TEKNIK PEMERIKSAAN,
PEMBERIAN SKOR DAN
PENGOLAHAN HASIL
BELAJAR
1. Kemampuan yang diharapkan:
Mahasiswa dapat mengolah hasil belajar
2. Bahan Kajian/ Materi Pembelajaran
Teknik pemeriksaan, pemberian skor dan pengolahan hasil belajar
3. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi, Praktek
4. Pengalaman Belajar Mahasiswa
Mempelajari tentang: Teknik pemeriksaan, pemberian skor dan
pengolahan hasil belajar
5. Assesment
a. Indikator:
(1) Mahasiswa dapat memeriksa Tes Hasil Belajar
(2) Mahasiswa dapat memberikan Skor Hasil Belajar
(3) Mahasiswa dapat mengolah dan mekonversi Skor Hasil Tes Hasil
Belajar
b. Bentuk :
Tes Lisan
6. Bobot : 5
DAFTAR PUSTAKA UTAMA
1. Achdiyat, Maman. Virgana, dan Soeparlan, Evaluasi Dalam Pembelajaran
(2017), Tangerang, Pustaka mandiri
a. Langkah yang seyogyanya ditempuh oleh evaluator (tester) dalam rangka melakukan
evaluasi hasil belajar dengan menggunakan alat tes hasil belajar bentuk urain adalah begitu
soal tes uraian selesai disusun hendaknya tester membuat kunci jawaban/ pedoman jawaban.
b. Pedoman jawaban betul atas butir-butir soal yang telah disusun itulah digunakan sebagai
a). Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh testee untuk setiap butir
soal tes uraian dan membandingkannya dengan pedoman jawaban betul
yang sudah disiapkan
b). Atas dasar membandingkan antara jawaban testee dengan pedoman
jawaban betul yang telah disiapkan, tester lalu memberikan skor untuk
setiap butir soal dan menuliskannya di sebelah kiri dari jawaban testee
tersebut.
c). Menjumlahkan skor-skor yang telah diberikan kepada testee (dijadikan
bahan dan penentuan nilai.
Prosedur pemeriksaan berdasarkan standar relatif
a). Memeriksa jawaban atas butir soal nomor 1 yang diberikan oleh seluruh testee,
sehingga diperoleh gambaran secara umum mengenai keseluruhan jawaban yang ada.
b). Memberikan skor terhadap jawaban soal nomor 1 untuk seluruh testee, misalnya untuk
jawaban lengkap diberi skor 2, kurang lengkap diberi skor 1, dan yang menyimpang
atau tidak meemberi jawaban sama sekali diberikan skor 0
c). Setelah pemeriksaan atas jawaban butir soal nomor 1 dari seluruh testee dapat
diselesaikan, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap jawaban butir soal nomor
2 dengan cara yang sama.
d). Memberikan skor terhadap jawaban butir soal nomor 2 dari seluruh testee, dengan cara
yang sama seperti bagian c.
e) demikian seterusnya untuk setiap nomor sampai selesai
f). Setelah jawaban seluruh butir soal diberikan oleh testee, akhirnya dilakukanlah
penjumlahan skor.
2. Teknik Pemeriksaan Hasil Tes Hasil Belajar Bentuk Obyektif
- Memeriksa jawaban soal-soal tes obyektif pada umumnya dilakukan dengan
jalan menggunakan kunci jawaban.
- Ada beberapa kunci jawaban yang dapat dipergunakan untuk mengoreksi
jawaban soal obyektif tes yaitu:
a. Kunci berdampingan (strip keys)
b. Kunci sistem karbon (carbon system keys)
c. Kunci sistem tusukan (pinprick system keys)
d. Kunci berjendela (window keys)
B. Teknik Pemeriksaan dalam Rangka Menilai Hasil Tes Lisan
Dalam rangka menghindari penilaian yang subyektif maka perlu dibuat
pedomannya. Pedoman teresebut berisi tentang:
1. Kelengkapan jawaban yang diberikan oleh testee;
2. Kelancaran testee dalam mengemukakan jawaban-jawaban;
3. Kebenaran jawaban yang dikemukakan testee;
4. Kemampuan testee dalam mempertahankan jawabannya;
5. Persentase pertanyaan-pertanyaan lisan yang termasuk kategori sukar,
sedang dan mudah yang dapat dijawab dengan betul oleh testee.
C. Teknik Pemeriksaan dalam Rangka Menilai Hasil Tes Perbuatan
1. Pada tes perbuatan , pemeriksaan hasil-hasilnya dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi (pengamatan)
2. Sasaran yang diamati adalah tingkah laku, perbuatan, sikap dan
sebagainya.
3. Dalam penilaian tes perbuatan diperlukan instrumen tertentu dan
setiap gejala yang muncul diberi skornya.
Contoh Instrumen perbuatan yang digunakan
guru mengajar
No Unsur Yang Diamati Skor
1 Penguasaan materi pelajaran 1 2 3 4 5
2 Keterampilan membuka pelajaran 1 2 3 4 5
3 Gaya dan antusiaisme mengajar 1 2 3 4 5
4 Pemberian motivasi 1 2 3 4 5
5 Cara mengajukan pertanyaan 1 2 3 4 5
6 Bahan ilustrasi dan contoh-contoh 1 2 3 4 5
7 Kualitas penjelasan 1 2 3 4 5
8 Cara menjawab pertanyaan 1 2 3 4 5
9 Penggunaan media pembelajaran 1 2 3 4 5
10 Perhatian terhadap individu tiap anak 1 2 3 4 5
Contoh Instrumen yang digunakan guru mengajar.....
No Unsur Yang Diamati Skor
11 Pemberian tugas 1 2 3 4 5
12 Disiplin kelas 1 2 3 4 5
13 Pandangan mata 1 2 3 4 5
14 Keterampilan berkomunikasi 1 2 3 4 5
15 Kualitas interaksi belajar-mengajar 1 2 3 4 5
16 Kualitas tulisan di papan tulis 1 2 3 4 5
17 Pencapaian tujuan pembelajaran 1 2 3 4 5
penjelasan
Jumlah
• Rumus
perhitungan dengan sanksi atau denda
S = R -
• Rumus perhitungan skor tanpa sanksi atau tanpa denda
S = R
Keterangan :
S = Skor yang sedang dicari
R = Right (jumlah jawaban betul
w = Wrong (jumlah jawaban yang salah)
Q = Banyaknya option yang dipasang pada item
1 = Bilangan konstan
Contoh soal:
••
Tes hasil belajar matematika menyajikan 40 butir item bentuk
multiplechoice item, yang masing-masing itemnya dilengkapi dengan 5
option. Siswi yang bernama Leni dapat menjawab dengan betul sebanyak
34 butir item. Hitunglah skor yang diberikan kepada Leni jika:
a. Dikenai sanksi berupa denda
b. Jika tidak dikenai sanksi.
Solusi :
a. S = R - = 34 - = 34 – 1,5 = 32,5
b. S = R = 34
Rumus untuk pemberian skor yang ditentukan bobot
(weight ) yang berbeda- beda
Apabila dalam pemberian skor itu digunakan sanksi berupa denda, maka
skor yang diberikan kepada siswa yang bernama Tigor adalah sebagai
berikut
Tabel 3 : Penentuan skor
Butir Item Model MCI Option Jawaban Jawaban Bobot () Skor yang
Nomor (Q) betul (R) Salah (W) diberikan
1 - 10 Melengkapi 5 8 2 1 7,50
lima pilihan
11
11 -- 20
20 Asosiasi
Asosiasi 5
5 6
6 4
4 1,5
1,5 4,50
4,50
dengan
dengan
lima
lima pilihan
pilihan
21 - 30 Melengkapi 5 4 6 1,5 1,75
21 - 30 Melengkapi 5 4 6 1,5 1,75
berganda
berganda
31 - 40 Analisis 5 7 3 2 5,50
31 - 40 Analisis
hubungan 5 7 3 2 5,50
hubungan
antar hal
antar hal
41 - 50 Analisis 5 3 7 4 - 4,00
41 - 50 Analisis
kasus 5 3 7 4 - 4,00
kasus Total 15,25
Total 15,25
•
Keterangan:
Untuk mengisi kolom terakhir pada tabel 3 digunakan rumus :
S = R - ()
b. Jika pemberian skor tidak diberikan sanksi berupa denda maka dengan menggunakan
rumus sebagai berikut : S = R x akan diperoleh :
- Untuk butir item nomor 1 – 10, skornya = 8 x 1 =8
- Untuk butir item nomor 11- 20, skornya = 6 x 1 =6
- Untuk butir item nomor 21- 30, skornya = 4 x 1,5 = 6
- Untuk butir item nomor 31-40, skornya = 7 x 2 = 14
- Untuk butir item nomor 41-50, skornya = 3 x 4 = 12
+
2. Pengolahan dan Pengubahan Skor Mentah Tes Hasil Belajar Menjadi Nilai Standar
(Standard Score)
Ada dua hal penting yang perlu dipahami dalam pengolahan skor mentah manjadi standar (nilai) yaitu::
a. Dalam pengolahan dan pengubahan skor menjadi nilai ada dua cara
1). Pengolahan dan perubahan skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mangacu pada
kriterium (patokan) yang sering dikenal dengan istilah Penilaian Acuan Patokan (PAP)
2). Pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu
pada norma yang sering dikenal dengan nama Penilaian Acuan Norma (PAN)
b. Pengolahan dan pengubahan skor menjadi nilai dapat
menggunakan berbagai macam skala, seperti:
- Skala lima (stanfive) yaitu berskala lima atau sering dikenal
dengan nilai huruf A, B, C, D, E,
- Skala sembilan (stannine) di mana rentangan nilainya mulai dari
1 sampai 9 (tidak ada nilai 0 dan nilai 10),
- Skala sebelas (staneleven = standard eleven= eleven points
scale) yaitu rentang nilai mulai dari 0 sampai dengan 10,
- z score (nilai standar z)
- T score (nilai standar T)
- Nilai standar yang dipergunakan pada pendidikan dasar dan menengah adalah
nilai standar berskala sebelas sedangkan pada pendidikan tinggi pada umumnya
menggunakan nilai standar berskla lima (stanfive) atau nilai huruf.
a. Pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes hasil belajar menjadi
nilai standar dengan berdasarkan diri atau mengacu pada kriterium (criterion
referenced evaluation)
Penilaian beracuan kriterium didasarkan pada asumsi :
1). Hal-hal yangtertentu, dan bahwa masing-masing taraf harus dikuasai secara
baik sebelum testee maju atau sampai pada taraf selenjutnya yang
harus dipelajari testee adalah mempunyai struktur hierarkis.
2).Evaluator atau tester dapat mengidentifikasi masing-masing taraf itu sampai
tuntas sehingga dapat disusun alat pengukurnya
- Dalam penentuan nilai hasil tes hasil belajar yang menggunakan acuan
kriterium (PAP), nilai yang diberikan kepada testee harus didasarkan pada
standar mutlak (standard absolut) artinya pemberian nilai kepada testee
dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara skor mentah hasil tes
yang dimiliki oleh masing-masing individu testee, dengan skor maksimum
ideal (SMI) yang mungkin dapat dicapai oleh testee kalau saja seluruh soal
tes dapat dijawab dengan betul.
- Pada penentuan nilai yang mengacu kepada kriterium atau patokan,
tinggi rendahnya atau besar kecilnya nilai yang diberikan kepada masing-
masing individu teste, mutlak ditentukan oleh besar kecilnya skor yang
dapat dicapai oleh masing-masing testee yang bersangkutan .
Nilai Standar mutlak = x 100
Contoh : Nilai skor mentah mata pelejaran fisika dari 5 orang
siswa yang skor maksimumnya misalnya 120, maka dengan
menggunakan rumus nilai standar mutlak akan diperoleh
masing-masing nilainya seperti pada tabel di bawah ini.
Kelas Interval F D Fd
47-51 6 +3 18 54
42-46
42-46 6
6 +2
+2 12
12 24
24
37-41
37-41 8
8 +1
+1 8
8 8
8
32-36
32-36 12
12 0
0 0
0 0
0
27-31 11 -1 -11 11
27-31 11 -1 -11 11
22-26 4 -2 -8 16
22-26 4 -2 -8 16
17-21 5 -3 -15 45
17-21 5 -3 -15 45
Jumlah 52 4 158
Jumlah 52 4 158
´ ∑ 𝒇𝒅 𝟒
𝑿 (
= 𝑴𝒅 +
𝒏 ) ( )
𝒊= 𝟑𝟒+
𝟓𝟐
𝟓=𝟑𝟒 ,𝟑𝟖
• Menghitung simpangan baku aktual:
c.
8
7
6
5
1
0
Jadi, gabungan =
=
= 47,19
SB gabungan =
=
= 14,395
Untuk penyusunan pedoman konversi dapat digunakan seperti dalam pendekatan PAP dan
PAN.
Tugas Kelompok
1. Tes hasil belajar mata pelajaran Biologi untuk kels XI SMA menyajikan butir 60
butir item tes obyektif bentuk multiple choice item dengan rincian sebagai berikut
No. Urut Item Model Multiple Choice Item Jumlah Butir Bobot jumlah
Item jawaban betul
1 - 20 Melengkali lima pilihan 20 1
20 - 30 Asosiasi dengan lima 10 1,5
pilihan
31 - 45 Melengkapi berganda 15 2
46 - 55 Analisis hubungan antar 10 3
hal
56 - 60 Analisis kasus 5 4
Dalam tes tersebut siswa yang bernama Dedi dari 60 butir item tes tersebut yang
dapat dijawab dengan betul adalah sebagai berikut
Model Multiple Choice Item Jawaban Betul
Melengkapi lima pilihan 12
Asosiasi dengan lima pilihan 8
Melengkapi berganda 10
Analisis hubungan antar hal 7
Analisis kasus 4
Tentukanlah :
a. Berapa skor yang diberikan kepada Dedi apabila dalam pemberian skor hasil tes
tersebut digunakan sanksi berupa denda ?
b. Jika dalam pemberian skor tersebut tidak diberikan sanksi berupa denda ,
berapakah skor yang diberikan kepada Dedi ?
2. Seorang guru menyusun perencanaan tes hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia Butir soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar tersebut sebanyak 90
butir soal tes obyektif dengan rincian sebagai berikut
Nomor urut Bentuk model item Jumlah butir item Bobot jawaban
item betul
1 – 15 True - false 15 1
16 - 30 Matching 15 1
31 - 45 Completion 15 1
46 - 60 MCI model melengkapi lima 15 1
pilihan
61 - 75 MCI model asosiasi dengan lima 15 2
pilihan
76 - 80 MCI model melengkapi berganda 5 2
81 - 85 MCI model analisis hubungan 5 3
antar hal
86 - 90 MCI model analisis kasus 5 4
Tentukanlah :
a. Berapa skor maksimum ideal dari tes hasil belajar tersebut ?
b. Jika dalam penentuan bagi testee digunakan standar mutlak (criterion referenced
evaluation), berapakah nilai yang diberikan kepada testee yang nama-namanya dan
skor mentah hasil belajar yang dimilikinya, terdaftar dalam tabel berikut ini ?
Nomor Urut Nama Skor Mentah
1 Ali 87
2 Bunyamin 62
3 Margono 122
4 Tigor 41
5 Leni 79
6 Feby 92
7 Agustina 105
8 Ferry 58
9 Febiola 35
10 Celly 111
TERIMAKASIH