Bentuk Objektif
1. Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa yang
seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)
4. Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
5. Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan
valitas empirik dianalisis secara statistik
6. Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point
biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap)
digunakan korelasi Pearson product – moment.
Menghitung Mp setiap butir soal (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan betul):
Contoh Pada Butir 1:
Jumlah yang menjawab betul 7 orang (siswa No. 3, 5, 11, 12, 13, 14, 15), sedangkan skor total
setiap siswa adalah 5 + 8 + 8 + 9 + 8 + 7 + 12 = 57.
• Jadi Mp = 57/7 = 8,14.
Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen
tersebut. Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3
maka butir instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and
Jurs, 1990).
Analisis Reliabilitas Butir Soal Dengan Metode Kuder-
Richardson (KR20)
Untuk menghitung harga p dan q sama dengan yang telah diuraikan pada pembahasan validitas butir
instrumen. Sedangkan s2 (varians ): N adalah jumlah koresponden
ΣXt 56
N 10
Σ X2 332
N 10
k Σpq
k–1 s2
10 2,00
r KR20 = ----------- (1 - --------- )
10 – 1 1,84
Kesimpulan:
Koefisien korelasi berada antara 0 – 1. Suatu instrumen penilaian dikatakan reliabel jika koefisien
korelasinya ≥ 0,6, makin tinggi koefisien korelasi makin reliabel instrumen tersebut, dan sebaliknya.
Instrumen penilaian yang kita jadikan contoh termasuk kategori instrumen yang kurang baik karena
tidak reliabel. Untuk menjadikan instrumen tersebut reliabel maka validitas butir yang tidak baik
dibuang atau diganti. Instrumen yang valid pasti reliabel, tetapi instrumen yang reliabel belum tentu
valid.