Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES

DALAM PEMBELAJARAN

Kelompok 1 :
Rida Rihadatul Aisy Jamaludin Nur ( 2108101022)
Ahmad Adnan Fathurrohman ( 2108101036)
Panggah Wahyu Indri Cahyani ( 2108101023)
Pengertian Instrumen Tes

Kata tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yang berarti piring untuk
menyisihkan logam-logam mulia yang dimaksud di sini adalah dengan
menggunakan alat berupa piring akan dapat diperoleh jenis-jenis logam
mulia yang bernilai tinggi. Dalam perkembangannya dan seiring kemajuan
zaman tes berarti ujian atau percobaan. Ada beberapa istilah yang
memerlukan penjelasan sehubungan dengan uraian di atas, yaitu test, testing,
tester, dan testee, yang masing-masing mempunyai pengertian berbeda
namun erat kaitannya dengan tes.
Bentuk –Bentuk Instrumen Test Pembelajaran

Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem
penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu :
1.Tes Subjektif
2. Tes Objektif
Prinsip Dasar Tes Pembelajaran
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes yaitu :
1.Tes harus mengukur hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, untuk dapat menyusun tes yang baik maka tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan
jelas.
2. Tes harus mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah
diajarkan.
3. Tujuan pengajaran dibedakan berdasarkan jenis dan tingkat kesukarannya, hasil belajar dari tiap-
tiap topik bahan pelajaran tidak selalu sama.
4. Tes harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan
Perencanaan Dalam Menyusun Tes

Ada 3 perencanaan dalam menyusun tes yaitu :


1.Tes untuk mengukur hasil belajar siswa, memiliki prinsip-prinsip serta langkah-langkah
perencanaan tersendiri. Dalam merencanakan penyusunan achievement tes diperlukan
Mengidentifikasi hasil-hasil belajar (learning outcomes) yang akan diukur dengan tes itu.
2. Menentukan atau menandai hasil-hasil belajar yang spesifik.
3. Merinci mata pelajaran adanya langkah-langkah yang harus diikuti secara sistematis
sehingga dapat diperoleh tes yang lebih efektif.
Syarat- Syarat Dalam Menyusun Tes
Pembelajaran
Adapun syarat-syarat menyusun penyusunan tes objektif yaitu sebagai berikut.
1. Tiap bentuk tes objektif harus didahului dengan "petunjuk" bagaimana cara mengerjakan tiap soal dari tes yang bersangkutan.
2. Jumlah dan jenis hendaklah berdasarkan "tabel spesifikasi" atau kisi-kisi yang telah dibuat atau direncanakan
sebelumnya.
3. Deskripsi masalah yang dikemukakan sebagai pernyataan (statement) harus jelas, terungkap baik.
4. Sebisa mungkin menggunakan kalimat positif, dan jika menggunakan kalimat negatif, maka tulislah kata negatif seperti,
TIDAK, BUKAN, dan KECUALI dengan huruf besar.
5. Dalam mengungkapkan permasalahan, hindari penggunaan kata yang bersifat "tidak tentu" seperti: kebanyakan, pada
umumnya, dan kadang-kadang. Agar tidak menimbulkan tafsiran yang membingungkan atau bahkan bersifat subjektif bagi
responden.
6. Dalam menyusun soal hendaknya tidak terdapat ungkapan atau susunan kalimat yang jelas memberikan petunjuk
jawaban.
Langkah- Langkah Pengembangan Instrumen Tes

Pengembangan istrumen tes dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut :


1.Pemahaman Kebutuhan
2. Penyusunan Kisi-Kisi
3. Pengembangan Soal
4. Validasi Instrumen Tes
5. Reliabitasb Instrumen Tes
6. Pengerjaan Soal oleh Siswa
7. Penilaian Hasil Tes
Karakteritik Tes Yang Baik

Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa suatu tes dapat dikatakan baik


apabila memenuhi lima persyaratan, yaitu :
1.Validasi
2. Reliabitas
3. Objektivitas
4. Ekonomis
Kesimpulan
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran, objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat,
motivasi, dan sebagainya. Dan adapun mengenai bentuk-bentuk tes
pembelajaran ada dua, yaitu tes objektif dan tes subjektif.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai