Berat Ringan
• Taraf sukar butir bergantung kepada kemampuan responden
Berat Ringan
P
1,0
tinggi
0,5
rendah
b
A. Dasar
1. Tujuan
• Penyetaraan tes perlu dilakukan khususnya bagi kegiatan
pengujian dalam skala besar yang mempersiapkan lebih dari
satu perangkat tes mengingat bahwa menyusun tes yang
benar-benar paralel tidaklah mudah.
• Kegiatan penyetaraan tes dilakukan dengan
mengembangkan konversi suatu system unit tes ke system
unit tes yang lain sehingga setelah dikonversi skor yang
berasal dari dua atau lebih perangkat tes menjadi setara dan
dapat dipertukarkan.
• Sekor dari dua pengukuran yang berbeda X dan Y tidak dapat
langsung dibandingkan. Untuk membandingkan nilai ujian
dari berbagai bentuk tes (Tegasnya, tes Paralel) yang
mengukur sifat laten yang sama, diperlukan penyetaraan
sekor untuk membandingkan sekor X ke Y atau sekor Y ke X
• Untuk membangun bank item/ Computerized Adaptive
Testing (CAT)
• Penyetaraan dilakukan melalui rumus transformasi
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
A*X = AX Y
A*Y = AY X
• Cara Linier
• Cari Ekipersentil
• Crocker dan Algina mendefinisikan sebagai
berikut. Dua sekor, satu di alat ukur X dan
lainnya di alat ukur Y, dianggap ekivalen, jika
X dan Y mengukur ciri yang sama dengan
reliabilitas yang sama serta peringkat
persentil yang sepadan dengan sekor itu
adalah sama.
• Dengan pengertian penyamaan seperti itu,
kita menemukan dua jenis penyamaan yakni
penyamaan horizontal dan penyamaan
vertikal serta dua cara penyamaan yakni cara
penyamaan linier dan cara penyamaan
ekipersentil
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
5. Arah Penyetaraan
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 1
Kelompok 2
• Di sekolah, ujites mengenal tingkat. Ada ujites untuk tingkat
dua sekolah dasar serta ada pula ujites untuk tingkat empat
sekolah dasar.
• Bahkan kalau kita ingin lebih rinci lagi, ada ujites pada awal
tahun ajar tingkat dua serta ada juga ujites pada akhir tahun
ajar tingkat dua.
• Dari tingkat ke tingkat, ujites itu berbeda satu dan lainnya,
sekalipun mereka semua mengukur ciri yang sama pada para
peserta, misalnya, kemampuan matematika.
• Dengan dasar itu, dua ujites yang terletak pada tingkat yang
sama, satu dan lainnya, dikatakan sebagai berada pada
kedudukan horizontal.
• Sedangkan, dua ujites yang terletak pada tingkat yang
berbeda, satu dan lainnya, dikatakan sebagai berada pada
kedudukan vertikal.
• Dengan demikian, penyamaan metrik sekor di antara dua
ujites pada kedudukan horizontal dikenal sebagai penyamaan
horizontal serta penyamaan metrik sekor di antara dua ujites
pada kedudukan vertikal dikenal sebagai penyamaan vertikal.
• Ada kalanya, kita sudah mempunyai ujites untuk tingkat
tertentu. Namun, untuk memperkaya perangkat ujites,
kita masih memerlukan perangkat ujites lain yang
mempunyai kedudukan yang sama dengan perangkat
ujites yang ada.
• Ada kalanya pula, kita ingin mengganti perangkat ujites
yang sudah ada dengan perangkat ujites baru yang
mempunyai kedudukan yang sama dengan perangkat
ujites yang ada itu.
• Dalam hal ini, ujites yang lama dan yang baru bersama-
sama mengukur ciri yang sama dari peserta yang
terletak pada tingkat yang sama pula. Dengan demikian,
penyamaan sekor di antara ujites itu berlangsung
melalui penyamaan horizontal.
• Pada kasus lain, kita menemukan peserta ujites dari
tingkat empat sekolah dasar, tetapi karena suatu hal,
peserta itu cukup terbelakang, sehingga tidak mampu
mengikuti ujites dari tingkatnya sendiri yakni tingkat
empat.
• Kalau dipaksakan juga, maka peserta itu tidak dapat
menjawab dengan benar hampir semua butir ujites
sehingga hasil ujites itu akan memiliki informasi yang
sangat rendah.
• Untuk memperoleh informasi yang cukup, kita
memberikan kepada peserta itu, perangkat ujites dari
tingkat yang lebih rendah, misalnya dari tingkat tiga.
• Kemudian, hasil ujites itu perlu kita kembalikan ke sekor
tingkat empat. Penyamaan sekor di antara ujites itu
berlangsung melalui penyamaan vertikal.
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Macam Kelompok
Rancangan K1 KG K2
A X Y
B X,Y Y,X
C X X+Y Y
D X+Z Y+Z
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Macam Rancangan
Macam Rancangan A
K1 K2
X Y
Macam Rancangan
Macam Rancangan B
K1 K2
X Y
Macam Rancangan C
K1 KG K2
X Y
Macam Rancangan D
K1 K2
X Z Y
Sekor responden : AX
Rerata : Ax
Simpangan baku : Ax
Sekor responden : AY
Rerata : AY
Simpangan baku : AY
A*Y = a (AX – c) + d
sehingga
AY
AY* AX AX AY
AX
Karena itu
AY
a c AX d AY
A*Y AX
AX
a c AY d AX
AY
A*X
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 1
Sekor Ujian
A*X =
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
A*Y
80,5
74,5 AX
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 2
Sekor Ujian
A*Y =
A*X =
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 3
Sekor Ujian
A*Y =
A*X =
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 4
Sekor Ujian
A*Y =
A*X =
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
(d) Pembahasan
A*Y = a (AX – c) + d
sehingga
AY
2
2
AY 2 AX 1 AX 2 AY 1 AY 2
A
*
Y
1
AX
AX 1 AX 2
2 2
2 2
Karena itu
AY
2
2
AX 1 AX 2
a 1 AY 2
c
AX 1 AX
2 2
2 2
AY 1 AY 2
d
2
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 6
Sekor ujian
Koefisien penyetaraan
AY
2
2
25,00 32,28
a 1 AY 2
0,83
AX 1 AX 2
2 2
40,20 47,20
AX 1 AX 2 73,5 70,5
c 72,00
2 2
AY 2 70,0 68,5
d AY 1 69,25
2 2
sehingga
A*Y1
69,25
72,00 AX1
A*Y2
AX2
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 7
Sekor ujian
Koefisien penyetaraan
AY
2
1 AY 2
2
a
AX
2
1 2
AX 2
AX 1 AX 2
c
2
AY 2
d AY 1
2
sehingga
A*Y =
A*Y =
Contoh 8
Sekor ujian
Koefisien penyetaraan
AY
2
1 AY 2
2
a
AX
2
1 2
AX 2
AX 1 AX 2
c
2
AY 2
d AY 1
2
sehingga
A*Y =
A*Y =
(d) Pembahasan
Sekor gabungan : AZ
Rerata : AZ
Simpangan baku : AZ
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
(c) Transformasi
A*Y = a (AX – c) + d
AX AX bAZX ( AZ AZX
AX
2
bAZX
2
( AZ
2
AZX
2
)
AY
2
bAZY
2
( AZ
2
AZY
2
)
A *
Y
AX
2
bAZX
2
( AZ
2
AZX
2
)
AX AX bAZX AZ AZX
AY bAZY ( AZ AZY )
dengan
AY
2
bAZY
2
( AZ
2
AZY
2
)
a
AX
2
bAZX
2
( AZ
2
AZX
2
c AX bAZX ( AZ AZX )
d AY bAZY ( AZ AZY )
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 9
Kelompok Statistik AX AY AZ
74,5 76,6
K1 9,2 10,5
bAZX 0,8
80,3 79,8
K2 10,3 7,6
bAZY 1,4
K1 + K2 77,7
8,2
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
A*Y
77,36
75,38 AX
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 10
Sekor Ujian
Sekolah K1 Sekolah K2
Siswa AX AZX Siswa AY AZY
1 60 65 1 65 79
2 50 60 2 60 65
3 75 80 3 69 73
4 65 60 4 70 71
5 55 60 5 64 67
6 60 65 6 55 50
7 63 68 7 70 68
8 70 69 8 75 80
9 62 60 9 62 69
10 59 63 10 64 70
11 55 58 11 57 65
12 60 63 12 65 70
13 73 80 13 71 76
14 68 70 14 72 80
15 57 62 15 64 70
16 50 55
17 60 65
18 70 72
19 60 64
20 75 80
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Statistik sekor
Kelompok Statistik AX AY AZ
K1
bAZX
K2
bAZY
K1 + K2
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
a
c
d
AY*
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
a
c
d
A*X
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Hasil penyetaraan
Sekor Ujian
Sekolah K1 Sekolah K2
Siswa AX A*Y Siswa AY A*X
1 60 1 65
2 50 2 60
3 75 3 69
4 65 4 70
5 55 5 64
6 60 6 55
7 63 7 70
8 70 8 75
9 62 9 62
10 59 10 64
11 55 11 57
12 60 12 65
13 73 13 71
14 68 14 72
15 57 15 64
16 50
17 60
18 70
19 60
20 75
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 11
Sekor Ujian
Sekolah K1 Sekolah K2
Siswa AX AZX Siswa AY AZY
1 9 8 1 8 7
2 8 8 2 7 6
3 7 6 3 7 6
4 8 7 4 6 7
5 6 6 5 7 7
6 7 6 6 8 7
7 9 8 7 6 6
8 7 6 8 6 8
9 7 6 9 7 6
10 6 6 10 7 6
11 7 7
12 8 8
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
Statistik sekor
Kelompok Statistik AX AY AZ
K1
bAZX
K2
bAZY
K1 + K2
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
a
c
d
AY*
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
a
c
d
A*X
------------------------------------------------------------------------------
Penyataraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
1. Bentuk Penyetaraan
TPP(AX) = TPP(A*Y)
TPP(AY) = TPP(A*X)
AX
X
TPP sama
Y
AY
------------------------------------------------------------------------------
Penyetaraan Sekor
------------------------------------------------------------------------------
• Perhitungan TPP
1
fb
2
fA
TPP ( A) 100%
f
Contoh 12
Penyetaraan sekor
AX = 5 TPP(AX) = 28,75%
AY = 5 TPP(AY) = 25,00%
AY = 6 TPP(AY) = 36,50%
Interpolasi linier
28,75 25,00
AY* 5 5,33
36,50 25,00
AX A*Y
0
1
2
3
4
5 5,33
6
7
8
9
10
11
12
n
s = Σ (Xi – X)
2
2
n-1
i=1
n
s=
√ Σ
(Xi – X)2
i=1 n-1