NIM: 200401110085
Vd=variansi skor
Vt=variansi skor total
Contoh dan tahapan:
Contoh: diberikan angket penelitian yang mana responden memberikan nilai dari
1(selalu), 2(sering), 3(kadang”), 4(tidak pernah). Ada 14 pertanyaan seputar
pengelolaan ruang kelas yang terdapat di suatu daerah. Dihasilkan data, n=20, skor
awal(x)=513, skor akhir(y)=469, ∑d=44 (d=x-y), d 2=406, ∑xt=982 (xt=x+y), xt2=48662.
a) Menghitung selisih skor item awal dan akhir. Diperoleh 406-96,8=309,2
b) Menghitung varian skor item awal dan akhir. Diperoleh 15,48
c) Menghitung total skor item awal dan akhir. Diperoleh 48662-48216,2=445,8
d) Manghitung varian total. Diperoleh 9936,88
e) Menghitung koefisiensi reliabilitas tes. Diperoleh 0,998 (r 11>0,444=reliabel)
Kesimpulan: besarnya koefisiensi yaitu 0,998, maka pengelolaan ruang kelas
memiliki reliabilitas yang tinggi.
3) Persamaan Flagnagan
Pengertian: Dasar formulanya berdasarkan jumlah variansi pada tes belahan 1, 2 dan
pada skor total. syarat data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1
dan 0 dengan soal genap.
Formulasi:
P=skor rata-rata
Contoh dan tahapan: pada suatu penelitian terhadap Koefisien reliabilitas tes ujian
nasional mata pelajaran kimia tahun ajaran 2014-2015 di provinsi Jambi, diperoleh
nilai 𝜎t2= 46,5904, 𝛴𝑝𝑖𝑞𝑖=8,4836, dan nilai𝑋 = 0,6338, maka dapat diitung koefisien
reliabilitas KR21 (ri)= (40/40−1)( 1 − 0,6338/(40− 0,6338)/(40 𝑥 46,5904))= 0,821.
Kesimpulan: Formula KR21 menghasilkan koefisien reliabilitas yang lebih kecil
dibandingkan koefisien reliabilitas yang dihitung menggunakan formula KR20. Hal
tersebut disebabkan karena harga p, yang menyatakan taraf kesukaran item-item
dalam tes yang bersangkutan sangat bervarasi. Dengan kata lain formula KR21
kurang tepat untuk digunakan pada tes yang tingkat kesukarannya bervariasi atau
tidak homogen.
6) Analisis Varian
Pengertian: Kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal; skor hasil belajar,
berat bayi baru lahir, gaji pegawai, status kebugaran, nilai datanya sangat bervariasi
(varians). Varians + rata-rata telah banyak digunakan untuk membuat kesimpulan
(homogenitas, uji kesamaan). Suatu percobaan penelitian yang dirancang dengan
hanya melibatkan 1 faktor dengan beberapa taraf sebagai perlakuan disebut dengan
penelitian 1 faktor. Digunakan lebih lanjut dengan berbgai jenis varians (Anava satu
jalur/arah).
Formulasi: terdapat 2 rumus, yaitu percobaan dengan banyak subjek setiap
perlakuan sama dan banyak subjek setiap perlakuan tidak sama.
(1)banyak subjek dengan perlakuan sama.
(2)banyak subjek dengan perlakuan tidak sama. Yang membedakan adalah rumus
FK=faktor koreksi
JKT=jumlah kuadrat total
JKP=jumlah kuadrat perlakuan
JKG=jumlah kuadrat galat
KTP=kuadrat tengah perlakuan
KTG=kuadrat tengah galat.
Contoh dan tahapan: suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
presentase kandungan paracetamol dalam obat oenurun panas terhadap waktu
yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39®C menjadi 37®C. Telah dipilih
secara acak 25 responden dengan suhu 39®C yang usianya hampir sama dan tanpa
keluhan sakit lain. Mereka dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan masing-
masing terdiri dari 5 orang, mereka diberikan obat penurun panas dengan
kandungan tertentu.
Pertama mencari rata-rata waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu, adalah
sama untuk semua kadar paracetamol. Α=5%.
Gunakan tabel anava. Diketahui:
ri=reliabilitas instrumen
k=jumlah komponen tes
Contoh dan tahapan: Crocker dan Algina (1986) mengatakan bahwa koefisien
alpha lebih tepat dikenakan pada situasi ketika skor tes komposit diestimasi.
Sebagai contoh, peneliti mengestimasi reliabilitas skor tes yang dijumlahkan
dari beberapa subtes. Dalam operasionalisasinya, subtes dapat disusun
berdasarkan kumpulan butir-butir di dalam tes atau disusun dari komponen-
komponen tes. Contohnya pada suatu penelitian terhadap Koefisien reliabilitas tes
ujian nasional mata pelajaran kimia tahun ajaran 2014-2015 di provinsi Jambi,
diperoleh informasi bahwa nilai 𝛴𝜎𝑖 2 = 8,5262, 𝛴𝜎𝑡 2 = 46,5904, dengan k= 40.
Kesimpulan: Berdasarkan data yang diperoleh, maka koefisien reliabilitas alpha dari
Cronbch dapat dihitung, yaitu α = (40/40−1)(1 − 8,5262/46,5904) = 0,838. Ini sudah
termasuk reliabilitas yang tinggi karena>0,7. Sama dengan formula KR20.