Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GAYA BELAJAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Yayuk Chayatun M, M.Pd

NURUL ANZILI ROHMAH (215650001)

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Universitas PGRI Adi Buana Kampus Lamongan
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami panjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
limpahan rahmat – Nya serta karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema
Gaya belajar menurut bloom pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali, ini tidak lupa kami mengucapkan ucapan terima kasih sebanyak –
banyaknya kepada dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan. Yang telah memberikan tugas,
bimbingan serta arahan kepada kami dalam pengerjaan makalah dengan tema Gaya Belajar
menurut Bloom. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut
membantu dalam pengerjaan makalah ini.

Kami juga masih jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan kemampuan kami dan keterbatasan
waktu, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat berguna bagi kami maupun pihak lain yang berkepentingan.

Lamongan, 7 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………

BAB I

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………….

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………....

BAB II

2.1 Gaya Belajar…………………………………. ………...………………………………..

Daftar Pustaka…………………………….………………...…………………………….…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya belajar adalah salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian. Gaya belajar merupakan
cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi
yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar. Oleh
karena itu, dalam kegiatan belajar, peserta didik sangat perlu dibantu dan diarahkan untuk
mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti
berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Karenanya,
mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau
pelajaran yang sama. Sebagian peserta didik lebih suka guru mereka mengajar dengan cara
menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian
mencoba memahaminya. Tapi, sebagian peserta didik lain lebih suka guru mereka mengajar
dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa
memahaminya. Sementara itu, ada peserta didik yang lebih suka membentuk kelompok kecil
untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut. Cara lain yang juga kerap
disukai banyak peserta didik adalah model belajar yang menempatkan guru tak ubahnya seorang
penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang
ilustrasinya, sementara para peserta didik mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu
dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Memaparkan gaya belajar menurut bloom yang terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Visual
2. Auditorik
3. Kinestetik

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui gaya belajar menurut bloom
dan untuk mengetahui tipe gaya belajar penulis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gaya Belajar


Gaya belajar merupakan suatu cara yang disukai siswa dalam kegiatan berpikir. Dalam
kegiatan berpikir itu merupakan suatu kombinasi yang dilakukan siswa dalam menyerap
informasi, mengatur, dan mengolah informasi tersebut dengan baik. Gaya belajar
memegang peran dalam menuntukan cara individu mengamati dan menanggapi
lingkungan belajar baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan rumah. Gaya belajar
juga merupakan kecenderungan gaya yang paling disukai bagi seseorang dalam
menyerap, memproses dan menerima informasi dari luar dirinya secara lebih optimal
melalui panca indra.
Gaya belajar menurut bloom terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Visual
Individu yang cenderung dengan gaya pembelajaran visual adalah mereka yang gemar
dengan huruf, visual, gambar dan objek . Selain daripada itu mereka yang cenderung dengan
gaya pembelajaran ini gemar belajar dengan bantuan teks dan gambar. Mereka perlu mencatat
nota bagi memudahkan mereka mengingati pelajaran yang diajar oleh guru. Mereka juga
cenderung menghasilkan nota dalam bentuk peta minda. Menurut kajian yang dijalankan oleh
Masela & Subekti [32], mereka mendapati bahawa murid yang memiliki kecenderungan gaya
pembelajaran visual ini gemar dan semangat belajar di dalam kelas yang mana guru
menggunakan
berbagai bahan dalam bentuk visual. Prestasi keputusan pemeriksaan mereka juga tinggi
kerena mereka lebih mudah memahami pengajaran guru yang diajarkan dalam bentuk visual.
Ciri-ciri pelajar yang memiliki kecenderungan gaya pembelajaran visual biasanya dapat dilihat
dari beberapa petunjuk. Antaranya ialah mereka sering menyuarakan bahawa “....saya tidak
boleh gambarkan ...”, “... saya tidak akan lupa wajahnya ...” dan “.... saya perlu lukis untuk lebih
faham ...”. Selain daripada itu ketika proses pembelajaran murid cenderung visual biasanya akan
membuat lakaran semisal mencatat nota atau ketika mendengar guru memberi penerangan di
dalam kelas. Mereka juga akan lebih memahami sesuatu penerangan jika penerangan tersebut
disertakan dengan gambar. Bukan itu saja murid dengan gaya belajar ini juga lebih leluasa
jika guru dapat menerangkan/ menyelesaikan sesuatu masalah beserta dengan visual/objek.
Mereka akan mudah menerima, menyusun dan mengaplikasi segala jenis maklumat dalam
bentuk visual. Pelajar yang gemar belajar melalui teknik visual kebiasaannya cenderung
meminati sesuatu berbentuk kemahiran seperti melukis, mewarna dan bertukang. Mereka juga
merupakan individu yang menitikberatkan kekemasan dan bijak merancang untuk satu jangka
masa yang panjang. Individu ini lebih mudah mengingati apa yang dilihat dari apa yang
didengar. Oleh kerana itu, individu visual biasanya bijak menjaga penampilan diri kerana bagi
mereka apa dilihat lebih penting dari apa yang dikatakan. Namun menurut Rahayu & Firman
[33], individu yang menjurus ke arah visual ini mudah hilang fokus. Ini berlaku apabila mereka
perlu berucap secara spontan. Mereka merupakan seseorang yang mampu berucap tetapi
tidak begitu bijak dalam memilih kata untuk diucapkan dalam keadaan spontan.

2. Auditori
Gaya pembelajaran auditori merupakan cara pembelajaran yang menekankan fungsi
pendengaran. Individu ini lebih dominan menggunakan deria pendengaran mereka.
Seseorang individu yang cenderung dengan pendekatan ini perlu mengingati
penerangan melalui bacaaan kuat atau menggerakkan bibir ketika mempelajari sesuatu.
Menurut Vijaya & Zanaton [34], individu ini juga mempunyai daya pendengaran yang
hebat dan ini merupakan kekuatan untuk mereka, Oleh demikian, pelajar-pelajar yang
cenderung dengan pembelajaran ini akan mengukuhkan ingatan dalam mendengar semua
rekaman pita audio. Mereka juga gemar mengajar rakan-rakan sebaya lain yang
mana dengan cara ini mereka mampu mendengar kembali maklumat yang disampaikan
kepada rakan-rakan. Murid dengan gaya belajar ini cenderung dapat belajar dengan
berkesan dengan cara lisan. Mereka sering menggunakan audio (suara guru) sebagai
input terbaik untuk menerima dan memproses informasi. Mereka dapat memahami
informsi yang disampaikan melalui audio dengan baik melalui kepantasan,
penekanan dan nada audio tersebut. Salah satu pendekatan yang serasi dengan mereka
ialah dengan membaca dengan suara yang kuat di dalam kelas. Menurut Pritchart [37],
individu yang gemar dengan cara audio ini dapat belajar dengan efektif daripada sesi
temubual, perbincangan dan bercerita. Jika sesorang pelajar auditori ini ingin
mengigati semula memori mereka memadai hanya dengan mendengar individu lain
bercakap atau mengulangi semula informasi tersebut dan dengan mudah mereka mampu
mengingati informasi itu kembali. Ini adalah kerana mereka belajar dengan berkesan
dengan cara interaksi dengan dengan individu lain melalui mendengar dan bertutur.
Selain itu mereka juga gemar membaca dengan suara yang perlahan apabila
melakukan aktivitas membaca, membaca secara diam (di dalam hati) merupakan cara
yang tidak digemari oleh mereka. Ini adalah kerena mereka perlu mendengar apa yang
dibaca. Mereka hebat dalam menyimpulkan apa yang telah dibaca secara lisan
kerena dengan cara itu mereka mampu memahami dan mengingati informasi dengan
baik. Individu atau pelajar yang cenderung dengan gaya pembelajaran berbentuk
auditori dapat dikenal pasti dengan beberapa ciri. Antara ciri-ciri yang jelas dilihat
adalah mereka biasanya pandai berkata, mempunyai kemahiran pengucapan awam
yang baik, kemahiran mendengar yang baik, cemerlang dalam prestasi ujian secara
lisan dan memiliki kemahiran bersosial yang tinggi. Atas ciri-ciri tersebut, murid yang
leluasa dengan gaya pembelajaran dominan kepada auditori akan lebih fokus kepada apa
yang diucapkan oleh guru berbanding dengan alat-alat bantu mengajar yang lain.
Mereka yakin bahawa proses menerima informasi yang terbaik adalah melalui deria
pendengaran. Oleh sebab yang demikian mereka akan mudah terganggu dengan bunyi-
bunyi bising yang lain ketika mereka belajar. Ini adalah kerana pendengaran mereka
tidak dapat memberi tumpuan jika terdapat bunyi-bunyi lain yang mengganggu.
Pelajar cenderung auditori mudah dikenalpasti dengan ciri-ciri tertentu. Antara ciri-ciri
yang ketara dalam kalangan mereka adalah sering bertutur secara perlahan, gemar
menyentuh sesuatu terutama objek yang baru ditemui, gemar bergerak, apabila membaca
mereka leluasa menggunakan jari untuk menunjuk ke arah setiap perkataan yang
dibaca dan gemar menggunakan isyarat badan dalam menyampaikan sesuatu
maksud. Pada kebiasaanya murid auditori mempunyai tulisan tangan yang tidak begitu
kemas. Mereka gemar pembelajaran yang mempunyai unsur permainan (game) kerena
aktiviti pembelajaran begini memerlukan mereka aktif bergerak. Terdapat beberapa
pendekatan yang sesuai diadaptasikan oleh guru khusus untuk pelajar auditori
ini. Antaranya adalah dengan teknik pengulangan. Teknik pengulangan cara yang terbaik
bagi murid auditori kerana dengan teknik pengulangan mereka dapat memahami
sesuatu informasi. Sesuatu informasi yang dituturkan berulang kali dapat
meningkatkan kefahaman murid tentang sesuatu infornasi. Pelajar auditori juga
gemar menerima informasi baru dengan cara perbincangan dan perbualan kerena ini
dapat membantu mereka mengembangkan potensi diri mereka. Kerja kumpulan yang
melibatkan interaksi sosial merupakan sesuatu yang diminati oleh pelajar cenderung
auditori.

3. Kinestetik
Gaya pembelajaran kinestetik adalah pembelajaran menjurus ke arah belajar melalui
pergerakkan. Individu yang mengamalkan jenis pembelajaran ini, memerlukan bahan-
bahan pembelajaran yang konkrit untuk membantu mereka mengingat sesuatu. Selain
itu, mereka gemar menyentuh objek kerena mereka suka sesuatu yang dapat memberi
pengalaman yang realiti kepada mereka. Sebagai contohnya, semasa mata pelajaran
Sains, guru membawa murid-murid keluar dari kelas dan pergi ke taman dalam
kawasan sekolah. Para pelajar sendiri diberi peluang menyentuh dan merasai objek-
objek yang ada di taman tersebut. Selepas itu, terdapat beberapa orang murid dapat
melukis bentuk bunga yang disentuh tadi, maka pelajar tersebut merupakan cenderung
pembelajaran kinestetik. Murid kinestetik yakin mereka dapat belajar berkesan dengan
cara mereka bergerak, menyentuh dan bekerja. Oleh sebab yang demikian mereka akan
menyoba membuat yang terbaik apabila diberi tugas dalam cara ini. Mereka akan
cepat merasa bosan bila cuma berada di dalam kelas dengan pergerakkan yang
minimum. Pelajar kinestetik gemarkan situasi pembelajaran di mana mereka bebas
bergerak serta bebas berkreasi. Murid ini lebih leluasa belajar di luar ruangandi mana
mereka rasa lebih ‘bebas’. Adalah satu penyeksaan buat mereka apabila diminta hanya
duduk dan mendengar apa yang disampaikan guru. Karena mereka akan mudah menyerap
informasi dalam keadaan mereka sedang bergerak. Oleh sebab itu mereka akan bergerak
dalam usaha untuk mengingati sesuatu informasi. Mereka akan tertarik pada proses
pembelajaran yang melibatkan banyak aktiviti pergerakkan.

Dari ketiga gaya belajar diatas saya merasa saya termasuk kedalam gaya belajar visual
dan auditori karena saya cenderung lebih memahami informasi dengan cepat jika
menonton video pembelajaran dan setelah menonton saya mencatatnya di buku.
DAFTAR PUSTAKA

. Farhan, S. M. Hamil, N. N. Azmi, N. U. J. Roslid, N. N. Zainal, N. B. Kamaruddin, N.


I. Hamizi, N. Z. Ismawi, M. R. Husin, “Masalah Pembelajaran untuk Pelajar Pendidikan
Khas: Dana dan Prasarana”, International Journal of Humanities, Management and Social
Science, vol. 3, no. 1, pp. 1-10, Jun. 2020.

Anda mungkin juga menyukai