Disusun oleh :
Kelompok 3:
IKALILI PARDEDE (859894339)
MASDELINA HUTAGALUNG (859893985)
SANTA MARIA SIHOMBING (859892596)
SRI WARTATI SILABAN (859894615)
YOHANA LUMBANTOBING (859885741)
Universitas Terbuka
Tahun 2022
A. Kegiatan Belajar 1 : Mengumpulkan dan Mengolah Informasi Hasil Belajar
Tujuan utama dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahuin apakah kompetensi
dasar yang tealah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum. Untuk keperluan
tersebut guru perlu menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi – kisi dan pengukuran.
Kisi – kisi pengukuran tersebut antara lain :
1. Aspek yang diukur : kognitif , afektif , atau psikomotor
2. Jenis alat ukur yang digunakan : tes atau non tes,
3. Teknik aatau cara pengumpulannya : tertulis , lisan atau perbuatan
4. Cara penskoran serta mengolahnya
Dalam menilai hasil belajar siswa, guru hendaknya memperhatikan beberapa pertanyaan
yaitu :
1. Apakah metode dan prosedure penilaian yang dibuat cukup valid atau mengukur hal-hal
yang telah di pelajari siswa?
2. Apakah hasil penilaian dapat diberi skor secara adil dan menyeluruh ?
3. Apakah hasil penilaian dapat menggambarkan hasil belajar siswa secara tepat ?
4. Apakah penilaian yang dilakukan sudah mencakup aspek penting dalam pembelajaran ?
Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah ditetapkan
dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, misalnya dari tes
tertulis (paper and pencil test) serta penilaian dari unjuk kerja (performance). Tes tulis yang
sering digunakan adalah tes objektif dan tes uraian. Sedangkan unjuk kerja siswa sering di
nilai dengan cara pemberian tugas atau portofolio.
Pengumpulan dan Pengolahan informasi dan hasil belajar dari tes tertulis
Informasi hasil belajar yang diperoleh dari tes tertulis dikumpulkan dari hasil tes tertulis
yang telah dikerjakan siswa., baik yang berasal dari ulangan, harian , tes tengah semester
ataupun tes akhir semester. Jenis yang sering digunkan dilapangan adalah tes objektif dan
tes uraian.
Gambar 4.1
a) Contoh lembar jawaban siswa terisi ( manual)
b) Contoh lembar kunci jawaban (manual)
c) Contoh penggunaan kunci jawaban
Gambar 4.2
Jika dalam pemberian skor tes objektif ini anda beri skor 1 untuk jawaban yang
benar dan 0 unruk jawaban yang salah mak perhitungan skor yang diperoleh siswa
berdasarkan pada banyaknya butir soal yang dapat dijawab dengan benar setiap siswa.
Skor = B – 20
(4−1)
Skor maksimal 8
3) Setelah kedua pemeriksa sepakat dengan butir soal dan pedoman penskoran
maka pedoman penskoran tersebut perlu diuji cobakan pada 5-10 lembar
jawaban siswa.
4) Selama uji coba tersebut kedua pemeriksa harus bekerja secara mandiri tidak
boleh berdiskusi.
Tabel 4.1
Hasil penyamaan presepsi
Contoh hasil penskoran yang kurang baik
Pemeriksa Nomor Soal Jumlah
1 2 3
I 7 5 8 20
II 8 8 6 18
Jangan mulai memeriksa jawaban ujian siswa jika dalam uji coba pemeriksaan
hasilnya masih kurang baik. Mulailah memeriksa jika hasil uji coba pemeriksaan
anda dan pasangan anda sudah menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik. Ada
beberapa hal yang harus di perhatikan selama melakukan pemeriksaan agar hasil
pemeriksaan anda dapat di pertanggungjawabkan (Hopkin dkk, 1990) yaitu: 1.
Ketidaktetapan pemeriksa dalam pemberian skor, 2. Adanya hallo effect, 3. Carry
over effect 4. Order effect, 5. Adanya efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa.
Agar ketetapan hasil pemeriksaan anda tinggi maka lakukan dengan cara memeriksa
jawaban setiap butir soaluntuk seluruh siswa. Periksalah jawaban soal nomor 1,
untuk seluruh siswa baru kemudian memeriksa jawaban soal nomor 2 dan
seterusnya. Dalam melakukan pemeriksaan lembar jawaban siswa hendaknya dijaga
tetap bersih dan jangan menuliskan hasil penskoran anda pada lembar lembar
jawaban tersebut. Untuk menghindari hallof effect,tutuplah nama dan nomer peserta
tes. Dengan cara ini maka anda akan dapat memberikan skor yang tetap untuk setiap
jawaban yang sama. Untuk meminimalkan carry over effect dan masalah
penggunaan bahasa serta kualitas tulisan siswa maka selama pemeriksaan
berpeganglah selalu pada pedoman penskoran yang telah anda sepakati dengan
pemeriksa kedua.berikanlah skor pada setiap konsep atau kata kunci yang ada pada
jawaban siswa sesuai dengan pedoman penskoran tersebut. Kelelahan merupakan
salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil pemeriksaan anda untuk itu jika
dalam memeriksa hasil jawaban siswa anda merasa capek maka berhentilah.
c) Mengolah Data Hasil Tes
Dari 50 butir soal mata pelajaran IPS bardan dapat menjawab dengan benar 40
butir soal. Dengan hasil tersebut bardan memperoleh skor mentah 40. Jika
sjirtersebut ditunjukkan ke orangtuanya maka ada kemungkinan orangtuanya
menemui kesulitan untuk memahaami arti skor tersebut. Untuk itu skor mentah
tersebut perlu diolah agar mudah oleh murid dan orang tua murid.
1) Untuk tes objektif (tanpa formula tebakan)
Jumlah jawaban benar
Presentase penguasaan =------------------------------------x 100%
Jumlah butir soal
2) Untuk tes uraian
Jumlah skor yang di peroleh siswa
Presentase penguasaan = x 100%
Jumlah skor maksimal
Kelas : VI (Enam)
Tabel 4.3
Contoh isian rubrik oleh guru
No Indikator Skor
1 Cara membawa mikroskop 4 3 2 1
2 Cara memutar power mikroskop 4 3 2 1
3 Cara mencari cahaya 4 3 2 1
4 Cara meletakkan kaca objek 4 3 2 1
5 Cara mencari fokus untuk melihat objek 4 3 2 1
6 Cara melihat objek 4 3 2 1
Jika hasil pengamatan anda terhadap ketrampilan aufa dalam menggunakan mikroskop
adalah seperti tersebut di atas maka pengolahan skor yang dapat anda lakukan :
1) Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin di peroleh setiap siswa untuk
semua indikator.
2) Jumlah skor yang diperoleh aufa untuk semua indikator
3) Bandingkan skor total yang diperoleh aufa dengan standard yang telah di tetapkan atau
4) Jika anda ingin menghitung prosentase keberhasilan aufa dapat juga anda lakukan dengan
membagi skor yang diperoleh aufa dibagi dengan skor maksimal kali 100%
Dari contoh diatas dapat menghitung skor minimal yang akan diperoleh siswa yaitu 6 dan
skor maksimalnya 24. Jika dari hasil pengamatan anda aufa memperoleh skor 20 maka presentase
ketrampilan aufa dalam menggunakan mikroskop adalah :
Presentase keterampilan aufa = 20 x 100% = 83,33%
24
Selanjutnya anda tinggal membandingkan skor prosentase yang diperoleh siswa dengan
standard ketrampilan yang telah ditentukan.
B. Kegiatan Belajar 2 : Pendekatan dalam Pemberian Nilai
1. Pengorganisasian Informasi Hasil Belar Siswa
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya masih berupa
skor mentah (raw score) yang berupa data terserak (belum tertata). Berikut ini
disampaikan data terserak hasil tes tengah semester dan akhir semester.
Tabel 4.4 Hasil tes mata pelajaran matematika
No Nama Siswa Tengah Semester Hasil Tes Akhir Semester
1. Aan 78 85
2. Adi 67 71
3. Ali 88 78
4. Amin 74 71
5. Ana 97 91
6. Anda 84 88
7. Andi 57 76
8. Ani 65 68
9. Aufa 81 94
10. Bardan 58 67
11. Bardi 70 72
12. Budi 81 87
13. Dadi 65 80
14. Dedi 92 93
15. Desita 53 69
16. Dudit 65 75
17. Edi 83 76
18. Edo 79 74
19. Eli 45 63
20. Filia 95 80
21. Gulton 62 58
22. Gusti 74 80
23. Hardi 85 96
24. Harso 76 81
Dengan data hasil tes seperti Gambar 4.4 tersebut tentu saja Anda akan menemui
kesulitan untuk memeperoleh gambaran yang jelas tentang sebaran hasil tes tersebut.
Berikut ini adalah ranking data untuk tes tengah semster seperti tersebut di atas.
Tabel 4.5
Ranking Siswa Hasil Tes Tengah Semester
No Nama Siswa Hasil Tes Tengah Semester Ranking
1. Ana 97 1
2. Filia 95 2
3. Dedi 92 3
4. Ali 88 4
5. Hardi 85 5
6. Anda 84 6
7. Edi 83 7
8. Aufa 81 8.5
9. Budi 81 8.5
10. Edo 79 10
11. Aan 78 11
12. Harso 76 12
13. Amin 74 13.5
14. Gusti 74 13.5
15. Bardi 70 15
16. Adi 67 16
17. Ani 65 18
18. Dadi 65 18
19. Dudit 65 18
20. Gultom 62 20
21. Bardan 58 21
22. Andi 57 22
23. Desita 53 23
24. Ali 45 24
Perhatikan kembali data ranking hasil tes matematika untuk pada tes tengah
semester (Tabel 4.5). Bagaimana cara menyajikan data hasil tes tengah semester dalam
bentuk daftar distribusi frekuensi? Cara membuat daftar distribusi frekuensinya adalah
sebagai berikut.
a. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi dengan data terkecil. Dalam hal ini
karena data tersebarnya = 97 dan data terkecilnya = 45, maka rentangnya = 97- 45 =
52
b. Tentukan banyak kelas interval yang digunakan dengan menggunakan aturan
Struges, yaitu:
Banyak kelas = 1 + 3,3 Log n, dimana n adalah banyak data.
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 (1,38)
= 1 + 4,55
= 5,55
Jadi banyak kelas interval yang dapat dibuat adalah 5 atau 6 buah.
c. Tentukan panjang kelas interval (p), dengan menggunakan aturan sebagai berikut.
Rentang
𝑝=
banyak kelas
= 52 : 6
= 8,67
d. Tentukan ujung bawah kelas interval untuk data terkecil.
e. Masukkan semua data ke dalam kelas interval.
2. Pendekatan Dalam Penilaian
a. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
PAN adalah suatu pendekatan untuk menginterprestasikan hasil belajar siswa di
mana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar
yang diperoleh kelompoknya. Misalnya, pada saat ulangan akhir semester mata IPS
kelas V SD diujikan 50 butir soal dan hasil penskoran untuk 10 siswa dikelas
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.8
Sebaran skor siswa
No Nama Skor
1. Dita 37
2. Andi 33
3. Imam 30
.... ........... .....
10. Tika 15
Dari skor mentah tersebut Anda dapat mengetahui bahwa skor tertinggi siswa
kelas V adalah 37 yang dicapai oleh Dita dan skor terendah 15 diperoleh Tika.
Untuk mengetahui tingkat penguasaan setiap siswa dapat dihitung dengan contoh
sebagai berikut.
Apabila skor paling tertinggi diberi nilai 10, maka dita sebagai siswa dengan skor
tertinggi 37 akan diberi nilai 10. Maka berapa nilai Andi, dan berikut cara
menghitunya.
78+67+88+⋯.+76 1774
M= 24 = 24 = 73,9
2) Simpangan baku (SB)
Simpangan baku sangat bermanfaat dalam pengukuran variasi skor.
Simpangan baku pada dasarnya mengukur seberapa jauh setiap skor menyebar
dari mean. Rumus pendekatan tersebut adalah:
1 1
𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑝
1
𝑎𝑡𝑎𝑠−𝐽𝑚𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑙𝑝 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
6 6
SB = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎
2
Jika dalam suatu tes akhir semester tes IPA Anda telah menghitung harga rata-
rata dan simpangan baku yang diperoleh kelompok tersebut maka berdasarkan kurva
normal, jumlah siswa yang memperoleh hasil tes di atas rata dengan batasan:
a) Rata-rata sampai dengan rata-rata + 1 SB adalah sebanyak 34,13%
b) Rata-rata + 1 SB sampai dengan rata-rata + 2 SB adalah sebanyak 13,59%
c) Rata-rata + 2 SB sampai dengan rata-rata + 3 SB adalah sebanyak 2,14%
c. Penilaian
Agar penilaian tepat sasaran maka pada saat anda melakukan penilaian, Anda
perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian. Penilaian yang Anda lakukan harus:
(1) Berorientasi pada pencapaian kompetensi (2) Valid, (3) Mendidik, (4) Terbuka,
(5) Adil dan Objektif, (6) Berkesinambungan, (7) Menyeluruh, dan (8) Bermakna.
d. Penyajian Hasil Penilaian
Dalam penilaian berbasis kompetensi terdapat empat bentuk penilaian yang dapat
dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar siswa yaitu:
1) Penilaian dengan menggunakan angka, rentangan angka berupa 1 – 10 atau 1
– 100.
2) Penilaian dengan menggunakan kategori, misalnya baik, cukup, kuramg:
terampil, cukup terampil, kurang terampil dan sebagainya.
3) Penilaian dengan urai atau narasi, misalnya siswa belum dapat membaca lancar,
siswa kuirang aktif, keterampilan tangan kurang, dan sebagainya.
4) Penilaian kombinasi, penilaian baik berupa angka, kategori, dan narasi.
Contoh : Andi dapat menjawab dengan benar 40 dari 50 tes pilihan ganda IPS.
Maka tingkat penguasaan Andi terhadap IPS: 40/50 X 100% = 80%. Jika
kriteria keberhasilan adalah sebagai berikut.
Skor Akhir Keputusan Grade
Berhasil A
80 – 100
Berhasil B
70 – 79
Berhasil C
60 – 69
Belum berhasil D
50 – 59
Belum berhasill E
0 - 49
NO Indikator Skor
Kriteria penskoran:
Skor 4 jika indikator dilakukan dengan sangat baik (ketepatan: 90% - 100%)
Skor 3 jika indikator dilakukan dengan sedikit kesalahan (kesalahan: 11% -
30%)
Skor 2 jika indikator dilakukan dengan cukup banyak kesalahan (kesalahan:
31% - 50%)
Skor 1 jika indikator dilakukan dengan banyak kesalahan (kesalahan lebih
50%).
Jika kita ingin menggelompokkan keterampilan siswa dalam
menggunakan mikroskop menjadi tiga kelompok yaitu terampil, cukup, dan
kurang terampil. Berikut caranya.
6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,17,1819 20,21,22,23,24,25
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Kriteria penilaian dapat dirumuskan sebagai berikut.
Nilai Tengah Semester Kuartil Deskripsi
6 – 10 Bawah Kelompok kurang terampil
11 – 19 Tengah Kelompok sedang
20 - 24 Atas Kelompok terampil
Berdasarkan kriteria tersebut di atas maka untuk mata pelajaran IPS Andi dinyatakan
berhasil dengan memperoleh nilai akhir B.