Oleh:
PEMBAHASAN
Adapun nama the first leisurely theorism diadopsi dari Bahasa Prancis, yang
bermakna kesempatan dan waktu. Seseorang dapat menghasilkan kinerja terbaiknya
sewaktu dia diberikan kesempatan yang luas, serta waktu yang sesuai. Kata leisure berarti
bersenang-senang, terbebas dari pekerjaan rutin. Pendapat Gilbert ini mengarah kepada
produktivitas dan kreativitas seseorang dapat berkembang jika orang tersebut diberi
kesempatan yang luas untuk menyelesaikan pekerjaan atau profesinya serta kecukupan
waktu.
Bagi Gilbert, perilaku berbeda dengan kinerja. Ia mengibaratkan perilaku sebagai alat
(means) untuk mencapai kinerja, yang ia sebut sebagai hasil kerja atau ends. Dengan
demikian, perilaku belum tentu dapat mencerminkan suatu kinerja yang baik. Ia juga
memberi catatan bahwa kinerja yang dimaksud adalah bersifat jelas dan nyata (overt).
Kinerja yang jelas dan nyata adalah kinerja yang dapat diterima dan “ ditangkap” oleh
pancaindra manusia. Hal ini perlu diperjelas karena kata overt berbeda arti dengan kata
oversable (dapat diamati) dan measureable (terukur) dalam Bahasa Inggris. Gilbert
mengupas masalah kinerja terbaik sebagai pencapaian atau prestasi dari enam sudut
pandang. Berikut tabel sudut pandang prestasi.
1. Gilbert menyatakan prestasi sebagai bukti kinerja terbaik yang diberikan oleh
seseorang, sedangkan Sadder menyatakan kinerja terbaik diberikan oleh seseorang
yang termasuk kategori top performer.
2. Gilbert merumuskan prestasi sebagai perwujudan kinerja terbaik seseorang,
sedangkan Sadder merumuskan pengetahuan, ketampilan dan sikap menjadi landasan
seseorang memiliki kinerja terbaik.
Gilbert, Sarder dan semua pihak pasti mengakui pentingnya pengetahuan untuk
menopang pekerjaan dan profesi seseorang. Hanya sejauh manakah pengetahuan tersebut
berperan dalam kesuksesan seseorang atau pencapaian kinerja ideal atau menuju seseorang
yang termasuk kategori kompeten? Sebagai top performer?
Pengetahuan adalah sesuatu yang diperoleh dari sekolah, dunia Pendidikan. Perilaku
adalah apa yang seharusnya dilakukan oleh seseorang yang oversable ( dapat diamati) dan
measurable (dapat diukur). Pengetahuan merupakan Langkah awal seseorang untuk
bekerja.
Secara umum, pengetahuan adalah kemampuan yang diperoleh melalui proses belajar
langsung di sekolah atau melalui pengalaman yang dapat mengendap dalam ingatan
seseorang. Pengetahuan mengendap dan berkembang tergantung dari situasi.
Prestasi diperoleh ketika semua pengetahuan, konsentrasi (dengan seluruh
pancaindra), peluang, waktu diolah sekaligus dalam satu kesempatan. Sama halnya dengan
seorang karyawan yang memerlukan proses ini ketika ia dituntut untuk berprestasi di
dalam organisasi. Ia harus mempunyai bekal, diberi kesempatan berlatih dengan orang
yang tepat, dukungan organisasi dan dorongan dari pimpinan. Pendapat Sarder mengenai
kompetensi secara menyeluruh yakni knowledge, skills, attitudes ditambah dengan
pendapat Gillbert mengenai peluang atau kesempatan serta kecukupan waktu adalah
kondisi ideal yang diperlukan oleh seorang karyawan agar ia dapat berprestasi.
Gilbert mengembangkan suatu model rekayasa kinerja atau biasa ia sebut
performance engineering. Model tersebut mengingatkan kita kepada konsep awal dia,
yakni tentang kesempatan yang luas dan waktu yang mencukupi bagi seseorang untuk
melaksnakan tugas dan profesinya dengan sebaik-baiknya.