d. Faktor situasi, yaitu situasi pada pengukuran hasil belajar itu berlangsung .
C. PENYEBAB KEKELIRUAN PENGUKURAN OLEH
EVALUATOR (TESTER)
1. Suasana batin yang sedang mempengaruhi diri evaluator pada saat
pengukuran hasil belajar dilaksanakan.
Contoh: piran kacau, perasaan risau dll.
2. Sifat pemurah atau pelit yang melekat pada diri evaluator. Jadi nilai yang
diberikan epada tester teah terjadi kekeliruan (error)
3. Terjadinya hallo effect, guru sebagai evaluator terpengaruh oleh berita,
informasi dan lain-lain yang datang dari teman sejawatnya, sehingga dalam
pemberian nilai hasil belajar mempengaruhi diri guru.
4. Guru selaku evaluator terpengaruh oleh kesan masa lalu mengenai hasil-
hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
D. FAKTOR-FAKTOR KEKELIRUAN HASIL BELAJAR YANG
BERSUMBER DARI PESERTA DIDIK
1. Faktor psikis
Faktor kejiwaan atau suasana batin yang menyelimuti diri peserta didik pada saat dilaksanakan evaluasi
hasil belajar seperti suasana gembira, pikiran sedang kalut peserta didik yang sedang diukur dan dinilai
hasil belajarnya.
2. Faktor fisik
Kesehatan jasmani sedang terganggu misalnya sakit, kecapaian dsb, maka peserta didik dapat
terganggu konsentrasinya selama evaluasi hasil belajar berlangsung, sehingga dallam pengukuran dan
penilaian hasil belajar yang dilakukan terhadap peserta didik akan dimungkinkan terjadi kekeliruan (error)
3. Faktor nasib
- Faktor nasib yang menimpa peserta didik dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam pengukuran
hasil belajar.
- Nasib peserta didik sial maka semua bahan pelajaran yang telah dikuasai dan dipersiapkan dalam
evaluasi hasil belajar menjadi hilang dari ingatannya sehingga butir-butir soal yang semestinya dapat
dijawab dengan betul ternyata tidak dapat dijawab sebagaimana mestinya.
E. PENYEBAB DAN JENIS-JENIS KEKELIRUAN (ERROR)
DALAM PENGUKURAN HASIL BELAJAR
Sumber Penyebab Latar Belakang Terjadinya Error Jenis Error
Terjadinya Error
Alat Evaluasi (Alat Butir-butir soal yang dikeluarkan dalam tes tidak Sampling Error
pengukur) Hasil Belajar mencerminkan atau tidak merupakan wakil yang
(Test) representatif dari keseluruhan bahan pelajaran yang
sehrusnya diteskan
Evaluator (tester) bertindak kurang teliti atau kurang
cermat dalam perhitungan angka-angka (skor)
Suasana batin yang menyelimuti diri evaluator: perasaan
resah, susah, murung dsb
Evaluator ( Tester): Sifat pemurah atau sifat pelit yang melekat pada diri Scoring Error
Guru, Dosen, Penguji evaluator (tester) dan Ranking
Evaluator terpengaruh oleh hasil-hasil penilaian yang Error
diberikan oleh teman sejawat (Hallo Effect)
Evaluator terpengaruh oleh hasil-hasil tes yang dicapai
oleh peserta didik pada waktu-waktu yang lalu (kesan
masa lalu)
Peserta tes (testee) bermain tebak-
terka (melakukan kerja sama yang Guessing Error
tidak sehat didalam mengerjakan
Peserta didik / soal-soal)
Peserta Tes (Testee) Kondisi fisik, kondisi psikis dan nasib
sial yang menimpa diri testee pada Scoring Error
saat berlangsungnya tes (evaluasi)
hasil belajar
c Penerapan (application)
Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunaan ide-ide umum, tata cara, metode, prinsip, rumus, teori dsb. dalam
siatuasi yang baru dan kongret.
d. Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau
keadaan menurut bagia-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian yang
satu dengan yang lainnya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis.
Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga
menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai, ide
dalam rangka pengambilan keputusan.
Contoh: seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka orang itu mampu memilih pilihan yang terbaik
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
KATA KERJA OPERASIONAL DOMAIN KOGNITIF
1. Knowledge :
a. menyebutkan,
b. mendefinisikan,
c. memberi nama,
d. menyusundaftar,
e. mengidentifikasi,
f. menyatakan, dll.
2. Comprehension :
a. mempertahankan,
b. membedakan,
c. memprakirakan,
d. menjelaskan,
e. memberi contoh, dll.
.
3. Application : a. mengubah,,
b. menghitung,
c. mendemonstrasikan,
d. mengerjakan,
e. memanipulasikan,
f. menggunakan,
g. memecahkan, dll.
4. Analysis : a. menguraikan,
b. memisah-misahkan,
c. merinci,
d. membuat garis besar,
e. menggambarkan kesimpulan, dll.
5. Synthesis :
a. menggabungkan,
b. memodifikasi,
c. menghipun,
d. menciptakan,
e. merekonstruksikan,
f. menyususn,
g. mengorganisasikan,
h. menyimpulkan, dll.
6. Evaluation :
a. menilai,
b. membandingkan,
c. mengkritisi,
d. mengomentari,
e. memberi pendapat,
f. menyokong, dll.
Teknik Penilaian Pengetahuan (K13)
Penilaian
Pengetahuan Tes Lisan Kuis dan tanya jawab
1. Receiving : a. Menanyakan,
b. memilih,
c. menggambarkan,
d. mengikuti,
e. memberikan,
f. berpegang teguh,dll.
2. Responding : a. menjawab,
b. membantu,
c. memberi nama,
d .memperbincangkan,
e.menunjukkan,
f. mempraktekkan, dll.
3. Valuing : a. melengkapi,
b. menerangkan,
c. membentuk,
d. mengusulkan,
e. mengambil bagian,
f. memilih,
g. mengikuti, dll.
4. Organization: .a. mengubah,
b. mengatur, .
c. menggabungkan,
d. membandingkan,
e. mempertahankan,
f. memodifikasi, dll.
Skema Penilaian Sikap (K13)
Observasi
oleh MP Dilaksanakan selama proses
selama 1 pembelajaran dan di luar
semester pembelajaran
Utama Observasi
oleh Guru Dilaksanakan di luar
BK dan pembelajaran baik secara
Penilaian Wali Kelas langsung maupun berdasarkan
sikap selama 1 informasi/laporan yang valid
semester
Penilaian Dilaksanakan
diri dan sekurangkurangnya 1 kalai
Penunjang penilaian selama satu semester
antar teman
4. Ranah Psikomotor
- Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
- Menurut Simpson, hasil belajar ranah psikomotor bahwa hasil belajar psikomotor tampak dalam
bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
- Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor jika peerta didik telah
menunjukkan perilaku atau perbuatan sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif
dan ranah afektif.
Ranah (Domain) Psikomotor:
Kemampuan yang terkait dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya mulai dai gerakan sederhana
hingga gerakan yang kompleks.
Ada 3 kelompok ketrampilan:
(a) Muscular or motor skill,
(b) Manipulation of materials or objects,
(c) Neuromuscular coordination .
KATA KERJA OPERASIONAL DOMAIN PSIKOMOTOR: