Anda di halaman 1dari 22

MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DENGAN MEDIA BUKU CERITA

YANG MENARIK KELAS III SD NO. 07/IX LUBUK KUARI KABUPATEN


MUARO JAMBI

Usulan Penelitian untuk Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Jurusan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh

Rosnariyanti
855730164

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2009/2010
DAFTAR ISI

Daftar isi Halaman


BAB I .......................................................................................................
PENDAHULUAN ………………………………………………….
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………………….
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………
1.3. Tujuan penelitian ……………………………………………….
1.4. Manfaat dan Hasil Penelitian …………………………………..

BAB II …………………………………………………………………..
KAJIAN PUSTAKA ………………………………………………..
2.I. PENGERTIAN MEMBACA …………………………………….
2.1.1. Cara membaca yang benar ……………………………….
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca siswa ……
2.1.3. Metode speed reading ……………………………………
2.2. KERANGKA BERFIKIR ………………………………………
2.3 HIPOTESIS TINDAKAN ………………………………………

BAB III …………………………………………………………………..


METODE PENELITIAN ……………………………………………
3.1. SUBJEK PENELITIAN ………………………………………..
3.2. PROSEDUR PENELITIAN …………………………………….
3.2.1. Perencanaan ………………………………………………
3.2.2. Pelaksanaan tindakan ……………………………………..
3.2.3. Observasi ………………………………………………
3.2.4. Refleksi …………………………………………………..
3.2.5. Matrik metode penelitian ………………………………..
3.2.6. Jadwal penelitian …………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….


LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek


keterampilan berbahasa, yaitu : (1) membaca, (2) menyimak, (3) menulis, (4)
berbicara. Keempat aspek tersebut harus dimiliki oleh siswa, karna bila salah
satu aspek tersebut tidak dimiliki oleh siswa maka akan sulit untuk mengikuti
pembelajaran bahasa Indonesia dan bidang studi yang lainnya.

Pembelajaran Bahasa Indonesia disekolah saat ini sudah diterapkan


keempat aspek keterampilan bahasa tersebut, hanya saja cara pengajaran yang
diberikan oleh guru kurang menarik sehingga siswa tidak maksimal untuk
mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.

Kebanyakan siswa balajar pasif, hanya beberapa orang siswa yang


mengikuti pelajaran dengan baik. Siswa yang pasif hanya duduk diam saat
guru menyampaikan materi. Sehingga guru sulit mengira apakah siswa ini
mengerti apa yang disampaikan guru ataukah tidak mengerti sama sekali.

Dari keadaan kelas tersebut timbul berbagai masalah-masalah yang


dihadapi oleh guru diantaranya : (1) kurangnya minat membaca siswa, (2)
siswa kurang perhatian terhadap pembelajaran, (3) siswa yang rebut saat
proses pembelajaran berlangsung, (4) siswa tidak dapat menjawab latihan
dengan maksimal.

Dari berbagai masalah yang ada, masalah kurangnya minat membaca


perlu diangkat karena bila siswa berminat untuk membaca maka masalah-
masalah yang ada lainnya akan berkurang.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan gambaran masalah diatas, bagaimana cara guru agar dapat
meningkatkan minat membaca siswa kelas 3 SDN 07/IX Lubuk Kuari dengan
media buku cerita yang menarik.

1.3. Tujuan penelitian.


Penelitian ini dilakukan bertujuan agar dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa agar dapat membaca dengan lancar dengan baik,
benar dan nyaring.

1.4. Manfaat dan Hasil Penelitian


Penelitian ini sangat bermanfaat bagi sipeneliti (guru), siswa sebagai
yang diteliti dan sekolah. Adapun manfaat bagi peneliti (guru) yaitu:
 Guru dapat mencari tahu masalah yang timbul
 Guru mendapat jawaban dari apa yang diteliti sehingga dapat memperbaiki
cara mengajar menjadi lebih baik

Manfaat penelitian bagi siswa yaitu :


 Siswa akan memperbaiki kualitas membaca menjadi lehih baik
 Siswa akan memndapatkan motivasi sehingga bisa bersemangat untuk
lebih sering membaca buku dan menjadi kebiasaan untuk membaca,
sehingga tidak ada lagi mereka yang duduk dikelas 3 yang tidak bisa
membaca

Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu :


 Kwalitas sekolah akan lebih baik dengan siswa dan siswi yang mempunyai
kemampuan membaca.
 Sekolah akan mengetahui cara menanggapi suatu masalah dan menemukan
penyelesaian yang baik.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA

2.I. PENGERTIAN MEMBACA


Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah
kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan.Walaupun
dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf .
 Ditakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata, yang
melakukannya.
 Dikatakan kegiatan memntal karena bagian-bagian pikiran khususny
persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya.
Dari defenisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa nenemukan makna dari
bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenali huruf-
huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting 2005) bahwa membaca
merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis

Menurun Burn, Roe dan Ross (1984) membaca adalah proses berfikir,
maksudnya adalah ketika seseorang sedang membaca, maka seseorang
tersebut akan mengenali kata yang memerlukan inretpresi dari simbol-simbol
grafis.

Menurut Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang


dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk menerima pesan, suatu
metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri kadang-
kadang orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau
tersirat pada lambang-lambang tertulis.

Finochiaro dan Bonomo (Tarigan 1985) mendefenisikan secara singkat


membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung
didalam bahan tulisan.

Dari berbagai defensi membaca menurut ahli, dapat disimpulkan


bahwa membaca adlah kegiatan fisik dan mental, yang menurut seseorang
untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif sebagai pola
komunikasi dengan diri sendiri ugar membaca dapat menemukan makna
tulisan dan memperoleh informasi sebgai proses transmisi pemikiran untuk
mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayant (leaf-long
learning)

2.1.1. Cara membaca yang benar


Pada umumnya siswa yang duduk di kelas II, III dan IV proses
membaca yang dilakukan dengan membaca nyaring.
Sikap membaca ysng benar :
 Siswa duduk yang teap dan rapi.
 Jarak mata ke buku yang dibaca kurang lebih dari 30cm.
 Punggung sejajar lurus dengan kepala.
 Siswa yang sudah lancar membaca biasanya membaca dLm hati.

Ada 2 cara membaca :


a. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati hendaknya dilakukan sebelum mmbaca
nyaring. Membaca dalam hati memberikan kesempatan pada guru
untuk mengamati reaksi dan kebiasaan siswa (meinbach 1993)
b. Membaca nyaring
Pada umumnya kelas II, III dan IV membaca naring. (Mointain
1995) menjelaskan bahwa membaca nyaring hendaknya
mempunyai tujuan tertentu dan tidak mengganggu.

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca siswa

Banyak factor yang mempengaruhi terhadap kemampuan


membaca. Umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan
oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat
kecepatan yang dimiliki.
Factor-faktor itu antara lain :
a. Tingkat Intelejensia
Membaca itu sendiri pada hakekatnya proses berpikir dan
memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti
akan berbeda hasil dan kemampuan membacannya.

b. Kemampuan Berbahasa

Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak


pernah didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan
tersebut. Penyebabnya tidak lain Karena keterbatasan kosakata
yang dimilikinya.
c. Sikap dan Minat
Sikap biasanya ditunjukan oleh rasa senang dan tidak senang.
Sikap umumnya bersifat laten atau lama. Sedangkan minat
merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan sesuatu. Minat lebih bersifat sesaat.

d. Keadaan Bacaan
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desan
halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga
bisa mempengaruhi proses membaca.

e. Kebiasaan Membaca
Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut
mempunyai tradisi membaca atau tidak. Yang dimaksud tradisi ini
ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan
oleh seseorang sebagai sebuah kebutuhan.

f. Pengetahuan Tentang Cara Membaca


Pengetahuan seseorang tentang misalnya, menemukan ide pokok
secara cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan
sebagainya.
g. Latar Belakang Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika bacaan
yang dibacanya memiliki latar kebudayaannya.

h. Emosi
Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca
seseorang.

i. Pengetahuan dan Pengalaman Yang Dimiliki Sebelumnya


Proses membaca sehari-hari pada hakekatnya penumpukan modal
pengetahuan untuk membaca berikutnya.

Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca


yang telah diuraikan, dalam proses membaca juga terdapat hambatan-
hambatan seperti yaitu :
(a). kurang bisa berkonsentrasi membaca :
1. pada dasarnya memang kurang bisa berkonsetrasi,
2. kesehatan sedang terganggu,
3. suasana hati tidak tenang,
4. keadaan lingkungan yang kurang mendukung.
(b) daya tahan membaca cepat berkurang :
1. posisi badan yang salah,
2. lampu atau penerangan yang tidak mendukung

2.1.3 .Meningkatkan minat membca

Semakin orang banyak membaca buku, semestinya akan


semakin cepat kemampuan bacanya. Ibarat kendaraan bermotor,
jika sudah masuk ke gigi dua maka akan meningkat ke gigi tiga,
empat dan seterusnya.
Begitu juga seperti kata pepatah “ sedikit demi sedikit lama-
lama menjadi bukit “, jadi walaupun awalnya siswa tersebut kurang
bias dalam membaca lancar, tetapi dengan semangat kegigihan dan
tekun untuk berlatih membaca maka tidak lah mustahil siswa yang
dari tidak bisa membca dengan lancer akan menjadi lancar
membaca.
Memberikan sutu disiplin untuk latihan membaca secara rutin
setiap hari kepada siswa yang kemampuan membacanya agak
lemah, akan menjadikan suatu kebiasaan untuk membaca dan
merupakan kebutuhan bagi siswa yang terbiasa membaca tersebut.
Sehingga kemampuan membaca merekapun akan meningkat
menjadi lebih baik.

2.1.4 Media Buku cerita yang menarik


Agar siswa lebih berminat dan sering membaca buku, guru
dapat menyajikan pembelajaran yang menarik dengan media buku
cerita yang menarik pula. Media buku yang menarik dapat berupa
buku bacaan yang bergambar dan buku cerita dongeng.

Pada umumnya siswa sd kelas rendah menyukai buku cerita


yang bergambar, terutama pada gambar yang berwarna. Dari warna
gambar tersebut dapat merespon keingintahuan siswa terhadap isi
cerita buku. Dari situlah minat baca seorang siswa timbul.

Sehingga dengan media tersebut siswa akan termotivasi untuk


aktif membaca dan menjadikan kebiasaan membaca jadi suatu
kebutuhan dari dalam diri siswa itu.

2.2. KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan uraian diatas maka terdapat secara teori hubungan antara


variabel dipenden dengan independen semakin menarik media buku tersebut
akan semakin berminat siswa membaca dan semakin baik pula kemampuan
membaca siswa.
Hubungan antara variabel dienden dengan variabel independent dapat
digambarkan dengan
Meningkatkan Media buku cerita yang Kemampuan membaca
kemampuan menarik siswa akan lebih baik,
membaca siswa siswa dapat membaca
dengan baik, benar dan
membaca nyaring.

2.3 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian dan teori kerangka berpikir diatas maka hipotesis


penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut.

“Meningkatkan minat membaca siswa dapat ditingkatkan dengan media


buku cerita yang menarik “.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. SUBJEK PENELITIAN


Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN No. 07/ IX Lubuk Kuari
Kabupaten Muaro Jambi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 3. Kelas tiga
berjumlah 15 orang; lima orang siswa perempuan dan sepuluh siswa laki-laki.
Siswa kelas tiga berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 9 tahun Dengan
karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran
dengan metode bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan
kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika harus terus
memperhatikan ceramah guru, siswa lebih senang proses
pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk
eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun
siswa yang aktif dalam diskusi hanya siswa tertentu saja,
sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam
belajar.
Latar belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas anak
petani dengan tingkat kesejahteraan menengah ke bawah.
Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri masih terbatas,
namun rata-rata mereka memanfaatkan sarana perpustakaan
sekolah yang cukup memadai. Kemampuan akademik
siswa masih terbatas karena motivasi belajar siswa yang
rendah. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum
optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan
dalam belajar.

3.2. PROSEDUR PENELITIAN


Penelitian TK ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Menurut
model classroom action research Kemmis dan
Tanggart, . Setiap siklus terdiri dari empat fase; perencenaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Maka tahap awal atau siklus
1 yang kita lakukan adalah :

3.2.1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama;
meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian,
mentukan tindakan, membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran
Perbaikan, membuat lembaran observasi, menentukan jadwal
penelitian, dan membuat matrik metodologi penelitian.
Tahap pertama adalah
a. Meneliti kelas
Dalam tahap pertama ini peneliti menemukan beberapa masalah
diantanya :
1. Siswa kurang menyimak apa yang dibacakan temannya saat
pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Siswa mengobrol dikelas saat guru menyampaikan materi.
3. Siswa yang tidak lancer membaca.
4. Siswa yang suka mengganggu temannya saat pembelajaran
berlangsung

Dari masalah diatas ditemukan penyebabnya yaitu : karena


kurangnya minat membaca dan media yang diberikan guru kurang
menarik.

.
b. Menentukan tindakan
tindakan yang dilakukan memberikan media
buku cerita yang menarik berupa buku cerita
bergambar,cerita dongeng dan buku cerita untuk
anak-anak.

c. Membuat RPP Tindakan


Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilakukan dalam
pembelajaran terlampir.

d. Membuat lembaran observasi


Masalah yang diteliti adalah meningkatkan minat membaca siswa
sd kelas 3 dengan memberikan media yang menarik, dengan factor
penilaian yaitu : (a) siswa biasamembaca dengan lancar baik dan
benar, (b) kemampuan membaca siswa lebih baik, (c) minat
membaca siswa meningkat, (d) konsentrasi siswa dalam belajar
bahasa Indonesia meningkat, (e) siswa bersemangat mengikuti
pelajaran.

Lembaran observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa


lembaran tes yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran.
Lembaran tes terlampir.

3.2.2. Pelaksanaan tindakan.


Penelitian ini dilakukan pada SDN No. 07/ IX Lubuk Kuari
Kabupaten Muaro Jambi pada semester 1 tahu tahun ajaran 2010/2011

3.2.3. Observasi
Observasi di laksanakan menurut penelitian teknik observasi
yaitu dengan melakukan pengamatan pada siswa dalam kegiatan
pembelajaran melalui tes. Kegiatan tes dilakukan untuk mengamati
kemampuan siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia, sehingga
menjadi data awal dalam proses penelitian ini. Dengan demikian dapat
dilakukan tindakan yang harus dilakukan dalam setiap siklus

3.2.4. Refleksi
Guru memberikan penilaian terhadap siswa yang
melakukan pembelajaran menggunakan media buku
cerita yang menarik. Selain itu guru menyimpulkan
hasil analisa yang diamati pada siklus pertama.
Dalam siklus pertama ini apabila masih
kurang maksimal maka akan dilanjutkan dengan
pelaksanaan siklus 2 dengan tetap menggunakan
media buku cerita yang menarik. Pelaksanaan siklus
2 tetap melalui tiga tahap yaitu perencanaan,
action/observasi dan refleksi. Jika hasil masih belum
maksimal maka dilaksanakan siklus 3 juga melalui
tahap perencanaan, action/observasi dan refleksi.
Pada Penelitian ini kami membatasi 3 siklus saja.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Menganalisa data.
Peneliti mengumpulkan data dengan mengamati siswa yang
menjadi pusat penelitian ini. Pengamatan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran berlangsung sehingga identifikasi masalah tampak jelas
dan dapat dipertimbangkan tindakan yang akan dilakukan. Pada akhir
kegiatan pembelajaran peneliti melakukan evaluasi tehadap tindakan
yang telah dilakukan terhadap masalah tersebut berupa lembaran tes
untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan.

b. Menyajikan hasil analisis.


Setelah dilakukan analisis data, maka peneliti menyajikan
hasil penelitian dalam bentuk proposal yang dibuat secara sitematis.

c. Menginterprestasikan hasil analisis.

Matrik metode penelitian yang merupakan rangkuman


metode penelitian sebagai berikut :

3.2.5. Matrik metode penelitian

JUDUL : Meningkatkan minat membaca


dengan media buku cerita yang
menarik
NAMA PENELITI : ROSNARIYANTI

Rumusan Variabel yang Sumber


Operasional
Definisi Pengambilan
Cara
No Masalah diamati Instrumen Data
Variabel Data
1. Bagaimana Minat Meningkatka Siswa SD Observasi
meningkatka membaca n minat Lembar kelas 3 tes dan
n minat dan buku membaca oservasi dan pengamatan
membaca cerita yang lembar tes
siswa menarik
dengan
menggunaka
n metdia
buku cerita
yang
menarik

3.2.6 Jadwal penelitian

No Minggu ke
Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. Observasi
2. Penyusunan proposal
3. Penyusunan instrument
4. Seminar proposal
5. Pengujian validitas dan
reliabilitas
6. Penentuan sampel
7. Pengumpulan data
8. Analisis data
9. Pembuatan draf laporan
10. Seminar laporan
11. Penyempurnaan
laporan
12. Penggandaan laporan
penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Ali, L, Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Indonesia, 1995.

Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Usaha Negara, Surabaya, 1994.

Puji Santoso, dkk, (2003). Cetakan pertama Materi dan Pembelajatran Bahasa
Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Lembar lampiran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester: III/I

Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi

Membaca

Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan membaca


dongeng.

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif.

III. Materi Ajar

Membaca nyaring teks 100-150 kata.


IV. Indikator

 Membaca secara intensif tek 100-150 kata.


 Menjawab pertanyaan secara lisan.

V. Metode

 Metode ceramah
 Metode tanya jawab
 Metode penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

1. kegiatan awal

 guru menyiaapkan kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran,


membersihkan kelas, berdoa, mengecek kehadiran siswa.
 Apersespi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. kegiatan inti

 guru menyampaikan tujuan pembelajaran.


 Guru membagikan lembar teks cerita anak
 Siswa secara bergiliran membaca teks cerita anak dengan nyaring.
 Teman yang lain menyimak dan memahami isi cerita.
 Setelah selesai membaca cerita anak siswa secara lisan menjawab
pertanyaan yang diberikan guru.

3. kegiatan akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran.

VII. Sumber/ alat dan bahan

 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas III.


 Buku Lancar Menbaca dan Menulis, kelas III, PT Grasindo.

VIII. Evaluasi

 Prosedur tes : tes proses dan akhir.


 Jenis tes : tes lisan

Soal evaluasi
Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh

Ada semut besar bernama Gambo. Dia menjadi pemimpin semut. Semut-
semut patuh pada Gombo.

Suatu pagi, semut-semut bangun. Mereka mau makan pagi. Akan tetapi,
persedian makanan habis. Suasana menjadi gaduh.

Gambo segera datang. “Jangan gaduh! Ada masalah apa?” tanya Gambo.

Semut Merah beerkata, “makanan kita ada yang mencuri. Mungkin si……..!”

“jangan menuduh tanpa bukti! Kita harus menyelidikinya. Mungkin kita harus
waspada.” Kata Gambo.

Tak lama kemudian, Gambo dan semua semut berunding. Mereka sepakat setiap
malam akan ronda.

Serelah itu, mereka berpencar. Mereka pergi mencari makanan, anak-anak semut
menunggu disarang.

Menjelang malam, semut-semut pulang. Mereka membawa hasil buruan.


Sebagian mereka makan dan sebagian lagi mereka simpan untuk persediaan.

Usai makan, mereka ronda. Mereka sembunyi dibalik tumpukan makanan. Tiba-
tiba seekor tikus datang. Tikus itu langsung mendekati makanan.

“ayo ….., kita beri pelajaran!” bisik semut merah.

“biar dia makan dulu!” ujar Gambo.

Tikus itu makan dengan lahap. Gambo memberi aba-aba, “siap……!” teriaknya.

“Ampun, semut! Lepaskan aku! Aku berjanji tidak mencuri lagi!” teriak tikus itu.

“lepaskan!” kata Gambo.

Semut Merah segera melepaskan gigitannya. Tikus itupu segera pergi. Semut-
semut kecil itu pun bersorak, “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh!”.

Guru memberikan pertanyaan secara lisan

1. siapakah Gombo itu ?


2. mengapa suasana pagi iut gaduh ?
3. apa yang dilakukan semut merah untuk mengusir tikus ?
4. tokoh mana yang tidak disukai ? apa alasannya ?
5. tokoh mana yang disukai ? apa alasannya ?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester: III/I

Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi

Membaca

Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan membaca


dongeng.

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif.

III. Materi Ajar

Membaca nyaring teks 100-150 kata.

IV. Indikator

 Membaca secara intensif tek 100-150 kata.


 Menjelaskan isi teks dengan kalimat sendiri secara lisan.
V. Metode

 Metode ceramah
 Metode tanya jawab
 Metode penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

3. kegiatan awal

 guru menyiaapkan kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran,


membersihkan kelas, berdoa, mengecek kehadiran siswa.
 Apersespi
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4. kegiatan inti

 guru menyampaikan tujuan pembelajaran.


 Guru membagikan lembar teks cerita anak
 Membaca dalam hati teks yang diberikan guru
 Setelah selesai membaca siswa memahami isi cerita kemudian menceritak
kembali didepan kelas secara bergantian

3. kegiatan akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran.

VII. Sumber/ alat dan bahan

 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas III.


 Buku Lancar Menbaca dan Mulis, kelas III, PT Grasindo.

VIII. Evaluasi

 Prosedur tes : tes proses dan akhir.


 Jenis tes : tes lisan
LEMBAR OBSERVASI MENINGKATKAN MINAT MEMBACA SISWA
KELAS 3 SDN 07/XI LUBUK KUARI

No NAMA SISWA YANG FAKTOR-FAKTOR YANG


BERMASALAH DIAMATI DENGAN NILAI
A B C D E
1. Alam syah
2. Nur ayu hikmah
3. eko realdi saputra
4. rts.fitri mardiana
5. rd. m julfan ajdi

Faktor-faktor yang diamati :


5. kemampuan membaca siswa
6. keaktifan siswa dalam belajar
7. konsentrasi membaca siswa
8. kemampuan memahami isi cerita
9. kemandirian siswa menyelesaikan tuges latihan

Keterangan :

A = Sangat baik ( 80 – 100 )

B = Baik ( 70 – 79 )

C = Cukup ( 60 – 69 )
D = Kurang ( 50 – 59 )

E = Sangat kurang ( 50 kebawah )

Format Observasi Aktivitas Siswa

No Proses Pembelajaran Ya Tidak


1` Siswa mengajukan pertanyaan tentang pelajaran
Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
2 diberikan guru
3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik.
4 Siswa menyajikan jawaban didepan kelas
5 Siswa membandingkan tentang jawaban mereka
Siswa bereaksi ( setuju atau tidak setuju) terhadap
6 jawaban yang diberikan teman mereka
7 Siswa memberikan pendapat atas jawaban siswa lain
Siswa terlibat langsung terhadap kegiatan kelas selama
8 pembelajaran
9 Siswa tampak antusias selama pembelajaran
10 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu
Persentase
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR BERMUTU

Mata Pelajaran / Topik : bahaasa indonesia /


Kelas / Sekolah : III / SDN No. 07/IX LUBUK KUARI
KABUPATEN MUARO JAMBI

Nama Pengajar : ROSNARIYANTI

TAHAP/ASPEK INDIKATOR HASIL OBSERVASI


KEGIATAN 1. Apa yang dilakukan guru untuk
AWAL menggali pengetahuan awal atau
memotivasi siswa?
Apersepsi dan
Motivasi 2. Bagaimana respon siswa? Apakah
siswa bertanya tentang sesuatu
maslah terkait dengan apa yang
disajikan guru pada kegiatan
awal?

KEGIATAN 3. Apakah guru memberikan


INTI penjelasan umum tentang bahan
ajar atau prosedur kegiatan yang
Materi ajar: harus dilakukan oleh siswa?

4. Bagaimana keterkaitan antara


pembelajaran dengan realita
kehidupan, lingkungan dan
pengetahuan lainnya?

Pengelolaan 5. Apakah guru terampil dalam


sumber memanfaatkan dan mampu
belajar/media memanipulasi media
pembelajaran?

6. Bagaimana interaksi siswa dengan


sumber belajar/media?

Strategi 7. Apakah proses pembelajaran


pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang
sesuai secara lancar?

8. Apakah siswa dapat mengikuti


alur kegiatan belajar?
9. Bagaimana cara guru memberikan
arahan yang mendorong siswa
untuk bertanya, berpikir dan
berkegiatan?

10.Apakah siswa aktif melakukan


kegiatan fisik dan mental
(berpikir)? Berapa siswayang aktif
belajar?

KEGIATAN 11.Bagaimana cara guru memberikan


PENUTUP penguatan, dengan mereviu,
merangkum atau menyimpulkan?
Penguatan /
konsolidasi 12.Apakah guru memberikan tugas
rumah untuk remedial atau
penguatan?

EVALUASI 13.Bagaimana cara guru melakukan


evaluasi pembelajaran?

14.Bagaimana ketuntasan belajar


siswa?

KOMENTAR Keterlaksanaan scenario pembelajaran (berdasarkan RPP):


PENGAMAT
Pelajaran berharga yang berharga yang dapat dipetik oleh

pengam Lain – lain:

MUARA JAMBI ,
2010
Observer,

Jabatan/posisi

Anda mungkin juga menyukai