A. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui prosedur analisis kualitas tes dan butir soal pada bagian analisis
index kesukaran dan analisis pengecoh/ daya pembeda.
Np
P=
N
Keterangan:
P : Proporsi atau angka indeks kesukaran soal
Np : Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir soal
N : Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar.
2
Kriteria yang digunakan ialah makin kecil indeks yang diperoleh, maka makin sulit
soal tersebut. Sedangkan makin besar indeks yang diperoleh, maka makin mudah soal
tersebut. Kriteria Indeks kesulitan soal ditafsirkan oleh Robert L. Thorndike dan Elizabeth
Hagen sebagai berikut.
Besarnya P Interpretasi
< 0.30 Terlalu sukar
0,30-0,70 Cukup (sedang)
> 0,70 Terlalu mudah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa 5 siswa sedang mengerjakan tes dengan
lima pertanyaan. Dari 5 siswa, 3 orang dapat menjawab pertanyaan 1 dengan benar. Oleh
karena itu, indeks kesulitannya adalah
Np 3
P= = =0 , 6(kriteria sedang)
N 5
Dari tabel diatas dapat kita artikan sebagai berikut:
1) Soal no 1 mempunyai tingkat kesulitan 3/5 = 0,6 (sedang)
2) Soal no 2 mempunyai tingkat kesulitan 2/5. = 0,4 (sedang)
3) Soal no 3 mempunyai tingkat kesulitan 1/5 = 0,2 (sulit)
4) Soal no 5 mempunyai tingkat kesulitan 4/5 = 0,8 (mudah).
3
tersebut. Fungsi tingkat kesulitan soal biasanya berkaitan dengan tujuan tes. Misalnya,
soal dengan tingkat kesulitan sedang biasanya digunakan untuk ujian akhir, soal dengan
tingkat kesulitan tinggi untuk tujuan seleksi, dan soal dengan tingkat kesulitan rendah
untuk tujuan diagnostik.
Berikut ialah urutan rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesulitan soal esai:
banyak siswa yang menjawab benar setiap butir soal
P=
jumlah siswa yang mengikuti tes
Tingkat kesulitan soal tes dapat mempengaruhi bentuk pembagian soal tes. Untuk
pengujian yang sangat sulit, distribusinya akan memiliki kemiringan positif, namun untuk
pengujian yang mudah, distribusinya akan memiliki kemiringan negatif. Kesulitan soal
memiliki dua kegunaan: untuk guru dan untuk pengujian dan pengajaran. Bagi guru, hal
ini memperkenalkan konsep pembelajaran ulang, memberikan masukan kepada siswa
mengenai hasil pembelajaran, menginformasikan prioritas kurikulum, dan
mempertanyakan soal tes yang bias. Selain itu dapat digunakan sebagai pengenalan
konsep-konsep yang memerlukan pengajaran ulang, sebagai indikator kelebihan dan
kelemahan kurikulum sekolah, sebagai masukan kepada siswa, sebagai indikator soal yang
berpotensi bias, sebagai kompilasi tes. Dalam membuat tes dengan data soal yang akurat,
tingkat kesulitan soal sangat penting karena dapat mempengaruhi karakteristik distribusi
skor. Hal ini mempengaruhi format dan distribusi hasil tes, atau jumlah soal dan korelasi
antar soal.
4
Tingkat kesulitan soal juga dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan siswa
dalam memahami soal dan apa yang diajarkan guru. Misalnya, jika suatu soal pertanyaan
termasuk dalam kategori mudah, maka prediksi informasi tersebut diantarnya:
1. Fungsi pengalih perhatian item kuesioner tidak berfungsi.
2. Sebagian besar siswa menjawab pertanyaan dengan benar. Artinya sebagian besar siswa
memahami apa yang dibutuhkan.
Jika soal termasuk dalam kategori sulit, prediksi berdasarkan informasi tersebut adalah:
1. Kunci jawaban item pertanyaan mungkin salah.
2. Sebuah item pertanyaan mempunyai dua atau lebih jawaban yang benar.
3. Tingkat kompetensi minimal yang wajib dikuasai siswa tidak tercapai karena materi
yang bersangkutan tidak diajarkan atau pembelajaran tidak tuntas.
4. Konten yang diukur tidak sesuai untuk menjawab format pertanyaan yang ditentukan
(misalnya, jika pertanyaannya tentang ringkasan cerita atau pembuatan cerita dalam
format pilihan ganda).
5. Pertanyaan atau pernyataannya terlalu rumit dan panjang.
Patokan:
Besarnya angka Klasifikasi Interpretasi
indeks diskriminasi
item (D
Kurang dari Poor Butir item yang bersangkutan
0,20 daya pembedanya lemah sekali
. (jelek), dianggap tidak memiliki
7
daya pembeda yang baik
0,20 - 0,40 Satisfactory Butir item yang bersangkutan
telah memiliki daya pembeda yang
cukup (sedang)
0,40 - 0,70 Good Butir item yang bersangkutan
telah memiliki daya pembeda yang
baik.
0,70 - 1,00 Excellent Butir item yang bersangkutan
telah memiliki daya pembeda yang
baik sekali.
Bertanda negatif - Butir item yang bersangkutan
daya pembedanya negatif (jelek
sekali)
G. Kesimpulan
Penilaian pembelajaran juga memerlukan evaluasi proses penilaian dan pengukuran
siswa. Salah satunya adalah menganalisis tingkat kesulitan soal, ciri-cirinya, dan fungsi
distraksi atau distraksi. Terkait apa yang sebenarnya diperlukan ketika menganalisis
tingkat kesulitan soal, hal ini untuk melihat apakah subjek dapat menangani soal yang
diajukan atau apakah soal tersebut terlalu mudah atau terlalu sulit. Pasalnya persentase
kesukaran soal minimal terdiri dari 25% sulit, 50% sedang, dan 25% mudah. Bagian
ditujukan untuk subjek pintar dan tidak terlalu pintar, yang menganggap soal mudah atau
tidak sulit untuk dijawab. Demikian pula, kebutuhan akan identifikasi sangatlah penting,
terutama dalam soal-soal pilihan ganda, karena hal ini memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi anak mana yang pintar dan mana yang tidak. Ditambah, dengan
gangguan dan jawaban yang mengganggu untuk pertanyaan pilihan ganda. Menganalisis
pertanyaan memberikan informasi tentang panduan untuk meningkatkan pembelajaran. Ini
berfungsi sebagai alat yang memungkinkan bagi pendidik untuk mengukur hasil belajar
siswa dengan adil dan tepat. pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah.
H. Daftar Pustaka
8
Fatimah, L. U., & Alfath, K. (2019). Analisis Kesukaran Soal, Daya Pembeda dan Fungsi
Distraktor. AL-MANAR: Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam. 8(2). 37-64.
Fitriani, N. (2021). Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh
Soal Pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.
Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan. 12(2).
199-205.
Solichin, M. (2017). Analisis daya beda soal, taraf kesukaran, validitas butir tes,
interpretasi hasil tes dan validitas ramalan dalam evaluasi pendidikan. Dirasat:
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. 2(2). 192-213.
Yani, A., Asri, A. F., & Burhan, A. (2014). Distraktor Soal Ujian Semester Ganjil Mata
Pelajaran Produktif Di Smk Negeri 1 Indralaya Utara. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin, 1(2), 98–115.