Pengumpulan dan
Pengolahan Informasi
Hasil Belajar
Modul
Evaluasi
Pembelajaran 4
di SD
1 Dedi Setiawan
NIM : 857229412
2 Darmawati Ndruru
NIM : 857217299
3 Amir Hamzah
NIM : 857221131
4 Muhammad Mursin
NIM : 857224943
5 Firman Triandes
NIM : 85725107
Tujuan Kegiatan Penilaian
● Kegiatan penilaian memiliki tujuan utama untuk mengetahui apakah
kompetensi dasar yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh
siswa atau belum. Untuk itu guru perlu mengetahui dengan benar
bagaimana prosedur penilaian yang benar. Kisi-kisi pengukuran
diperlukan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan penilaian.
= 40 − 3,33
= 36,67
A. Memeriksa dan Untuk meminimalkan masalah
Mengolah Hasil Tes dalam memeriksa hasil tes uraian,
ikutilah cara-cara sebagai berikut:
2. Memeriksa Hasil tes a. Demi menjaga reliabilitas
Uraian sebaiknya lembar jawaban siswa
diperiksa minimal oleh dua orang
Menurut Hopkins, et. al (1990) terdapat b. Adanya kesamaan persepsi antara
lima faktor yang menjadi permasalahan pemeriksa
pada saat anda memeriksa hasil tes c. Setalah ada kesepakatan pemeriksa
uraian yaitu ketidaktetapan pemeriksa sebaiknya menguji kesepakatan
dalam memberikan skor, adanya hallo mereka kepada 5 – 10 lembar
effect, carry over effect, order jawaban siswa jika ternyata
effect, dan adanya efek penggunaan pemberian skor relatif sama maka
bahasa serta tulisan siswa. pemeriksa tersebut sudah memiliki
kesamaan persepsi. Jika ternyata
Masalah akan lebih besar jika tes skor yang diberi berbeda maka
uraian adalah tes uraian terbuka, pemeriksa harus berdiskusi
karena jawaban yang diberikan siswa kembali sampai menemukan kesamaan
akan semakin beragam. persepsi.
Ada lima hal yang harus diperhatikan selama memeriksa hasil
tes uraian (Hopkins dkk, 1990), yaitu:
1. Ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor
Cara mengatasinya: Guru dapat memeriksa jawaban setiap butir soal untuk
seluruh siswa.
2. Adanya hallo effect
Cara mengatasinya: Tutuplah nama peserta tes
3. Carry over effect
Cara mengatasinya: Sama dengan masalah ketidaktetapan pemeriksa dalam
memberikan skor, guru dapat memeriksa jawaban setiap butir soal untuk
seluruh siswa
4. Order effect
Cara mengatasinya: Tundalah untuk memeriksa apabila sudah terasa lelah
dan jenuh
5. Efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa
Cara mengatasinya: Untuk masalah efek penggunaan bahasa serta tulisan
siswa, guru dapat terus berpegang pada pedomaan penskoran yang telah
disepakati bersama.
A. Memeriksa dan
Mengolah Hasil Tes Untuk tes objektif
(tanpa formula tebakan) :
3. Mengolah Data Hasil Tes
Skor mentah yang Persentase penguasaan
diperoleh sebaiknya =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝑥 100%
diolah lagi menjadi
dalam bentuk Untuk tes uraian :
presentase. Adapun
cara mengubah skor Persentase penguasaan
mentah menjadi =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
presentase adalah 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100%
sebagai berikut:
B. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI
HASIL BELAJAR DARI UNJUK KERJA SISWA
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh
dari unjuk kerja siswa dikumpulkan dari
tugas-tugas yang telah dikerjakan siswa, di
antaranya berupa unjuk kerja (performanxe),
pembuatan laporan, pengumpulan hasil karya,
pengumpulan portofolio dan lain sebagainya.
Dalam penilaian non tes seperti di atas maka
guru harus mempersiapkan pedoman pengamatan
yang dilengkapi dengan kriteria penskoran
atau rubrik penilaian. Dalam kesempatan
penilaian seperti ini guru juga dapat menilai
aspek psikomotor (keterampilan).
02
Kegiatan Belajar
Pendekatan dalam
Pemberian Nilai
● Guru juga dapat melihat
A. PENGORGANISASIAN INFORMASI pencapaian hasil belajar siswa
HASIL BELAJAR SISWA melalui tabel distribusi
frekuensi. Hal ini sangat
● Data yang diperoleh dari bermanfaat jika jumlah siswa
informasi hasil belajar siswa banyak, guru akan lebih mudah
merupakan data mentah (raw score) memahami data tersebut dalam jika
yang masih harus ditata dalam bentuk tabel frekuensi.
sedemikian rupa guna memudahkan ● Dalam membuat tabel distribusi
guru dalam memahami hasil belajar frekuensi dapat dilakukan dengan
siswa. cara :
1. Tentukan rentang
● Untuk memudahkan guru dalam 2. Tentukan banyak kelas interval
menganalisis sebaiknya data yang diperlukan
tersebut diurutkan dari mulai 3. Tentukan panjang kelas interval
nilai tertinggi sampai yang 4. Tentukan ujung bawah kelas
terendah. Apabila data telah interval untuk data yang
diurutkan maka guru akan dengan terkecil
mudah melihat ranking siswa. 5. Masukan semua data kedalam kelas
interval
Contoh Pembuatan Tabel 3. Tentukan panjang
Frekuensi kelas interval (p)
Dengan menggunakan aturan
1. Tentukan Rentang Sebagau berikut:
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 52
𝑝= = = 8,67
Data terbesar dikurangi data terkecil. 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 6
Panjang kelas interval dapat diambil 8
Contoh:Data terbesar 97 dan data
atau 9.
terkecil 45. Maka rentangnya = 97 – 45
= 52 4. Tentukan ujung bawah kelas
2. Tentukan Banyak Kelas interval untuk data terkecil.
Interval Untuk ini dapat diambil sama dengan data
terkecil atau nilai data yang lebih kecil
Untuk menentukan banyaknya kelas interval
dari data terkecil tetapi selisihnya harus
dapat digunakan aturan Sturges, yaitu:
kurang dari panjang kelas yang ditemukan
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n, dimana
n adalah banyak data
= 1 + 3,3 log 24
5. Masukkan semua data ke
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
dalam kelas interval.
= 5,55 Untuk memudahkan kerja, guru dapat
Jadi banyak kelas interval yang dapat menambah kolom tally dan frekuensi
dibuat adalah 5 atau 6.
Berdasarkan aturan tersebut di atas maka tabulasi data
dapat dibuat sebagai berikut:
Tabel Frekuensi Distribusi Hasil Tes Tengah Semester
1. Dita 37 74%
2. Andi 33 66%
3. Imam 30 60%
4. Tina 30 60%
5. Amin 27 54%
6. Isti 25 50%
7. Intan 21 42%
8. Dewi 20 40%
9. Rani 17 34%
10. Tika 15 30%
Statistika sederhana untuk 1. Hitungan Rata-rata (Mean)
perhitungan dengan jumlah Mean merupakan pengukuran gejala pusat yang
paling sering digunakan. Rumus menghitung
siswa yang banyak mean:
M =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑆𝐵 =
1 1
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑠−𝐽𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑝.𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
6 6
1
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎
3. Penggunaan Kurva Normal
2
1 2 3 4