Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP GAYA BELAJAR DAN TEORI KEPRIBADIAN


DALAM PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Berwawaskan
Al-Qur’an
Dosen Pengampu:
Ratna Sari, S.Pd.I, M.Psi.

Disusun oleh:

Yuli Asri Hanistia (20200720035)


Alif Cahyo Utomo (20200720048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Robb semesta alam, Allah SWT,
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat serta kasih saying-Nya
penulis dapat meyelesaikan tugas makalah dengan judul “Memahami Konsep
Gaya Belajar Dan Teori Kepribadian Dalam Pendidikan” pada mata kuliah
Psikologi Pendidikan Berwawaskan Al-Qur’an. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Rasul al Amin, Nabi Muhammad SAW, suri teladan
bagi umat manusia, pembawa cahaya kebenaran, yang selalu dinantikan syafaatnya
di hari kiamat. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Sari,
S.Pd.I, M.Psi. selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan Berwawaskan Al-
Qur’an.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan baik berkaitan dengan pembahasan maupun teknik penulisan. Walaupun
demikian, inilah hasil dari jerih payah penulis dalam mengerjakan tugas malakah
ini. Semoga apa yang tertulis dalam malakah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, menambah ilmu pengetahuan, dan membuka cakrawala wawasan
keilmuan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah diharapkan
guna memperbaiki malakah sebagai mana mestinya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Konsep Gaya Belajar Dalam Psikologi Pendidikan ..................................... 3

1. Definisi dan Jenis-Jenis Gaya Belajar ...................................................... 3

2. Faktor yang Memengaruhi Gaya Belajar ................................................. 7

B. Konsep dan Teori Kepribadian dalam Pendidikan....................................... 7

1. Definisi Kepribadian dan Pandangan Islam Terhadap Kepribadian ........ 7

2. Perbedaan Jenis Kepribadian.................................................................... 8

C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Kepribadian


Peserta Didik ....................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

B. Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada hakikatnya setiap individu diciptakan dengan segala keunikanya dan
dengan karakteristik masing-masing. Faktor keturunan atau bawaan lahir serta
faktor lingkungn merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perbedaan
personal/individu. Kedua faktor ini berpengaruh terhadap perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik. kemungkinan dari faktor tersebut ada yang lebih
berpengruh, tetapi keduanya tetap berpengaruh, serta antar individu tidak ada yang
sama meskipun itu merupakan orang yang di lahirkan kembar.

Dalam proses pembelajaran, guru merpakan orang yang memiliki peranan


penting. Gur yang saling berhubungn langsung dengan siswa, ini merpakan bahwa
suksesnya sebuah proses kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada guru.
oleh karena itu, gur dituntut memiliki kompetensi dalam mengajar. Terutama dalam
menjalankan perananya.

Kepribadian merupakan faktor yang penting bagu keberhasilan seorang siswa


dalam proses pembelajaran. Karena kebribadian sangat menentukan apakah siswa
itu menjadi siswa yang baik atau sebaliknya. Siswa yang memiliki kepribadian yang
tidak baik seperti masih mempunyai rasa manja, invansi pemikiran, faktor
lingkungan, masih suka berkata kasar, biasanya siswa seperti memiliki prestasi
yang kurang baik. Maka dalam proses pembelajaran peran guru amat penting dan
tidak dapat digantikan oleh perangkat lain. Seperti radio, komputer, dan sebagainya.
Karena peserta didik adalah individu yang sedang berkembang dam memerlukan
bimbingan orang dewasa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep gaya belajar dalam psikologi pendidikan?
2. Bagaimanakah konsep dan teori kepribadian dalam pendidikan ?
3. Apa saja peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan
kepribadian peserta didik?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami konsep gaya belajar dalam psikologi pendidikan.
2. Memahamii konsep konsep dan teori kepribadian dalam Pendidikan.
3. Memahami peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan
kepribadian peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Gaya Belajar Dalam Psikologi Pendidikan


1. Definisi dan Jenis-Jenis Gaya Belajar
a. Pengertian gaya belajar
Gaya belajar (learning style ) adalah suatu teknik yang lebih kita
senangi dalam melakukan aktivitas berpikir. Memproses serta
mengerti/memahami suatu informasi. adapun gaya belajar sebagai
perpaduan dari cara seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah suatu
informasi. gayabelajar didefinisikan sebagai cara yang konsisten yang di
lakukan oleh seorang anak didik dalam merespon stimulus/atau informasi,
teknik mengingat, berfikir maupun dalam memecahkan soal (Zagoto et al.,
2019, p. 260).
Berdasarkan perngertian di atas, dapat di simpulkan bahwa gaya
belajar dapat di definisikan sebagai cara seorang dalam merespon suatu
informasi/pelajaran. Menata dan mengolah informasi tersebut untuk solusi
masalah dan mengaplikasikanya dalam kehidupan. Gaya belajar adalah
teknik/cara yang dimiliki seseorang untuk mengekplor kemampuanya.
b. Jenis jenis gaya belajar
1) Gaya belajar visual
Gaya belajar visual (visual leamers) atau lebih mengfokuskan
pada penglihataan. Gaya belajar visual mengakses pandangan visual,
yang di hasilkan maupun di ingat. Dalam gaya belajar ini, potret, warna,
maupun hubungan ruang, serta gambar/sketsa lebih menonjol. Anak
didik dengan tipe visual memiliki kejhassn yakni: rapi dan terarah;
bertutur kata dengan sesuai; perancang dan pengelola yang mantap, jeli,
teliti,dan rinci; pelafal yang apik dan dapat melihat kata-kata yang
sebenarnya dalam pikiran mereka; melihat apa saja yang dilihat dari
pada yang di dengarkan; membaca yang tekun; sering menanggapi
pertanyaan dengan jawaban yang pendek; lebih suka membaca dari

3
pada di bacakan; lebih suka melakukan presentasi/pertunjukan dari
pada sekedar berceramah; dan lebih menyukai seni.
Anak dengan tipe visual harus memperhatikan mimik gur saat
mengajar agar memahami bahan pelajaran. Mereka sangat tertarik
duduk dibagian depan supaya menyaksikan dengan jelas. Berfikir
dengan mengaplikasikan potret/figura di otak mereka dan memahami
sesuatu lebih cepat melaluin animasi visual, seperti buku bergambar,
maupun video. Anak dengan tipe visual lebih senang menulis secara
lengkap untuk keterangan.
Pendekataan untuk membantu proses belajar peserta didik dengan
gaya belajar visual.
a) Manfaatkan materi/objek visual misalnya, peta dan
gambar/diagram.
b) Memanfaatkan warna untuk memahami hal/poin penting.
c) Menganjurkan anak agar membaca buku-buku bergambar atau
dengan animasi animasi.
d) Memanfaatkan media-media digital seperti: komputer/video.
e) Mengajak anak untuk mempresentasikan gagasanya di dalam
sketsa (gambar/giagram)
2) Gaya belajar Auditori
Gaya belajar auditori (auditoryal learners) memfokuskan pada
indera pendengaran dalam mengingat sesuatu. Ciri khas gaya belajar
tipe ini bener-bener menggunakan indera pendengaran sebagai alat
esensial untuk menyerap informasi/pengetahuan. Artinya, anak harus
mendengar, baru selanjutnya dapat memehami/mengingat informasi
yang di peroleh tersebut. Gaya belajar ini mengelola segala jenis suara
dan kata. Nada, musik, irama, dan dialog internal serta suara lebih di
tonjolkan untuk gaya belajar tipe ini.
Seorang dengan tipe auditorial. Memiliki ciri-ciri yakni: mudah
terganggu oleh keributan; mengucapkan tulisan atau membaca dengan
bersuara sambil menggerakan bibir mereka saat sedang membaca;

4
membaca dengan suara lantang dan dapat mengulang kembali serta
mencontohkan warna suara, birama, dan nada; mereka kesulitan dalam
menulis tetapi memiliki kompetensi dalam menyampaikan atau
mempresentasikan cerita; berbicara yang pandai/fasih; mempunyai
musik, suka memberi pendapat, dan mendeskripsikan suatu hal dengan
detail; merasa kesulitan dengan visualisme, misalnya mengeompokan
suatu unsur-unsur agar sesuai satu degan yang lain;
Pendekatan/strategi untuk membantu proses belajar anak
auditori:
a) Selalu libatkan anak dalam kegiataan diskusi.
b) Beri motivasi untuk membaca bahan pelajara dengan bersuara.
c) Variasikan penggunaan musik saat pembeajaraan anak.
d) Diskusikan ide secara lisan.
e) Ajak anak untuk merekam bahan pelajaran ke dalam kaset dan
mendengarkanya sebelum tidur.
3) Gaya belajar kinestetik
Gaya belajar kinestetik (kinestetik learners) mensyaratkan
personal untuk menyentuh/menjamah sesuatu yang menyampikan
informasi/data tertentu untuk di ingat peserta didik.anak kinestetik
belajar melalui bergerak, melakukan, ataupu menyentuh. Anak tipe ini
susah duduk tenang/diam karena hasrat mereka untuk bereksplorasi dan
beraktivitas begitu kuat. Anak dengan gaya belajar ini belajar melalui
gerak dan sentuhan. Ciri-ciri anak kinertetik yaitu:
menyentuh/memegang/meraba untuk memperoleh perhatian orang,
berbicara dengan pelan,merespon perhatian fisik, berdiri dekat dengan
lawan bicara, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak;
memiliki pertumbuhan/perkembangan awal otot-otot yang besar;
belajar dengan memanipulasi dan praktek; menghafal/mengingat
dengan cara berjalan/melihat; menunjuk bacaan ketika sedang
membaca; banyak menggunakan isyarat tubuh; dan tidak dapat duduk
diam untuk waktu lama.

5
Strategi/pendekatan untuk membelajarkan anak kinestetik:
a) Tidak mengharuskan anak untuk belajar hingga berjam-jam.
b) Ajak anak belajar dengan mengeksplorasi/menjelajahi
lingkunganya (contohnya: belajar sambil menggunakan
objek sesungguhnya dalam memahami konsep baru).
c) Tanda hal-hal penting suatu bacaan dengan warna terang.
d) Beri ijin anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Sementara Kolb mengemukakan bahwa ada empat gaya belajar


dintaranya adalah (Purnomo, 2019, pp. 69–70):
1) Gaya belajar accommodator/activist
Seseorang dengan gaya belajar ini lebih menyukai
pengalaman dan aktif dalam mencoba sesuatu. Ia akan lebih
menykai mendapatkan informasi dari perasaan kemudian
meresponnya dengan cara mempraktikkan atau melakukannya.
2) Gaya belajar diverger/reflector
Seseorang dengan gaya belajar ini lebih menyukai
pengalaman dan mengamati. Ia akan lebih menykai mendapatkan
informasi dari perasaan kemudian meresponnya dengan cara melihat
dan mendengar.
3) Gaya belajar converger/pragmatis
Seseorang dengan gaya belajar ini lebih menyukai sesuatu
yang abstrak dan aktif dalam mencoba sesuatu. Ia akan lebih
menykai mendapatkan informasi dari perasaan kemudian
meresponnya dengan cara memikirkannya kemudian
mempraktikkannya.
4) Gaya belajar assimilator/theorist
Seseorang dengan gaya belajar ini lebih menyukai sesuatu
yang abstrak dan lebih senang mengamati. Ia akan lebih menykai
belajar dengan berfikir, melihat, dan mendengar.

6
2. Faktor yang Memengaruhi Gaya Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar di antaranya
adalah sebagai berikut:

a. Lingkungan fisik: suara, cahaya, suhu, tempat duduk, sikap tubuh


sangat berpengaruh pada proses pembelajaran seseorang.
b. Kebutuhan emosional: orang juga memiliki berbagai kebutuhan
emosional. Dan emosi berperan penting dalam pembelajaran
seseorang atau dalam proses belajar. Dalam banyak hal, emosi
adalah kunci bagi sistem memory otak. Muatan emosi dan presentasi
dapat berpengaruh besar dalam memudahkan pelajar untuk
menyerap informasi dan ide.
c. Kebutuhan sosial: sebagaimana orang suka belajar sendiri. Yang lan
lebih suka belajar bersama seorang rekan. Yang lain lagi, bekerja
dalam klompok. Sebagian anak-anak menginginkan kehadiran orang
dewasa atau senang bekerja dengan orang dewasa saja.
d. Kebutuhan biologi: waktu makan, tingkat energi dalam sehari, dan
kebutuhan mobilitas juga dapat mempengaruhi belajar.

B. Konsep dan Teori Kepribadian dalam Pendidikan


1. Definisi Kepribadian dan Pandangan Islam Terhadap Kepribadian
Kepribadian merupakan arti dari kata personality dalam Bahasa
inggris. Kata ‘personality’ berasal dari Bahasa Yunani kuno ‘prosopon’ atau
‘persona’ yang artinya adalah ‘topeng’ yang dipakai dalam pertunjukan
teater. Pemain dari teater bertingkah laku sesuai dengan karakter topeng
yang dikenakan. Maka pengertian kepribadian adalah suatu tigkah laku
yang tampak dan dapat diambil kesan atau pesannya dalam lingkungan
sosial.

Allport berpendapat bahwa kepribadian merupakan organisasi yang


dinamis dalam sistem psikofisiologik seseorang yang menentukan model
penyesuaiannya unik dengan lingkungan (Honesty, 2018, p. 1). Selanjutnya
menurut Hillgard dan Marquis kepribadian merupakan nilai sebagai

7
rangsangan sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan
(Dalyono, 2015, p. 18)

Pendapat lain dating dari Mandy atau Burt, keduanya berpendapat


bahwa kepribadian adalah seperangkat karakteristuk dan kecenderungan
yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku
psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seeorang dalam waktu yang
Panjang dan tidak dapat diahami secara ederhana sebagai hasil tekanan
sosial dan tekanan biologis saat itu (Dalyono, 2015).

2. Perbedaan Jenis Kepribadian


Ada berbagai pendapat yang mengemukakan mengenai perbedaan
jenis keeprbadian. Pendapat yang paling populer adalah teori tipologi yang
dikemukakan oleh Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh
Galenus (Honesty, 2018, p. 3). Teori ini menyatakan bahwa ada empat jenis
kepribadian yang terdapat dalam diri manusia. Empat tipe kepribadian
tersebut di antaranya adalah:

a. Kepribadian Sanguinis
Tipe saungunis secara umum memiliki sifat yang ekstrovert, terampil
dalam berbicara, mampu menghidupkan suasana, emosional,
demonstrative, dan penuh rasa ingin tahu.
b. Kepribadian Melankolis
Sifat umum tipe melankolis yaitu introvert, pemikir, dan mudah pesimis.
Tipe ini senang untuk berfikir, analitis, tekun, serius, cenderung jenius,
berbakat dan kreatif, dan puitis.
c. Kepribadian Koleris
Tipe koleris termasuk kepribadian dengan sifat ekstrovert dan sangat
optimis. Orang dengan kepribadian koleris ini mampu berkomunikasi
secara terbuka, berjiwa pemimpin, selalu mengincar, ingin meraih, dan
berhasil.
d. Kepribadin Plegmatis

8
Tipe plegmatis adalah tipe yang damai, umumnya memiliki sifatyang
introvert, pengamat, dan mudah pesismis. Seseorang dengan
kepribadian plegmatis adalah orang yang rendah hati, mudah bergaul,
santai, diam tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten,
tenang tapi cerdas, simpatik, dan mampu menyembunyikan emosi.

C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan


Kepribadian Peserta Didik
Guru juga mrmiliki tugas bidang kemanusiaan yang harus menjadikan
dirinya sebagai pribadi yang dapat di contoh oleh peserta didiknya, karena itu
seorang guru sering di anggap menjadi panutan atau model. Di sisi lain gur
merupakan orang tua kedua bagi peserta didik dan seorang gur harus
mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan perkembangan kepribadian.
Kepribadian merupakan salah satu hal penting yang dapat membangun
dalam keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kepribadian
juga menentukan apakah peserta didik akan menjadi peserta didik yang baik dan
sebaliknya (Hardiansyah et al., 2019, p. 100). Kepribadian juga dapat di
pengaruhi dengan invasi pemikiran ataupun lingkungan. Gur terkhusus PAI
merupakan komponen paling menentukan dalam sistematis pendidikan dan
pembelajaran keseluruhan pada satuan pendidikan. Disini seorang guru PAI
memiliki peranan penting terhadap pembentukan kepribadian serta pencapaian
tujuan pembelajaran.
Kepribadian pada diri seseorang bukanlah suatau yang bersifat atagnan,
namun berkembang sesua dengan proses belajar. Demikian pula kepibadian
pada peserta didik akan berkembang dan bahkan bisa berubah apabila peserta
didik tersebut mau berusaha untuk memperbaiki siri untuk menjadi lebih baik
lagi. Selain usaha dari peserta didik itu sendiri untuk memiliki kepribadian yang
baik juga du butuhkan peran gur dam membentuk kepribadian peserta didik,
khususnya gur PAI. Guru PAI berperan dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik agar kepribadian setiap peserta didik dapat di bentuk tanpa adanya
paksaan.

9
Adanya motivasi guru PAI yang berupa ceramah yang disisipkan di
tengah-tengah penjelasan materi saat di dalam kelas akan membuat peserta
didik tidaa bosan mendengarkan motivasi tersebut. Pemberian motivasi kepada
setiap peserta didik akan menyadarkan peserta didik bahwa peserta didk harus
memiliki kepribadian yang baik, guru PAI juga memberikan dorongan kepada
peserta didik agar kepribadian peserta didik bisa lebih baik lagi.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya belajar (learning style ) adalah suatu teknik yang lebih kita
senangi dalam melakukan aktivitas berpikir. Memproses serta
mengerti/memahami suatu informasi. adapun gaya belajar sebagai perpaduan
dari cara seseorang menyerap, mengatur, dan mengolah suatu informasi.
gayabelajar didefinisikan sebagai cara yang konsisten yang di lakukan oleh
seorang anak didik dalam merespon stimulus/atau informasi, teknik mengingat,
berfikir maupun dalam memecahkan soal.

Kepribadian adalah suatu tigkah laku yang tampak dan dapat diambil
kesan atau pesannya dalam lingkungan sosial. Kepribadian pada diri seseorang
bukanlah suatau yang bersifat atagnan, namun berkembang sesua dengan proses
belajar. Guru PAI berperan dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
agar kepribadian setiap peserta didik dapat di bentuk tanpa adanya paksaan.
Adanya motivasi guru PAI yang berupa ceramah yang disisipkan di tengah-
tengah penjelasan materi saat di dalam kelas akan membuat peserta didik tidaa
bosan mendengarkan motivasi tersebut

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan ialah perlu adanya
pemahaman mengenai konsep gaya belajar dan teori kepribadian dalam
pendidikan Demikian lah makalah mengenai pemahaman konsep gaya belajar
dan teori kepribadian dalam pendidkan yang bisa saya buat, tentu dalam hal
ini materi yang saya masih terdapat banyak kekurangan, tentu dalam hal ini
kita membutuhkan banyak referensi dan dosen yang ahli di bidang tersebut.
Maka kritik dan sarang yang membangun sangat saya harapkan agar
terciptanya makalah yang lebih baik kedepan.

11
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono, M. (2015). Psikologi Pendidikan Islam. In Cirebon (Vol. 4, Issue 01).
Hardiansyah, D., Maya, R., & Priyatna, M. (2019). Peran Guru Pendidikan Agama
Islam Dan Budi Pekerti Usia Remaja Kelas Viii Smp Bina Sejahtera Kota
Bogor Tahun 2018. Prosiding Al Hidayah Pendidikan Agama Islam, 1(2), 99–
110.
Honesty, C. A. M. P. (2018). Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Gaya Belajar
Peserta Didik Kelas VIII SMPN 16 Pontianak. 3.
Purnomo, D. H. (2019). Psikologi Pendidikan (Tri Wahyono (ed.)). LP3M UMY.
Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu Dari Gaya
Belajarnya Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2), 259–265.
https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.481

12

Anda mungkin juga menyukai