Anda di halaman 1dari 18

STANDART KOMPETENSI DALAM

PENGEMBANGAN KARIR

ABD HAMID CHOLILI, M.Psi., Psikolog @2023


Outline materi kali ini yaitu :
1. Definisi kompetensi menurut tokoh
2. Pengertian kompetensi
3. Gambaran kompetensi
4. Bentuk kompetensi
5. Komponen pembentuk kompetensi
6. Tipe kompetensi
7. Heading Competency
8. Standart kompetensi
9. Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam
kompetensi
10.Faktor yang mempengaruhi kompetensi
11. Tujuan penggunaan kompetensi
12.Kompetensi penunjang pengembangan karir
Definisi kompetensi menurut tokoh
 Istilah 'kompetensi' mengacu pada karakteristik yang mendasari
seseorang yang menghasilkan kinerja yang efektif atau unggul.
 Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda yang
menurut Powell (1997:142) diartikan sebagai 1) kecakapan, kemampuan,
kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari competence adalah competent yang
berarti cakap, mampu, dan tangkas.
 Stephen Robbin (2007:38) bahwa kompetensi adalah “kemampuan
(ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas
dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua)
faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
 Boyatzis, Kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang
bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan
oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut
mampu mencapai hasil yang diharapkan
 Spencer 1993 menyebutkan kompetensi adalah Karakteristika dasar
manusia yang dari bukti-bukti pengalaman nyata ditemukan
mempengaruhi, atau dapat digunakan untuk memperkirakan prestasi
kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada suatu
situasi tertentu
 R. Palan dalam bukunya “Competency Management – A Practicioner’s Guide”,
mengungkapkan competency (kompetensi) merupakan deskripsi mengenai
perilaku sementara competence (kecakapan) sebagai deskripsi tugas atau
hasil pekerjaan.
 Menurut Jackson dan Schuler (2003) Kompetensi didefinisikan sebagai
“keterampilan, pengetahuan, kemampuan dan karakteristik lain yang
dibutuhkan seseorang untuk melakukan pekerjaan secara efektif”.
 Menurut Yusoff & Armstrong, 2012), kompetensi sebagai kombinasi dari
pengetahuan, pengalaman, sikap/atribut yang produktif dan kombinasi
yang tepat dari keterampilan fungsional dan teknis untuk mewujudkan
sesuatu.
 Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan
dan pengetahuan serta didukung oleh sifat kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut (Wibowo, 2007).
 Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Kompetensi adalah
kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
 Dengan berbagai pandangan tersebut di atas dapat dirumuskan kesimpulan
bahwa kompetensi merupakan kemampuan menjalankan tugas atau
pekerjaan dengan dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan
didukung oleh sikap yang menjadi karakteristik individu.
o Kompetensi merupakan karakteristik mendasar
Pengertian dari seseorang yang memungkinkan mereka
kompetensi untuk memberikan kinerja yang unggul dalam
pekerjaan, peran, atau situasi tertentu.
o Kompetensi diartikan sebagai kemampuan
(capability) atau keahlian (expertise) yang lebih dari
sekedar keterampilan (skill) belaka, namun
merupakan hasil dari pengalaman yang melibatkan
pemahaman/pengetahuan, tindakan nyata, serta
proses mental yang terjadi dalam jangka waktu
tertentu serta berulang-ulang sehingga menghasilkan
kemampuan/keahlian dalam bidang tertentu.
o Oleh karena itu dikatakan pula bahwa kompetensi
dibentuk oleh interaksi antara faktor pengalaman dan
faktor bawaan.
o Kompetensi digunakan pula untuk
menggambarkan pengelompokan pengetahuan,
keahlian dan perilaku yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam
pekerjaan.
Gambaran kompetensi
Bentuk kompetensi
Selanjutnya menurut Spencer and Spencer (1993) kompetensi dapat
dibagi atas 2 (dua) kategori yaitu :
1. Threshold competencies adalah karakteristik utama yang harus
dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan
pekerjaannya.Tetapi tidak untuk membedakan seorang yang
berkinerja tinggi dan rata-rata.
2. Differentiating competencies adalah faktor-faktor yang
membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah.

Misalnya seorang dosen harus mempunyai kemampuan utama


mengajar, itu berarti pada tataran “threshold competencies”,
selanjutnya apabila dosen dapat mengajar dengan baik, cara
mengajarnya mudah dipahami dan analisanya tajam sehingga dapat
dibedakan tingkat kinerjanya maka hal itu sudah masuk
“differentiating competencies”.
Komponen pembentuk kompetensi
Menurut Hutapea dan Thoha (2008:8) mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentukan
kompetensi, adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan (knowledge) adalah informasi yang dimiliki seorang pegawai untuk melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai bidang yang digelutinya. Ilmu atau informasi yang dimiliki seoseorang pegawai dapat
digunakan dalam kondisi nyata dalam suatu pekerjaan. Pengetahuan pegawai turut menentukan berhasil
tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. Pegawai yang mempunyai pengetahuan yang
cukup meningkatkan efisiensi perusahaan.
2. Keterampilan (skill) merupakan suatu upaya untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan
perusahaan kepada seseorang pegawai dengan baik dan maksimal. Misalnya keterampilan bekerja sama
dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individu atau kelompok. Keterampilan ini sangat
diperlukan bagi pegawai yang sudah menduduki jabatan tertentu, karena keterampilan ini dalam
berkomunikasi, memotivasi dan mendelegasi. Selain pengetahuan dan keterampilan pegawai, hal yang perlu
diperhatikan adalah sikap perilaku pegawai.
3. Sikap (attitude) merupakan pola tingkah seseorang pegawai di dalam peran melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan peraturan perusahaan. apabila pegawai mempunyai sifat mendukung
pencapaian organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan dilakukan
sebaik-baiknya.
Tipe kompetensi
terdapat beberapa tipe kompetensi tersebut menurut Wibowo (2007:91) sebagai
berikut:
1. Planning Competency; dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan
tujuan, menilai resiko dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai
tujuan.
2. Influence Competency; dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak
pada orang lain, memaksa melakukan tindakan tertentu atau membuat keputusan
tertentu, dan memberi inspirasi untuk bekerja menuju tujuan organisasional.
3. Communication Competency; dalam bentuk kemampuan berbicara,
mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal
4. Interpersonal Competency; meliputi empati, pembangunan konsensus,
networking, persuasi, negoisasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang
lain, dan menjadi team player
5. Thinking Competency; berkenaan dengan berpikir strategis, berpikir analitis,
berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan kemampuan kognitif,
mengidentifikasi mata rantai dan membangkitkan gagasan kreatif
6. Organizational Competency; meliputi kemampuan merencanakan pekerjaan,
mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaan, mengukur kemajuan dan
mengambil resiko yang diperhitungkan
7. Human Resources Management Competency; merupakan kemampuan dalam
bidang team building, mendorong partisipasi, mengembangkan bakat,
mengusahakan umpan balik kinerja, dan menghargai keberagaman.
8. Leadership Competency; merupakan kompetensi yang meliputi kecakapan dalam
memposisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola transisi, orientasi
strategis, membangun visi, merencanakan masa depan, menguasai perubahan dan
mempelopori kesehatan tempat kerja
9. Client Service Competency; merupakan kompetensi yang berupa
pengidentifikasian dan penganalisaan pelanggan, orientasi pelayanan dan
pengiriman, bekerja dengan pelanggan, tindak lanjut dengan pelanggan, membangun
partnership dan berkomitmen terhadap kualitas
10.Self Management Competency; kompetensi yang berkaitan dengan menjadi
motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri,
mendemonstrasikan fleksibilitas, dan berinisiatif
11.Business Competency; merupakan kompetensi yang meliputi manajemen
finansial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis, bekerja dalam sistem,
menggunakan ketajaman bisnis, membuat keputusan bisnis dan membangkitkan
pendapatan
12.Technical/Operasional Competency; kompetensi yang berkaitan dengan:
mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer, menggunakan
peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian teknis dan profesional dan
membiasakan bekerja dengan data dan angka
Kompetensi umum yang biasa digunakan dan/atau
Heading diperlukan untuk beberapa jabatan atau peran.
Competency Kompetensi ini biasa melingkupi people skill dan
outcome based skill.
Contoh Heading Competency:
1. Team Orientation ; kemampuan untuk bekerja
secara kooperatiif dan fleksibel dengan anggota
yang lain dalam suatu tim dengan pemahaman
yang penuh terhadap peran yang harus dijalankan
sebagai anggota tim.
2. Communication; kemampuan untuk
berkomunikasi secara jelas dan persuasive, baik
secara oral maupun tulisan.
3. People Management; Kemampuan untuk
mengelola dan mengembangkan seseorang dan
memperoleh kepercayaan dan Kerjasama untuk
mencapai suatu hasil tertentu.
4. Dll
 Standar kompetensi adalah : spesifikasi atau sesuatu yang dibakukan,
memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki seseorang yang akan
melakukan kompetensi pekerjaan tertentu agar yang bersangkutan
Standart mempunyai kemampuan melaksanakan dengan hasil baik
kompetensi  Sedangkan pendapat Muins (2000), bahwa standar kompetensi merupakan
ukuran atas kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan
berbagai kultur dan erat kaitannya dengan profesionalisme. Ini berarti,
standar kompetensi merujuk pada sesuatu keadaan dimana seseorang
dapat dipercaya berdasarkan kemampuannya.Bagi organisasi standar
kompetensi merupakan suatu konsep keandalan dan suatu organisasi yang
diperoleh melalui dunia profesi yang dimilikinya. Dengan demikian standar
kompetensi menunjukkan kadar penguasaan suatu profesi atau bidang
03 tanggungjawabnya.
 Lebih dalam ditegaskan oleh Prayitno (2002), bahwa standar kompetensi
mencakup 3 hal, yaitu:
1. Ketrampilan, yaitu kemampuan untuk menunjukkan tugas pada tingkat
kriteria yang dapat diterima secara terus menerus dengan kegiatan yang
paling sedikit;
2. Pengetahuan, yakni fakta dan angka dibalik aspek teknis;
3. Sikap, yaitu kesan yang ditunjukkan kepada pelanggan dan orang lain
bahwa yang bersangkutan mampu berada dalam lingkungan kerja.
Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam kompetensi
Manfaat Penggunaan standardrisasi dalam kompetensi
ini dimanfaatkan sebagai alat manajemen, terutama
dalam :
1. Menentukan organisasi kerja dan perencanaan
jabatan.
03 2. Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan
3. Membantu dalam merekrut tenaga kerja.
4. Mengembangkan program pelatihan yang
khas/spesifik sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Manfaat Standarisasi Kompetensi juga sangat


dirasakan untuk dunia pekerjaan, khususnya
perusahaan dan umumnya untuk karyawan itu
sendiri
Faktor yang mempengaruhi kompetensi

Faktor yang mempengaruhi kompetensi yaitu :


1. Keyakinan dan Nilai-nilai
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Karakteristik Kepribadian
5. Motivasi
6. Isu Emosional
7. Kemampuan Intelektual
8. Budaya Organisasi
Tujuan penggunaan kompetensi
Tujuan penggunaan kompetensi yaitu :
1. Pembentukan pekerjaan (job design)
2. Evaluasi pekerjaan (job evaluation)
3. Rekrutment dan seleksi ( recruitment and
selection)
03 4. Pembentukan dan pengembangan organisasi
(organization design and development)
5. Membentuk dan memperkuat nilai budaya
perusahaan (company culture)
6. Pembelajaran organisasi (organizational learning)
7. Manajemen Prestasi (performance management)
8. Manajemen karier dan Penilaian potensi
karyawan (career management & empoyee’s
assessment)
9. Sistem imbal jasa (reward system)
Kompetensi yang menunjang pengembangan karir
Terdapat beberapa kompetensi yang dapat menunjang pengembangan karir seseorang,
yaitu :

1. People Management, keterampilan yang berhubungan dengan pengelolaan diri


sendiri dan orang lain. People management adalah tentang kita di mata orang lain, kita
menghadapi masalah, kita memimpin dan kita mengembangkan diri dalam
keterampilan spesisfik yang harus dikuasai

2. Communication Skills, Kemampuan berkomunikasi sangat mempengaruhi


keberhasilan seseorang, baik sedang mengiformasikan, menjual, mempengaruhi untuk
tertarik maupun tidak tertarik, bernegosiasi dan seterusnya. omunikasi selalu
menyangkut 3 hal. Yaitu : Visual (55%) yaitu keseluruhan tampilan kita, bahasa tubuh
(gerak, senyum , gesture), penampilan (busana yang kita pakai, tata rambut, harum
tubuh dan sebagainya), hal ini ditangkap sangat besar oleh lawan bicara kita,
sehingga visual yang baik (sesuai waktu, tempat dan acara) mampu mengatasi situasi
dan menjadikan tujuan dari maksud kita saat itu cepat tercapai. Vocal yaitu langsung
nada suara yang kita keluarkan akan ditangkap 38% saat lawan bicara kita bertemu
langsung, kita mengeluarkan nada tinggi, rendah, rasa senang, asertif atau sedang
kurang gairah sangat dirasakan saat itu. Sehingga gunakan nada ,suara yang bulat
dan pas. Dan yang terakhir adalah verbal, kata yang kita pilih, ditangkap 7% dari tatap
muka ini, ‘selamat pagi’, hai, Assalamualaikum, terdengar dan menjadi penentu kita
sedang sepertia apa suasananya.
3. Creativity & Innovation, kemampuan beradaptasi dan
mengkreasikan sesuatu sehingga bisa lebih bernilai.

4. Service Orientation, berhubungan dengan orang lain,


apakah yang diperlukan orang lain pada kita sebaiknya kita
mampu memberikan. Semakin penting kita untuk orang
lain, semakin orang membutuhkan kita, artinya kompetensi
kita makin tinggi, dan referensi kita sangat dibutuhkan

5. Collaboration, kemampuan yang berkaitan dengan


proses bekerja sama dengan pihak lain, sehingga kita
dapat memiliki pandangan lain terkait dengan pekerjaan
yang sedang kita lakukan
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai