Anda di halaman 1dari 5

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang


menggunakan pemaparan analisis hasil dalam bentuk telaah dan penjabaran untuk
menilai hasil tes yang dibuat sendiri. Penelitian yang kami lakukan ini juga
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif pada penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kuantitatif yang mengumpulkan data berdasarkan
analisis dari perhitungan butir soal yang berupa angka dan menggunakan rumus
dalam perhitungannya. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian dengan
metode deskriptif kuantitatif. Karena data yang dianalisis adalah tidak untuk
ditarik menerima hipotesis ataupun menolak hipotesis, melainkan pada
pengamatan ataupun gambaran dari hasil analisis tes pada butir soal.

ANALISIS BUTIR SOAL (ITEM ANALYSIS)

Analisis soal adalah bertujuan untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang
baik, dan juga soal yang buruk. Dengan melakukan analisis soal dapat kita peroleh
tentang informasi kualitas suatu soal yang dirasa soal itu buruk maka “petunjuk”
untuk mengadakan sebuah perbaikan.

Nah, kapan sebuah soal itu bisa dikatan soal yang baik? Untuk menjawab dari
pertanyaan tersebut, perlu kita terangkan tiga masalah yang berhubungan dengan
menganalisis atau analisis soal, yaitu ada taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola
jawaban soal.

Taraf Kesukaran (Difficulty Level)

Soal yang baik merupakan soal dengan tingkatan yang tidak terlalu mudah juga
tidak terlalu susah atau sukar. Siswa cenderung akan faham dan hafal terhadap
kebiasaan guru-gurunya dalam membuat soal. Siswa akan tahu guru yang mana
yang mempunyai kebiasaan untuk membuat soal yang sukar untuk dikerjakan dan
juga guru yang mana saja yang mempunyai kebisaan untuk membuat soal yang
mudah/ringan dan sedang. Dengan pengetahuan siswa tentang kebiasaan gurunya,
siswa hanya akan semangat dan belajar dengan giat ketika mengetahui
bahwasanya soal dalam ulangan yang akan dikerjakan siswa adalah merupakan
soal yang dibuat oleh guru yang mempunyai kebiasaan membuat soal yang terlalu
mudah.

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya soal disebut dengan indeks
kesukaran. Besarnya sebuah indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.00. di
dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbl P (p besar), singkatan
dari “Proporsi”.

Rumus untuk mencari P adalah :

P=B
JS
Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.

Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah sebuah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda tersebut disebut dengan indeks
diskriminasi, disingkat D (d besar). Pada indeks diskriminasi ini ada tanda negatif
atau min. Tanda Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu
soal ”terbalik” menunjukan kualitas testee. Seperti indeks kesukaran, indeks
diskriminasi berkisar:

-1,00 0,00 1,00


Daya pembeda daya pembeda daya pembeda
negatif rendah tinggi (positif)

Bedanya indeks kesukaran dengan bedanya indeks kesukaran dengan indeks


diskriminasi terletak pada kalau indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif
tetapi indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada diskriminasi
digunakan jika suatu soal “terbalik” menunjukan kualitas testee. Yaitu anak
pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai. Daya pembeda suatu soal
tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

DP = indeks DP atau daya pembeda yang dicari

U, L, dan T sama dengan keterangan yang diberikan pada rumus untuk taraf
“kesukaran“

Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas bagaimana mencari daya pembeda
soal-soal tes yang sekaligus taraf kesukarannya, berikut ini dikemukakan sebuah
contoh yang diambil dari hasil tes psikologi di kelas II SPG. Dalam contoh ini
jumlah siswa yang dites adalah 40 orang, sedangkan tes itu terdiri atas 20 soal.

Setelah hasil tes itu diperiksa, kemudian disusun ke dalam peringkat untuk
menentukan 25% siswa yang termasuk kelompok pandai(upper group) dan 25%
siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group).

Kemudian hasil tes dari kedua kelompok itu ditabulasikan dengan menggunakan
Format Tabulasi Jawaban Tes, dengan menggunakan hasil tabulasi dalam format
dengan mudah kita dapat menghitung taraf kesukaran dan daya pembeda masing-
masing soal dengan menggunakan rumus yang telah dikemukakan diatas.
FORMAT ANALISIS SOAL (ITEMS)
KELAS : ...

Keterangan :
Dengan menggunakan rumus perhitungan taraf kesukaran dan rumus perhitungan
daya pembeda maka untuk item no. 1 misalnya dapat diketahui :
Taraf kesukaran :
Daya pembeda :
Demikian juga halnya untuk item no. 2 sampai dengan no. 20.
Pola Jawaban Soal

Pola yang dimaksud pola jawaban disini adalah distribusi testee dalam hal
menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola jawaban soal
soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan
jawaban a, b, c, atau d atau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko). Dalam
istilah evaluasi disebut omit, disingkat O.

Dari pola jawaban soal dapat ditentukan apakah pengecoh (discraktor) berfungsi
sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali
oleh testee berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu mencolok menyesatkan.
Sebaliknya sebuah distraktor ( pengecoh ) dapat dikatakan berfungsi dengan baik
apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-
pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan.

Dengan melihat pola jawaban soal, dapat diketahui :

a) Taraf kesukaran soal

b) Daya pembeda soal

c) Baik dan tidaknya distraktor

Sesuatu distraktor dapat diperlakukan dengan 3 cara:

1) Diterima, karena sudah baik

2) Ditolak, karena tidak baik

3) Ditulis kembali, karena kurang baik

Kekurangannya mungkin terletak pada rumusan kalimatnya sehingga


hanya perlu ditulis kembali, dengan perubahan seperlunnya.

Menulis soal adalah suatu pekerjaan yang sulit, sehingga apabila masih
bisa diperbaiki sebaiknya diperbaiki saja, tidak dibuang.

Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit
dipilih oleh 5% pengikut tes.

Anda mungkin juga menyukai