Anda di halaman 1dari 4

Teknik Pembelajaran Menyimak menurut Tarigan (1086: 52-73) sebagai berikut:

1. Dengar-Ulang Ucap

Model ucapan yang akan didengarkan dipersiapkan secara cermat oleh guru.
Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, kalimat, ungkapan, kata-kata
mutiara, semboyan, dan puisi-puisi pendek. Model itu dapat dibacakan atau
disajikan dalam bentuk rekaman. Model ini disimak dan ditirukan oleh siswa.

2. Dengar – tulis (dikte)

Dengar – tulis (dikte) mirip dengan Dengar – ulang ucap. Model ucapan yang
digunakan dalam Dengar – ulang ucap dapat digunakan dalam Dengar – tulis.
Dengar – ulang ucap menurut reaksi bersifat lisan, sedangkan sedangkan
Dengar – tulis menuntut reaksi yang bersifat tulisan.

3. Dengar – Kerjakan

Model yang digunakan dalam metode ini berisi kalimat – kalimat perintah.
Siswa yang menyimak isi ucapan meresons sesuai dengan instruksi yang
kemudian reaksi yang biasa digunakan dalam bentuk perbuatan.

4. Dengar – Terka

Dalam teknik pengajari menyimak ini, guru menyusun deskripsi sesuatu benda
tanpa menyebutkan nama bendanya. Deskripsi dibacakan atau disajikan melalui
rekaman kepada siswa. Siswa menyimak teks lisan dengan seksama, kemudian
menerka isinya.

5. Memperluas Kalimat

Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat


tersebut. Kembali guru mengulangi mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru
mengucapkn kata atau kelompok kata lain. Siswa melengkapi kelompok kata
yang disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya adalah kalimat yang diperluas.

6. Menemukan Benda

Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda – benda tersebut sebaiknya sudah


pernah dikenalkan oleh para siswanya. Benda – benda itu dimasukan dalam
sebuah kotak terbuka. Kemudian guru menyebutkan nama sesuatu benda. Siswa
mencari benda yang baru diucapkan guru. Bila bendanya sudah ditemukan,
kemudian ditunjukan kepada guru.

7. Siman Berkata

Seorang siswa berperan sebagai Siman dan maju kedepan kelas. Setiap Siman
berkata, “…” siswa lainnya menurutinya. Tetapi Siman hanya mengucapkan “…”
siswa lain tidak boleh mengikutinya. Kecermatan menyimak ucapan Siman
menentukan pemberian reaksi yang tepat atau salah. Siswa yang salah
mendapatkan hukuman.

8 Bisik Berantai

Guuru membisikan satu kalimat kepada siswa yang paling depan atau yang
pertama. Siswa tersebut menyampaikan kalimat tadi dengan cara membisikannya
ketelinga siswa berikutnya. Demikian seterusnya hingga sampai akhir. Siswa
terakhir menucapkan kalimat tadi dengan suara nyaring atau menuliskan hasil
kalimat yang ditangkap.

8. Menyelesaikan Cerita

Guru membagi beberapa kelompok siswa kemudian menyuruh salah satu kelompok
untuk membuatkan cerita, setelah selesai kemudian disuruh maju kedepan dan
membacakan hasil cerita. Ditengah – tengah bercerita guru menghentikan
pembacaan cerita tersebut kemudian menyuruh kelompok lain menyimak cerita
untuk melanjutkan cerita yang telah dibacakan hingga berturut – turut
dilakukan oleh setiap kelompok hingga cerita berakhir.
9. Identifikasi Kata Kunci

Setiap kalimat, paragraf ataupun wacana selalu memiliki sejumlah kata yang
dapat mengungkapkan isi keseluruhan kalimat, paragrap atau wacana. Kemudian
menggunakan kata – kata kunci untuk mewakili isi keseluruhan. Siswa diminta
utuk menyimak dan mengingat – ingat kata – kata kunci yang merupakan inti
pembicaraan. Melalui perakitan kata kunci menjadi kalimat – kalimat utuh
kita sampai pada isi singkat bahan simakan. 10 Idenfikasi Kalimat Topik

Setiap paragraf mengandung minimal dua unsure. Pertama ialah kalimat topic,
dan yang kedua ialah pengembang. Yang posisi kalimat topiknya dibagian
depan atau dibagian akhir paragraf ataupun kadang – kadang ditemukan
ditengah – tengah paragraph. Memahami paragraph dan kalimat topic setiap
paragraph. Wacana dibangun oleh sejumlah paragraph. Bila siswa dapat
mengidentifikasi kalimat topic setiap paragraph yang membangun wacana
tersebut maka pemahaman wacana terwujud.

11. Menyingkat atau merangkum

Menyimak bahan simakan yang relatif panjang dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Salah satu diantaranya dengan cara menyingkat atau merangkum isinya
dalam beberapa kalimat. Merangkum berarti membuat bahan simakan yang
panjang menjadi sedikit mungkin. Namun, yang sedikit itu dapat mewakili
yang panjang.

12. Paraphrase (Guru memperdengarkan puisi, siswa menceritakan isi puisi)

Suatu cara yang biasa digunakan untuk memahami isi puisi ialah dengan cara
mengutarakan isi puisi itu dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa.
Puisi yang sudah direkam atau dibacakan guru diperdengarkan kepada siswa.
Mereka menyimak isinya dan mengutarakan kembali dalam bentuk prosa.
13 Menjawab Pertanyaan

Cara lain untuk mengajarkan cara menyimak yang efektif ialah melalui
latihan menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, di mana, dan bilamana.
Pertanyaa-pertanyaan itu diajukan atas dengan mengacu pada bahan simakan
yang telah diperdengarkan kepada siswa.

http://septialestari.blogspot.com/2013/12/teknik-menyimak-yang-efektif.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196606291991031-
DENNY_ISKANDAR/MENU_PERKULIAHAN_MENYIMAK.pdf

PERILAKU MENYIMAK

Dalam kegiatan menyimak terdapat dua tipe perilaku, yaitu :


1.       Menyimak Fakutal.
Pada saat menyimak, kita mencoba menangkap ide-ide pokok, gagasan-gagasan pnting
pembicara. Aneka kegiatan yang kita laksanakan, yaitu :
a.       Memusatkan perhatian pada pesan-pesan orang lain, dan
b.      Berusaha mendapatkan fakta-fakta.

Menyimak faktual menuntut empat keterampilan khusus, yaitu:


1.       Kita arus melibatkan diri secara total pada situasi komunikasi.
2.       Kita harus menguasai atau kiat pembuatan catatan yang tepat guna.
3.       Kita harus mencari serta menganalisis sarana-sarana penunjang yang diutarakan oleh pembicara.
4.       Kita harus mencari pola organisasi dan struktur keseluruhan sang pembicara.
Menyimak factual ini merupakan suatu keterampilan dengan aneka penerapan yang tidak terbatas
kegunaannya; bagi setiap situasi komunikasi sangat berguna, misalnya bagi para wartawan, guru,
mahasiswa, hakim, reporter, lembaga konsumen, para juri dan sebagainya.

2.       Menyimak Empatik
Ada beberapa yang dituntut dalam menyimak empatik, di antaranya :
a.       Memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal,
b.      Menempatkan diri pada posisi orang lain, dan
c.       Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan.
Agar menjadi penyimak yang baik, kita harus memusatkan perhatian pada pesan. Ada beberapa
cara untuk melakukan hal ini, antara lain :
1.       Buatlah catatan-catatan mental dari butir-butir utama.
2.       Pikirkan dan renungkanlah kemungkinan adanya cara-cara lain untuk menunjang ide-ide utama sang
pembicara.
3.       Cari dan dapatkanlah cara yang telah dipakai pembicara untuk mengorganisasikan  atau member
struktur terhadap penampilannya.
Ada empat perilaku menyimak yang baik menurut Hunt, 1981 : 24-5, yaitu:
1.       Kalau tertarik pada pesan tertentu , perlihatkan hal itu tanpa ragu.
2.       Kalau seorang pembicara tidak mengemukakan pesan secara menarik, jangan ragu menunjkan hal
itu.
3.       Sikap dan gaya yang baik dan menarik hati menuntut keterlibatan  100% dalam situasi pembicara di
muka umum.
4.       Kalau keterlibatan selanjutnya diperlukan, jangan ragu memperlihatkan kepentingan itu.

Ø  MENGINGATKAN PERILAKU MENYIMAK


Di bawah ini kita kemukakan langkah-langkah khusus untuk meingkatkan keterampilan menyimak,
terutama bagi peningkatan perilaku menyimak,
1.       Menerima keanehan sang pembicara.
2.       Memperbaiki sikap.
3.       Memperbaiki lingkungan.
4.       Jangan dulu memberikan pertimbangan.
5.       Meningkatkan pembutan catatan.
6.       Menyaring tujuan-tujuan menyimak yang spesifik.
7.       Memanfaatkan waktu secara bijaksana.
8.       Menyimak secara rasional.
9.       Berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit.
Agar tujuan dapat tercapai, siasat-siasat menyimak berikut ini dapat dimanfaatkan :
1.       Buanglah prasangka yang ada.
2.       Manfaatkanlah umpan balik nonverbal.
3.       Gunakanlah umpan balik verbal.
4.       Kemukakan pertanyaan yang jitu dan tepat guna.
5.       Praktikkan aneka tipe menyimak yang beda sesuai situasi dan tujuan.
http://edisusilo09071991.blogspot.com/2015/02/perilaku-menyimak.html

Anda mungkin juga menyukai