Tutor :
Disusun Oleh :
UPBJJ – UT : 12/Medan
UPBJJ UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA ESA, karena atas penyertaan dan
ridhanya makalah dengan materi “PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI HASIL BELAJAR”
telah dapat dirampungkan dengan baik. Makalah ini disusun berdasarkan Bahan Ajar Pokok dalam
“EVALUASI PEMBELAJARAN”. Kami berusaha agar tuntutan standar isi makalah ini sesuai dengan materi
yang diperlukan dalam pembelajaran.
Kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Namun kami sadar, bahwa
makalah ini belum begitu sempurna. OLeh karena itu, semua kritik dan saran kami harap demi perbaikan
makalah ini selanjutnya.
Akhir kata, kami megucapkan banyak terima kasih kepada rekan rekan yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II Pembahasan………………………………….……………………………………… 2
Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Data hasil pengukuran atau asesmen pada awalnya masih berupa data mentah,
sehingga belum dapat memberikan informasi tentang hasil belajar siswa. Data hasil pengukuran
maupun asesmen yang masih berupa data mentah tersebut harus diolah terlebih dahulu agar
data tersebut dapat memberikan informasi yang jelas mengenai hasil belajar siswa.
Alat ukur yang berkualitas tidak akan dapat mengukur atau mengakses hasil belajar
siswa dengan tepat jika dalam pengadministrasiannya tidak berjalan dengan tertib.
Informasi hasil belajar siswa dalam upaya mencapai kompetensi yang telah di tetapkan
dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian, misalnya dari tes tertulis
(paper and pencil test) serta dari penilaian unjuk kerja (performance).Tes tertulis yang sering
digunakan adalah tes objektif dan tes uraian. Sedangkan unjuk kerja siswa sering dinilai dengan
cara pemberian tugas atau portofolio.
Pengolahan hasil belajar siswa harus dilakukan secara benar agar dapat memberikan
informasi yang akurat mengenai hasil belajar siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengumpulkan dan mengolah informasi hasil belajar?
2. Bagimana memeriksa hasil tes?
3. Bagaimana menilai hasil dan perkembangan belajar?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui cara mengumpulkan dan mengolah informasi hasil belajar
2. Untuk mengetahui cara memeriksa hasil tes
3. Untuk mengetahui cara menilai hasil dan perkembangan belajar
1
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu keunggulan tes objektif adalah hasil tes dapat diperiksa sangat cepat dan
tepat serta mempunyai ketetapan hasil yang tinggi. Cara pemeriksaan yang paling banyak
dilakukan oleh para praktisi pendidikan dilapangan adalah dengan pemeriksaan secara
manual. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan membuat master kunci jawaban
pada lembar jawaban kosong.
Jika jumlah peserta tes sangat besar maka dapat menggunakan fasilitas computer
untuk menskor dan mengolahnya. Prinsip kerja pemeriksaan jawaban dengan menggunakan
fasilitas computer adalah sebagai berikut.
2
Semua jawaban siswa di scan.
Identitas data siswa yang terisi benar dipisahkan dengan identitas data siswa
yang salah melalui proses editing.
Data yang salah tersebut harus diperbaiki meluli proses up-dating.
Setelah semua identitas data siswa benar maka langkah selanjutnya adalah
memasukkan kunci jawaban ke dalam computer.
Langkah berikutnya adalah menghitung jawaban yang benar untuk setiap siswa
melalui proses scoring.
Jika dalam pemberian skor tes objektif ini anda memberi skor 1 untuk setiap jawaban
yang benar dan 0 untuk setiap jawaban yang salah maka penghitungan skor yang
diperoleh siswa didasarkan pada banyaknya butir soal yang dapat dijawab dengan benar
setiap siswa. Tetapi jika Anda ingin meminilkan kemungkinan siswa menjawab hanya
dengan menebak, Anda dapat menggunakan formula tebakan (guessing formula)
sebagai berikut.
Penskoran dilakukan dengan memberi skor1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk
jawaban yang salah. Butir soal yang tidak dijawab atau tidak di isi oleh siswa tidak
dianggap sebagai jawaban salah tetapi di kategorikan pada jawaban yang belum diisi.
Jika anda ingin menggunakan formula tebakan ini, maka anda harus mencantumkan
keterangan tersebut pada lembar naskah soal sehingga siswa mengetahui.
Pemberian skor atau scoring merupakan masalah serius dalam pemeriksaan hasil tes
uraian. Menurut Hopkins dan kawan-kawan (1990) terdapat lima factor yang menjadi
permasalahan pada saat Anda memriksa hasil tes uraian yaitu ketidaktepatan pemeriksa
dalam memberikan skor, adanya hello effect, carry over effect, order effect, dan adanya
3
efek penggunaan bahasa serta tulisan siswa. Untuk meminimalkan kelemahan tersebut,
Anda disarankan untuk menggunakan tes uraian terbatas.
4
Contoh, jika Anda ingin memperoleh informasi hasil belajar siswa yang berkenaan dengan
keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop (dalam kegiatan praktikum IPA) maka Anda
dapat memberikan task (tugas) kepada siswa sebagai berikut.
Lakukan pengamatan sel gabus dibawah mikroskop. Ambilah mikroskop dari tempat
penyimpanan dan persiapkan sampai mikroskop tersebut siap digunakan. Selama mempersiapkan
mikroskop, perhatikanlah tata cara yang benar dalam menggunakan mikroskop. Kemudian
gunakan mikroskop tersebut untuk mengamati prepart sel gabus yang telah disediakan.
Setelah Anda memberikan task (tugas) kepada siswa maka langkah yang harus anda lakukan
adalah mengembangkan rubric sebagai pedoman pengamatan untuk mengamato keterampilan
siswa dalam menggunakan mikroskop yang sudah dilengkapi dengan kriteria penskorannya.
Misalnya rubric tersebut dikembangkan sebagai berikut.
5
B. Pendekatan dalam Pemberian Nilai
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya masih berupa skor mentah
(raw score) yang berupa data terserak (belum tertata). Ada dua buah pendekatan yang sering
digunakan untuk menginterpretasikan data hasil pengukuran yaitu Penilaian Acuan Norma (PAN)
dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK).
C. Penilaian
Penilaian sebagai asesmen yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan menggunakan informasi tersebut untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Prinsip-Prinsip Penilaian yang harus diperhatikan agar penilaian tepat sasaran adalah sebagai
berikut.
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
2. Valid
3. Mendidik
4. Terbuka
5. Adil dan objektif
6. Berkesinambungan
7. Menyeluruh
8. Bermakna
9.
6
D. Penyajian Hasil Penilaian
Terdapat empat bentuk penilaian yang dapat dipergunakan guru untuk menilai hasil belajar
siswa yaitu :
1. Penilaian dengan menggunakan angka.
2. Penilaian dengan menggunakan kategori
3. Penilaian dengan uraian dan narasi
4. Penilaian kombinasi
Contoh : untuk mata pelajaran IPS Andi memperoleh skor sebagai berikut.
Jadi skor akhir Andi untuk mata pelajaran IPS adalah 8 + 8 + 20 + 21 + 18 = 75.
7
Karena dalam penilaian berbasis kompetensi menggunakan penilaian acuan kriteria maka skor
yang diperoleh Andi harus kita bandingkan dengan kriteria keberhasilan, misalnya:
Berdasarkan kriteria tersebut diatas maka untuk mata pelajaran IPS, Andi dinyatakan
berhasil dengan memperoleh nilai akhir B.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk menskor hasil tes objektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diperiksa secara manual
atau diperiksa dengan menggunakan mesin scanner untuk kemudian diolah dengan menggunakan
fasilitas computer. Sedangkan untuk memberi skor pada tes uraian hanya dapat dilakukan secara
manual. Setiap lembar jawaban siswa hendaknya diperiksa minimal oleh dua orang pemeriksa.
Informasi hasil belajar siswa dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai jenis tagihan
seperti kuis, ulangan harian, ujian akhir semester, pemberian tugas, laporan kerja praktek dan
sebagainya. Informasi hasil belajar yang diperoleh pada awalnya merupakan bentuk terserak (belum
beraturan). Data hasil belajar tersebut perlu ditata agar lebih mudah dipahami. Selanjutnya data
tersebut diolah dan diinterpretasikan untuk kemudian diambil keputusan tentang bagaimana
pencapaian hasil belajar siswa.
Penilaian Acuan Norma (PAN) merupakan salah satu pendekatan penilaian dimana hasil belajar
seorang siswa dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh kelompoknya. PAN tidak mencerminkan
pencapaian setiap siswa terhadap tujuan pembelajaran tetapi lebih mencerminkan pencapaian
kelompok siswa terhadap tujuan pembelajaran.
Penilaian Acuan Kriteria (PAK) mendasarkan pada pencapaian setiap individu siswa terhadap
standart keberhasilan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Siswa yang mampu melampaui kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan, ia akan dinyatakan berhasil dan apabila belum mencapai kriteria, ia
dinyatakan belum berhasil. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi maka penilaiannya tidak dapat
menggunakan PAN tetapi harus menggunakan PAK.
9
DAFTAR PUSTAKA
Suryanto, Adi, dik. (2021) Evaluasi Pembelajaran Di SD. Jakarta: Universitas terbuka.
10