Oleh:
Nofitya Sukaningtyas (206053)
Dosen Pembimbing:
Dr. Eva Eri Dia, M.Pd
B. Tujuan Wawancara
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Menyimak
2. Mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber
3. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara
4. Mengetahui cara memproduksi dan pemasaran
C. Topik Wawancara
Proses Produksi Kaos Kaki Identitas Sekolah dan Pemasarannya
D. Judul Wawancara
Proses Produksi dan Pemasaran Kaos Kaki
E. Daftar Pertanyaan
I. Narasumber 1
1. Siapa nama ibu?
2. Berapa usia ibu?
3. Dimana alamat rumah ibu?
4. Sudah berapa lama ibu bekerja di pabrik ini?
5. Dari bahan apakah pembuatan kaos kaki?
6. Bagaimana cara memproduksi kaos kaki?
7. Apakah disini bisa produksi kaos kaki selain kaos kaki sekolah?
8. Bagaimana proses pemesanan kaos kaki?
9. Saat pemesanan, apakah harus pakai DP dahulu?
10. Berapa lama proses produksi pemesanan kaos kaki?
11. Berapa harga kaos kaki perpasang?
12. Sehari biasanya mendapat produksi kaos kaki berapa?
13. Bagaimana cara pengiriman barangnya?
14. Apa suka duka ibu saat bekerja di pabrik kaos kaki ini?
15. Apa harapan ibu kedepannya untuk pabrik ini?
II. Narasumber 2
1. Siapa nama ibu?
2. Berapa usia ibu?
3. Dimana alamat rumah ibu?
4. Sudah berapa lama ibu bekerja di pabrik ini?
5. Selain kaos kaki, disini menjual apa saja?
6. Berapa omset penjualan dalam sehari?
7. Bagaimana cara pembeliannya?
8. Apakah disini produksi sendiri atau dari luar?
9. Biasanya barangnya dijual kemana saja?
10. Proses pengirimannya bagaimana?
11. Biasanya sehari berapa banyak sales yang datang?
12. Berapa harga kaos kaki disini?
13. Penjualan biasanya melalui apa?
14. Apa suka duka ibu saat bekerja di pabrik kaos kaki ini?
15. Apa harapan ibu kedepannya untuk pabrik ini?
A. Narasumber
Narasumber 1
Nama : Ibu Dina
Alamat : Jln. Madura no. 64
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
Narasumber 2
Nama : Ibu Alif
Alamat : Ngoro
Pekerjaan : Pegawai Pabrik
B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh Nofitya Sukaningtyas (206053)
B. SARAN
Yang awalnya usaha kecil – kecilan, kini telah menjadi pabrik yang terkenal hingga
keluar pulau dan sudah bisa mempekerjakan karyawan. Dari sini saya paham bahwa
usaha tidak akan mengkhiyanati hasil. Dan walaupun di masa pandemic ini terdapat
penurunan omset penjualan, kita tetap harus bersyukur masih mendapat orderan
walau tidak seperti sebelum masa pandemic.
LAMPIRAN