Dosen Pengampu:
Oleh:
SURAKARTA
2021
CHAPTER 3: LISTENING
A. Pentingnya Mendengarkan
1. Mendengarkan merupakan ketrampilan bertahan hidup, hal ini dikarenakan 70%
dalam waktu bangun suatu manusia dihabiskan untuk berkomunikasi dan 42-57%
nya digunakan untuk mendengar.
2. Di dalam kelas mendengarkan merupakan saluran utama pembelajaran
3. Mendengarkan merupakan cara yang sangat penting untuk mengkomunikasikan
rasa hormat.
Contoh dan alaisis dalam pembelajaran: meskipun salah satu tujuan pelaksanaan
pembelajaran saintifik dalam kurikulum 2013 menghindari pembelajaran verbalisme akan
tetapi seluruh intruksi pembelajaran diberikan oleh guru. Dengan demikian, siswa harus
menyimak dengan seksama intruksi guru demi terlaksananya proses pembelajaran.
B. Definisi Mendengarkan
Mendengarkan merupakan suatu proses menangkap informasi dan tidak hanya
sekedar mendengar akan tetapi mendengar harus melalui enam proses menurut Judi Brownell
dalam model HURIER, yakni:
1. Mendengar, melibatkan proses fisiologis untuk menerima suara secara akurat,
kita harus memusatkan perhatian dan konsentrasi kita untuk memulai proses
mendengarkan.
2. Memahami, merupakan melibatkan proses berpikir dalam diri kita dan
membutuhkan refleksi. Kita mulai memikirkan suara-suara di sekitar kita dan apa
artinya.
3. Mengingat, menurut Brownell, “mengingat sangat penting jika Anda berniat
menerapkan apa yang telah Anda dengar dalam situasi masa depan, serta
mengingat membutuhkan upaya sadar dari pihak pendengar.
4. Menafsirkan, melibatkan kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang
orang lain.
5. Mengevaluasi, proses mengevaluasi pesan biasanya melalui pengalaman, sikap,
dan nilai masa lalu yang telah dialami.
6. Menanggapi, tanggapan setelah seseorang menerima pesan atau informasi.
Contoh dan alaisis dalam pembelajaran: berikut ini langkah-langkah pendekatan saintifik
dalam proses pembelajaran meliputi mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba (experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis,
menalar (associating), dan menyimpulkan, menyajikan data atau informasi
(mengomunikasikan), dan menciptakan serta membentuk jaringan (networking). Untuk dapat
melaksankan seluruh langkah-langkah pembelajaran serta tercapainya tujuan pembelajaran,
maka siswa harus melalui enam proses mendengarkan model HURIER.
C. Tipe-tipe Mendengarkan
1. Informatif, mendengarkan dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan atau
menyelesaikan tugas tertentu atau memahami pesan dengan alasan tertentu.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: pembelajaran bahasa Indonesia dengan
tema “menggali informasi dari orang lain melalui wawancara”. Tujuan pembelajaran
ini ialah agar siswa mendapat informasi dari subjek yang diwawancara.
2. Apresiatif, mendengarkan dengan tujuan kesenangan (hanya ingin mendapatkan
kesan indrawi dari nada, suasana hati, atau gaya orang lain).
3. Empatik, mendengarkan perasaan orang lain atau kapasitas seseorang untuk
menepatkan dirinya pada posisi orang lain sehingga mampu melihat sesuatu dari
sudut pandang orang lain. Pendengar yang empatik berusaha untuk memahami secara
menyeluruh dan akurat orang yang berkomunikasi.
Terdapat dua Langkah dalam mendengarkan empatik yaitu:
a. Memprediksi secara akurat motif dan sikap orang lain yaitu kesadaran tentang
seperti apa orang lain itu dan apa yang secara realistis dapat diharapkan darinya.
b. Berkomunikasi dengan cara yang bermanfaat bagi orang lain. Berikut ini beberapa
pedoman guru dalam mengkomunikasikan empati kepada siswa:
1) Bersedia untuk terlibat dengan siswa
2) Komunikasikan hal yang positif kepada siswa
3) Komunikasikan pada suasana yang mendukung
4) Mendengarkan komunikasi verbal dan nonverbal siswa
5) Memperjelas ekspresi yang mencerminkan isi hati dan perasaan secara akurat
6) Menjadi asli dan kongruen
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: ketika guru BK atau guru kelas
menganalisis dan mewawancarai siswa terkait permasalahan pembelajaran yang
sedang dihadapinya. Untuk itu guru perlu menempatkan diri seolah-olah menjadi
peserta didik, sehingga mampu menganalisis masalah pembelajaran yang dialami
peserta didik.
4. Kritis, Selain itu, tugas guru dalam pembelajaran adalah menjadi pendengar yang
kritis, mendengarkan secara kritis melibatkan membuat penilaian tentang informasi
yang diterima dengan melibatkan manfaat, makna, kejelasan, kevalidan, dari
informasi tersebut dan memberikan umpan balik terhadap siswa.
Tujuan umpan balik adalah agar seorang guru memberikan rencana perbaikan kepada
siswa. Berikut ini empat jenis komentar guru dalam memberikan umpan balik kepada
siswa:
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: proses reinforcement guru pada peserta
didik. Guru akan menganalisis evaluasi hari belajar siswa kemudian memberikan
umpan balik kepada siswa dan menanyakan kepada siswa hal-hal yang belum
dipahaminya.
D. Hambatan Dalam Mendengarkan Efektif
Empat kategori utama yang menyebabkan proses menyimak tidak efektif yaitu:
1. Gangguan factual, terjadi karena kita mendengarkan fakta daripada ide dan perasaan
utama di balik pesan. Akibatnya, kita gagal mengintegrasikan apa yang kita dengar
menjadi satu kesatuan, atau kita kehilangan "gambaran besar".
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: guru menjelaskan definisi dan konsep
tentang pembagian wilayah waktu di Indonesia, akan tetapi siswa tidak mengetahui
alasan dan asal usul dari pembagian wilayah waktu di Indonesia, sehingga siswa
hanya memahami karena menghafal bagian wilayah. Guru sebaiknya mengejak siswa
untuk bereksplorsi atau mengadakan pembelajaran yang bersifat analisis dalam proses
pembagianwilayah waktu.
2. Gangguan semantic, terjadi ketika orang lain menggunakan terminologi yang tidak
dikenal atau ketika kita bereaksi secara emosional terhadap kata atau frasa.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: dalam pembelajaran ipa dan matematika
banyak bahasa sulit (ilmiah) yang tidak digunakan, seperti kecepatan, jarak dan waktu
yang tetap ditulis demikian.
3. Gangguan mental, gangguan mental dapat terjadi disebabkan oleh faktor
intrapersonal, diantaranya:
a. ketika seseorang fokus pada diri mereka sendiri. Karena mungkin sedang
merumuskan apa yang akan dikatakan ketika giliran mereka untuk berbicara.
b. ketika seseorang tersebut fokus pada orang lain bukan kepada presenter.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: siswa sering berbicara dengan teman lain
dan tidak fokus memperhatikan guru yang memberikan instruksi pembelajaran. Maka
yang harus guru lakukan ialah sering melakukan variasi pembelajaran agar siswa tetap
fokus pada pembelajaran.
4. Gangguan fisik, Warna ruangan, waktu, pakaian yang tidak nyaman, dan kebisingan
dapat menjadi gangguan fisik yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mendengarkan.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: siswa sekolah dasar merasa bosan dan
mengantuk karena suasana kelas yang monoton.
E. Meningkatkan Ketrampilan Mendengar
1. Menyingkirkan gangguan fisik ketika mendengarkan (set-up ruangan dan lingkungan
belajar sesuai kebutuhan dan kenyamanan).
2. Fokus pada gagasan utama pembicara.
3. Dengarkan maksud, serta konten, dari pesan tersebut.
4. Ingat pepatah bahwa makna ada pada orang, bukan pada kata-kata, maka mintalah
klarifikasi kepada pembicara.
5. Berkonsentrasi pada orang lain yang bertindak sebagai komunikator dan sebagai
manusia.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: guru hendaknya membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan mendengar/menyimaknya dengan memberikan
pembelajaran melalui komunikasi yang interaktif dan efektif dengan memperhatikan
berbagai hal di atas.
B. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal dalam konteks pendidikan berkaitan dengan penggunaan kalimat
atau kata-kata oleh guru untuk berkomunikasi dengan siswa dalam pembelajaran.
Mengingat pentingnya bahasa, maka guru yang efektif akan bekerja untuk memastikan
bahwa komunikasi yang mereka bangun dengan siswa menjadi jelas, tepat dan menarik,
maka beberapa hal berikut yang perlu diperhatikan guru saat melaksanakan komunikasi
verbal dengan siswa:
1. Kejelasan Guru Dalam Mengkomunikasikan Pembelajaran
Kejelasan adalah kemampuan guru untuk menyajikan pengetahuan dengan
cara yang dipahami siswa. Kejelasan dapat dilihat sebagai elemen penghubung
antara konten dan pedagogi karena mewakili kapasitas instruktur untuk
mentransfer dimensi kognitif pengajaran ke dalam perilaku instruksional yang
terlihat, maka dalam pembelajaran, seorang guru hendaknya perlu menggunakan
kata-kata yang spesifik dan familiar kepada siswa.
Kejelasan dalam pembelajaran tidak hanya mencakup kejelasan isi tetapi juga
kejelasan proses. Kejelasan proses mencakup informasi yang berhubungan dengan
berbagai harapan kelas, seperti standar kinerja, umpan balik tentang seberapa baik
siswa melakukannya, penjelasan prosedur evaluasi, relevansi praktis, dan tugas,
berikut ini contoh tindakan guru dalam memperjelas proses dan isi pembelajaran:
a. Merencanakan dan mempersiapkan desain pembelajaran.
b. Memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari.
c. Memberikan ilustrasi dan contoh kepada siswa.
d. Mendemonstrasikan atau praktik langsung
e. Menggunakan berbagai bahan ajar.
f. Mengajarkan hal-hal yang terkait, langkah demi langkah.
g. Mengulangi dan menekankan pada poin-poin sulit.
h. Menyesuasikan pengajaran dengan siswa dan materi.
i. Mendesain pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran bermakna.
j. Memberikan latihan.
k. Memberikan standar dan aturan untuk kinerja yang memuaskan.
l. Memberikan umpan balik atau pengetahuan kepada siswa tentang seberapa
baik yang mereka lakukan.
m. Menggunakan contoh konsep yang konkrit dan aplikasinya dalam dunia
nyata
n. Mengulangi ide-ide sulit.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: kelas tidak dibuat polos, akan
tetapi didekorasi sesuai karakteristik siswa.
Contoh dan analisis dalam pembelajaran: sapaan nonverbal sebelum memasuki kelas
dan ucapan terimakasih di Indonesia berbeda dengan negara lain.