Anda di halaman 1dari 61

BENTUK INSTRUMEN

TES DAN NON TES


SERTA PROSEDUR
PENYUSUNANNYA
Kelompok 3:
Januarius Clief Ngala 22309251037
Cindy Ria Vinola 22309251036
Maspupah 22309251033
Daftar Isi
Pengertian Tes dan Pengertian/Pendahuluan
01 Bentuk-Bentuk Tes 04 Instrumen Non Tes dan
Bentuk-Bentuknya

Teknik Penyusunan Teknik Penyusunan


02 Tes 05 Instrumen Non Tes

Contoh Instrumen Tes Contoh Instrumen


03 06 Non Tes
PENGERTIAN
INSTRUMEN TES
DAN BENTUK-
BENTUK
INSTRUMEN TES
PENGERTIAN TES DAN BENTUK-BENTUK TES

Tes => pengujian pada responden


penelitian,terdiri dari sejumlah pertanyaan, atau
butir-butir soal digunakan untuk memperoleh data
atau informasi melalui jawaban peserta
tes.
Instrumen tes => tulisan, atau tes berbasis komputer
(computer-based testing, CBT) dan ada pula
tes adaptif berbasis computer (computer
adaptive test, CAT).
PENGERTIAN TES DAN BENTUK-BENTUK TES

Bentuk-bentuk tes =>


1)tes objektif = berbentuk tes benar salah, tes pilihan ganda, tes
mencocokan, dan tes isian singkat atau jawaban pendek.
2)tes nonobjektif = masing-masing mengandung permasalahan dan
menuntut peserta tes mengkonstruk sendiri
jawabannya
TEKNIK
PENYUSUNAN
ISNTRUMEN TES
DAN CONTOH
BENTUK
INSTRUMEN TES
Langah- langkah yang harus ditempuh dalm menyusun tes hasil atau
prestasi belajar

● Menyusun spesifikasi tes ● Memperbaiki tes


● Menulis tes ● Merakit tes
● Menelaah tes ● Melaksanakan tes
● Melakukan ujicoba tes ● Menafsirkan hasil
● Menganalisis butir tes tes
A. Prosedur Penyusunan Spesifikasi Tes
1. Menentukan Tujuan Tes
Tujuan tes yang penting adalah untuk:
1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik
2) mengukur pertumbuhan & perkembangan peserta didik
3) mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
4) mengetahui hasil pembelajaran
5) mengetahui pencapaian kurikulum
6) mendorong peserta didik belajar
7) mendnorong pendidik melaksanakan pembelajaran yang
lebih baik
A. Prosedur Penyusunan Spesifikasi Tes
2. Menyusun Kisi-kisi Tes

Kisi-kisi merupakan tabel matrik yang berisi spesifikasi soal-


soal yang akan dibuat.

Langkah-langkah dalam mengembangkan kisi-kisi tes, yaitu:


1) Menuliskan standar kompetensi
2) Menuliskan kompetensi dasar
3) Menentukan indikator
4) Menentukan jumlah soal tiap indikator
Contoh Bentuk Kisi-Kisi
Contoh Bentuk Kisi-Kisi
A. Prosedur Penyusunan Spesifikasi Tes
3. Menentukan Bentuk Tes

Pemilihan bentuk tes ditentukan oleh Tujuan Tes, Waktu yang


tersedia, Cakupan Materi, dan Karakteristik Mata
Pelajaran

Bentuk Tes:
Tes Objektif
Tes Uraian Objektif
Tes Uraian Non Objektif
A. Prosedur Penyusunan Spesifikasi Tes
4. Menentukan Panjang Tes

Panjang tes mencakup lama pengerjaan soal tes dan jumlah butir soal.
Waktu yang disediakan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik
dan jenjang Pendidikan.

Sekolah Dasar : 2 x 45 menit, yaitu 90 menit


Sekolah Menengh : 90 – 120 menit
Waktu Ujian Prakterk > Waktu Ujian Teori
Lanjutan… 4. Menentukan Panjang Tes
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tiap butir tes bentuk PG
ditentukan oleh tingkat kesulitan soal, yaitu:
• Mudah: 1 menit
• Sedang: 2 menit
• Sulit: 4 menit

Waktu 90 menit:
• 90 butir soal kat. Mudah
• 45 butir soal kat.sedang

Waktu 120 menit:


• 30 butir soal kat. sulit
B. Menulis Tes
1. Tes Lisan di Kelas

• Pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mengetahui daya serap


peserta didik yang berkaitan dengan kognitif

• Pertanyaan bisa diajukan di awal pembelajaran mengenai konsep atau


aplikasi pelajaran lalu

• Semua peserta didik harus diberi kesempatan yang sama


2. Tes Bentuk Benar Salah

Tes bentuk benar-


salah terdiri dari
suatu pernyataan
yang harus dijawab
benar atau salah.
3. Bentuk Menjodohkan

Bentuk tes menjodohkan terdiri dari sejumlah premis dan sejumlah


respons. Bentuk tes ini sering digunakan untuk mengukur fakta.
4. Bentuk Pilihan Ganda
Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda (Ebel,1977
dlm. Mardapi 2015) adalah sebagai berikut:
1) Pokok soal harus jelas
2) Pilihan jawaban homogen dalam arti isi
3) Panjang Kalimat pilihan jawaban relatif sama
4) Tidak ada petunjuk jawaban benar
5) Hindari penggunaan pilihan jawaban: semua benar/semua salah
6) Pilihan jawaban angka diurutkan
7) Semua pilihan jawaban logis
8) Jangan menggunakan negatif ganda
9) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes
10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku
11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak
Contoh Bentuk Pilihan Ganda
Lanjutan… Contoh Bentuk Pilihan Ganda
5. Bentuk Uraian Objektiif
Bentuk soal
uraian objektif
sangat tepat
digunaan untuk
bidang
Matematika dan
IPA, karena
kunci
jawabannya
hanya satu.
6. Bentuk Uraian Non-Objektiif

Penilaian dari bentuk tes ini cenderung dipengaruhi subjektivitas dari penilai.

Bentuk tes ini menuntut kemampuan peserta didik untuk menyampaikan,


memilih, menyusun dan memadukan gagasan atau ide yang telah dimilikinya
dengan menggunakan kata-katanya sendiri
7. Jawaban Singkat

Bentuk jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong yang


disediakan bagi peserta tes untuk menuliskan jawabannya sesuai petunjuk.

Ada 3 jenis soal bentuk jawaban singkat:


1) Jenis pertanyaan
2) Jenis melengkapi atau isian
3) Jenis identifikasi atau asosiasi
C. Menelaah Soal Tes
Pedoman dalam melakukan telaah butir soal bentuk pilihan ganda
(Ebel,1977 dalam Mardapi 2015) adalah sbb:
No. Kriteria butir tes
Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7
Lanjutan…
C. Menelaah Soal Tes
Kriteria butir tes adalah sebagai berikut:
1) Pokok soal harus jelas
2) Pilihan jawaban homogen dalam arti isi
3) Panjang Kalimat pilihan jawaban relatif sama
4) Tidak ada petunjuk jawaban benar
5) Hindari penggunaan pilihan jawaban: semua benar/semua salah
6) Pilihan jawaban angka diurutkan
7) Semua pilihan jawaban logis
8) Jangan menggunakan negatif ganda
9) Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes
10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku
11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak
D. Melakukan Ujicoba Tes
• Ujicoba tes dilakukan untuk memperbaiki Kualitas Soal

• Sebagai sarana memperoleh data empiric tentang kebaikan


soal yang telah disusun

• Melalaui ujicoba diperoleh data tentang: Reliabilitas, Validitas,


Tingkat Kesukaran, Pola Jawaban, Efektivitas
pengecoh, daya beda, dan lain-lain.
• Apabila soal yang disusun belum memenuhi kualitas yang
diharapkan, maka dilakukan pembenahan atau perbaikan.
E. Menganalis Butir Tes
Analisis butir dilakukan setelah tes digunaka, yaitu mencakup informasi berikut ini:
• Tingkat Kesulitan, yaitu proporsi yang menjawab benar. Besarnya indeks ini
adalah 0,0 sampai 1,0. bila menggunakan acuan norma tingkat kesulitan butir
yang diterima adalah 0,30 sampai 0,80.

• Daya Pembeda,membedakan antara yang mampu dan yang tidak. Besarnya


mulai dari -1,0 sampai +1,0, dihitung denegan menggunakan formula koefisien
korelasi point biserial.

• Indeks Keandalan. Besarnya indeks keandalan yang diterima adalah minimal


0,70. Besarnya indeks ini menyatakan besarnya kesalahan pengukuran.
Lanjutan… E. Menganalis Butir Tes
Tabel Analisis Butir Soal
No. Butir P D Dr keterangan

Keterangan:
P: tingkat kesulitan butir, diterima bila besarnya 0,30 sampai 0,80
D: daya beda, diterima bila besarnnya 0,30
Dr: Distribusi respons jawaban, diterima bila tiap pilihan ada yang menjawab
paling sedikit 5% dari peserta tes
F. Memperbaiki Tes
Setelah uji coba dilakukan dan kemudian dianalisis, maka langkah berikutnya
adalah melakukan perbaikan-perbaikan tentang bagian soal yang masih belum
sesuai dengan yang diharapkan

G. Merakit Tes
Dalam merakit soal, hal-hal yang dapat mempengaruhi validitas soal seperti nomor
urut soal, pengelompokan bentuk soal, layout, dan sebagainya harus diperhatikan.
H. Melaksanakan Tes
Dalam pelaksanaan tes, diperlukan pemantauan atau pengawasan agar tes
tersebut benar-benar dikerjakan dengan jujur dan sesuai dengan ketentuan yang
telah digariskan. Tetapi pemantauan dan pengawasan tidak boleh
mengganggu pelaksanaan tes itu sendiri. Ditakutkan berakibatnya
ketidakakuratan hasil tes yang diperoleh

I. Menafsirkan Hasil Tes


• Hasil tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor
• Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai, yaitu rendah, menengah,
atau tinggi
PENGERTIAN
INSTRUMEN
NONTES DAN
BENTUK-BENTUK
INSTRUMEN
NONTES
Pengertian non tes dan bentuk-bentuk non tes

Instrumen non tes => angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Pertanyaan-pertanyaan dalam angket atau disebut pula dengan kuisioner


bermacam-macam, diantaranya pertanyaan dikotomi, pertanyaan pilihan ganda,
urutan bertingkat (rank ordering),rating scale, dan pertanyaan terbuka (Cohen,
Manio, Morrison, 2011).
Instrumen non tes digunakan untuk
mengevaluasi hasil belajar pada
Lima karakteristik afektif
aspek afektif Sikap
Minat
Konsep diri
Nilai
sikap, minat, perilaku,emosi, etika, Karakter
moral dan sebagainya yang
menentukan keberhasilan seseorang
berinteraksi dengan lingkungan (Mardapi, 2016)
Sikap : predisposisi yang dipelajari untuk
merespon secara positif atau negatif
terhadap suatu objek , situasi, konsep, atau
orang (Fishbein dan Ajsen, 1975)
Minat : suatu disposisi yang terorganisisr melalui
pengalaman yang mendorong seseorang untuk
memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman,
dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau
pencapaian (Getzel, 1966).
Konsep diri : evaluasi yang dilakukan
individu terhadap kemampuan dan
kelemahan yang dimilikinya
Nilai : keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan
atau perilaku yang dianggap baik dan yang di anggap jelek
(Rokeach, 1968).
Karakter : kualitas moral dan yang menjadi pertimbangan seseorang dalam
membuat keputusan, bersikap dan berperilaku, yang bersifat relatif tetap.
Karakter dapat dinilai dari perilaku yang ditampilkan di lingkungan masyarakat
dimana seseorang berada
Dalam mengembangkan instrumen afektif, ada sepuluh langkah yang
harus diikuti
1) Menentukan spesifikasi instrumen
2) Menulis instrumen
3) Menentukan skala instrumen
4) Menentukan sistem penskoran
5) Mentelaah instrumen
6) Melakukan uji coba
7) Menganalisis instrumen
8) Merakit instrumen
9) Melaksanakan pengukuran
10)Menafsirkan hasil pengukuran
Mardapi (2016:132)
SPESIFIKASI INSTRUMEN
Terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen

Empat hal yang harus diperhatikan:


1. Menentukan tujuan pengukuran
2. Menyusun kisi-kisi instrumen
3. Memilih bentuk dan format instrumen
4. Menentukan panjang Instrumen

4 macam instrumen pengukuran afektif ditinjau dari tujuannya :

KONSEP
SIKAP MINAT DIRI NILAI
1 Tujuan

2 Menyusun kisi-kisi
• Definisi konseptual yang ingin di ukur. Definisi konseptual ini di ambil dari teori-teori
yang ada dalam buku.
• Definisi operasional. Definisi operasional merupakan hal yang bisa di ukur. Definisi
operasional dapat dikembangkan oleh tim pembuat instrumen.
• Kemudian diuraikan menjadi sejumlah indikator. Indikator ini menjadi acuan menulis
instrumen karena pertanyaan atau pernyataan yang di tulis berdasarkan indikator. Dari
setiap indikator bisa di tulis dua atau lebih butir instrumen.
No. Indikator Jumlah Butir Pertanyaan/Pernyataan Skala

1 Percaya diri      
2 Bekerja sama      
3 Keuletan      
4 Komitmen      
5 Sikap      
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Sikap

Definisi konseptual :
sikap mengacu pada kecenderungan merespons secara konsisten baik
menyukai atau tidak menyukai suatu objek.

Definisi operasional :
sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek.
Cara mudah untuk mengetahui sikap peserta didik adalah kuisioner.
Kata-kata yang digunakan pada pertanyaan sikap menyatakan arah
perasaan seseorang : menerima-menolak, menyenangi-tidak
menyenangi, baik-buruk, diingini-tidak diingini.
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Sikap
Contoh indikator sikap terhadap mata pelajaran
matematika :
1. Membaca buku matematika
2. Belajar matematika
3. Interaksi dengan guru matematika
4. Mengerjakan tugas matematika
5. Diskusi tentang matematika
6. Memiliki buku matematika
Contoh kuisioner dalam bentuk pernyataan
1) Saya senang membaca buku matematika
2) Saya senang belajar matematika
3) Saya sering bertanya pada guru tentang
pelajaran matematika
4) Saya senang mengerjakan soal matematika
5) Saya selalu mencari soal-soal matematika
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Minat

Definisi konseptual :
minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang
mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan
untuk tujuan perhatian atau penguasaan.

Definisi operasional :
minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Minat
Contoh indikator minat terhadap matematika:
• Manfaat belajar matematika
• Usaha memahami matematika
• Membaca buku matematika
• Bertanya di kelas Contoh kuisioner
• Bertanya pada teman 1. Matematika bermanfaat untuk menuju
• Bertanya pada orang lain kesuksesan belajar
• Mengerjakan soal matematika 2. Saya berusaha memahami mata pelajaran
matematika
3. Saya senang membaca buku yang berkaitan
dengan matematika
4. Saya selalu bertanya di kelas pada pelajaran
matematika
5. Saya berusaha memahami pelajaran matematika
dengan bertanya kepada siapapun
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Konsep Diri

Definisi konseptual :
persepei seseorang terhadap dirinya sendiri yang menyangkut
keunggulan dan kelemahannya.

Definisi operasional :
pernyataan tentang kemampuan diri sendiri yang menyangkut
mata pelajaran.
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Konsep Diri
Contoh indikator konsep diri : Contoh instrumen kuisioner
 Saya rasa trigonometri sebagai materi 1. Saya sulit mengikuti pelajaran
yang paling sulit materi trigonometri
 SPLDV adalah materi yang saya rasa 2. Materi SPLDV mudah saya
paling mudah pahami
 Keunggulan saya adalah fisik yang 3. Saya mudah menghafal
tinggi 4. Saya mampu membuat
 Kelemahan saya adalah kemampuan karangan yang baik
berkomunikasi 5. Saya merasa sulit mengikuti
 Saya senang membantu teman belajar pelajaran fungsi trigonometri
keterampilan 6. Saya bisa bermain sepakbola
dengan baik
7. Saya mampu membuat karya
seni yang variatif
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Nilai

Definisi konseptual :
nilai berkaitan dengan keyakunan yang dalam terhadap suatu
pendapat, kegiatan atau suatu objek

Definisi operasional :
misalnya keyakinan akan kemampuan siswa, keyakinan tentang
kinerja guru.
PENYUSUNAN INSTRUMEN | Instrumen Nilai
Contoh kuisioner tentang nilai:
Contoh indikator nilai adalah : 1. Saya berkeyakinan bahwa prestasi
 Keyakinan tentang prestasi belajar belajar peserta didik sulit ditingkatkan
siswa 2. Saya berkeyakinan bahwa kinerja guru
 Keyakinan atas keberhasilan siswa sudah maksimum
3. Saya berkeyakinan bahwa peserta
 Keyakinan atas harapan orang tua didik yang ikut bimbingan tes
 Keyakinan atas dukungan cenderung akan diterima di perguruan
masyarakat tinggi
 Keyakinan atas sekolah dapat 4. Saya berkeyakinan bahwa sekolah
tidak akan mampu mengubah tingkat
mengubah nasib seseorang kesejahteraan masyarakat
5. Saya berkeyakinan bahwa perubahan
selalu membawa masalah
6. Saya berkeyakinan bahwa hasil yang
dicapai peserta didik adalah karena
nasib keberuntungan
TELAAH INSTRUMEN
Tentang :
 Apakah butir pernyataan/pertanyaan sesua dengan indikator
 Bahasa yang digunakan apakah sudah komunikatif dan
menggunakan tata bahasa yang benar
 Apakah butir pertanyaan/pernyataan tidak bias
 Apakah format menarik untuk dibaca
 Apakah jumlah butir sudah tepat sehingga tidak menjemukan
jawabannya.

Telaah dilakukan oleh pakar, lebih baik bila ada pakar


pengukuran. Bisa juga oleh teman sjawat terkait bahasa dan
format instrumen.
SKALA PENGUKURAN
Terdiri dari skala Thurston, skala likert, dan skala beda semantik.
 
Skala Thurstone terdiri dari 7 kategori, yang paling banyak bernilai 7 dan yang
paling kecil bernilai :
Berikut contohnya skala Thurstone, Minat terhadap pelajaran matematika
7 6 5 4 3 2 1
1. Saya senang belajar matematika
2. Pelajaran matematika bermanfaat
3. Saya berusaha hadir tiap pelajaran
matematika
4. Saya berusaha memiliki buku pelajaran
matematika
5. Pelajaran matematika membosankan
Contoh cara penulisan lain dari skala Thurstone
7 6 5 4 3 2 1
1. Saya senang belajar matematika !......!......!......!......!......!......!......!
2. Pelajaran matematika bermanfaat !......!......!......!......!......!......!......!
3. Saya berusaha hadir tiap pelajaran matematika !......!......!......!......!......!......!......!
4. Saya berusaha memiliki buku pelajaran matematika !......!......!......!......!......!......!......!
5. Pelajaran matematika membosankan !......!......!......!......!......!......!......!
Contoh skala Likert, sikap terhadap pelajaran matematika
4 3 2 1
1. Pelajaran matematika bermanfaat SS S TS STS
2. Pelajaran matematika sulit SS S TS STS
3. Tidak semua peseta didik harus belajar matematika SS S TS STS
4. Pelajaran matematika harus dibuat mudah SS S TS STS
Harus banyak aplikasi pada pelajaran matematika SS S TS STS

Contoh skala beda semantik


PELAJARAN SEJARAH
Menyenangkan !......!......!......!......!......!......!......! Membosankan
Sulit !......!......!......!......!......!......!......! Mudah
Bermanfaat !......!......!......!......!......!......!......! Sia-sia
Menantang !......!......!......!......!......!......!......! Menjemukan
Hafalan !......!......!......!......!......!......!......! Penalaran
Beberapa hal lain dalam membuat
instrumen non-tes

 Panjang instrumen berkaitan dengan masalah kebosanan, yaitu


tingkat kejemuan dalam mengisi instrumen. Lama pengisian
instrumen kuisioner sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.
 Langkah dalam menulis pertanyaan atau pernyataan adalah
informasi apa yang ingin diperoleh, struktur pertanyaan, dan
pemilihan kata.
 Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tingkat
pendidikan.
PENSKORAN INSTRUMEN
Sistem penskoran bergantung pada skala yang digunakan
yaitu Turstone (7-1), beda semantik (7-1), atau Likert (4-1).

Dalam penggunaan skala Likert, sering terjadi kecenderungan


responden memilih jawaban 3. Maka untuk mengatasi hal
tersebut seringkali kita temui skala likert hanya menggunakan
4 pilihan. Hal ini agar jelas sikap atau minat responden.
ANALISIS INSTRUMEN

Apabila instrumen telah di telaah kemudian diperbaiki dan selanjutnya


dirakit untuk uji coba. Uji coba bertujuan untuk mengetahui karakteristik
instrumen seperti daya beda dan tingkat keandalannya.

Dalam tahap ini Semakin besar variasi jawaban tiap butir, maka akan
semakin baik instrumen tersebut. Selanjutnya dihitung indeks keandalan
instrumen dengan formula Cronbach-alpha
PENAFSIRAN HASIL PENGUKURAN
Hasil pengukuran berupa skor atau angka.
Misalnya skala likert 4 pilihan untuk mengukur sikap siswa.
 
Sangat setuju - setuju – tidak setuju – sangat tidak setuju
4 3 2 1

Setelah instrumen diisi, selanjutnya di cari skor keseluruhan setiap peserta


didik. Selanjutnya dicari rerata skor keseluruhan peserta didik dalam satu kelas
dan simpangan bakunya.
INSTRUMEN | DAFTAR CEK
Berisi seperangkat butir soal yang mencerminkan rangkaian
tindakan/perbuatan yang harus di tampilkan oleh peserta ujian
yang merupakan indikator-indikator dari keterampilan yang di ukur.

Menyusun dan menggunakan daftar cek :


1) Carilah indikator penguasaan keterampilan yang diujikan
2) Susun indikator tersebut sesuai urutan penampilannya
3) Lakukan pengamatan untuk melihat pemunculan indikator
4) Jika indikator muncul, beri tanda cek pada tempatnya
Contoh model daftar cek :

INDIKATOR
Contoh model daftar cek :
Contoh model daftar cek :
OBSERVASI
Dimulai dengan penentuan definisi konseptual dan operasional. Definisi operasional
kemudian diturunkan menjadi sejumlah indikator. Indikator ini menjadi isi pedoman
observasi. Misalnya Indikator peserta didik berminat pada mata pelajaran matematika
adalah kehadiran di kelas, kerajinan dalam mengerjakan tugas-tugas, banyak bertanya,
kerapian dan kelengkapan catatan (Mardapi).

Langkah penyusunan pedoman observasi:


1. Merumuskan tujuan observasi
2. Membuat layout atau kisi-kisi observasi
3. Menyusun pedoman observasi
4. Menyusun aspek-aspek yang akan di observasi, baik yang berkenaan dengan
proses belajar peserta didik dan kepribadiannya maupun penampilan guru
dalam pembelajaran
5. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan
pedoman observasi
6. Merevisi pedoman observasi
7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung
8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi
Contoh :
Tujuan : untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan guru dalam melaksanakan
praktik pembelajaran yang baik dan benar
Petunjuk : Beri tanda centang pada kolom-
kolom sakala nilai sesuai hasil observasi.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai