Anda di halaman 1dari 11

TRENDINGNYA FOTO SELFIE DIKALANGAN REMAJA

DISUSUN UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS PENELITIAN MATA


MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

Disusun Oleh :
1. Milda Maulida
2. Tanti Ramdiati
3. Siska Oktoviani
4. Sahra Falma Jajulia
5. M.Ebim Aliyudin
6. Imam Arya Lesmana

SMAN 1 CIGUDEG
Jln.Raya CIGUDEG KM.35 CIGUDEG (02151)8681976
Http://www.sman1cigudeg.sch.id email : sman1good@yahoo.co.id

Bogor 16660
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat TUHAN YANG MAHA ESA, yang telah menciptakan

alam semesta ini. Dari ciptaannya manusia sapat mengembangkan teknologi untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Berkembangnya suatu teknologi si zaman sekarang membuat kita semakin lupa bahwa

setiap teknologi yang dibuat atas dasar ciptaan ALLAH SWT melalui manusia.

Terkadang masih banyak manusia yang menyalahgunakan suatu teknologi tidak pada fungsinya.

Maka dari itu kami meyusun makalah ini untuk memberikan suatu pemahaman bagaimana

cara mengunakan teknologi dan bisa membedakan mana teknoogi yang berdampak poditif dan

mana yang berdampak negatif.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat walaupun masih banyak kesalahan dalam hal

penulisan dan kami juga berterimakasih kepada sumber sumber yang membantu kami sehingga

makalah ini bisa selesai tepat pasa waktunya

Bogor,September 2019

Kelompok 3 pelajaran sosiologi

X ips 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar belakang

II. Rumusan masalah

III. Tujuan

IV. Manfaat

V. Sistematik

BAB II ISI

I. Sejarah foto selfie

II. Pengertian foto selfie

III. Jenis Jenis foto selfie

IV. Pengaruh foto selfie

V. Solusi untuk mendapatkn foto selfie yang sedang populer

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan

II. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat ini selfie semakin banyak mengundang perhatian dari berbagai profesi khususnya para
psikolog. Para psikolog biasanya menilai bahwa selfie memang sesuatu yang wajar, namun jika sudah
menyebabkan kecanduan akan menjadi hal yang perlu mendapat perhatian dan pengawasan lebih
terhadap diri sendiri maupun orang terdekat. Selfie sebenarnya tidak dimaksudkan untuk hal-hal
yang negatif, karena hanya sekadar ingin menunjukkan dirinya pada publik melalui sosial media.

Bukan masalah yang besar ketika seseorang melakukan selfie lalu mengirim ke sosial media,
bahkan bisa dikatakan banyak orang bisa melakukan hal tersebut Namun, yang membuat prihatin
adalah jika dampak dari selfie itu sendiri merugikan bagi orang yang melakukannya dan orang lain
(Natalia, 2014). Selfie juga merupakan gambaran presentasi diri dimana bertujuan untuk adalah
bagaimana individu menampilkan dirinya pada publik untuk membuat kesan yang baik, yang
diperlukan karena untuk mengetahui identitas diri seseorang. Kesan baik yang biasa dimunculkan
pelaku melalui perilaku selfie-nya biasanya adalah mengambil selfie berkali-kali dengan bermacam
gaya, menghabiskan waktu untuk mengedit foto supaya terlihat sempurna, mengunggah hasil selfie
ke media sosial yang paling baik dan yang paling trend sesuai hati yang disukai menampilkan diri
dengan cara-cara yang membuat kesan baik. Presentasi diri di sini maksudnya adalah bagaimana
individu menampilkan dirinya pada publik untuk membuat kesan yang baik, yang diperlukan karena
untuk mengetahui identitas diri seseorang. Kesan baik yang biasa dimunculkan pelaku melalui
perilaku selfie-nya biasanya adalah mengambil selfie berkali-kali dengan bermacam gaya,
menghabiskan waktu untuk mengedit foto supaya terlihat sempurna, mengunggah hasil selfie ke
media sosial yang paling baik dan yang paling trend sesuai hati yang disukai

Fenomena selfie (self-portrait) berkaitan erat dengan citra yang dipersepsikan seseorang
atas dirinya sendiri (self-image). Karena melalui selfie (self-portrait), setiap orang ingin menampilkan
sisi terbaiknya kepada orang lain. Dengan demikian, kesan yang dimiliki orang lain terhadap dirinya
dapat bernilai positif. Hal tersebut akan menciptakan dorongan dari dalam dirinya untuk berbuat
dan mencapai sesuatu yang diinginkan agar dapat memenuhi kebutuhannya. Selain itu, melalui
kegiatan selfie (self-portrait) dan mengunggahnya ke Instagram juga dapat membuat seseorang
menilai dirinya sendiri atau dinilai oleh orang lain. Melalui selfie (self-portrait), seseorang dapat lebih
mengutarakan apa yang dipikirkannya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh orang tersebut secara tidak
langsung membuat berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Kegiatan selfie (selfportrait) tersebut yang
dilakukan tersebut ditinjau dari sudut pandang komunikasi intrapersonal.
B. Rumusan masalah
1) Siapa penemu foto selfie?
2) Bagaimana sejarah foto selfie ?
3) Apa pengertian dari selfie ?

C. Manfaat penelitian
1) Memberikan pemahaman lebih tentang selfie
2) Untuk mengetahui sejarah foto selfie
3) Untuk mengetahui siapa orang yang menemukan foto selfie
4) Untuk mengetahui jenis jenis foto selfie
Untuk mengetahui dampak dari penggunaan selfie
D. Tujuan penelitian
1) mengetahui siapa orang yang menemukan foto selfie
2) mengetahui jenis jenis foto selfie
3) mengetahui dampak dari penggunaan selfie
E. Sistematika penelitian
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
I. Latar belakang
II. Rumusan masalah
III. Tujuan penelitian
IV. Manfaat penelitian
V. Sistematika penulisan makalah

Bab II ISI
I. Sejarah foto selfie
II. Pengertian foto selfie
III. Jenis Jenis foto selfie
IV. Pengaruh foto selfie

BAB III PENUTUP


I. Kesimpulan
II. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TRENDINGNYA FOTO SELFIE DIKALANGAN REMAJA

1. Sejarah foto selfie


Foto selfi ternyata sudah dilakukan beratus tahun yang lalu pada tahun 1839 oleh
seorang fotografer amatir bernama Robert Cornelius. Pria yang berasal dari Philadelphia ini
mengambil foto dirinya sendiri di toko milik keluarganya. Selfienya ini tentu berbeda dengan
selfie yang saat ini biasa dilakukan dengan kamera handphone. Robert Cornelius mengambil
foto dirinya ini dengan cara melepas tutup kamera kemudian berlari secepat mungkin ke
depan kamera agar wajahnya bisa tertangkap kamera.
Menurut Wikipedia, munculnya istilah ‘selfie’ sendiri pertama kali terjadi di tahun 2002,
di sebuah forum internet Australia, ABConline. Tanggal 13 september 2002, seseorang yang
bernama Nathan Hope menuliskan istilah ‘selfie’ di komennya di situs tersebut. Kemudian,
salah satu situs photo sharing paling populer, Flickr, pun turut memperkenalkan istilah ini
tahun 2004, namun ternyata butuh waktu hampir satu dasawarsa untuk membuat istilah ini
dikenal oleh masyarakat luas.
Pada bulan agustus 2013, kata ‘selfie’ sudah menjadi kata yang resmi menjadi bagian
Oxford English Dictionary. Di kamus ini, ‘selfie’ memiliki definisi “a photograph that one
has taken of oneself, typically one taken with a smartphone or webcam and uploaded to a
social media website” atau berarti “foto seseorang yang diambil oleh orang itu sendiri,
biasanya diambil dengan menggunakan smartphone atau webcam dan diunggah ke situ media
social”. Fenomena istilah ini juga membuat selfie mendapat predikat ‘Word of the Year’
tahun 2013.
Selain selfie, ternyata ada juga istilah lain yang dikenal untuk menyebut foto narsis ini,
yaitu selca yang merupakan singkatan dari self camera. Istilah ini pertama kali dipopulerkan
oleh selebritis Korea yang dikenal memang sering melakukan foto diri ini.
2. PENGERTIAN SELFIE

Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau narsisme.
jika ditelusuri lebih dalam pengertian Selfie menurut referensi pustakawan Britania adalah “sebuah
pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diungguh ke situs web
media sosial.” (http://www.definisikata.com/selfie.html).

Pada tahun 2013, kata selfie secara resmi tercantum dalam Oxford English Dictionary versi daring
dan bulan November 2013, Oxford Dictionary menobatkan kata ini sebagai Word of the Year tahun
2013, menyatakan bahwa kata ini berasal dari Australia (Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia
Bebas).

Didalam teori kebudayaan menjelaskan bahwa, kebudayaan adalah seluruh system gagasan dan
rasa, tindakan, serta yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya
dengan belajar (Koentjaraningrat). Jika teori di atas dihubungkan dengan fenomena selfiesaat ini,
maka bisa jadi fenomena selfie adalah sebuah kebudayaan yang baru muncuL

3,JENIS JENIS FOTO SELFIE

Berikut ini adalah beberapa jenis foto selfie yang paling sering dilakukan oleh orang di akun jejaring sosial milik mereka:

 Depan cermin.

Pose di depan cermin memang memberi keuntungan tersendiri sebab pelaku selfiedapat mengamati postur tubuh dan angel mana yang pas dan

terbaik untuk dipotret. Tak hanya cermin di rumah sendiri, cermin besar di toilet umum juga banyak jadi sasaran selfie.

 Latar belakang.

Pilihan latar belakang juga memicu pelaku selfie untuk berlomba mengambil gambar selfie mereka. Misalnya pada sebuah lokasi wisata,

momen acara tertentu, atau yang sedang tren kini adalah lokasi seram dan berbahaya, atau diketinggian.

 Posisi tubuh yang sempurna.

Ini juga salah satu jenis selfie yang sering dilakukan. Mereka yang merasa memiliki bentuk otot bagus, perut six pack, atau pada wanita

biasanya pamer payudara dan bokong. Untuk yang gemar melakukannya, sebaiknya berhati-hati sebab foto Anda bisa saja dimanfaatkan untuk

kejahatan atau keisengan orang lain.

 Duck face.

Ekspresi memonyongkan bibir atau lebih dikenal sebagai duck face ini banyak dilakukan oleh remaja. Tujuannya agar foto terkesan imut dan

menggemaskan. Namun sebuah penelitian menyatakan bahwa pelaku duck face ternyata mempunyai gangguan psikologis tertentu.

 Permainan cahaya.

Permainan cahaya dalam foto selfie akan menimbulkan efek tertentu pada foto. Ini juga kerap dilakukan sebab dapat membuat hasil foto lebih

bagus dan artistik.(http://www.iberita.com/22711/ini-jenis-foto-selfie-yang-paling-sering-dilakukan


4.PENGARUH FOTO SELFIE
Selfie sebagai fenomena saat ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif.
a. Dampak Negatif
1) Seseorang yang terlalu banyak mengunggah foto selfie-nya ke media sosial sangat
membahayakan dirinya sendiri di kehidupan nyata. Selfie juga berpotensi
memperburuk hubungan atau membuat pengunggah foto kurang disukai.
2) Selfie bisa membahayakan nyawa seseorang. Sudah banyak orang yang meninggal
akibatselfie. Mereka lebih mementingkan selfie daripada nyawa mereka sendiri.
Contohnya, tewas setelah selfie di kawah merapi. Tahun 2015 lalu, ada seorang
mahasiswa yang tewas setelah mencoba selfie di puncak garuda merapi.
3) Selfie juga bisa mengganggu orang lain. Contohnya selfie bukan pada tempatnya.
Setelahselfie, kita pasti akan mengupload foto-foto selfie ke media sosial, karena
ketagihan, kita jadi mengupload foto secara terus-menerus, dan akhirnya
membanjiri akun sosial media dengan foto selfie. Tentu saja hal itu bikin orang
lain yang ada di sosial media jadi terganggu dan sebal.
4) Kebanyakan orang upload foto selfie-nya untuk mendapat tanggapan dari
masyarakat. Biasanya hal ini diukur dari seberapa banyak like yang ia dapat dan
jika jumlah like yang didapat tidak sesuai dengan ekspetasinya tentu hal ini bisa
jadi pemicu sesorang tersebut menjadi rendah diri dan merasa nggak diperhatikan
oleh orang-orang.
5) Keseringan selfie akan menimbulkan pribadi yang terlalu narsis dan inilah yang
dianggap sebagai gangguan mental.

b. Dampak Positif
1) Selfie bisa menjadi hiburan tersendiri bagi orang yang melakukannya.
Misalnya, pada wanita yang sedang suntuk/stress.
2) Selfie juga bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Hal itu
terjadi jika fotoselfie yang kita upload mendapat respon positif dari orang lain
dan tentunya itu akan membuat kita merasa senang.
3) Foto selfie itu bisa bikin kita bahagia. Apalagi kita bisa mengabadikan momen
bahagia itu yang kapan-kapan bisa kita lihat lagi fotonya.
4) Selfie juga bisa memberikan peluang bisnis, contohnya menjual tongsis
(tongkat narsis) yang bisa digunakan ketika selfie.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Orang yang pertama kali menemukan selfie adalah Robert Cornelius pada tahun 1839 .
Selfie secara harafiah seringkali diartikan sebagai aktivitas memotret diri sendiri atau
narsisme. jika ditelusuri lebih dalam pengertian Selfie menurut referensi pustakawan Britania
adalah “sebuah pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang
kemudian diungguh ke situs web media sosial.”

Dampak Negatif

A. Seseorang yang terlalu banyak mengunggah foto selfie-nya ke media sosial sangat
membahayakan dirinya sendiri di kehidupan nyata
B. Selfie bisa membahayakan nyawa seseorang. Sudah banyak orang yang meninggal
akibatselfie.
C. Selfie juga bisa mengganggu orang lain. Contohnya selfie bukan pada tempatnya.
D. Kebanyakan orang upload foto selfie-nya untuk mendapat tanggapan dari masyarakat.

Dampak Positif

A.Selfie bisa menjadi hiburan tersendiri bagi orang yang melakukannya. Misalnya, pada
wanita yang sedang suntuk/stress.

B. Selfie juga bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang.


C. Foto selfie itu bisa bikin kita bahagia.

D. Selfie juga bisa memberikan peluang bisnis, contohnya menjual tongsis (tongkat narsis)
yang bisa digunakan ketika selfie.

SARAN
Dalam hal ini kami menyarankan agar bisa menggunakan teknologi apapun dengan
sebaik mungkin, jangan terlalu berasumsi dalam menggunakan suatu teknologi karena suatu
teknologi apapun pasti punya dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://contohsoal.co.id/contoh-saran-dalam-makalah/

2. https://id.scribd.com › doc › MAKALAH-FENOMENA-SELFIE

3. http://putudisya19.blogspot.com/2014/05/makalah-selfie.html
http://putudisya19.blogspot.com/2014/05/makalah-selfie.html

4. Http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/562/4/128600174_file4.pdf

5. http://noorfiqisadilfiya.blogspot.com/2016/04/fenomena-selfie-di-masyarakat.html

6.https://uprint.id/blog/contoh-daftar-isi/

7.https://www.google.co.id/search?q=contoh+daftar+isi+makalah&safe=strict&biw=1366&bih=
662&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=4PinTq6lNFjcSM%253A%252CCf4_tKy9In65iM%25
2C_&vet=1&usg=AI4_-kTQWK65R0K9J08-M43cGtDv-_fs4g&sa=X&ved=2ahUKEwjgkKKI-
sXkAhXJbX0KHa5pDVEQ9QEwAHoECAcQBA#imgrc=4PinTq6lNFjcSM:

Anda mungkin juga menyukai