Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PANCASILA

NILAI YANG TERKANDUNG DALAM FILM DAN MENGAIKATNNYA


DENGAN NILAI PANCASILA PADA FILM “SOEKARNO”

DISUSUN OLEH:
1. MUHAMMAD TAHER (221041341991038)
2. SASKIA AFIFAH (221041341991055)
3. HUSNUL KHOTIMAH (221041341991022)

DOSEN PENGAMPU
ALWA PASCASELNOFRA AMRIL,S.E.,M.M

AKADEMI REFRAKSI OPTISI YLPTK PADANG


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang kami buat berjudul “NILAI YANG TERKANDUNG DALAM FILM DAN
MENGAIKATNNYA DENGAN NILAI PANCASILA PADA FILM “SOEKARNO”
Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Alwa Pascaselnofra,S.E.,M.M
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi dan tidak lupa pula kami ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waku
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari bapak dan teman-teman agar dapat menjadi acuan kami, supaya penulisan
makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan
Padang ,5 Oktober 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagaimana Soekarno menyakinkan masyarakat Indonesia untuk melawan Belanda
agar tidak lagi hidup dijajah Belanda. film tersebut menggambarkan rasa nasionalisme
bangsa Indonesia seperti menggerakan rasa perjuangan bebas dari penjajahan melalui
gerakan rakyat seperti Serikat Islam, dan PNI dan juga mewujudkan Bangsa Indonesia
dengan mempersatukan seluruh pulau menjadi satu Negara kesatuan yaitu Indonesia hal
tersebut di lakukan atas dasar perasaan senasib yaitu di jajah oleh Belanda dan Jepang.
Dalam gambar satu terlihat spanduk yang bertuliskan semangat perjuangan salah satunya
adalah spanduk bertuliskan Marhaenisme. Marhaenisme yang merupakan salah satu ideology
yang diambil dari ajaran Marxis yang berisi perlawanan atas penjajahan dengan alasan
penindasan dan kesetaraan serta kesejahteraan nasib yang sama untuk pribumi. Ideologi
Marhaenisme juga menggambarkan bagaimana perjuangan dan perwujudan rasa
nasionalisme rakyat Indonesia untuk bebas dari penjajahan dan mewujudkan persatuan rakyat
Indonesia untuk melawan penjajahan yang memiskinkan rakyat.
Ideologi ini di sebarkan oleh Soekarno dengan dua pengetahuan dasar yaitu situasi
dan kondisi Indonesia dan pengetahuan tentang Marxisme, kedua pengetahuan itu disebarkan
oleh Soekarno dengan berpidato ditengah masyarakat serta mengajar dari sekolah kesekolah
melalui sekolah Islam yaitu Muhammadiyah (Simanungkalit: 2008). Nasionalisme yang
diartikan sebagai suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus di
serahkan kepada Negara bangsawan, perasaan sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat
dengan tanah tumpah darahnya (Kohn, 1984: 11), dapat dilihat pada dialog Soekarno yang
mengatakan “bangsa yang besar lahir dari kemandirian dan kecintaan untuk negaranya
melebihi apapun. Tanpa cinta kita tidak memiliki kekuatan, tanpa kekuatan kita selalu
menjadi orang-orang yang bergantung kepada oranglain”. Dialog tersebut sangatlah
menggambarkan semangat nasionalisme yang digambarkan dalam diri Soekarno. Film yang
garapan Hanung Bramantya tersebut menuai beberapa kontroversi dari beberapa kalangan
masyarakat. Salah satunya yaitu Rachmawati Soekarno Putri,anak dari Soekarno mengguggat
Hanung dan Raam Punjabi selaku produser. Alasannya kedua orang ini menyalahi perjanjian
tidak melibatkan Rachmawati dalam konten film dan penggambaran dalam film tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan keluarga.Tidak hanya itu Rachmawati juga sempat mengancam
akan mengguggat bioskop yang akan menayangkan film tersebut termasuk pihak sponsor
(Yanto, 2013).
Selain itu kontroversi juga muncul dari FPI (Font Pembela Islam) bahwa film tersebut
bertolak belakang dengan syariat Islam. Dalam film tersebut digambarkan sosok Soekarno
yang jauh dari kesan religius padahal sosok Soekarno dikenal sosok yang religius karena
berjuang dengan para alim ulama untuk mengusir penjajah. Dalam artikel online
kompasiana.com berjudul Soekarno, Kontroversi, dan Lapis Realita, menyebutkan bahwa
film Soekarno bertolak belakang dengan ajaran Islam karena seolah-olah film tersebut
menolak poligami dan agak liberal.
B. Rumusan Makalah
• Bagaimana nilai-nilai nasionalisme dalam film Soekarno?
• Bagaimana nilai etika pada film Soekarno?
C. Tujuan makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, “Film Soekarno” adalah untuk mengetahui
bagaimana Nilai-nilai Nasionalisme dan etika dalam Film Soekarno.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal mula pada Film Soekarno


film Soekarno tayang pada 2013 lalu. Besutan sutradara Hanung Bramantyo ini menceritakan
kisah perjalanan Soekarno hingga menjadi proklamator.Tak hanya mengangkat kehidupan
politik, Hanung juga mengemas film Soekarno dengan kisah cintanya.
film Soekarno mengisahkan tentang keberanian Soekarno dalam melawan musuh dan
memperjuangkan bangsanya.Dalam perjuangannya ini, Soekarno bahkan pernah diasingkan ke
Pulau Ende hingga Bengkulu.
B. Alur Film Soekarno
Siapa yang tidak mengenal Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Setiap pelajar
pasti mengenyam pendidikan sejarah apapun bentuknya. Bapak proklamator bangsa kita ini
sangat disegani dan dikenal di tanah air bahkan seluruh dunia. Sepak terjangnya sebagai Presiden
pertama kita dan kepiawaiannya dalam dunia politik Internasional menjadi semangat untuk
masyarakat Asia lainnya yang terjajah di masa lalu untuk merdeka. Kemerdekaan Indonesia
menjadi inspirasi negara negara Asia-Afrika untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan
imperialisme.
Ceritanya sendiri seperti ‘buku sejarah’. Penggambaran mengenai kehidupan Soekarno
terkait dengan masa perjuangan pra-kemerdekaan Indonesia. Adegan dimulai dengan situasi di
tahun 1934 saat serdadu marsose pemerintah kolonial Belanda Dutch East Indies menangkap
Soekarno dan beberapa rekannya yang tengah berada di rumah Ketua PNI (Partai Nasional
Indonesia) Jawa Tengah, dokter Sujudi. Adegan lantas flash-back ke masa kecil Soekarno,
dimana saat itu ia yang masih bernama Kusno sakit-sakitan. Ayahnya Raden Soekemi
Sosrodihardjo sampai menjalankan ‘laku tirakat’, tidur di bawah ranjang anak lelakinya.
Tujuannya adalah agar penyakit itu ‘pindah’ ke tubuhnya. Akhirnya menurut kepercayaan Jawa,
nama Kusno dipandang tidak cocok bagi anak itu. Dengan upacara ‘ruwatan’, maka ia pun
diganti namanya menjadi Soekarno. Nama ini terinspirasi dari nama tokoh Kurawa yang
sesungguhnya berhati mulia, Adipati Karna.
Cerita maju terus ke masa kecil Soekarno yang sempat menjalin “cinta monyet” dengan
seorang gadis cilik Belanda bernama Mien Hessel. Namun, justru di sinilah rasa nasionalismenya
tumbuh saat ia diusir oleh ayah Mien karena dianggap tidak sederajat. Ketika ia mengikuti rapat-
rapat Sarekat Islam yang dipimpin oleh bapak kost-nya Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (HOS
Cokroaminoto) ia makin tertarik pada ide kebangsaan. Soekarno muda pun mulai belajar
berpidato sendirian di kamarnya dan ketika berusia 24 tahun ia mulai berpidato di berbagai
tempat.
Beranjak dewasa, Soekarno mulai aktif di politik. Ia mendirikan Partai Nasional Indonesia
(PNI) sebagai basis organisasinya bersama sejumlah rekan, termasuk Gatot Mangkoepradja. Ia
kemudian ditangkap dengan tuduhan menghasut dan berhaluan komunis. Ia, Gatot, dan dua
rekan lainnya dipenjara di Banceuy, Bandung. Di saat inilah ia kemudian
menyusun pledooi (pembelaan)-nya yang terkenal: “Indonesia Menggugat”. Soekarno tetap
dijatuhi hukuman penjara empat tahun, namun dua tahun kemudian dibebaskan.
Soekarno kembali ke politik, tapi kemudian ditangkap lagi dan lantas diasingkan ke Ende,
lalu dipindahkan ke Bengkulu. Soekarno lalu menjadi guru relawan di sekolah Muhammadiyah.
Di sinilah ia kemudian jatuh hati pada salah satu muridnya bernama Fatmawati. Padahal, saat itu
Soekarno masih beristrikan Inggit Garnasih.
Perang Dunia II mencapai Asia dengan masuknya Jepang ke dalam kancah perang dengan
membom pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Kekuatan Jepang
dengan cepat melumpuhkan satu demi satu negara di Asia, terutama di Asia Timur dan Tenggara.
Indonesia yang waktu itu dikuasai Belanda ikut jatuh, menyusul kalahnya Amerika Serikat dan
Inggris di Singapura dan Filipina.
Berbeda dengan Belanda, Jepang bersikap baik kepada Soekarno. Ia dibawa kembali ke
Jawa. Tujuan Jepang adalah memanfaatkan Soekarno untuk menarik hati rakyat agar mendukung
program 3A yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Sahabat Asia, Jepang Pelindung Asia. Ia sempat
diperbolehkan membentuk PETA (PEmbela Tanah Air) dan PUTERA (PUsat TEnaga Rakyat),
serta mengibarkan bendera merah-putih dan menyanyikan Indonesia Raya di seluruh Jawa. Tapi,
Soekarno sedih karena Jepang malah menggunakannya untuk mencari tenaga kerja paksa
romusha. Di film ini digambarkan bahwa foto Soekarno sedang menjadi ‘mandor’ memang
sengaja dibuat Jepang sebagai alat propaganda.
Meski demikian, Soekarno merasa bisa memanfaatkan situasi ini untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Di tengah situasi genting, Soekarno mengalami masalah rumah
tangga. Ia menikahi Fatmawati dan menceraikan Inggit. Tak lama kemudian digembirakan
dengan lahirnya putra pertamanya, yang diberi nama Guntur Soekarnoputra.
Tanpa diduga, Amerika Serikat yang gusar pada kekalahan di Pearl Harbour menggunakan
jalan pintas yang kejam untuk mengakhiri perang. Mereka menjatuhkan bom atom di Hiroshima
dan Nagasaki. Jepang menyerah kalah. Siaran radio luar negeri yang dilarang berhasil
didengarkan oleh beberapa tokoh, terutama Sjahrir. Ia membujuk Soekarno dan Hatta agar
mengabaikan janji kemerdekaan dari Jepang, yang rencananya akan diadakan pada tanggal 22
Agustus 1945. Saat Soekarno, Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh ‘tua’ masih mempertimbangkan
beberapa hal, kelompok pemuda bergerak. Mereka menculik Soekarno, Hatta dan Fatmawati ke
Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945. Sjahrir terkejut dan marah. Ia pun mendesak para
pemuda untuk mengembalikan keduanya ke Jakarta.
Sesampai di Jakarta, Laksamana Tadashi Maeda meminjamkan rumahnya sebagai tempat
merumuskan naskah proklamasi. Bahkan, tokoh-tokoh pergerakan sudah dikumpulkan
sebelumnya dan menyambut Soekarno-Hatta saat tiba di rumah Maeda. Akhirnya, diputuskan
tiga orang untuk menyusun naskah proklamasi: Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo.Ketika
naskah itu selesai ditulis tangan, Sayuti Melik ditugaskan mengetiknya.
Acara pun dimulai dengan sambutan singkat dari Soekarno yang dilanjutkan pembacaan
naskah proklamasi dan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih yang dijahit Fatmawati
diiringi lagu Indonesia Raya. Kemerdekaan Indonesia disambut, peran Soekarno terus berlanjut.
Dan bangsa ini terus memantapkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Soekarno
akan selamanya dikenang sebagai Bapak Bangsa yang telah membawa Indonesia mencapai
kemerdekaannya.
C. Nilai nasionalisme dan etika pada film Soekarno
1. Sanggup berkorban untuk bangsa dan negara adalah sikap yang mencerminkan sesuatu
yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.
2. Mencintai tanah air merupakan perasaan yang timbul dari dalam hati seorang warga
negara untuk mengabdi, memelihara. Membela dan melindungi tanah airnya dari
gangguan bangsa lain.
3. Bangga berbangsa Indonesia karena tidak semua negara memiliki kepulauan yang luas,
kebudayaan serta suku bangsa dan sumber alam yang melimpah.
4. Menjunjung tinggi persatuan bangsa dan negara salah satu alasannya adalah bhineka
tunggal eka.
5. Memajukan pergaulan dan persatuan bangsa adalah dengan cara memiliki pengetahuan
yang baik serta dapat menyatukan suatu bangsa.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada film Soekarno menunjukkan bahwa pada film tersebut banyak menjelaskan
tentang nilai-nilai nasionalisme. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nasionalisme merupakan rasa kesadaran untuk berbangsa maupun bernegara sendiri
secara berdaulat atau nasionalisme merupakan suatu paham untuk mencintai bangsa dan
negaranya.
2. Cita-cita nasionalisme merupakan suatu perjuangan untuk mewujudkan persatuan
nasional, kebebasan nasional, keaslian dan mewujudkan pembedaan diantara bangsa-
bangsa.
3. Bentuk-bentuk nasionalisme anara lain nasionalisme kemandiriian, agama, sekuler, dan
nasionalisme anti agama.
4. Film adalah gambar hidup yang dominan dari komunikasi massa visual di dunia ini.
5. Karakteristik film dapat dibagi menjadi empat yaitu layar yang luas atau lebar,
pengambilan gambar, konsentrasi penuh, dan identifikasi psikologi.
6. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
7. Manfaat media pembelajaran selain menarik perhatian siswa juga harus memiliki makna
sehingga dapat lebih memahami suatu tujuan pembelajaran, selain itu metode pengajaran
harus bervariasi agar siswa tidak cepat mengalamai kebosanan dalam mengikuti
pelajaran.
8. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling bertukar informasi.
B. Saran
Sebagai mahasiswa harus menanamkan sikap nasionalisme dalam dirinya dan semangat
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.

Mariana, Feb Fedlei. 2011. Konstruksi Nilai-nilai Nasionalisme dan Patriotisme di Era
Globalisasi (Kajian Semiotik pada Film Nagabonar Jadi 2). Skripsi S-1.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku

Sumber tentang Metode-metode Baru). Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress).

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.

Septiawan, Agus. 2013. Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme di Tengah Keterbatasan


(Kajian Analisis Semiotik Pada Film King). Skripsi S-1. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai