wb
“Teknik Pengolahan Hasil
Evaluasi”
Dosen Pembimbing:
Inelda Yulita, S.Pd., M.Pd..
Kelompok 3
Jesika
Melshandy
Lubis
Mira Santika
Sintia Hardila
Nazarianti
A.P
Nindy Ratna
Milasari
Tekhnik pengolahan Hasil Evaluasi
Mengetahui
teknis pengolahan
hasil tes hasil
Mengetahui
pembelajaran
Teknik
Mengetahui penyekoran skor
Pengolahan Data total
Hasil Tes : PAP
dan PAN
Mengetahui
Teknik konversi
Mengetahui Cara
skor
Memberi Skor
untuk Domain
Psikomotor
Mengetahui Cara
Memberi Skor
Untuk Skala
Sikap
Tekhnik pengolahan hasil evaluasi…?
maksimum dalam Σ𝑋
Rumus skor = Σ𝑆
rentang 1-10 sesuai Keterangan:
dengan kualitas Σ𝑋 = jumlah skor
jawaban peserta S = jumlah soal
23
didik. Jadi, skor peserta didik A = 3 = 7,67
Contoh 2
Seorang peserta didik di tes
dengan tiga soal dalam bentuk
uraian. Masing-masing soal
diberi bobot sesuai dengan
tingkat kesukaranya, yaitu
bobot 5 unruk soal yang sukar,
4 untuk soal sedang, dan 3
untuk bobot soal yang mudah. Σ𝑋𝐵
Tiap-tiap soal di berikan skor Rumus : skor = Σ𝐵
(X) dengan rentang 1-10 sesuai Keterangan:
dengan kualitas jawaban yang TK = tingkat kesukaran
betul. Kemudian skor (X) yang X = bobot sesuai dengan tingkat
dicapai oleh setiap peserta kesukaran soal
didik dikalikan dengan bobot XB = jumlah hasil perkalian X dengan B
setiap soal. Hasil 120
perhitungannya adalah sebagai Jadi, skor peserta didik: = 12 = 10
berikut:
Cara meberi skor mentah untuk test
objektif
Pak Ari adalah seorang guru mata pelajaran akuntansi. Dia ingin
mengukur minat peserta didik terhadap pelajaran akuntansi. Dia
menyusun skala minat dengan 10 pernyataan. Jika rentangan skala
yang digunakan adalah 1-5, maka skor terendah seorang peserta
didik adalah 10 ( 10 x 1 = 10 ) dan skor tertinggi adalah 50 ( 10 x 5=
50 ). Dengan demikian medianya adalah (10+50)/2 = 30. Jika dibagi
empat kategori maka akan diperoleh tingkatan minat sebagai berikut:
Skor 10 - 20 termasuk tidak berminat
Skor 21- 30 termasuk kurang berminat
Skor 31 – 40 termasuk berminat
Skor 41 – 50 termasuk sangat berminat
Cara Memberi Skor untuk Domain
Psikomotor
Dalam domain psikomotor, pada umumnya
yang diukur adalah penampilan atau kinerja.
Untuk mengukurnya guru dapat
menggunakan tes tindakan melalui simulasi,
unjuk kerja atau tes identifikasi. Salah satu
instrument yang dapat digunakan adalah
skala penilaian yang terentang darai sangat
baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik
(2), sampai dengan tidak baik (1).
Setelah diperoleh skor setiap peserta didik, guru hendaknya
tidak tergesa-gesa menemtukan prestasi belajar (nilai)
peserta didik yang didasarkan pada angka yang diperoleh
setelah membagi skor dengan jumlah soal, karena cara
tersebut dianggap kurang proporsional.