Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS

RELIABELITAS BATTERY TES

Menentukan Reliabilitas.
Reliabilitas suatu tes dapat dicari dengan menggunakan beberapa
cara antara lain dengan:
a. Metode tes ulang
b. Mbetode belah dua.
c. Kuder-Richardson Nomor 20 (K-R 20).

a. Metode Tes Ulang (test-retest). Salah satu cara yang dapat


digunakan untuk melihat tingkat ketetapan (keajegan) suatu tes
dapat dilakukan dengan melakukan tes ulang. Tes ini dikenakan
pada orang coba yang sama dengan waktu yang berbeda,
perbedaan waktu diharapkan tidak terlalu lama, sehingga orang
coba tidak melakukan kegiatan yang dapat memperkaya
pengalaman untuk me- ningkatkan hasil dari tes yang sama dengan
cara melakukan latihan, untuk mengendalikan hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara selang waktu istirahat antara tes pertama
dengan tes kedua selama satu hari. Dalam bidang olahraga dapat
dicontohkan sebagai berikut; tes menembak ke gawang untuk
sepakbola, siswa pada hari pertama di tes dengan materi
menembak ke gawang, pada hari kedua siswa disuruh melakukan
hal yang sama, dengan cara yang sama, kesempatan menembak
yang sama, dan selama memungkinkan semua situasi diusahakan
sama seperti hari pertama. Suatu tes dikatakan memiliki reliabiltas
yang tinggi apabila hasil tes pertama dengan tes kedua diperoleh
hasil dengan selisih yang tidak jauh berbeda. Untuk melihat
reliabilitas suatu tes dengan cara tes ulang ini, maka skor tes

1
pertama dan tes kedua harus dikorelasikan. Hasil korelasi ini
menunjukkan tingkat reliabilita dari tes yang telah disusun. untuk
mencari koefisien reliabilita suatu tes dapat menggunakan rumus
korelasi product moment dari Pearson.
b. Metode Belah Dua (Split-half). Cara kedua yang dapat digunakan
untuk mencari reliabilitas suatu tes dapat dilakukan dengan metode
belah dua atau ganjil-genap. Cara ini dianggap cukup efektif untuk
menentukan reliabilitas suatu tes, karena dapat menghindari faktor
kelelahan dan faktor lain seperti latihan. Biasanya tes ini dilakukan
ulangan beberapa kali, hal ini dilakukan untuk menghindari untung-
untungan dalam melaksanakan tes. Contoh; service bolavoli yang
dilakukan sebanyak 10 kali, hasil 10 kali tes tersebut
dikelompokkan untuk percobaan ganjil dan genap, percobaan
nomor ganjil; 1, 3, 5, 7, dan 9, sedangkan untuk nomor genap; 2, 4,
6, 8, dan 10. Skor-skor yang ada diolah menjadi skor standar, dari
skor standar tersebut dikorelasikan antara skor ganjil dengan
genap. Hasil korelasi yang diperoleh baru separo dari korelasi yang
seharusnya (ganjil-genap), maka perlu ditingkatkan sesuai dengan
standar yang ada.
c. Metode Kuder-Richardson Nomor 20 (K-R 20) Cara ini digunakan
khusus tes tulis (tidak digunakan dalam tes keterampilan). Cara ini
(K-R 20) baru akan digunakan apabila tidak ada asumsi tentang
tingkat kesukaran tiap soal. Apabila menggunakan asumsi bahwa
tiap soal memiliki tingkat kesukaran yang sama, maka digunakan
rumus K-R 21. Koefisien korelasi yang dihasilkan akan menentukan
tingkat homogenitas soal, atau indeks internal consistency.
Prosedur yang digunakan adalah dengan cara membandingkan
prestasi siswa atau mahasiswa dari satu soal ke soal yang lain.
Cara ini sebenarnya merupakan lanjutan dari cara belah dua, dan
dilakukan apabila ternyata belahan dua tersebut tidak memiliki
bobot yang sama.

2
MENGHITUNG NILAI RELIABILITAS MENGGUNAKAN RUMUS (KR-20)
Postingan kali ini kita akan membahas sedikit tentang uji relibilitas soal
dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Uji reliabilitas biasanya
digunakan untuk mengetahui seberapa tepat alat ukur yang akan kita
gunakan untuk mengukur misalnya disini untuk mengukur aspek kognitif,
hal inilah menjadi langkah pertama yang dilakukan oleh seorang yang
ingin melakukan penelitian khususnya dibidang pendidikan, apalagi bagi
anda yang baru akan menyelesaikan pendidikan sarjana.
rumus K-R 20, sebagai berikut:

Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan.
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.
q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah.
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q.
N = banyak item.
S2 = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians).

Sedangkan rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas,


sebagai berikut:

3
Keterangan:
s2 = Varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena
standar deviasi kuadrat.
(Σx)2 = Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa.
Σx2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa.
n = banyaknya subjek pengikut tes.

Nah langkah selanjutnya kalau sudah tau rumusnya kita lansung


aplikasikan.
Misalnya jumlah soal ada 10 sedangkan jumlah siswa ada 18 dengan
skala jawaban jika dia menjawab benar nilainya 1 jika salah nilainya 0
berpakakah hasil uji reliabilitasnya?

Jawab :
1. Buatlah tabel supaya mempermudah anda menghitung, contoh
dibawah ini menggukan tabel excel.

4
1. Diketahui:
a. Varian Data Reliabelitas
Jumlah ST = 116,
Jumlah (ST2) = 852
Jumlah (p.q)) = 1.9877.
Selanjutnya cari terlebih dahulu nilai S2 sesuai dengan rumus :

Jika nilai perhitungan reliabilitas udah didapat tinggal anda interpretasikan


kedalam tabel berikut :

5
Nah kesimpulannya nilai uji reliabilitas 1.08 termasuk dalam kategori
sangat tinggi bearti soal yang anda buat kualitasnya bagus.

Tutorial Cara Hitung KR 20

Cara perhitungan rumus KR 20 dengan menggunakan excel. Karena


rumus ini tidak jauh beda dengan rumus KR 21, maka sekaligus kita
berikan cara bagaimana melakukan perhitungan KR 21.
Langsung saja mulai cara perhitungannya:

1. Buka aplikasi MS Excel anda

2. Isi kode item, misal A1 sampai dengan A11 pada cell B5 sd L5.
Artinya anda memiliki 11 item soal.

3. Isi A6 sd A17 dengan angka berurutan dari 1 sd 12. Artinya ada


12 orang yang dijadikan sampel.

4. Isikan jawaban pada kolom B6 sampai dengan L17. Jawaban


berupa angka 0 dan 1.

5. Ketik rumus pada kolom B18 =SUM(B6:B17) dan copas sampai


L18. Artinya kita mencari nilai jumlah dari tiap item.

6. Ketik rumus pada kolom M6 =SUM(B6:L6) dan copas sd M17.


Artinya kita menghitung jumlah jawaban tiap sampel.

7. Ketik rumus pada kolom M18 =SUM(M6:M17). Artinya kita


menghitung jumlah jawaban keseluruhan.

8. Ketik rumus pada kolom B20 =B18/(COUNT(B6:B17)) dan


copas sd L20. Artinya kita menghitung rata-rata tiap item soal.

9. Ketik rumus pada kolom B21 =1-B20. Artinya kita hitung 1


dikurangi rata-rata tiap item soal.

6
10. Ketik rumus pada kolom B22 =B20*B21. Artinya kita
mengkalikan antara 2 langkah terakhir.

11. Ketik rumus pada kolom B24 =COUNTA(B5:L5). Artinya kita


menghitung berapa sampel yang kita gunakan.

12. Ketik rumus pada kolom B25 =SUM(B22:L22). Artinya kita


menghitung jumlah semua dari langkah 10.

13. Ketik rumus pada kolom B26 =VAR.P(M6:M17). Artinya kita


menghitung varians populasi pada jumlah jawaban tiap sampel.

14. Ketik rumus pada kolom B27 =AVERAGE(M6:M17). Artinya kita


menghitung rata-rata pada jumlah jawaban tiap sampel.

15. Pada kolom B28 kita hitung nilai KR 20, yaitu ketikkan
rumus =(B24/(B24-1))*(1-B25/B26).

16. Pada kolom B29 kita hitung nilai KR 21, yaitu ketikkan
rumus =(B24/(B24-1))*(1-B27*(B24-B27)/(B24*B26)).
Demikian cara singkat dan mudah melakukan uji KR 20 dan KR 21
dengan menggunakan aplikasi Excel.

Anda mungkin juga menyukai