Outline materi kali ini yaitu : 1. Definisi kompetensi menurut tokoh 2. Pengertian kompetensi 3. Gambaran kompetensi 4. Bentuk kompetensi 5. Komponen pembentuk kompetensi 6. Tipe kompetensi 7. Heading Competency 8. Standart kompetensi 9. Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam kompetensi 10.Faktor yang mempengaruhi kompetensi 11. Tujuan penggunaan kompetensi 12.Kompetensi penunjang pengembangan karir Definisi kompetensi menurut tokoh Istilah 'kompetensi' mengacu pada karakteristik yang mendasari seseorang yang menghasilkan kinerja yang efektif atau unggul. Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda yang menurut Powell (1997:142) diartikan sebagai 1) kecakapan, kemampuan, kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari competence adalah competent yang berarti cakap, mampu, dan tangkas. Stephen Robbin (2007:38) bahwa kompetensi adalah “kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Boyatzis, Kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan Spencer 1993 menyebutkan kompetensi adalah Karakteristika dasar manusia yang dari bukti-bukti pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi, atau dapat digunakan untuk memperkirakan prestasi kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada suatu situasi tertentu R. Palan dalam bukunya “Competency Management – A Practicioner’s Guide”, mengungkapkan competency (kompetensi) merupakan deskripsi mengenai perilaku sementara competence (kecakapan) sebagai deskripsi tugas atau hasil pekerjaan. Menurut Jackson dan Schuler (2003) Kompetensi didefinisikan sebagai “keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaan secara efektif”. Menurut Yusoff & Armstrong, 2012), kompetensi sebagai kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, sikap/atribut yang produktif dan kombinasi yang tepat dari keterampilan fungsional dan teknis untuk mewujudkan sesuatu. Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sifat kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2007). Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan berbagai pandangan tersebut di atas dapat dirumuskan kesimpulan bahwa kompetensi merupakan kemampuan menjalankan tugas atau pekerjaan dengan dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan didukung oleh sikap yang menjadi karakteristik individu. o Kompetensi merupakan karakteristik mendasar Pengertian dari seseorang yang memungkinkan mereka kompetensi untuk memberikan kinerja yang unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. o Kompetensi diartikan sebagai kemampuan (capability) atau keahlian (expertise) yang lebih dari sekedar keterampilan (skill) belaka, namun merupakan hasil dari pengalaman yang melibatkan pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta proses mental yang terjadi dalam jangka waktu tertentu serta berulang-ulang sehingga menghasilkan kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu. o Oleh karena itu dikatakan pula bahwa kompetensi dibentuk oleh interaksi antara faktor pengalaman dan faktor bawaan. o Kompetensi digunakan pula untuk menggambarkan pengelompokan pengetahuan, keahlian dan perilaku yang menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam pekerjaan. Gambaran kompetensi Bentuk kompetensi Selanjutnya menurut Spencer and Spencer (1993) kompetensi dapat dibagi atas 2 (dua) kategori yaitu : 1. Threshold competencies adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya.Tetapi tidak untuk membedakan seorang yang berkinerja tinggi dan rata-rata. 2. Differentiating competencies adalah faktor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah.
Misalnya seorang dosen harus mempunyai kemampuan utama
mengajar, itu berarti pada tataran “threshold competencies”, selanjutnya apabila dosen dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah dipahami dan analisanya tajam sehingga dapat dibedakan tingkat kinerjanya maka hal itu sudah masuk “differentiating competencies”. Komponen pembentuk kompetensi Menurut Hutapea dan Thoha (2008:8) mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentukan kompetensi, adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan (knowledge) adalah informasi yang dimiliki seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai bidang yang digelutinya. Ilmu atau informasi yang dimiliki seoseorang pegawai dapat digunakan dalam kondisi nyata dalam suatu pekerjaan. Pengetahuan pegawai turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. Pegawai yang mempunyai pengetahuan yang cukup meningkatkan efisiensi perusahaan. 2. Keterampilan (skill) merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan perusahaan kepada seseorang pegawai dengan baik dan maksimal. Misalnya keterampilan bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu atau kelompok. Keterampilan ini sangat diperlukan bagi pegawai yang sudah menduduki jabatan tertentu, karena keterampilan ini dalam berkomunikasi, memotivasi dan mendelegasi. Selain pengetahuan dan keterampilan pegawai, hal yang perlu diperhatikan adalah sikap perilaku pegawai. 3. Sikap (attitude) merupakan pola tingkah seseorang pegawai di dalam peran melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan peraturan perusahaan. apabila pegawai mempunyai sifat mendukung pencapaian organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan dilakukan sebaik-baiknya. Tipe kompetensi terdapat beberapa tipe kompetensi tersebut menurut Wibowo (2007:91) sebagai berikut: 1. Planning Competency; dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai resiko dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan. 2. Influence Competency; dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak pada orang lain, memaksa melakukan tindakan tertentu atau membuat keputusan tertentu, dan memberi inspirasi untuk bekerja menuju tujuan organisasional. 3. Communication Competency; dalam bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal 4. Interpersonal Competency; meliputi empati, pembangunan konsensus, networking, persuasi, negoisasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang lain, dan menjadi team player 5. Thinking Competency; berkenaan dengan berpikir strategis, berpikir analitis, berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan kemampuan kognitif, mengidentifikasi mata rantai dan membangkitkan gagasan kreatif 6. Organizational Competency; meliputi kemampuan merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaan, mengukur kemajuan dan mengambil resiko yang diperhitungkan 7. Human Resources Management Competency; merupakan kemampuan dalam bidang team building, mendorong partisipasi, mengembangkan bakat, mengusahakan umpan balik kinerja, dan menghargai keberagaman. 8. Leadership Competency; merupakan kompetensi yang meliputi kecakapan dalam memposisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola transisi, orientasi strategis, membangun visi, merencanakan masa depan, menguasai perubahan dan mempelopori kesehatan tempat kerja 9. Client Service Competency; merupakan kompetensi yang berupa pengidentifikasian dan penganalisaan pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman, bekerja dengan pelanggan, tindak lanjut dengan pelanggan, membangun partnership dan berkomitmen terhadap kualitas 10.Self Management Competency; kompetensi yang berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri, mendemonstrasikan fleksibilitas, dan berinisiatif 11.Business Competency; merupakan kompetensi yang meliputi manajemen finansial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis, bekerja dalam sistem, menggunakan ketajaman bisnis, membuat keputusan bisnis dan membangkitkan pendapatan 12.Technical/Operasional Competency; kompetensi yang berkaitan dengan: mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer, menggunakan peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian teknis dan profesional dan membiasakan bekerja dengan data dan angka Kompetensi umum yang biasa digunakan dan/atau Heading diperlukan untuk beberapa jabatan atau peran. Competency Kompetensi ini biasa melingkupi people skill dan outcome based skill. Contoh Heading Competency: 1. Team Orientation ; kemampuan untuk bekerja secara kooperatiif dan fleksibel dengan anggota yang lain dalam suatu tim dengan pemahaman yang penuh terhadap peran yang harus dijalankan sebagai anggota tim. 2. Communication; kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan persuasive, baik secara oral maupun tulisan. 3. People Management; Kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan seseorang dan memperoleh kepercayaan dan Kerjasama untuk mencapai suatu hasil tertentu. 4. Dll Standar kompetensi adalah : spesifikasi atau sesuatu yang dibakukan, memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki seseorang yang akan melakukan kompetensi pekerjaan tertentu agar yang bersangkutan Standart mempunyai kemampuan melaksanakan dengan hasil baik kompetensi Sedangkan pendapat Muins (2000), bahwa standar kompetensi merupakan ukuran atas kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan berbagai kultur dan erat kaitannya dengan profesionalisme. Ini berarti, standar kompetensi merujuk pada sesuatu keadaan dimana seseorang dapat dipercaya berdasarkan kemampuannya.Bagi organisasi standar kompetensi merupakan suatu konsep keandalan dan suatu organisasi yang diperoleh melalui dunia profesi yang dimilikinya. Dengan demikian standar kompetensi menunjukkan kadar penguasaan suatu profesi atau bidang 03 tanggungjawabnya. Lebih dalam ditegaskan oleh Prayitno (2002), bahwa standar kompetensi mencakup 3 hal, yaitu: 1. Ketrampilan, yaitu kemampuan untuk menunjukkan tugas pada tingkat kriteria yang dapat diterima secara terus menerus dengan kegiatan yang paling sedikit; 2. Pengetahuan, yakni fakta dan angka dibalik aspek teknis; 3. Sikap, yaitu kesan yang ditunjukkan kepada pelanggan dan orang lain bahwa yang bersangkutan mampu berada dalam lingkungan kerja. Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam kompetensi Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam kompetensi ini dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama dalam : 1. Menentukan organisasi kerja dan perencanaan jabatan. 03 2. Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan 3. Membantu dalam merekrut tenaga kerja. 4. Mengembangkan program pelatihan yang khas/spesifik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Manfaat Standarisasi Kompetensi juga sangat
dirasakan untuk dunia pekerjaan, khususnya perusahaan dan umumnya untuk karyawan itu sendiri Faktor yang mempengaruhi kompetensi
Faktor yang mempengaruhi kompetensi yaitu :
1. Keyakinan dan Nilai-nilai 2. Keterampilan 3. Pengalaman 4. Karakteristik Kepribadian 5. Motivasi 6. Isu Emosional 7. Kemampuan Intelektual 8. Budaya Organisasi Tujuan penggunaan kompetensi Tujuan penggunaan kompetensi yaitu : 1. Pembentukan pekerjaan (job design) 2. Evaluasi pekerjaan (job evaluation) 3. Rekrutment dan seleksi ( recruitment and selection) 03 4. Pembentukan dan pengembangan organisasi (organization design and development) 5. Membentuk dan memperkuat nilai budaya perusahaan (company culture) 6. Pembelajaran organisasi (organizational learning) 7. Manajemen Prestasi (performance management) 8. Manajemen karier dan Penilaian potensi karyawan (career management & empoyee’s assessment) 9. Sistem imbal jasa (reward system) Kompetensi yang menunjang pengembangan karir Terdapat beberapa kompetensi yang dapat menunjang pengembangan karir seseorang, yaitu :
1. People Management, keterampilan yang berhubungan dengan pengelolaan diri
sendiri dan orang lain. People management adalah tentang kita di mata orang lain, kita menghadapi masalah, kita memimpin dan kita mengembangkan diri dalam keterampilan spesisfik yang harus dikuasai
2. Communication Skills, Kemampuan berkomunikasi sangat mempengaruhi
keberhasilan seseorang, baik sedang mengiformasikan, menjual, mempengaruhi untuk tertarik maupun tidak tertarik, bernegosiasi dan seterusnya. omunikasi selalu menyangkut 3 hal. Yaitu : Visual (55%) yaitu keseluruhan tampilan kita, bahasa tubuh (gerak, senyum , gesture), penampilan (busana yang kita pakai, tata rambut, harum tubuh dan sebagainya), hal ini ditangkap sangat besar oleh lawan bicara kita, sehingga visual yang baik (sesuai waktu, tempat dan acara) mampu mengatasi situasi dan menjadikan tujuan dari maksud kita saat itu cepat tercapai. Vocal yaitu langsung nada suara yang kita keluarkan akan ditangkap 38% saat lawan bicara kita bertemu langsung, kita mengeluarkan nada tinggi, rendah, rasa senang, asertif atau sedang kurang gairah sangat dirasakan saat itu. Sehingga gunakan nada ,suara yang bulat dan pas. Dan yang terakhir adalah verbal, kata yang kita pilih, ditangkap 7% dari tatap muka ini, ‘selamat pagi’, hai, Assalamualaikum, terdengar dan menjadi penentu kita sedang sepertia apa suasananya. 3. Creativity & Innovation, kemampuan beradaptasi dan mengkreasikan sesuatu sehingga bisa lebih bernilai.
4. Service Orientation, berhubungan dengan orang lain,
apakah yang diperlukan orang lain pada kita sebaiknya kita mampu memberikan. Semakin penting kita untuk orang lain, semakin orang membutuhkan kita, artinya kompetensi kita makin tinggi, dan referensi kita sangat dibutuhkan
5. Collaboration, kemampuan yang berkaitan dengan
proses bekerja sama dengan pihak lain, sehingga kita dapat memiliki pandangan lain terkait dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan Terima Kasih..