situasi mempunyai karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi pola
reaksi yang akan dilakukan oleh seseorang. (3) etnis, etnis atau budaya mempengaruhi kontrol
diri dalam bentuk keyakinan atau pemikiran, dimana setiap kebudayaan tertentu memiliki
nilai yang membentuk cara individu dalam bereaksi dengan lingkungan.sehingga seseorang
yang hidup dalam budaya berbeda akan menunjukkan reaksi dan strategi yang berbeda dalam
menghadapi situasi yang menekan. (4) pengalaman, pengalaman akan membentuk proses
pembelajaran pada diri seseorang. Pengalaman yang positif akan mendorong seseorang untuk
bertindak yang sama, sedangkan pengalaman negatif dapat merubah pola reaksi terhadap
situasi tersebut. (5) usia, pada dasarnya usia akan diikuti dengan bertambahnya kematangan
dalam berpikir dan bertindak, sehingga akan sangat membantu dalam memberikan reaksi
terhadap situasi yang dihadapi.
Kontrol Diri dan Perilaku Kerja Kontraproduktif
Pada dasarnya salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif salah
satunya yaitu kepribadian. Krahe (2005) menyatakan bahwa perilaku menyimpang individu
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kepribadian yang mana salah satunya adalah kontrol
diri. Menurut Tangney et al (2004), individu dengan self-control yang tinggi mempunyai
kedisiplinan diri dalam melakukan sesuatu hal, berpikir dengan matang sebelum melakukan
sesuatu, dapat mengontrol dirinya dalam hal kesehatan dan etika sosial, kemudian mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan. Aroma dan Suminar (2012) menjelaskan ketika
dorongan untuk berperilaku menyimpang maupun agresi dalam kondisi yang memuncak,
kontrol diri dapat membantu individu mengembangkan norma yang berlaku. Individu dengan
kematangan emosi yang baik dapat ditandai dengan kemampuan dalam mengontrol
perilakunya kearah positif. Selain itu, individu dengan kontrol diri yang tinggi dapat
mengurangi menahan dorongan agresi dan mengendalikan emosinya, dapat memahami
perasaan orang lain, serta dapat menjaga hubungan baik dengan lingkungannya.
8

Pegawai dengan kedisiplinan diri (self discipline) mampu untuk mengontrol dirinya. Hal ini
berarti individu mampu memfokuskan diri ketika melakukan suatu kegiatan. Individu dengan
self discipline mampu menahan dirinya dari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi dan
memiliki tanggung jawab yang besar atas pekerjaannya. Misalnya, akan datang tepat waktu ke
tempat kerja, dan memperhatikan jam kerja sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Dengan kedisiplinan diri yang tinggi akan mencegah atau mengurangi bentuk perilaku kerja
kontraproduktif seperti keterlambatan kerja, bolos kerja, dan pulang lebih awal.
Begitu pula dengan aksi non-impulsif (deliberate/non-impulsive) pegawai dimana pegawai
melakukan sesuatu dengan berhati-hati dan tidak terburu-buru. Pegawai non-impulsive akan
bertindak dan memutuskan sesuatu dengan tenang dan matang serta berpikir sebelum
bertindak. Hal tersebut dapat mencegah atau mengurangi terjadinya perilaku kerja
kontraproduktif seperti kesengajaan dalam melakukan pekerjaan secara tidak benar,
menyalahgunakan fasilitas kantor dengan membawa barang kantor tanpa izin.
Pegawai dengan pola hidup yang sehat (healthy habit) dapat mengatur kebiasaan pola hidup
sehat dengan mengarahkan perilakunya agar mendapatkan dampak yang baik. Seseorang
dengan healthy habit yang baik akan menolak sesuatu yang berdampak buruk untuk dirinya.
Mereka akan cenderung mengatur pola hidup yang baik terutama jam tidurnya agar selalu
datang ke tempat kerja tepat waktu. Sehingga hal ini berpotensi megurangi bentuk perilaku
kerja kontraproduktif seperti mengotori tempat kerja secara sengaja dan selalu datang
terlambat.
Etika kerja (work ethic) yang baik pada pegawai dapat memberikan etika kerja dalam bentuk
penyelesaian pekerjaan dengan baik tanpa dipengaruhi oleh hal-hal diluar tugasnya. Sehingga
mampu memberikan perhatian pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Dengan demikian,
pegawai akan cenderung menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya. Sehingga dapat
mengurangi bentuk perilaku kerja kontraproduktif seperti memperlakukan rekan kerja secara
buruk dengan menghina, mengabaikan, menyalahkan dan mengancam rekan kerjanya.
Kemudian adapun kehandalan (reliability) yang dimiliki pegawai dalam mengatur,
mewujudkan dan mengevaluasi rencana-rencana jangka panjang. Pegawai dengan reliability
yang baik akan mampu mencapai apa yang telah direncanakan karena dapat mengendalikan
perilaku secara konsisten. Pegawai dengan kehandalan yang baik akan mengerjakan pekerjaan
kantor secara benar dan memastikan segala yang berkaitan dengan karirnya berjalan dengan
baik. Sehingga mampu mengurangi perilaku kerja kontraproduktif seperti keterlambatan,
kesengajaan dalam melakukan pekerjaan secara tidak benar, menyalahgunakan fasilitas
kantror dan beprilaku buruk terhadap rekan kerja.
Perilaku kerja kontraproduktif berdampak menyeluruh terhadap sistem operasional
perusahaan. Hal ini dapat mengganggu kinerja karyawan sehingga menimbulkan kerugian.
Karyawan harus memiliki suatu mekanisme untuk menahan emosi dan memodifikasi perilaku
negatif menjadi perilaku positif (Jex & Britt, 2008). PNS yang mampu melakukan
pertimbangan terlebih dahulu sebelum bertindak akan lebih mampu mengontrol dirinya untuk
tidak melakukan tindakan menyimpang atau suatu tindakan yang dapat merugikan rekan kerja
lain ataupun organisasi, dengan kata lainnya mereka tidak akan melakukan perilaku kerja
kontraproduktif. Berdasarkan pembahasan diatas terkait hubungan kontrol diri dan perilaku
kerja kontraproduktif dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kontrol diri tinggi akan
mempengaruhi perilaku seseorang ke arah positif sehingga dapat melakukan pekerjaan secara
produktif dan akan mencegah timbulnya perilaku kerja kontraproduktif pada Pegawai Negeri
Sipil
9

Kerangka Berpikir

Kontrol Diri Pegawai


Negeri Sipil

1. Kedisiplinan diri (self discipline),


mampu menahan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu
konsentrasinya
2. Aksi non-impulsif (deliberate/non-impulsive),
bertindak dan memutuskan sesuatu dengan tenang dan matang
3. Pola hidup sehat (healthy habit),
akan menolak sesuatu yang berdampak buruk untuk dirinya
4. Etika kerja (work ethic),
mampu memberikan perhatian pada pekerjaan yang sedang
dilakukan
5. Kehandalan (reliability)
mengendalikan perilaku secara konsisten

Adanya kontrol diri tinggi pada PNS seperti Adanya kontrol diri rendah pada PNS seperti
mempunyai kedisiplinan diri, berpikir tidak adanya kedisiplinan diri, tidak berpikir
dengan matang, dapat mengontrol dirinya matang, tidak dapat mengontrol dirinya
dalam hal kesehatan dan etika sosial dalam dalam hal kesehatan dan etika sosial dalam
bekerja, serta mampu menyelesaikan tugas bekerja, serta tidak mampu menyelesaikan
yang diberikan dapat mencegah terjadinya tugas yang diberikan dapat memicu
perilaku kerja kontraproduktif terjadinya perilaku kerja kontraproduktif

Perilaku Kerja Kontraproduktif


Perilaku Kerja Kontraproduktif tinggi
Rendah
Selalu terlambat datang ke kantor,
Selalu datang ke kantor tepat waktu, tidak
menyalahgunakan fasilitas kantor untuk
menyalahgunakan fasilitas kantor untuk
keuntungan pribadi, tidak berhubungan
keuntungan pribadi, berhubungan baik
baik dengan rekan kerja, tidak menjaga
dengan rekan kerja, menjaga lingkungan
lingkungan kantor, tidak benar dalam
kantor, selalu mengerjakan tugas kantor
mengerjakan tugas kantor
dengan baik

Gambar 1. Kerangka Berpikir


10

Hipotesis
Terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan perilaku kerja kontraproduktif pada
Pegawai Negeri Sipil. Yang artinya jika kontrol diri tinggi maka perilaku kerja
kontraproduktif rendah. Dan sebaliknya, jika kontrol diri rendah maka perilaku kerja
kontraproduktif tinggi.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, yaitu metode untuk menguji teori-
teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel biasanya diukur
dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis
berdasarkan prosedur statistik (Creswell, 2009). Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif
korelasional, menurut Arikunto (2010) kuantitatif korelasional merupakan penelitian untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Maka dari itu, dalam
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan perilaku kerja
kontraprduktif pada Pegawai Negeri Sipil.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah PNS di wilayah Jawa Timur dengan jumlah 230 orang.
Kriteria subjek antara lain pegawai negeri sipil dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun,
pendidikan terakhir minimal jenjang SMA/SLTA. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling.
Menurut Sugiyono (2012) accidental sampling merupakan teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagaii sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai
sumber data. Dalam teknik accidental sampling, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih
dahulu. Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y),
adapun yang menjadi variabel bebas (X) yaitu kontrol diri dan variabel terikat (Y) yaitu
perilaku kerja kontraproduktif.
Variabel X adalah kontrol diri. Kontrol diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan individu untuk menghalau dan mencegah kecenderungan perilaku yang tidak
diinginkan dalam menahan diri dari melakukan hal tersebut. Metode Skala dalam penelitian
menggunakan Brief Self-Control Scale yang diadaptasi dari Tangney et. al (2004) dan
dikembangkan oleh Insancita (2019) yang terdiri dari 13 item berisikan 5 item pada aspek self
discipline, 3 item pada aspek deliberate/non-impulsive, 2 item pada aspek healthy habit, 2
item pada aspek work ethic, dan 1 item pada aspek reliability. Skala ini disusun berdasarkan
model skala likert dengan 4 pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (sangat tidak setuju),
2 (tidak setuju), 3 (setuju), 4 (sangat setuju). Salah satu contoh item dalam skala ini yaitu
“Saya pandai menolak godaan”.
Variabel Y adalah perilaku kerja kontraproduktif. Perilaku kerja kontraproduktif yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku kerja karyawan yang menyimpang dan
merugikan organisasi maupun anggota organisasi. Variabel ini diukur menggunakan skala
11

CWB-C (Counterproductive Work Behavior Checklist) yang diadaptasi dari Spector et. al
(2006) dan dikembangkan oleh Cahyaningrum (2020) yang terdiri dari 30 item berisikan 2
item pada aspek sabotage, 4 item pada aspek withdrawal, 3 item pada aspek production
deviance, 4 item pada aspek theft, 17 item pada aspek abuse. Skala ini disusun berdasarkan
skala likert dengan 5 pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang), 3 (cukup sering), 4 (sering), 5 (sangat sering). Salah satu contoh item dalam skala ini
yaitu “Saya datang terlambat ke tempat kerja tanpa izin terlebih dahulu”.
Tabel 1. Indeks Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Jumlah Validitas Reliabilitas
Nama Alat Ukur
Item Item item
Brief Self-Control Scale (BSCS) 13 0,241 – 0,688 0,684
Counterproductive Work Behavior Checklist 30 0.183 – 0.726 0.818

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa Brief Self-Control Scale (BSCS) dan Counterproductive
Work Behavior Checklist merupakan skala yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan
untuk penelitian.
Prosedur dan Analisa Data
Prosedur penelitian yang akan dilakukan memiliki beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
Tahap persiapan. Pada tahap ini dimulai dengan perumusan masalah tentang fenomena-
fenomena yang akan dijadikan sebagai variabel penelitian serta melakukan kajian mendalam
pada variabel yang akan diteliti. Setelah mengetahui suatu fenomena atau permasalahan yang
hendak diteliti, peneliti memulai dengan melakukan pendalaman materi melalui kajian teoritik
untuk menentukan variabel penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan pencarian sumber
untuk dijadikan sebagai referensi dalam meneliti variabel yang telah ditentukan dan teori yang
nantinya akan digunakan, serta penelitian terdahulu yang sesuai dengan permasalahan yang
telah didapatkan. Kemudian, peneliti menyusun kerangka berpikir untuk menghubungkan dua
variabel serta mencari alat ukur yang akan digunakan. Selanjutnya penyusunan proposal
penelitian dan menyiapkan instrumen alat ukur yang telah dipilih dan akan digunakan dalam
penelitian. Alat ukur yang akan digunakan yaitu Brief Self-control Scale (BSCS) dan
Counterproductive Work Behavior Checklist (CWB-C).
Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini dimulai dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan
menyebarkan skala atau alat ukur yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya kepada subjek
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Skala yang akan disebarkan dalam bentuk
google form. Proses penyebaran skala dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada
pegawai negeri sipil di Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Nganjuk, dengan
menyebarkan skala kepada setiap pegawai serta memberikan skala kepada bagian
kepegawaian untuk disebarkan lebih luas lagi.
Tahap terakhir yaitu tahap analisa data. Pada tahap ini dimulai dengan input data yang telah
diperoleh dari hasil penyebaran skala BSCS dan CWB-S, data-data tersebut kemudian diinput
pada aplikasi Microsoft Excel versi 2010 dan kemudian diimport untuk diolah menggunakan
perhitungan statistik pada aplikasi SPSS (Statistical Package for Social Science versi 21.0
dengan metode analisis yang digunakan yaitu korelasi product moment pearson. Metode
analisis ini digunakan untuk mencari korelasi atau hubungan antara dua variabel, serta
menguji tinggi rendahnya tingkat korelasi. Kemudian peneliti akan melakukan diskusi
berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh.
12

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang dipaparkan dalam tabel-
tabel berikut :
Tabel 2. Deskripsi Subjek Penelitian
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 113 49
Perempuan 117 51
Total 230 100
Usia
Kurang dari 25 tahun 8 3
26 – 40 tahun 112 49
41 – 56 tahun 110 48
Total 230 100
Lama Bekerja
3 – 10 tahun 122 53
11 – 20 tahun 87 38
Lebih dari 20 tahun 21 9
Total 230 100
Pendidikan Terakhir
SMA 12 5
Diploma 22 10
S1 174 76
S2 22 10
Total 230 100

Berdasarkan deskripsi pada tabel 2, diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yaitu sebanyak
230 orang. Pada jenis kelamin jumlah perempuan mendominasi sebanyak 117 dengan
persentase 51% sedangkan jumlah laki-laki sebanyak 113 dengan persentase 51%. Pada
kategori usia, rentang usia 26 – 40 tahun mendominasi dengan jumlah sebanyak 112 dengan
persentase 49% yang memiliki selisih sedikit dengan rentang usia 41 – 56 tahun sebanyak 110
dengan persentase 48%. Pada kategori lama bekerja, rentang 3 – 10 tahun mendominasi
sebanyak 122 dengan persentase 53%. Pada kategori pendidikan terakhir, didominasi oleh
pendidikan terakhir S1 sebanyak 174 dengan persentase 76%.
Tabel 3. Deskripsi Distribusi Skala
Variabel Mean SD Kategori Frekuensi Persentase
Kontrol Diri 47,7043 2,64319 Rendah 27 11,7%
Sedang 165 71,7%
Tinggi 38 16,5%
Perilaku Kerja Kontraproduktif 32,8696 3,23200 Rendah 0 0%
Sedang 214 93%
Tinggi 16 7%

Berdasrkan deskripsi distribusi skala pada tabel 3, dapat diketahui 165 orang termasuk dalam
kategori kontrol diri sedang dengan persentase 71,7% kemudian sebanyak 214 orang memiliki
perilaku kerja kontraproduktif pada kategori sedang dengan persentase 93%.
13

Sebelum melakukan uji korelasi product moment pearson, peneliti melakukan uji normalitas
dan linieritas. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Pada uji normalitas peneliti menggunakan teknik kolmogorov-smirnov test.
Dimana data dikatakan berdistribusi normal apabila uji kolmogorov-smirnov (asymp sig 2
tailed) > 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kolmogorov-smirnov yang telah
dilakukan diperoleh hasil 0,423 yang lebih dari taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.
Selain melakukan uji normalitas, peneliti juga melakukan uji lineritas untuk mengatahui ada
tidaknya hubungan secara linier antara variabel kontrol diri dengan perilaku kerja
kontraproduktif. Berdasarkan dasar dari pengambilan keputusan, bahwa suatu data dapat
dikatakan memiliki hubungan yang linier jika nilai signifikansi dari deviation from linierity >
0,05. Ditinjau dari hasil pengujian linieritas yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
nilai signifikansi dari deviation from linierity sebesar 0,670 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel kontrol diri dengan perilaku
kerja kontraproduktif.
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson
Koefisien Korelasi Indeks Analisis
Koefisien Korelasi (r) -0,290**
Koefisien Determinasi (r²) 0.084
ρ (Nilai Signifikansi) 0,000

Berdasarkan hasil uji korelasi product moment pearson pada tabel 4, menunjukkan bahwa
adanya hubungan negatif dan signifikan antara kontrol diri dengan perilaku kerja
kontraproduktif dikarenakan arah korelasinya bersifat negatif dengan indeks korelasi sebesar -
0,290 yang berarti jika kontrol diri tinggi maka perilaku kerja kontraproduktif rendah. Begitu
juga sebaliknya, jika kontrol diri rendah maka perilaku kerja kontraproduktif tinggi. Adapun
kontribusi yang diberikan oleh kontrol diri terhadap perilaku kerja kontraproduktif sebesar
8,4% yang berarti sebesar 91,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
DISKUSI
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang negatif
dan signifikan dari kontrol diri dan perilaku kerja kontraproduktif (r = -0,290 ; ρ = 0,000 <
0,05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah perilaku kerja
kontraproduktif pada pegawai negeri sipil. Dan sebaliknya, jika kontrol diri rendah maka
perilaku kerja kontraproduktif tinggi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis
yang menyatakan terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku kerja
kontraproduktif pada pegawai neegri sipil dapat diterima. Sehingga, dengan terbuktinya
hipotesis tersebut, maka dengan adanya kontrol diri yang tinggi dapat mengurangi perilaku
kerja kontraproduktif.
Sejalan dengan penelitian Nurhayati (2015) yang menyatakan bahwa kontrol diri merupakan
faktor penting dalam menentukan perilaku individu. Individu akan melakukan tindakan yang
positif maupun negatif tergantung dari kekuatan dalam mengontrol dirinya sendiri. Kontrol
diri tinggi yang dimiliki seorang pegawai dapat mengurangi dirinya untuk melakukan perilaku
kontraproduktif dalam bekerja. Pegawai akan cenderung lebih berpikir dalam mengambil
keputusan melalui pertimbangan yang matang guna melakukan hal sesuai dengan peraturan
yang dibuat oleh tempat kerja. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu menahan
14

dorongan dalam dirinya, baik emosi maupun suatu keinginan (Sela et al, 2017). Uziel dan
Baumeister (2017) juga menjelaskan bahwa kontrol diri membantu seseorang dalam mengatur
dorongan emosi, pikiran dan dapat menyesuaikan perilaku dengan tujuan jangka panjang.
Hal ini didukung oleh pendapat Bachtoldt (2007) yang menyatakan jika kontrol diri sangat
mempengaruhi munculnya perilaku kerja kontraproduktif. Ketika karyawan memiliki kontrol
diri yang tinggi, mereka akan dapat meregulasi tekanan dalam bekerja dan dapat mengurangi
perilaku menyimpang. hal itu membuat seseorang mampu untuk meregulasi perilaku negatif
seperti perilaku kerja kontraproduktif. Selain itu, Aini dan Iranita (2011) juga menyatakan
bahwa secara umum individu dengan kontrol diri yang tinggi akan memanfaatkan waktu
dengan baik dan sesuai serta mengarahkan perilaku yang lebih utama. Akan tetapi, individu
yang mempunyai kontrol diri rendah tidak mampu untuk mengatur dan mengarahkan
perilakunya, sehingga mereka akan lebih mementingkan sesuatu yang lebih menyenangkan
dan diasumsikan akan melakukan perilaku kerja kontraproduktif.
Secara umum, kontrol diri yang rendah dapat mengacu pada ketidakmampuan seseorang
untuk menahan diri dalam melakukan sesuatu serta tidak memperdulikan konsekuensi jangka
panjang. Sebaliknya, seseorang dengan kontrol diri yang tinggi dapat menahan diri dari suatu
hal yang berbahaya dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang (Ray, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Swanepoel (2012) menunjukkan bahwa kekuatan
karakter yang dimiliki pegawai seperti kontrol diri dan integritas memiliki hubungan negatif
dengan perilaku menyimpang di tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai dengan
kontrol diri dan integritas yang tinggi akan lebih jarang terlibat dalam perilaku menyimpang
di kantor. Selaras dengan penelitian Restubog (2011) yang menjelaskan bahwa kontrol diri
yang rendah dapat menjadi faktor rentan dimana hal tersebut dapat mudah menghasilkan
perilaku kontraproduktif, terutama apabila terdapat faktor pemicu lainnya pada situasi kerja.
Pada tabel 3 di atas, dapat diketahui terdapat hasil tiga kategorisasi dari kedua skala yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pada skala kontrol diri,
kategorisasi data yang dihasilkan oleh 27 pegawai negeri sipil memiliki kontrol diri yang
rendah, 165 pegawai negeri sipil dengan kontrol diri sedang, dan 38 pegawai negeri sipil
dengan kontrol diri tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai dari kontrol diri yang
dimiliki oleh subjek dapat dikatakan cukup baik sehingga subjek dapat menghalau dan
mencegah kecenderungan dalam melakukan perilaku yang tidak diinginkan serta dapat
menahan diri untuk melakukan hal-hal tersebut. Selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sari dan Ratnaningsih (2020) bahwa pegawai dengan kontrol diri yang baik memiliki
kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku
yang dapat membawa ke arah yang positif. Individu dengan kontrol diri yang tergolong tingii
sangat memperhatikan cara yang tepat dalam berperilaku sesuai situasi yang ada.
Seseorang dengan tingkat kontrol diri yang baik cenderung untuk tidak bertindak impulsif,
sehingga ketika terdapat stimulus negatif dari lingkungannya mereka akan mampu
memberikan tanggapan secara objektif dan memikirkan secara matang sebelum bertindak.
Sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kontrol diri tinggi tidak akan
melakukan perilaku kerja kontraproduktif yang akan merugikan dirinya maupun organisasi.
Begitu pula dengan seseorang yang memiliki kematangan emosi yang baik dapat ditandai
dengan kemampuan dalam mengontrol perilaku ke arah positif, mampu menahan dorongan
agresi dan mengendalikan emosinya, serta dapat memelihara hubungan baik dengan
lingkungannya (Rahayu, 2012).
15

Sementara itu, pada skala perilaku kerja kontraproduktif didapatkan hasil kategorisasi yang
menunjukkan bahwa tidak ada pegawai negeri sipil dengan perilaku kerja kontraproduktif
rendah, 214 pegawai negeri sipil memiliki perilaku kerja kontraproduktif sedang, 16 pegawai
negeri sipil memiliki perilaku kerja kontraproduktif tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas nilai perilaku kerja kontraproduktif yang dimiliki oleh subjek yaitu sedang. Dapat
diketahui bahwa perilaku kerja kontraproduktif dilihat sebagai suatu fenomena yang sering
terjadi di berbagai organisasi. Perilaku seperti itu secara negatif dapat mempengaruhi kinerja
individu dan organisasi, seperti motivasi kerja dan menurunnya tingkat produktivitas. Dengan
demikian, hal tersebut secara keseluruhan akan mempengaruhi kinerja organisasi (Al-A’wasa,
2018). Sejalan dengan penelitian Spector et al (2006) yang mengatakan bahwa banyak sifat
kepribadian yang berhubungan dengan perilaku-perilaku negatif dalam bekerja, yaitu meliputi
self-control, narcissism, self-esteem, agreeableness, sifat marah, perasaan negatif, stabilitas
emosi, dan sifat kecemasan. Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa
kontrol diri merupakan bagian dari kepribadian, dimana kepribadian merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif.
Kontrol diri yang tinggi akan memberikan dampak yang positif seperti mendapat jabatan yang
baik, mengurangi psikopatologi, hubungan yang lebih baik, keterampilan interpersonal yang
baik, kontrol emosional yang baik, serta dampak positif lainnya. Dengan kata lain, karyawan
yang memiliki kontrol diri tinggi dapat memberikan performa yang baik dalam bekerja dan
terhindar dari perilaku kerja menyimpang seperti perilaku kerja kontraproduktif (Lee, 2017).
Marcus dan Schuler (2004) juga menjelaskan bahwa kontrol diri dapat memprediksi perilaku
kerja kontraproduktif, yaitu penyimpangan perilaku, seperti pencurian, penipuan,
ketidakhadiran, keterlambatan, penggunaan narkoba, sabotase, agresi verbal dan fisik
terhadap rekan kerja dan klien, serta tindakan nonkooperatif lainnya. Rendahnya
pengendalian diri seseorang maka terdapat pula kecenderungan yang tinggi pada orang
tersebut untuk melakukan perilaku kerja kontraproduktif. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Prambodho (2015) memapaparkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan terhadap
kontrol diri dengan intensi penyimpangan perilaku organisasi. Kontrol diri adalah salah satu
cara yang dapat megurangi intensi penyimpangan perilaku.

Selain itu, pada penelitian ini didapatkan hasil dari besarnya pengaruh kontrol diri terhadap
perilaku kerja kontraproduktif sebesar sebesar 8,4% sedangkan 91,6% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain dimana faktor tersebut tidak diukur dalam penelitian ini. Adapun faktor
yang dapat mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif meliputi kepribadian, rendahnya
motivasi, kemampuan koping stress, pengendalian emosi, nilai etika dan nilai moral
(Ivansevich et al, 2007). Terdapat juga faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku kerja
kontraproduktif seperti hasil penelitian Saleem dan Gopinath (2015) yang mengungkapkan
hasil bahwa ketidakadilan organisasi berdampak langsung pada perilaku kerja
kontraproduktif.

Tak dipungkiri dalam penelitian ini juga memiliki kelemahan dimana subjek penelitian yaitu
pegawai negeri sipil yang memiliki banyak kesibukan dan padatnya jam kerja, sehingga
membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengumpulan data. Adapun keterbatasan
penelitian ini yaitu tidak adanya pengelompokan terhadap jenis pekerjaan dari setiap PNS,
oleh karena itu, direkomendasikan untuk menetapkan kelompok pekerjaan dari setiap pegawai
negeri sipil yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
16

SIMPULAN DAN IMPLIKASI


Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku kerja kontraproduktif
pada pegawai negeri sipil (PNS). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi kontrol
diri yang dimiliki seseorang, maka perilaku kerja kontraproduktif akan semakin rendah.
Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kontrol diri yang dimiliki seseorang, maka perilaku
kerja kontraproduktif akan semakin tinggi.
Implikasi dari penelitian ini, instansi pemerintahan mampu mempertahankan kontrol diri PNS
yang tinggi dan diharapkan dapat meningkatkan kontrol diri para PNS yang memiliki kontrol
diri rendah dengan memberikan pelatihan kontrol diri. Kemudian, pegawai negeri sipil (PNS)
diharapkan juga mampu memahami dampak berbahaya yang ditimbulkan dari perilaku kerja
kontraproduktif bagi diri sendiri maupun bagi organisasi. Mengingat keberadaan PNS sangat
dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan umum kepada masyarakat, maka PNS
diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan memberikan mutu pelayanan sebaik
mungkin dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas kerja.
17

REFERENSI
Aini, A. N & Iranita, H. M., (2011). Hubungan antara kontrol diri dengan prokrastinasi dalam
menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Universitas Muria Kudus. Jurnal Psikologi
Pitutur, I(2), 65-71.
Al-A’wasa, S. I. S. (2018). The impact of organizational justice on the counterproductive
work behavior (cwb): A field study conducted in the Jordan Customs Department
(JCD). International Journal of Business and Social Science, 9(1), 27–38.
Anderson, N., Ones, D., Sinangil, H., & Viswesvaran, C. (2005). Handbook of industrial,
work, and organizational psychology. Volume 1 Personnel Psychology. London: A
SAGE Publication Company
Ardilasari, N., & Firmanto, A. (2017). Hubungan self kontrol dan perilaku cyberloafing pada
pegawai negeri sipil. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 5(1), 19-39.
Arikunto, S. (2014). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aroma, I. S., & Suminar, D. R. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan
kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Perkembangan, 1(2), 1-6.
Aziiz, A. (2019). Hubungan antara self control dengan counterproduktive work behavior
(cwb) pada perawat (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Bachtoldt, M. N., Welk, C., Hartig, J., & Zapf, D. (2007). Main and moderating effects of
self-control, organizational justice, and emotional labour on counterproductive
behavior at work. European Journal of Work and Organizational Psychology, 16(4),
479-500.
Bennett, R. J., & Robinson, S. L. (2000). Development of a measure of workplace deviance.
Journal of Applied Psychology, 85(3), 349-360.
Bibi, Z., Karim, J., & Din, S. ud. (2013). Workplace incivility and counterproductive work
behavior: moderating role of emotional intelligence. Pakistan Journal of
Psychological Research, 28(2), 317–334.
Boer, B. J., Hooft, E. A.J., & Bakker, A. B. (2015). Self-control at work: Its relationship with
contextual performance. Journal of Managerial Psychology, 30(4), 406-421.
Cahyaningrum, S. H. (2020). Pengaruh keadilan distributif terhadap perilaku kerja
kontraproduktif (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
Chaplin J. P. (2001). Kamus psikologi. Cetakan ke tujuh. Alih bahasa : Kartini Kartono.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Chaplin J. P. (2005). Kamus psikologi. Cetakan ke tujuh. Alih bahasa : Kartini Kartono.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Creswell. (2009). Research design: Qualitative, quantitative and mixed approaches. Research
Design.
Daryanto, A. (2007). Merit system dalam manajemen pegawai negeri sipil. Civil Service
Journal, 1(2).
18

Dayakisni,T., & Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Malang: UMM Press


Effendi, A. (2009). Manajemen pegawai negeri sipil yang efektif. Bandung: Lembaga
Administrasi Negara.
Fatoni, S. V., & NRH, F. (2013). Kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif ditinjau dari
big five personality pada pegawai negeri sipil dinas kebudayaan dan pariwisata
Provinsi Jawa Tengah di Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Ghufron, M. N. & Risnawati, R. S. (2010). Teori-teori psikologi, cetakan I. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media Group
Gruys, M. L. & Sacket, P. R. (2003). Investigating the dimensionality of counterproductive
work behavior. International Journal Of Selection & Assesment, 11(1), 0-42.
Hafidz, S. W. M. (2012). Individual differences as antecedents of counterproductive work
behaviour. Asian Social Science, 8(13), 220.
Herman, H. (2018). Pengaruh self-control terhadap agresivitas anggota kepolisian biro provos
markas besar polisi republik indonesia.
Insancita, Y. A. (2019). Pengaruh kepribadian big five, kontrol diri, dan keterampilan sosial
terhadap adiksi games online pada mahasiswa/i Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta (Bachelor's thesis, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Ivansevich, J. M., Konopaske, R. & Matteson, M. T. (2007). Perilaku dan manajemen
organisasi. Jilid 1. Alih Bahasa Gina Gania. Jakarta : Erlangga
Jex, S.M., & Britt, T.W. (2008). Organizational psychology: A scientistpractitioner
approach. New Jersey: John Wiley & Sons.
Krings, F., & Bollmann, G. (2011). Managing counterproductive work behaviors. Responsible
Management Practices for the 21st Century, 151-159.
Lazarus, R. S. (1976). Paterns of Adjustmen. Tokyo : McGraw Hill Kogakhusa, Ltd.
Lee, B. M., & Kemmelmeier, M. (2017). How reliable are the effects of self-control training?:
A re-examination using self-report and physical measures. Plos one, 12(6).
Lestari, M. A. (2016). Hubungan budaya organisasi dengan perilaku kontraproduktif pada
pegawai. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2).
Lewaherilla, N. C. (2019). Kajian perilaku menyimpang di tempat kerja pada pegawai
perangkat daerah Provinsi Maluku. JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 3(1).
Liputan6. (2019). BKN: Kinerja PNS masih jeblok meski nilai prestasi baik.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4125095/bkn-kinerja-pns-masih-jeblok-meski-
nilai-prestasi-baik
Marcus, B. & Schuler, H. 2004. Antecedents of counterproductive behavior at work: a general
perspective. Journal of Applied Psychology. 89(4), 647-660.
Mardanov, I. T., Heischmidt, K., & Henson, A. (2008). Leader-member exchange and job
satisfaction bond and predicted employee turnover. Journal of Leadership &
Organizational Studies, 158-175.
19

McCullough, M. E., Willoughby, B. L. B. (2009). Religion, self-regulation, and self-control:


associations, explanations, and implications. Psychological Bulletin. 135(1), 69-93.
Martinko, M. J., Gundlach, M. J., Douglas, S. C. (2002). Toward an integrative theory of
counterproductive workplace behavior: A causal reasoning Perspective. International
Journal of Selection and Assessment, (10)36-50.
Nurhayati. (2015). Hubungan kontrol diri dengan prokrastinasi kerja pada pegawai PLN
(Persero) Rayon Samarinda Ilir. Jurnal Psikologi. 3(2), 492 – 503.
Penney, L. M., & Spector, P. E. (2002). Narcissism and counterproductive work behavior: do
bigger egos mean bigger problems? International Journal of Selection and
Assessment, 10(1-2), 126–134.
Penney, L. M., & Spector, P. E. (2005). Job stress, incivility, and counterproductive work
behavior: The moderating role of negative affectivity. Journal of Organizational
Behavior, 26(7), 777–796.
Prawira, A. W. (2017). Hubungan kontrol diri dengan perilaku kerja kontraproduktif pada
aparatur sipil negara Kota Batu (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah
Malang).
Putri, L. N., Nurtjahjanti, H., & Widodo, P. B. (2009). Hubungan antara kontrol diri dengan
intensi perilaku organisasional devian pada anggota kepolisian reserse kriminal di
Dit Reskrim Polda Jawa Tengah. 11(2).
Rahayu, F. S. (2012). Cyberbullying sebagai dampak negatif penggunaan teknologi
informasi. Journal of Information Systems, 8(1), 22-31.
Ray, J.V. (2011). Developmental trajection of self-control: assessing the stability hypothesis.
University of South Florida, South Florida.
Restubog, S. L. D., Garcia, P. R. J. M., Toledano, L. S., Amarnani, R. K., Tolentino, L.R., &
Tang, R. L. (2011). Yielding to (cyber) temptation: Exploring the buffering role
of self control in the relationship between organizational justice and cyberloafing
behavior in the workplace. Journal of Research in Personality, 45, 247 – 251.
Robinson, S. P.,& Bennett, R.J. (1995). A typologiof deviant workplace behaviour: A
multidimensional scaling study. Academy of Manajement Journal, 38(2), 555-572.
Rochmi, M.N. (2018). Tujuh ribu PNS absen pada hari pertama kerja.
https://beritagar.id/artikel/berita/tujuh-ribu-pns-absen-di-haripertama-kerja
Rusdi, M. Z. (2014). Analisis perilaku kerja kontra produktif pada pegawai negeri sipil di
bandar lampung. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 10(2), 165-179
Sackett, P. R., and DeVore, C. J. (2001). Counterproductive behaviors at work. In N.
Anderson, D. Ones, H. Sinangil, & C. Viswesvaran (Eds.). Handbook of industrial,
work, and organizational psychology (1, 145– 164). London, UK: Sage
Safitri, H. E. (2015). Hubungan antara kontrol diri dengan prokrastinasi kerja pada karyawan
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Ampel Surabaya).
20

Saleem, F., & Gopinath, C. (2015). Injustice, counterproductive work behavior and mediating
role of work stress. Pakistan Journal of Commerce and Social Sciences (PJCSS),
9(3), 683–699.
Sari, S. L., & Ratnaningsih, I. Z. (2020). Hubungan antara kontrol diri dengan intensi
cyberloafing pada pegawai dinas x Provinsi Jawa Tengah. Empati, 7(2), 572-574
Sari, R. (2019). Pengaruh kebahagiaan dan kontrol diri terhadap kecanduan internet pada
remaja.
Sela, A., Berger, J., & Kim, J. (2017). How self-control shapes the meaning of choice.
Journal of Consumer Research, 44, 1-14.
Spector, P. E., Fox, S., Penney, L. M., Bruursema, K., Goh, A., & Kessler, S. (2006). The
dimensionality of counterproductivity: Are all counterproductive behaviors created
equal? Journal of Vocational Behavior, 68, 446–460.
Spector, P. E., & Fox, S. (2006). The stressor-emotion model of counterproductive work
behavior. Journal of Vocational Behavior, 219-234.
Suara Merdeka Online. (2011). Asyik belanja pns dirazia.
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/06/15/149608/Asyik-
Belanja-PNS-Dirazia
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
CV.
Sulton, M. (2009). Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku agresif pada supporter bola
persikmania. Skripsi. Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya.
Swanepoel, R. (2012). Self-control and integrity as antecedents of deviant workplace
behaviour. Minor Dissertation. University of Johannesburg.
Tangney, J.P., Baumeister, R.F., & Boone, A.L. (2004). High self-control predict good
adjustment, less pathology, better grades, and interpersonal success. Journal Of
Personality. 72(2). 271-282.
Uziel, L., & Baumeister, R. F. (2017). The self-control irony: Desire for self-control limits
exertion of self-control in demanding settings. Personality and Social Psychology
Bulletin, 43(5), 693-705.
Widarani, O. (2015). Gambaran Peran Persepsi Keadilan Prosedural terhadap Perilaku Kerja
Kontraproduktif pada Pegawai Dinas X yang Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
di Kota Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
21

LAMPIRAN
22

LAMPIRAN 1
Skala Try Out Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif
23

Skala Try Out Kontrol Diri

Petunjuk Pengisian :
1. Terdapat 13 pernyataan dalam kuesioner ini. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan
cermat.

2. Diharapkan Anda untuk menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner ini sesuai dengan
keadaan, perasaan dan pikiran Anda yang sebenarnya. Pilihlah angka 1 hingga 4 untuk
setiap pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda.
3. Pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3
(setuju), 4 (sangat setuju).

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya pandai menolak godaan


2. Saya sulit menghilangkan kebiasaan buruk
3. Saya adalah orang yang pemalas
4. Saya mengatakan hal-hal yang tidak pantas
5. Saya melakukan hal-hal yang menyenangkan walaupun hal
tersebut tidak baik bagi kesehatan
6. Saya menolak hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan
7. Saya berharap saya lebih disiplin
8. Orang orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang
disiplin
9. Kenyamanan dan kesenangan membuat saya lupa akan
pekerjaan
10. Saya memiliki masalah dalam berkonsentrasi
11. Saya mampu bekerja secara efektif menuju tujuan jangka
panjang
12. Saya tidak mampu menghentikan diri saya dalam melakukan
sesuatu walaupun saya mengetahui hal tersebut tidak baik
13. Saya sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
24

Skala Try Out Perilaku Kerja Kontraproduktif

Petunjuk Pengisian :
1. Terdapat 30 pernyataan dalam kuesioner ini. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan
cermat.
2. Diharapkan Anda untuk menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner ini sesuai dengan
keadaan, perasaan dan pikiran Anda yang sebenarnya. Pilihlah angka 1 hingga 5 untuk
setiap pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda.
3. Pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (cukup
sering), 4 (sering), 5 (sangat sering).

No. Pernyataan TP KK CS S SS

1. Saya membuang peralatan kantor secara sengaja


2. Saya mengotori tempat kerja secara sengaja
3. Saya datang terlambat ke tempat kerja tanpa izin terlebih
dahulu
4. Saya tidak masuk kerja dan berpura-pura sakit
5. Saya mengambil jam istirahat kerja lebih dari seharusnya
6. Saya pulang kerja lebih awal dari seharusnya
7. Saya sengaja melakukan pekerjaan dengan cara yang
tidak benar
8. Saya sengaja memperlambat pekerjaan ketika harus
segera diselesaikan
9. Saya sengaja salah dalam mengikuti instruksi
10. Saya mencuri barang milik karyawan lain
11. Saya membawa pulang barang kantor tanpa izin
12. Saya mengambil jumlah upah lebih dari jam kerja yang
ditentukan
13. Saya mencuri kepunyaan orang lain di tempat kerja
14. Saya mengatakan pada orang-orang di luar tempat kerja,
bahwa tempat kerja saya tidak menyenangkan
15. Saya memulai atau melanjutkan rumor berbahaya di
tempat kerja
16. Saya bersikap jahat atau kasar terhadap pelanggan
25

17. Saya menghina kinerja orang lain


18. Saya mengolok-olok kehidupan pribadi orang lain
19. Saya mengabaikan seseorang di tempat kerja
20. Saya menyalahkan orang lain di tempat kerja atas
kesalahan yang saya lakukan
21. Saya memulai perdebatan dengan seseorang di tempat
kerja
22. Saya melecehkan seseorang di tempat kerja secara verbal
23. Saya menunjukkan bahasa tubuh yang tidak sopan
(mengacungkan jari tengah) pada seseorang di tempat
kerja
24. Saya mengancam seseorang di tempat kerja dengan
kekerasan
25. Saya mengancam seeorang di tempat kerja, namun tidak
secara fisik
26. Saya mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada
seseorang di tempat kerja untuk membuat mereka merasa
buruk
27. Saya melakukan sesuatu untuk membuat seseorang di
tempat kerja terlihat buruk
28. Saya memainkan lelucon kasar untuk mempermalukan
seseorang di tempat kerja
29. Saya melihat email pribadi seseorang di tempat kerja
tanpa izin
30. Saya menghina atau mengolok seseorang di tempat kerja
26

LAMPIRAN 2
Blueprimt Skala Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif
27

Blueprint Skala Kontrol Diri

No. Aspek Nomer Item Jumlah


Favorable Unfavorable
1. Kedisiplinan diri (self discipline) 1, 8 3, 4, 7 5
2. Aksi non-impulsif - 2, 12, 13 3
(deliberate/non-impulsive)
3. Pola hidup sehat (healthy habit) 6 5 2
4. Etika kerja (work ethic) 11 9 2
5. Kehandalan (reliability) - 10 1
Jumlah 4 9 13

Blueprint Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

No. Aspek Nomer Item Jumlah


Favorable Unfavorable
1. Sabotase (Sabotage) 1, 2 - 2
2. Penarikan (Withdrawal) 3, 4, 5, 6 - 4
3. Penyimpangan produkssi 7, 8, 9 - 3
(Production Deviance)
4. Pencurian (Theft) 10, 11, 12, 13 - 4
5. Pelecehan (Abuse) 14, 15, 16, 17, 18, - 17
19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28,
29, 30
Jumlah 30 - 30
28

LAMPIRAN 3
Validitas & Reliabilitas Skala Try Out
29

Kontrol Diri
Validitas Skala Try Out Kontrol Diri

Reliabilitas Skala Try Out Kontrol Diri

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,684 13
30

Perilaku Kerja Kontraproduktif

Validitas Skala Try Out Perilaku Kerja Kontraproduktif


31

Reliabilitas Skala Try Out Perilaku Kerja Kontraproduktif

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,818 30
32

LAMPIRAN 4
Skala Penelitian Kontrol Diri & Perilaku Kerja Kontraproduktif
33

Skala Kontrol Diri

Petunjuk Pengisian :
1. Terdapat 13 pernyataan dalam kuesioner ini. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan
cermat.
2. Diharapkan Anda untuk menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner ini sesuai dengan
keadaan, perasaan dan pikiran Anda yang sebenarnya. Pilihlah angka 1 hingga 4 untuk
setiap pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda.
3. Pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3
(setuju), 4 (sangat setuju).

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya pandai menolak godaan


2. Saya sulit menghilangkan kebiasaan buruk
3. Saya adalah orang yang pemalas
4. Saya mengatakan hal-hal yang tidak pantas
5. Saya melakukan hal-hal yang menyenangkan walaupun hal
tersebut tidak baik bagi kesehatan
6. Saya menolak hal-hal yang tidak baik bagi kesehatan
7. Saya berharap saya lebih disiplin
8. Orang orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang
disiplin
9. Kenyamanan dan kesenangan membuat saya lupa akan
pekerjaan
10. Saya memiliki masalah dalam berkonsentrasi
11. Saya mampu bekerja secara efektif menuju tujuan jangka
panjang
12. Saya tidak mampu menghentikan diri saya dalam melakukan
sesuatu walaupun saya mengetahui hal tersebut tidak baik
13. Saya sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
34

Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif

Petunjuk Pengisian :
1. Terdapat 30 pernyataan dalam kuesioner ini. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan
cermat.
2. Diharapkan Anda untuk menjawab setiap pernyataan dalam kuesioner ini sesuai dengan
keadaan, perasaan dan pikiran Anda yang sebenarnya. Pilihlah angka 1 hingga 5 untuk
setiap pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran Anda.
3. Pilihan jawaban yang tersedia, mulai dari 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3 (cukup
sering), 4 (sering), 5 (sangat sering).

No. Pernyataan TP KK CS S SS

1. Saya membuang peralatan kantor secara sengaja


2. Saya mengotori tempat kerja secara sengaja
3. Saya datang terlambat ke tempat kerja tanpa izin terlebih
dahulu
4. Saya tidak masuk kerja dan berpura-pura sakit
5. Saya mengambil jam istirahat kerja lebih dari seharusnya
6. Saya pulang kerja lebih awal dari seharusnya
7. Saya sengaja melakukan pekerjaan dengan cara yang
tidak benar
8. Saya sengaja memperlambat pekerjaan ketika harus
segera diselesaikan
9. Saya sengaja salah dalam mengikuti instruksi
10. Saya mencuri barang milik karyawan lain
11. Saya membawa pulang barang kantor tanpa izin
12. Saya mengambil jumlah upah lebih dari jam kerja yang
ditentukan
13. Saya mencuri kepunyaan orang lain di tempat kerja
14. Saya mengatakan pada orang-orang di luar tempat kerja,
bahwa tempat kerja saya tidak menyenangkan
15. Saya memulai atau melanjutkan rumor berbahaya di
tempat kerja
16. Saya bersikap jahat atau kasar terhadap pelanggan
35

17. Saya menghina kinerja orang lain


18. Saya mengolok-olok kehidupan pribadi orang lain
19. Saya mengabaikan seseorang di tempat kerja
20. Saya menyalahkan orang lain di tempat kerja atas
kesalahan yang saya lakukan
21. Saya memulai perdebatan dengan seseorang di tempat
kerja
22. Saya melecehkan seseorang di tempat kerja secara verbal
23. Saya menunjukkan bahasa tubuh yang tidak sopan
(mengacungkan jari tengah) pada seseorang di tempat
kerja
24. Saya mengancam seseorang di tempat kerja dengan
kekerasan
25. Saya mengancam seeorang di tempat kerja, namun tidak
secara fisik
26. Saya mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada
seseorang di tempat kerja untuk membuat mereka merasa
buruk
27. Saya melakukan sesuatu untuk membuat seseorang di
tempat kerja terlihat buruk
28. Saya memainkan lelucon kasar untuk mempermalukan
seseorang di tempat kerja
29. Saya melihat email pribadi seseorang di tempat kerja
tanpa izin
30. Saya menghina atau mengolok seseorang di tempat kerja
36

LAMPIRAN 5
Analisis Data Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji Korelasi Pearson, Uji R Square
37

Uji Normalitas

Uji Linieritas
38

Uji Korelasi Product Moment Pearson

Uji R Square

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 ,290a ,084 ,080 3,09961

a. Predictors: (Constant), KONTROL DIRI


b. Dependent variabel: PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF
39

LAMPIRAN 6
Deskripsi Data
40

Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kontrol_Diri 230 14,00 38,00 52,00 47,7043 2,64319
Perilaku_Kerja_Kontraprod
230 20,00 30,00 50,00 32,8696 3,23200
ukif
Valid N (listwise) 230

Kategorisasi_Kontrol_Diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 27 11,7 11,7 11,7
Sedang 165 71,7 71,7 83,5
Tinggi 38 16,5 16,5 100,0
Total 230 100,0 100,0

Kategorisasi_Perilaku_Kkerja_Kontraproduktif
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 214 93,0 93,0 93,0
Tinggi 16 7,0 7,0 100,0
Total 230 100,0 100,0
41

LAMPIRAN 7
Kerangka Berpikir
42

Kerangka Berpikir

Kontrol Diri Pegawai


Negeri Sipil

6. Kedisiplinan diri (self discipline),


mampu menahan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu
konsentrasinya
7. Aksi non-impulsif (deliberate/non-impulsive),
bertindak dan memutuskan sesuatu dengan tenang dan matang
8. Pola hidup sehat (healthy habit),
akan menolak sesuatu yang berdampak buruk untuk dirinya
9. Etika kerja (work ethic),
mampu memberikan perhatian pada pekerjaan yang sedang
dilakukan
10. Kehandalan
(reliability)
mengendalikan perilaku secara konsisten

Adanya kontrol diri tinggi pada PNS seperti Adanya kontrol diri rendah pada PNS seperti
mempunyai kedisiplinan diri, berpikir tidak adanya kedisiplinan diri, tidak berpikir
dengan matang, dapat mengontrol dirinya matang, tidak dapat mengontrol dirinya
dalam hal kesehatan dan etika sosial dalam dalam hal kesehatan dan etika sosial dalam
bekerja, serta mampu menyelesaikan tugas bekerja, serta tidak mampu menyelesaikan
yang diberikan dapat mencegah terjadinya tugas yang diberikan dapat memicu
perilaku kerja kontraproduktif terjadinya perilaku kerja kontraproduktif

Perilaku Kerja Kontraproduktif


Perilaku Kerja Kontraproduktif tinggi
Rendah
Selalu terlambat datang ke kantor,
Selalu datang ke kantor tepat waktu, tidak
menyalahgunakan fasilitas kantor untuk
menyalahgunakan fasilitas kantor untuk
keuntungan pribadi, tidak berhubungan
keuntungan pribadi, berhubungan baik
baik dengan rekan kerja, tidak menjaga
dengan rekan kerja, menjaga lingkungan
lingkungan kantor, tidak benar dalam
kantor, selalu mengerjakan tugas kantor
mengerjakan tugas kantor
dengan baik
43

LAMPIRAN 8
Tabulasi Data
44

Data Penelitian Kontrol Diri

Nama Jenis Kelamin X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 Total


Emilia Puji Astantini Perempuan 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 44
Alri Ananda Laki-laki 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 49
Hari Wilujeng Perempuan 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50
Suyitno Hadi Laki-laki 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 45
Katmirah Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
JN Perempuan 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 45
BM Laki-laki 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 47
Samsul Huda Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Sarwo Widodo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 49
Sutrisno Laki-laki 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 46
Mudilatul Lailil Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 50
Harijani Perempuan 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 46
Agustina F Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Enggar dyah Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50
Nur Hasim Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
Purwanto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Hermin widiyastutik Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Eni Y S Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
Wahyuningtyas Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 51
Ikhsan M Fajri Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Suci Dwi P Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Widyan Anggraini Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 48
Endah Trisnowati Perempuan 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 47
Sriyani Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 49
45

Sumarno Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 50
Anik Rahayu Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50
Joko subagyo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50
Dyah Sulistianingrum Perempuan 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 48
Muslim harsoyo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Sugeng Harianto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Harjito Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
Muji Subagya Laki-laki 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 50
Hany adi n Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 48
sumiatun Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Rochaedy Juwono Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
suyono Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Aan F Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Sunarsih Perempuan 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 48
Dewi Nilasari Perempuan 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 49
Rudy Priyo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Andy R Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Didik Mujiarto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Heny Supriyani Perempuan 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Purnaningsih Perempuan 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 49
Dudy Harida Laki-laki 4 3 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 42
Suharti Perempuan 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 43
Pavilonita Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Sugeng Laki-laki 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 48
MS Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 48
RJ Laki-laki 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 47
Mokhamad Yasin Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
46

Reni Rochtanti Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51


nugroho Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
anang wijiarto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Asti widyartini Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 47
Yanto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Siti Uswatun Hasanah Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Tatik Sugiarti Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Rusminah Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 50
Son Baskoro Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 48
TSS Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 50
Fitri kusumawardani Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 48
Eko prihantoro Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 49
Anastasia Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 49
Pardi Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 49
IAS Perempuan 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 48
Suwono Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 49
Rini Margowati Perempuan 4 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 43
Yudi Santosa Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Fatich Alfais Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Darminto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Arry Yulianti Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Ganes Indira Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 47
Warsini Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
Yusi agusassi Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 46
Citra W Gobel Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50
Suprapto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
imbawati Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 47
47

Pujiani Perempuan 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 44
Herpra Laki-laki 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 46
Suharji Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
Yunarsih Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Poedija T Perempuan 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 46
Darjo Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 49
Lilis muji rahayu Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 46
HR Laki-laki 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 4 4 4 44
AO Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
Maxda Rini Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
Gunarso Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Samsuri Laki-laki 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 44
erina muslichah Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 48
Supiyati Perempuan 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 4 45
Budiono Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Kokok Priyowijayanto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
JN Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Yantohari Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Sukardi Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 4 45
Trias Angka W Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 50
Sugita Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 42
Sarijo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
agung saparijanto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 49
Dodik PA Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 49
Wartono Laki-laki 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 50
Yani Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
SU Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
48

Nia Arsinta Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46


Mega yuliani Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 46
Hima Wijaya Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 47
Eddy Harsanto Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Hassan Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Suyoso A Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
Budi akhsan Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
SAF Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 44
Syabila Asf Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Ahmad sutomo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Astanti A Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 43
Alfiani Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Mutiara Nandhani Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 46
Meysinta Sari Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 45
Rahmania K Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Rizky Agustiani Perempuan 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Emilia Putri Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Totok Wijaya Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
Anas Pratomo Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Khris Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Widodo P.Y Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Shfr Perempuan 4 4 4 4 2 4 2 2 2 3 4 4 4 43
Suhari Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 46
Anggi Anjani Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Anjani S Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 48
Taufik ilyas Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 44
Idham G.H Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 47
49

Safitri Kusuma Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 47


Supriyani MS Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
Harmono Tama Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Irhas M Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50
FR Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 45
Hasan Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Nadila AY Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 44
Yuni Fitrya Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 47
Subekti Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 50
Faisal M Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48
Kania Putri Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 48
Prayogo W Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51
Wisnu Hajri Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 50
VT Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 50
RYN Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 49
Hanggoro Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50
AGG Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
Bagus Nugroho Laki-laki 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50
DCM Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
BAS Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Mirnah Cantika Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
EP Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
AA Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Ayidiah Khusnani Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
AB Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Muhammad Adi Laki-laki 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
Ranti Ningrum Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
50

DZL Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 45
CRL Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Rahmah Anggyani Perempuan 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 46
Meylany U.S Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 48
S.A Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 50
Rahayu Y. Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 48
Sadam Laki-laki 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 48
Rio aditya Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Dilia A Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Vivian Putri Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Nugraha adi Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 49
Riyandi H Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Vita R Perempuan 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 48
Safitri K Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 49
Berliana A.D Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 50
S.E Perempuan 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 4 44
Mustika D Perempuan 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 45
RD Perempuan 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 47
Kiki A Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 47
Hapsari Perempuan 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Retno Indah Perempuan 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 44
Rahmadya K Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Cintya Eka Perempuan 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 45
Fani Aini Perempuan 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4 44
RTH Perempuan 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 43
Tari Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Yuniar Ika Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
51

Karisma Kurnia Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48


NB Perempuan 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 47
Shinta Ike Perempuan 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 46
Dian Khifyani Perempuan 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 38
Dananv Satya B Laki-laki 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 42
Supriyanto Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 48
A Teguh Cahyono Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 49
Myke Noor Perempuan 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 38
Imam nuryani Laki-laki 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 43
Lilik Wahyuni Perempuan 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 45
Aan Laki-laki 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 43
ZN Perempuan 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 46
Hari Prasetiawan Laki-laki 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 46
AW Laki-laki 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 45
GS Laki-laki 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 47
Totok Yulianto Laki-laki 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 48
Ranti S Perempuan 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 46
Yoni Wahyudi Laki-laki 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 46
Siti Komariyah Perempuan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 44
Zainun Nidhom Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 50
Giat S Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 49
Sri Winarsih Perempuan 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 43
Wulan S Perempuan 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 45
Dyah Palupi Perempuan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 44
Sigit sudariyanto Laki-laki 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 47
Estinawang WDP Perempuan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 46
Suparji Laki-laki 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 46
52

HN Laki-laki 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 46
Nur Hamim Laki-laki 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 49
Rahayu NA Perempuan 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 47
Mahdian Andi K Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 48
Kodri Laki-laki 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Suhendro Laki-laki 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 47
Santi Eka D Perempuan 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 46
Yudi Karyono Laki-laki 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 46
Arum M Perempuan 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 43
Syam B Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 47
RG Laki-laki 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 45
Dani Ard Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 46
E Y Anggoro Laki-laki 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 44
Fatchurohman Laki-laki 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 46
Dyah Tri Dandoko Perempuan 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 45
Indah Susilowati Perempuan 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 45
HS Laki-laki 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 49
53

Data Penelitian Perilaku Kerja Kontraproduktif

Nama Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total


Kelamin
Emilia Puji Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Astantini
Alri Ananda Laki-laki 3 3 2 2 2 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 50
Hari Wilujeng Perempuan 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Suyitno Hadi Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Katmirah Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
JN Perempuan 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 35
BM Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 46
Samsul Huda Laki-laki 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 37
Sarwo Widodo Laki-laki 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 36
Sutrisno Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 33
Mudilatul Lailil Perempuan 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 32
Harijani Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Agustina F Perempuan 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Enggar dyah Perempuan 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 33
Nur Hasim Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Purwanto Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Hermin Perempuan 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
widiyastutik
Eni Y S Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Wahyuningtyas Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Ikhsan M Fajri Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Suci Dwi P Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 32
Widyan Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Anggraini
Endah Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Trisnowati
54

Sriyani Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Sumarno Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Anik Rahayu Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 31
Joko subagyo Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Dyah Perempuan 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Sulistianingrum
Muslim harsoyo Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Sugeng Harianto Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Harjito Laki-laki 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Muji Subagya Laki-laki 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Hany adi n Laki-laki 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
sumiatun Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Rochaedy Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Juwono
suyono Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Aan F Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Sunarsih Perempuan 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Dewi Nilasari Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 33
Rudy Priyo Laki-laki 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Andy R Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Didik Mujiarto Laki-laki 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Heny Supriyani Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Purnaningsih Perempuan 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Dudy Harida Laki-laki 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Suharti Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Pavilonita Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Sugeng Laki-laki 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
MS Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
RJ Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Mokhamad Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Yasin
Reni Rochtanti Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
55

nugroho Laki-laki 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
anang wijiarto Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Asti widyartini Perempuan 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Yanto Laki-laki 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Siti Uswatun Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Hasanah
Tatik Sugiarti Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 33
Rusminah Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Son Baskoro Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
TSS Perempuan 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Fitri Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
kusumawardani
Eko prihantoro Laki-laki 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Anastasia Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Pardi Laki-laki 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
IAS Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 35
Suwono Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Rini Margowati Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 34
Yudi Santosa Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Fatich Alfais Laki-laki 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Darminto Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Arry Yulianti Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 33
Ganes Indira Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Warsini Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Yusi agusassi Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Citra W Gobel Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Suprapto Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
imbawati Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Pujiani Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Herpra Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Suharji Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Yunarsih Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
56

Poedija T Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Darjo Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Lilis muji rahayu Perempuan 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
HR Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
AO Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Maxda Rini Perempuan 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Gunarso Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Samsuri Laki-laki 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
erina muslichah Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Supiyati Perempuan 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Budiono Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Kokok Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Priyowijayanto
JN Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Yantohari Laki-laki 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 32
Sukardi Laki-laki 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Trias Angka W Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Sugita Perempuan 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Sarijo Laki-laki 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
agung Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
saparijanto
Dodik PA Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Wartono Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Yani Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
SU Perempuan 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Nia Arsinta Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Mega yuliani Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 34
Hima Wijaya Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Eddy Harsanto Laki-laki 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 32
Hassan Laki-laki 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Suyoso A Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Budi akhsan Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
57

SAF Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Syabila Asf Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Ahmad sutomo Laki-laki 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Astanti A Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Alfiani Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Mutiara Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 32
Nandhani
Meysinta Sari Perempuan 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 47
Rahmania K Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Rizky Agustiani Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Emilia Putri Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Totok Wijaya Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Anas Pratomo Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Khris Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Widodo P.Y Laki-laki 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Shfr Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Suhari Laki-laki 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Anggi Anjani Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Anjani S Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Taufik ilyas Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Idham G.H Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Safitri Kusuma Perempuan 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Supriyani MS Perempuan 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Harmono Tama Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Irhas M Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
FR Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Hasan Laki-laki 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Nadila AY Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Yuni Fitrya Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Subekti Perempuan 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Faisal M Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Kania Putri Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
58

Prayogo W Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Wisnu Hajri Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
VT Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
RYN Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Hanggoro Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
AGG Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Bagus Nugroho Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
DCM Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
BAS Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Mirnah Cantika Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
EP Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
AA Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Ayidiah Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Khusnani
AB Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Muhammad Adi Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Ranti Ningrum Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
DZL Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
CRL Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 33
Rahmah Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Anggyani
Meylany U.S Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
S.A Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 32
Rahayu Y. Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Sadam Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Rio aditya Laki-laki 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Dilia A Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Vivian Putri Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Nugraha adi Laki-laki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Riyandi H Laki-laki 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Vita R Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 32
Safitri K Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
59

Berliana A.D Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31


S.E Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Mustika D Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
RD Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Kiki A Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Hapsari Perempuan 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Retno Indah Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Rahmadya K Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Cintya Eka Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 32
Fani Aini Perempuan 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
RTH Perempuan 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Tari Perempuan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
Yuniar Ika Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Karisma Kurnia Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 34
NB Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 33
Shinta Ike Perempuan 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 43
Dian Khifyani Perempuan 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37
Dananv Satya B Laki-laki 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 34
Supriyanto Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 36
A Teguh Laki-laki 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 34
Cahyono
Myke Noor Perempuan 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Imam nuryani Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 35
Lilik Wahyuni Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Aan Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
ZN Perempuan 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Hari Prasetiawan Laki-laki 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 48
AW Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
GS Laki-laki 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 34
Totok Yulianto Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Ranti S Perempuan 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Yoni Wahyudi Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 37
60

Siti Komariyah Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 47


Zainun Nidhom Laki-laki 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 42
Giat S Laki-laki 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36
Sri Winarsih Perempuan 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 48
Wulan S Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 35
Dyah Palupi Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 35
Sigit sudariyanto Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
Estinawang Perempuan 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
WDP
Suparji Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 35
HN Laki-laki 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Nur Hamim Laki-laki 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Rahayu NA Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 34
Mahdian Andi Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Kodri Laki-laki 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 34
Suhendro Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Santi Eka D Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Yudi Karyono Laki-laki 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 47
Arum M Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Syam B Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 34
RG Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 34
Dani Ard Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
E Y Anggoro Laki-laki 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 39
Fatchurohman Laki-laki 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 34
Dyah Tri Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 35
Dandoko
Indah Susilowati Perempuan 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
HS Laki-laki 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
61

LAMPIRAN 9
Data Demografis
62

Jenis Usia Lama Bekerja Pendidikan Domisili


Kelamin Terakhir
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Laki-laki Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
25 tahun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Jombang
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Lamongan
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S2 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S2 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun SMA Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun SMA Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun Diploma Nganjuk
25 tahun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun SMA Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun SMA Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun SMA Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun SMA Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun SMA Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun SMA Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S2 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Kediri
63

Laki-laki 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S2 Kediri


Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Kediri
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Kediri
Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S2 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S2 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S2 Jombang
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S2 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Lamongan
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Lamongan
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Lamongan
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun Diploma Mojokerto
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Mojokerto
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Mojokerto
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Mojokerto
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Mojokerto
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Malang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Mojokerto
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Mojokerto
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Blitar
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Blitar
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Blitar
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Blitar
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Blitar
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Blitar
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S2 Tulungagung
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
64

Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang


Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Mojokerto
Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Mojokerto
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Kediri
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Mojokerto
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Ponorogo
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Ponorogo
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Malang
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Ponorogo
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun Diploma Mojokerto
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Mojokerto
65

Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Mojokerto


Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Kediri
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Jombang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Jombang
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Kediri
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Kediri
25 tahun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Pare
25 tahun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Pare
25 tahun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Pare
25 tahun
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Ponorogo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Pare
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Malang
25 tahun
Perempuan Kurang dari 3 - 10 tahun S1 Malang
25 tahun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S2 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Nganjuk
Perempuan 41 - 56 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Kediri
66

Laki-laki 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun Diploma Nganjuk


Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Nganjuk
Laki-laki 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Kediri
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Surabaya
Perempuan 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun S1 Blitar
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun Diploma Blitar
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Laki-laki 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Surabaya
Perempuan 26 - 40 tahun 11 - 20 tahun S1 Malang
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Surabaya
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Sidoarjo
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Mojokerto
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Mojokerto
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Tulungagung
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun S1 Sidoarjo
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S2 Nganjuk
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun Diploma Nganjuk
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun S1 Malang
Laki-laki 26 - 40 tahun Lebih dari 20 tahun S1 Surabaya
Laki-laki 41 - 56 tahun 3 - 10 tahun SMA Pare
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun SMA Pare
Laki-laki 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun SMA Sidoarjo
Perempuan 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun SMA Madiun
Perempuan 26 - 40 tahun 3 - 10 tahun Diploma Sidoarjo
Laki-laki 41 - 56 tahun 11 - 20 tahun Diploma Nganjuk
67

LAMPIRAN 10
Uji Verifikasi, Uji Plagiasi, Surat Izin Penelitian
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai