DOSEN PEMBIMBING
MUHAMMAD NASIR, M.Pd. I
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
Maskanah : 20.11.20.0112.00710
Lia : 20.11.20.0112.00704
PROGRAM STUDI
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
A. Kesimpulan............................................................... 17
B. Saran......................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran
yang telah tercapai, dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi
hasil belajar.Alat ukur untuk mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan
tes.Tes adalah cara(yang dapat dipergunakan)atau prosedur yang (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan.
Sebagai pendidik, keterampilan yang harus dikuasai adalah sistem penilaian
hasil belajar peserta didik. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di
sekolah, aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, yaitu;
penyusunan soal, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang
memadai, dan pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian.1
Hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yaitu ranah
kognitif, psikomotorik dan afektif. Secara eksplisit ketiga aspek tersebut
dipisahkan satu sama lain. Apapun jenis mata pelajarannya selalu
mengandung tiga aspek tersebut namun memiliki penekanan yang berbeda.
Untuk aspek kognitif lebih menekankan pada teori, aspek psikomotorik
menekankan pada praktik dan kedua aspek tersebut selalu mengandung
afektif. Popham dan Mardapi, mengatakan bahwa: Penilaian memiliki peran
besar dalam menentukan kesuksesan pendidikan. Penilaian yang baik
memberikan dampak pada proses pembelajaran dan menjadi rujukan untuk
kebijakan selanjutnya. Ketepatan pemilihan metode penilaian akan sangat
berpengaruh terhadap objektivitas dan validitas hasil penilaian yang ujungnya
adalah adalah informasi objektif dan valid atas kualitas pendidikan.
Sebaliknya kesalahan dalam memilih dan menerapkan metode penilaian juga
berimbas pada informasi yang tidak valid mengenai hasil belajar dan
pendidikan. (Setiadi, 2016). Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
bertujuan menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
1
Abdul Kadir, “Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar,” Jurnal Al-Ta’dib Vol. 8,
no. 2 (2015): h. 71.
1
2
2
Hellin Putri dkk., “Instrumen Penilaian Hasil Pembelajaran Kognitif pada Tes Uraian
dan Tes Objektif,” Jurnal Papeda Vol. 4, no. 2 (2022): h. 140.
3
Watoni dan Priskila Issak Benyamin, “Strategi Pengembangan Tes Objektif (Pilihan
Ganda),” Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Banten, t.t., h. 1.
3
PEMBAHASAN
4
5
Sedangkan dalam suatu tes dibuat atas dasar minimal ada enam unsur,
yaitu:
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, t.t.(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 48.
8
Contoh:
1. Imam Malik, menulis Kitab Al-Mutawwa' karena memiliki tujuan
utama untuk.....
A. Memenuhi pesanan khalifah
B. Membukukan sebagian kecil dari hadis-hadis yang telah
dihafalnya
C. Membukukan sejumlah hadis-hadis sahih, asar, dan fatwa
tabi'in.
D. Menulis kitab hadis yang ditashih dan disepakati oleh para
ulama hadis pada masa itu
E. Menulis kitab yang dapat dijadikan pegangan utama bagi para
qadhi dalam memutuskan perkara11
2. Kebaikan Bentuk Soal Pilihan Ganda
a. Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan
pengajaran yang telah diberikan
b. Jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat
dengan menggunakan kunci jawaban
c. Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah
sehingga penilaiannya bersifat objektif.
3. Pemberian Skor pada Tes Objektif
Pada tes objektif, untuk memberikan skor umumnya digunakan
rumus correction for guessing atau sering dikenal dengan istilah sistem
denda. Tes objektif bentuk true-false misalnya, setiap item diberi skor
maksimum 1 (satu). Apabila seorang testee menjawab betul satu item
sesuai dengan kunci jawaban, maka kepadanya diberikan skor 1.
Apabila dijawab salah maka skornya 0 (nihil).
Adapun cara menghitung skor terakhir dari seluruh item bentuk
true false, dapat digunakan dua macam rumus, yaitu (1) rumus yang
memperhitungkan denda, dan (2) rumus yang mengabaikan atau
meniadakan denda, penggunaan rumus-rumus itu sepenuhnya
11
Thoha, h. 73-74.
9
a. Perlu selalu diingat bahwa kita tidak dapat merencanakan lebih dari
satu jawaban yang kelihatan logis.
b. Jangan mengutip kalimat /pernyataan yang tertera pada buku/catatan.
c. Diusahakan semua tempat kosong sama panjang.
d. Diusahakan hendaknya semua pernyataan jangan mempunyai lebih
dari satu tempat kosong.
e. Jangan mulai dengan tempat kosong.
5. Jenis – jenis Tes Uraian
Bentuk tes uraian dibedakan menjadi uraian bebas (free essay) dan
uraian terbatas (berstruktur).
a. Uraian bebas (Free Essay)
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung
pada pandangan siswa itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan
uraian bebas sifatnya umum. Melihat karakteristiknya, pertanyaan bentuk
uraian bebas ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk :
a) Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah
sehingga dapat diketahui luas dan intensitasnya.
b) Mengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka
ragam sehingga tidak ada satupun jawaban yang pasti.
c) Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan
dari berbagai segi atau dimensinya.
Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa
bisa bervariasi, sulit menentukan kriteria penilaian, sangat subjektif
karena bergantung pada guru sebagai penilainya.
b. Uraian terbatas (berstruktur).
Bentuk kedua dari tes uraian adalah uraian terbatas. Dalam bentuk
ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal – hal tertentu atau ada
pembatasan tertentu. Pembatasan bisa dari segi : ruang lingkupnya, sudut
pandang menjawabnya, dan indikator – indikatornya.
Dengan adanya pembatasan tersebut jawaban siswa akan lebih
terarah sesuai dengan yang diharapkan. Cara memberikan penilaian juga
12
14
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.a., Prinsip- Prinsip Desain Pembelajaran
disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi kedua (Jl. Tambara Raya No. 23 Rawamangun- jakarta
13220: KENCANA ( Divisi dari PRENAMEDIA Group ), 2017), h. 194.
14
15
Abdul Hamid, M.Pd, Penyusunan Tes Tertulis ( Paper and Pencil Test) (Ds. Sidoarjo,
Kec. Pulung, Kab. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 55.
16
Asrul, Ananda, dan Rosnita, Evaluasi Pembelajaran, h. 45.
15
Kurang baik.
Lebih baik.
Tes inteligensi verbal yang mula-mula, dipersiapkan oleh Siapakah yang mula-
mula mempersiapkan tes inteligensi verbal?17
Contoh:
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar dan tepat.
Faktor prima dari bilangan 15 adalah...
Test completion memiliki kelebihan yakni:
1. Test ini amat mudah dalam penyusunannya.
2. Jika dibanding dengan tes objektif bentuk fill in, tes objektif ini lebih
menghemat tempat (kertas).
3. Karena bahan yang disajikan dalam tes ini cukup banyak dan
beragam.18
4. Test ini juga dapat digunakan untuk mengukur berbagai taraf
kompetensi dan tidak sekedar mengungkapkan taraf pengenalan atau
hapalan saja.
19
Asrul, Ananda, dan Rosnita, h. 46.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam
rangka mengumpulkan data. Tes objektif adalah pengukuran yang
berdasarkan pada penilaian atas kemampuan siswa dengan soal yang
besertakan jawaban yang benar atau yang salah dengan bobot nilai yang tetap.
Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes itu
dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor
yang sama. Tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-masing
item disediakan lebih jauh dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu
dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar. Completion
tes biasa disebut dengan tes isian, tes menyempurnakan atau tes
melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimatyang ada bagian-
bagiannya yang dihilangkan. Item tes menjodohkan biasa jugs disebut
matching test item.Item tes menjodohkan ini juga termasuk dalam kelomppk
tes objektif. Completion test adalah dikenal dengan istilah melengkapi atau
menyempurnakan. Salah satu jenis objektif yang hampir mirip sekali dengan
tes objektif fill in.
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Dalam
pembuatan makalah pasti ada kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran guna perbaikan makalah ini. Kami juga menyadari masih
terdapat kekurangan dalam hal menganalisa sebuah masalah atau sebuah
narasi. Maka dari itu bimbingan dan arahan sangat membantu terhadap
kemajuan kami dalam bidang penulisan, terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid, M.Pd. Penyusunan Tes Tertulis ( Paper and Pencil Test). Ds.
Sidoarjo, Kec. Pulung, Kab. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.
Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Perdana
Mulya Sarana, 2015.
Chabib Thoha. “Teknik Evaluasi Pendidikan,” t.t.
Dr. Ina Magdalena , M.Pd dan KElas 6C Prodi PGSD Universitas
Muhammadiyah Tangerang Angkatan Ke-10. Desain Evaluasi
Pembelajaran SD. Jln . Bojong genteng Nomor.18, Kec. Bojong genteng
Kab. Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak , Anggota IKAPI, 2021.
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.a. Prinsip- Prinsip Desain Pembelajaran
disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi kedua. Jl. Tambara Raya No. 23
Rawamangun- jakarta 13220: KENCANA ( Divisi dari PRENAMEDIA
Group ), 2017.
Faradillah, Ayu, Windia Hadi, dan Slamet Soro. Evaluasi Proses dan Hasil
Belajar (EPHB) Matematika Diskusi dan Simulasi (DiSi). Jakarta Selatan:
Uhamka Press, 2020.
Kadir, Abdul. “Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar.” Jurnal Al-Ta’dib
Vol. 8, no. 2 (2015).
Muhammad Ilyas Ismail. Evaluasi Pembelajaran: Konsep Dasar, Prinsip,
Tekhnik dan Prosedur, t.t.
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, t.t.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar, t.t.
Putri, Hellin, Desty Susiani, Nabilla Setya Wandani, dan Fia Alifah Putri.
“Instrumen Penilaian Hasil Pembelajaran Kognitif pada Tes Uraian dan
Tes Objektif.” Jurnal Papeda Vol. 4, no. 2 (2022).
Saifuddin Azwar. Reliabilitas dan Validitas, t.t.
Watoni, dan Priskila Issak Benyamin. “Strategi Pengembangan Tes Objektif
(Pilihan Ganda).” Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi
Banten, t.t.
18
19
Yusuf, Muri. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan Pilar Penyedia Informasi dan
Kegiatan Pengendalian Mutu Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2017.
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, t.t.