Disusun oleh:
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik berkaitan dengan pembahasan maupun teknik penulisan. Walaupun
demikian, inilah hasil dari jerih payah penulis dalam mengerjakan tugas malakah
ini. Semoga apa yang tertulis dalam malakah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, menambah ilmu pengetahuan, dan membuka cakrawala wawasan
keilmuan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah diharapkan
guna memperbaiki malakah sebagai mana mestinya.
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep gaya belajar dalam psikologi pendidikan?
2. Bagaimanakah konsep dan teori kepribadian dalam pendidikan ?
3. Apa saja peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan
kepribadian peserta didik?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami konsep gaya belajar dalam psikologi pendidikan.
2. Memahamii konsep konsep dan teori kepribadian dalam Pendidikan.
3. Memahami peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan
kepribadian peserta didik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pada di bacakan; lebih suka melakukan presentasi/pertunjukan dari
pada sekedar berceramah; dan lebih menyukai seni.
Anak dengan tipe visual harus memperhatikan mimik gur saat
mengajar agar memahami bahan pelajaran. Mereka sangat tertarik
duduk dibagian depan supaya menyaksikan dengan jelas. Berfikir
dengan mengaplikasikan potret/figura di otak mereka dan memahami
sesuatu lebih cepat melaluin animasi visual, seperti buku bergambar,
maupun video. Anak dengan tipe visual lebih senang menulis secara
lengkap untuk keterangan.
Pendekataan untuk membantu proses belajar peserta didik dengan
gaya belajar visual.
a) Manfaatkan materi/objek visual misalnya, peta dan
gambar/diagram.
b) Memanfaatkan warna untuk memahami hal/poin penting.
c) Menganjurkan anak agar membaca buku-buku bergambar atau
dengan animasi animasi.
d) Memanfaatkan media-media digital seperti: komputer/video.
e) Mengajak anak untuk mempresentasikan gagasanya di dalam
sketsa (gambar/giagram)
2) Gaya belajar Auditori
Gaya belajar auditori (auditoryal learners) memfokuskan pada
indera pendengaran dalam mengingat sesuatu. Ciri khas gaya belajar
tipe ini bener-bener menggunakan indera pendengaran sebagai alat
esensial untuk menyerap informasi/pengetahuan. Artinya, anak harus
mendengar, baru selanjutnya dapat memehami/mengingat informasi
yang di peroleh tersebut. Gaya belajar ini mengelola segala jenis suara
dan kata. Nada, musik, irama, dan dialog internal serta suara lebih di
tonjolkan untuk gaya belajar tipe ini.
Seorang dengan tipe auditorial. Memiliki ciri-ciri yakni: mudah
terganggu oleh keributan; mengucapkan tulisan atau membaca dengan
bersuara sambil menggerakan bibir mereka saat sedang membaca;
4
membaca dengan suara lantang dan dapat mengulang kembali serta
mencontohkan warna suara, birama, dan nada; mereka kesulitan dalam
menulis tetapi memiliki kompetensi dalam menyampaikan atau
mempresentasikan cerita; berbicara yang pandai/fasih; mempunyai
musik, suka memberi pendapat, dan mendeskripsikan suatu hal dengan
detail; merasa kesulitan dengan visualisme, misalnya mengeompokan
suatu unsur-unsur agar sesuai satu degan yang lain;
Pendekatan/strategi untuk membantu proses belajar anak
auditori:
a) Selalu libatkan anak dalam kegiataan diskusi.
b) Beri motivasi untuk membaca bahan pelajara dengan bersuara.
c) Variasikan penggunaan musik saat pembeajaraan anak.
d) Diskusikan ide secara lisan.
e) Ajak anak untuk merekam bahan pelajaran ke dalam kaset dan
mendengarkanya sebelum tidur.
3) Gaya belajar kinestetik
Gaya belajar kinestetik (kinestetik learners) mensyaratkan
personal untuk menyentuh/menjamah sesuatu yang menyampikan
informasi/data tertentu untuk di ingat peserta didik.anak kinestetik
belajar melalui bergerak, melakukan, ataupu menyentuh. Anak tipe ini
susah duduk tenang/diam karena hasrat mereka untuk bereksplorasi dan
beraktivitas begitu kuat. Anak dengan gaya belajar ini belajar melalui
gerak dan sentuhan. Ciri-ciri anak kinertetik yaitu:
menyentuh/memegang/meraba untuk memperoleh perhatian orang,
berbicara dengan pelan,merespon perhatian fisik, berdiri dekat dengan
lawan bicara, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak;
memiliki pertumbuhan/perkembangan awal otot-otot yang besar;
belajar dengan memanipulasi dan praktek; menghafal/mengingat
dengan cara berjalan/melihat; menunjuk bacaan ketika sedang
membaca; banyak menggunakan isyarat tubuh; dan tidak dapat duduk
diam untuk waktu lama.
5
Strategi/pendekatan untuk membelajarkan anak kinestetik:
a) Tidak mengharuskan anak untuk belajar hingga berjam-jam.
b) Ajak anak belajar dengan mengeksplorasi/menjelajahi
lingkunganya (contohnya: belajar sambil menggunakan
objek sesungguhnya dalam memahami konsep baru).
c) Tanda hal-hal penting suatu bacaan dengan warna terang.
d) Beri ijin anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
6
2. Faktor yang Memengaruhi Gaya Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar di antaranya
adalah sebagai berikut:
7
rangsangan sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan
(Dalyono, 2015, p. 18)
a. Kepribadian Sanguinis
Tipe saungunis secara umum memiliki sifat yang ekstrovert, terampil
dalam berbicara, mampu menghidupkan suasana, emosional,
demonstrative, dan penuh rasa ingin tahu.
b. Kepribadian Melankolis
Sifat umum tipe melankolis yaitu introvert, pemikir, dan mudah pesimis.
Tipe ini senang untuk berfikir, analitis, tekun, serius, cenderung jenius,
berbakat dan kreatif, dan puitis.
c. Kepribadian Koleris
Tipe koleris termasuk kepribadian dengan sifat ekstrovert dan sangat
optimis. Orang dengan kepribadian koleris ini mampu berkomunikasi
secara terbuka, berjiwa pemimpin, selalu mengincar, ingin meraih, dan
berhasil.
d. Kepribadin Plegmatis
8
Tipe plegmatis adalah tipe yang damai, umumnya memiliki sifatyang
introvert, pengamat, dan mudah pesismis. Seseorang dengan
kepribadian plegmatis adalah orang yang rendah hati, mudah bergaul,
santai, diam tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten,
tenang tapi cerdas, simpatik, dan mampu menyembunyikan emosi.
9
Adanya motivasi guru PAI yang berupa ceramah yang disisipkan di
tengah-tengah penjelasan materi saat di dalam kelas akan membuat peserta
didik tidaa bosan mendengarkan motivasi tersebut. Pemberian motivasi kepada
setiap peserta didik akan menyadarkan peserta didik bahwa peserta didk harus
memiliki kepribadian yang baik, guru PAI juga memberikan dorongan kepada
peserta didik agar kepribadian peserta didik bisa lebih baik lagi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya belajar (learning style ) adalah suatu teknik yang lebih kita
senangi dalam melakukan aktivitas berpikir. Memproses serta
mengerti/memahami suatu informasi. adapun gaya belajar sebagai perpaduan
dari cara seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi.
gayabelajar didefinisikan sebagai cara yang konsisten yang di lakukan oleh
seorang anak didik dalam merespon stimulus/atau informasi, teknik mengingat,
berfikir maupun dalam memecahkan soal.
Kepribadian adalah suatu tigkah laku yang tampak dan dapat diambil
kesan atau pesannya dalam lingkungan sosial. Kepribadian pada diri seseorang
bukanlah suatau yang bersifat atagnan, namun berkembang sesua dengan proses
belajar. Guru PAI berperan dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
agar kepribadian setiap peserta didik dapat di bentuk tanpa adanya paksaan.
Adanya motivasi guru PAI yang berupa ceramah yang disisipkan di tengah-
tengah penjelasan materi saat di dalam kelas akan membuat peserta didik tidaa
bosan mendengarkan motivasi tersebut
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan ialah perlu adanya
pemahaman mengenai konsep gaya belajar dan teori kepribadian dalam
pendidikan Demikian lah makalah mengenai pemahaman konsep gaya belajar
dan teori kepribadian dalam pendidkan yang bisa saya buat, tentu dalam hal
ini materi yang saya masih terdapat banyak kekurangan, tentu dalam hal ini
kita membutuhkan banyak referensi dan dosen yang ahli di bidang tersebut.
Maka kritik dan sarang yang membangun sangat saya harapkan agar
terciptanya makalah yang lebih baik kedepan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. (2015). Psikologi Pendidikan Islam. In Cirebon (Vol. 4, Issue 01).
Hardiansyah, D., Maya, R., & Priyatna, M. (2019). Peran Guru Pendidikan Agama
Islam Dan Budi Pekerti Usia Remaja Kelas Viii Smp Bina Sejahtera Kota
Bogor Tahun 2018. Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, 1(2), 99–
110.
Honesty, C. A. M. P. (2018). Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Gaya Belajar
Peserta Didik Kelas VIII SMPN 16 Pontianak. 3.
Purnomo, D. H. (2019). Psikologi Pendidikan (Tri Wahyono (ed.)). LP3M UMY.
Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu Dari Gaya
Belajarnya Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2), 259–265.
https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.481
12