EKSPERIMEN
Kelompok 3:
MASPUPAH (22309251033)
FADLINA RUHAMA (22309251039)
01
01 02
03
04
Sejarah dan Pengertian
EKSPERIMEN 05
06
SEJARAH PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimental dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20 dengan eksperimen psikologis
Pada tahun 1903, Schuyler melakukan eksperimen dan menggunakan
kontrol grup
02 02
03
04
KARAKTERISTIK
EKSPERIMEN 05
06
(Ide kunci dari penelitian eksperimen)
03
Tugas acak adalah proses menugaskan individu secara kelompok atau kelompok yang berbeda
dalam percobaan. 04
Dalam penelitian eksperimen, peneliti memilih sampel secara acak terhadap populasi, sehingga
hasil penelitian dapat digeneralisasikan terhadap populasi ,. Dengan dilakukan penempatan secara 05
acak itu, peneliti dapat mengontrol karakteristik dari peserta (variabel asing) yang mungkin
mempengaruhi hasil penelitian (misalnya, kemampuan siswa, rentang perhatian, motivasi). Istilah 06
eksperimental untuk proses ini adalah “equating” the groups (menyamakan kelompok).
Control over extraneous variables
01
(Kontrol Variabel asing)
02
Faktor asing adalah setiap pengaruh dalam pemilihan peserta, prosedur, statistik, atau desain
yang mungkin mempengaruhi hasil dan memberikan penjelasan alternatif untuk hasil dari yang 03
diharapkan.
Semua eksperimen memiliki beberapa kesalahan random (acak), dimana skor tidak 04
mencerminkan “true” scores atau skor sebenarnya dari populasi yang tidak dapat kita kendalikan,
namun kita dapat mencoba mengendalikan faktor asing sebanyak mungkin. Penugasan acak adalah
keputusan yang dibuat oleh peneliti sebelum eksperimen dimulai. 05
Prosedur kontrol lainnya yang dapat kita digunakan sebelum dan selama eksperimen
06
adalah pretes dan post-test, kovariat, pencocokan peserta, sampel homogen, dan variabel blocking
01
Pretest : Pretest dapat digunakan untuk menyamakan karakteristik kelompok.
Prestest memberikan ukuran pada beberapa karakteristik yang di nilai untuk
Pretest & 02
peserta dalam eksperimen sebelum mereka menerima perlakuan.
Postest Postest : dapat diberikan untuk peserta setelah mendapatkan perlakuan.
03
04
variabel yang peneliti kendalikan dengan menggunakan statistik dan yang berhubungan
Kovariat dengan variabel dependen tetapi tidak berhubungan dengan variabel independen.
Ex: Pengaruh model A terhadap kemampuan komunikasi 05
06
proses mengidentifikasi satu atau lebih karakteristik pribadi yang memengaruhi hasil dan
menugaskan individu dengan karakteristik tersebut secara setara ke dalam kelompok
Pencocokan
eksperimen dan kontrol. Biasanya, peneliti eksperimental mencocokkan satu atau dua
peserta karakteristik berikut: jenis kelamin, skor pretest, atau kemampuan individu.
01
Pemilihan sampel dengan karakteristik (nilai rata-rata nilai akademik
mereka, jenis kelamin, kelompok ras berbeda)
Sampel 02
Ex: dua kelas dengan satu kelas diberikan perlakuan dan tidak
homogen
semakin mirip siswa dalam karakteristik , semakin banyak karakteristik atau
atribut ini yang dikontrol dalam eksperimen. 03
06
Manipulation of the treatment conditions
01
(Manipulasi kondisi perlakuan)
Setelah memilih partisipan, kita akan secara acak menugaskan mereka ke salah satu kondisi 02
perlakuan atau kelompok eksperimen, peneliti akan ikut secara fisik mengubah kondisi yang dialami
oleh unit eksperimen. 03
contoh: peneliti akan memanipulasi satu bentuk instruksi dikelas kewarganegaraan khusus
(memberikan kegiatan tentang bahaya merokok bagi kesehatan). prosedurnya akan menjadi: 04
a. Identifikasi variabel perlakuan: jenis instruksi ruang kelas di kelas kewarganegaraan.
05
b. Identifikasi kondisi (level) dari variabel: instruksi ruang kelas bisa berupa (i) topik reguler atau ii)
topik terkait bahaya merokok bagi kesehatan.
06
c. Memanipulasi kondisi perlakuan: pemberian kegiatan khusus tentang bahaya kesehatan karena
merokok pada satu kelas dan tidak diberikan pada kelas lainnya.
Variabel Kondisi
Perlakuan 01
Misal, kita memiliki dua kategori dalam setiap
variabel perlakuan. Dalam eksperimen, 02
Dalam eksperimen, kita perlu fokus pada
variabel perlakuan harus memiliki dua atau
variabel independen. Variabel-variabel
lebih kategori, atau level. Dalam sebuah
tersebut mempengaruhi variabel dependen 03
eksperimen, level adalah kategori dari variabel
dalam suatu penelitian kuantitatif. Dua jenis
perlakuan. Misalnya, kita dapat membagi jenis
utama variabel independen adalah variabel
perlakuan dan variabel terukur. Dalam
pengajaran menjadi (a) kelas PKn standar, (b) 04
kelas PKn standar ditambah diskusi tentang
eksperimen, variabel perlakuan adalah
bahaya kesehatan, dan (c) kelas PKn standar
variabel bebas yang dimanipulasi peneliti 05
ditambah diskusi tentang bahaya kesehatan
untuk menentukan pengaruhnya terhadap
dan slide paru-paru yang rusak. Dalam contoh
hasil, atau variabel terikat.
ini, kita memiliki variabel perlakuan tiga
06
tingkat.
Intervensi dalam kondisi
perlakuan 01
Peneliti eksperimental memanipulasi satu atau lebih kondisi variabel perlakuan. Dengan kata lain, dalam
sebuah eksperimen, peneliti secara fisik mengintervensi (atau memanipulasi dengan intervensi) dalam satu 02
atau lebih kondisi sehingga individu mengalami sesuatu yang berbeda dalam kondisi eksperimen daripada
dalam kondisi kontrol. Singkatnya, peneliti eksperimental memanipulasi atau mengintervensi dengan satu 03
atau lebih kondisi dari variabel perlakuan.
04
05
06
Outcome measures 01
(Ukuran Hasil)
02
Dalam eksperimen, hasil (respon, kriteria, atau posttest) adalah variabel dependen yang 03
merupakan efek yang diduga dari variabel perlakuan. Ini juga merupakan efek yang
diprediksi pada hipotesis dalam persamaan sebab-akibat. Contoh variabel dependen dalam
eksperimen: 04
1. Skor pencapaian pada tes yang mengacu pada kriteria
2. Nilai tes pada suatu tes bakat 05
Ukuran hasil yang baik sensitif terhadap perlakuan, karena mereka merespons jumlah
intervensi terkecil. Ukuran hasil (serta variabel perlakuan) juga harus valid sehingga peneliti 06
eksperimental dapat menarik kesimpulan yang valid darinya.
Group Comparisons
(Perbandingan Kelompok) 01
Dalam sebuah eksperimen, kita juga membandingkan skor untuk perlakuan yang berbeda pada suatu hasil.
Perbandingan kelompok (group comparasions) adalah proses seorang peneliti memperoleh skor untuk individu 02
atau kelompok pada variabel dependen dan membandingkan rata-rata dan varians, baik di dalam kelompok
maupun di antara kelompok.
03
Threats to Validity
(Ancaman terhadap validitas) 04
Ancaman terhadap validitas mengacu pada alasan spesifik mengapa kita bisa salah ketika membuat kesimpulan dalam 05
suatu eksperimen karena kovarians, konstruksi sebab-akibat, atau apakah hubungan sebab akibat berlaku atas variasi
orang, pengaturan, perlakuan, dan hasil (Shadish, Cook, & Chambell, 2002). Empat jenis validitas yang dibahas:
06
1. Validitas kesimpulan statistik
2. Validitas konstruk
3. Validitas internal
4. Validitas eksternal
01
02
1. Validitas kesimpulan statistik, yang mengacu pada penggunaan statistik yang tepat (misalnya,
melanggar asumsi statistik, rentang terbatas pada variabel, daya rendah) untuk 03
menyimpulkan apakah diduga variabel independen dan dependen covary di percobaan.
2. Validitas konstruk, yang berarti validitas kesimpulan tentang konstruk (atau variabel) dalam 04
penelitian.
3. Validitas internal, yang berkaitan dengan validitas kesimpulan yang ditarik tentang
05
penyebabnya dan efek hubungan antara variabel independen dan dependen.
4. Validitas eksternal, yang mengacu pada validitas hubungan sebab-akibat digeneralisasikan
untuk orang lain, pengaturan, variabel pengobatan, dan tindakan 06
Ancaman pada Validitas Internal Ancaman pada Validitas Eksternal
01
03 02
03
JENIS DESAIN 04
PENELITIAN 05
EKSPERIMEN
06
Desain yang paling umum dalam penelitian pendidikan adalah:
Ket:
T = Kel. Eksperimen
C = Kel. Kontrol
O = Pengamatan
X = Perlakuan
R = Pengacakan
Lanjutan
Ket:
T = Kel. Eksperimen
C = Kel. Kontrol
O = Pengamatan
X = Perlakuan
R = Pengacakan
M = Matching
Between Group Design (Desain Antar Kelompok)
Ket:
T = Kel. Eksperimen
C = Kel. Kontrol
O = Pengamatan
X = Perlakuan
R = Pengacakan
Y = Var. Moderator
Contoh Desain Faktorial 2x2
Induktif Deduktif
Tinggi
Rendah
Total
Judul Penelitian:
Pengaruh Strategi Induktif dan Deduktif Terhadap Hasil Belajar
Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
Contoh Desain Faktorial 3x3
Netral
Negatif
Total
Judul Penelitian:
Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Sains dengan
Mempertimbangkan Sikap terhadap Mapel
Contoh Desain Faktorial 2x2 dengan 2 variabel outcome
Komunikasi Strategi Pembelajaran (A)
Interpersonal
(B) Kolaboratif Deduktif
Konvensional
Tinggi
Rendah
Total
= Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif
= Hasil Belajar PPKn Ranah Afektif
Judul Penelitian:
Pengaruh Strategi Pembelajaran (Kolaboratif & Kompetitif) dan Komunikasi
Interpersonal Terhadap Hasil Belajar PPKn Ranah Kognitif dan Afektif
Within-Group or Individual Designs (Desain Antar Kelompok atau Individual)
Counterbalanced design I:
II :
III :
Single-subject designs
04 02
03
04
Potensi Masalah Etis
Penelitian Eksperimen 05
06
Potensi masalah etis yang dapat terjadi pada
penelitian eksperimen
Masalah 1 Masalah 2
01 Siswa dalam kelompok kontrol 02 Muncul pemikiran apakah
bisa saja dirugikan karena penugasan acak ( memilih
tidak diberikan perlakuan siapa yang menjadi kelompok
“terbaik” kontrol atau kelompok
eksperimen) adalah hal yang
ertis.
01
05 02
03
04
Langkah-langkah
penelitian Eksperimen 05
06
Langkah-langkah Melakukan Penelitian Eksperimen
6. Melakukan percobaan
06 02
03
04
EVALUSI
PENELITIAN 05
EKSPERIMEN
06
Bagaimana cara melakukan evaluasi pada penelitian eksperimental?
01
02
03
04
05
06
01
06 02
03
04
Penelitian Eksperimen
dalam 05
Pendidikan Matematika
06
1) Contoh Jurnal dengan Jenis True Experimental Design
01
02
03
04
05
06
2. Contoh Jurnal dengan Jenis Quasi Experimental Design 01
02
03
04
05
06
01
3. Contoh Jurnal dengan Jenis Factorial Design
02
03
04
05
06
4. Contoh Jurnal dengan Jenis Time Series Experiments 01
02
03
04
05
06
01
5. Contoh Jurnal dengan Jenis Repeated Measures
02
03
04
05
06