8
• Kelemahan-kelemahan yang dimiliki statistika
non parametrik adalah :
– Kurang efisien, karena tidak memanfaatkan semua
informasi yang terkandung dalam sampel.
– Uji non parametrik memerlukan ukuran sampel yang
lebih besar dibandingkan dengan uji parametrik untuk
mencapai peluang galat jenis II yang sama.
– Uji-uji non parametrik tidak dapat digunakan untuk:
o Menguji ada tidaknya pengaruh interaksi dari faktor-
faktor yang diuji seperti dalam analisis ragam, dan
o Peramalan, seperti dalam analisis regresi.
9
PENGUJIAN
KASUS SATU SAMPEL
08/16/23 10
UJI TANDA (BINOMIAL)
• Dalam uji tanda digunakan pengganti tanda positif atau negatif bagi
nilai-nilai pengamatan. Nilai pengamatan positif jika nilai pengamatan
tersebut > rata-rata hitung (populasinya setangkup) atau >
median( populasinya menjulur). Nilai pengamatan negatif jika < nilai
rata-ratanya atau mediannya.
• Hipotesis : H0: µ=µo. vs H1: µµo.
• Statistik uji bagi Uji tanda adalah variabel acak X yang menyatakan
banyaknya tanda positif atau negatif yang paling sedikit. Bila
hipotesis nol µ=µo benar, maka peluang bahwa suatu nilai sampel
menghasilkan tanda positif atau negatif sama dengan ½. Akibatnya,
statistik uji X memiliki sebaran peluang Binom dengan parameter
p=½ Jadi uji signifikasi dilakukan dengan menggunakan rumus binom
:
P(X≤x) = Σb (x;n,p) = Σb (x;n,½)
08/16/23 11
Contoh
Misal kita ingin menguji pada taraf nyata 0,05 bahwa isi kaleng suatu jenis minyak
pelumas adalah 10 liter. Suatu sampel acak 10 kaleng telah diukur isinya, hasilnya
adalah:
10,2; 9,7; 10,1; 10,3; 9,8; 9,9; 10,4; 10,3 dan 9,8 liter
Manajer bagian pemasaran sebuah perusahaan ban mobil bermerek A menyatakan
bahwa daya tempuh ban yang diproduksinya yaitu 40.000 km. Suatu sampel acak
sebanyak 8 ban dicoba dan dicatat jarak tempuhnya (dalam km) sampai ban tersebut
preferensi antara seminggu di Hawaii atau seminggu di Spanyol. Suatu uji sampel acak
18 staf eksekutif ditanya pilihannya. ujilah pada taraf 5% bahwa kedua lokasi itu sama-
sama disukai lawan alternatifnya bahwa preferensi mereka berbeda bila ternyata 4 di
08/16/23 12
antara 18 yang ditanyai lebih menyukai spanyol.
Penyelesaian (1)
1. Hipotesis : H0 : µ = 10 lawan H1 : µ ≠ 10
2. Uji statistik : Uji binom
3. Taraf nyata : 0,05
4. Wilayah kritik : Σb (x;n,p) < 0,05
5. Perhitungan: (+) >10 ; (-) < 10
Banyaknya tanda (+) = 6 dan banyaknya tanda (-)= 4.
Jadi X=4 ; n=10; p=½.
Dari tabel jumlah binom diperoleh :P(X≤4)= Σb (x;10, ½) = 0,3770
Untuk pengujian dua arah maka P(X≤4)=2(0,3770)=0,7540
6.Kesimpulan : Terima H0
artinya bahwa rata-rata kaleng minyak pelumas sebanyak 10
liter dapat diterima.
08/16/23 13
Penyelesaian (2)
1. Hipotesis : H0 : p1= p2 = ½ lawan H0 : p1≠ p2 ≠ ½
2. Uji statistik : Uji Binom
3. Taraf nyata : 0,05
4. Wilayah kritik : Σb (x;n,p) < 0,05
5. Perhitungan :
(+) > 40.000 ; (-) < 40.000
0 = 40.000 (tdk ikut)
tanda (+)=2 , (-)=6
X=2 ; n=8; p=½ ;
08/16/23 14
Penyelesaian (3)
1. Hipotesis : H0 : p1=p2 = ½ lawan H1 : p1= p2 = ½
6. Kesimpulan : Terima H0
artinya
08/16/23 Hawai lebih disukai daripada spanyol. 15
UJI CHI-SQUARE (2)
• Uji Chi-Square merupakan Uji Kesesuaian (Godness of Fit) artinya uji
tersebut dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat kesesuaian
yang nyata antara banyaknya atau frekuensi objek yang diamati
(observed) dengan frekuensi objek yang diharapkan (expected) dalam
tiap-tiap kategori. banyaknya kategori bisa dua atau lebih.
• Hipotesis : H0 : f1 = f2 =....fk
H1 : Frekuensi kemenangan tidak semuanya sama
• Uji Statistk:
Oi Ei
2
X2 Ei
dimana:
Oi = Frekwensi Observasi
Ei = Frekwensi Ekspektasi, dk=k-1
08/16/23 16
Contoh
08/16/23 17
Penyelesaian (1)
08/16/23 18
Penyelesaian (2)
08/16/23 19
Penyelesaian (3)
08/16/23 20
UJI RUN
• Pengujian terhadap keacakan sampel yang dimaksud
digunakan Uji Runtun (Run).
• Runtun (run) adalah barisan huruf ( lambang atau tanda-tanda)
yang identik yang didahului atau diikuti sebuah huruf (lambang
atau tanda) yang berbeda.
• Uji Runtun (run) membagi data menjadi dua penggolongan
yang tidak berpotongan (laki-laki atau perempuan, cacat atau
utuh, diatas atau dibawah median, dan sebagainya ).
• Barisan hasil pengamatan terdiri dari dua lambang. Misalkan n1
adalah banyaknya lambang pertama atau yang lebih sedikit dan
n2 adalah banyaknya lambang kedua atau yang lebih banyak,
maka ukuran sampelnya adalah n= n1+ n2
08/16/23 21
Contoh
08/16/23 22
Penyelesaian (1)
08/16/23 23
Penyelesaian (2)
08/16/23 24
Penyelesaian (3)
08/16/23 25
Uji Kolmogorov-Smirnov
• Uji Kolmogorof-Smirnov termasuk uji kebaikan/
kesesuaian ( Godness of Fit).
• Tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel
(skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis
tertentu (Normal, uniform atau poisson).
• Hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi
frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan
distribusi frekuensi harapan (teoritis)
08/16/23 26
Contoh
08/16/23 27
Contoh
08/16/23 28
PENGUJIAN DUA SAMPEL
BERPASANGAN
Dalam uji parametrik, pengujian rata-rata bagi dua sampel yang
berpasangan menggunakan statistik t. Asumsi yang mendasarinya
yaitu kedua sampel mempunnyai ragam yang sama dan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Seringkali asumsi tersebut sulit
dipenuhi, apalagi data yang diperoleh merupakan data peringkat
(ordinal). Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan metode non
parametrik misalnya dengan
1. Uji Tanda
2. UjiRangking Bertanda Wilcoxon.
08/16/23 29
UJI TANDA
• Prosedur uji tanda didasarkan pada tanda positif atau negatif bagi selisih
nilai pengamatan pada setiap pasangan sampel.
• Uji tanda digunakan sebagai uji signifikasi perubahan (sebelum dan
sesudah perlakuan). Jika nilai pengamatan untuk pasangan tersebut
adalah YA dan YB maka selisihnya d= YA - YB.
• Hipotesis statistik (H0) yang ingin diuji adalah d=0.
Jika H0 benar artinya banyaknya tanda positif akan sama dengan
banyaknya tanda negatif atau p=½
• Rumus perhitungan :
• a. Jika Sampel kecil ( n < 25)
digunakan rumus binom P(X≤x) = Σb (x;n,p)
• X = Banyaknya tanda (+) atau (-) yang paling sedikit
• n = banyaknya tanda positif atau negatif.
• b. Untuk sampel besar digunakan pendekatan normal
z = (X-µ)/µ= n.p =½n dan = = ½
08/16/23 30
Contoh (1)
08/16/23 31
Penyelesaian (1)
08/16/23 32
Contoh (2)
08/16/23 33
Penyelesaian (2)
08/16/23 34
Contoh (3)
08/16/23 35
Penyelesaian (3)
08/16/23 36
UJI WILCOXON
• Dalam uji tanda hanya memperlihatkan arah perbedaan saja sedangkan
dalam uji rangking bertanda Wilcoxon selain memperlihatkan arah
perbedaan juga memperlihatkan besar relatif dari perbedaan tersebut.
• Cara analisis uji Peringkat Bertanda wilcoxon adalah:
– Tentukan selisih nilai pasangan yaitu d.
– Untuk nilai yang sama (d=0) data dieliminir
– selisih d dirangking tanpa memperhatikan tanda positif atau negatifnya. Untuk
nilai d yang sama, rangkingnya adalah rata-rata.
– Pengujian dilakukan menggunakan statistik T. Statistik T dihitung dengan
menjumlahkan rangking bertanda positif atau negatif yang menghasilkan jumlah
paling sedikit.
– Bandingkan dengan statistik T dengan tabel nilai kritis T uji rangking bertanda
Wilcoxon.
– Kaidahnya :
Tolak H0 jika Untuk n > 25,
maka statistik T mendekati normal dengan nilai :
T 1
4n( n 1)
Z
1
08/16/23 24n( n 1)( 2n 1) 37
Contoh(1)
08/16/23 38
Contoh(2)
08/16/23 39
Contoh (3)
08/16/23 40
PENGUJIAN K SAMPEL BERPASANGAN
08/16/23 41
UJI Q-COCHRAN
• Uji Q Cochran digunakan untuk menguji apakah tiga
(atau lebih) himpunan skor (proporsi atau frekuensi)
berpasangan saling signifikan.
• Skala data yang digunakan dapat berupa skala nominal
maupun ordinal yang dipisahkan (dikotomi), seperti
sukses dan gagal, ya dan tidak, dan sebagainya.
08/16/23 42
Contoh
08/16/23 43
Penyelesaian
08/16/23 44
ANALISIS RAGAM FRIEDMAN
• Uji friedman digunakan untuk menguji signifikasi k sampekl
berpasangan dengan skala data minimal ordinal. data disusun
dalam n (baris ulangan) dan k kolom (perlakuan) kemudian
dilakukan rangking terhadap seluruh perlakuan atau kondisi pada
setiap ulangan.
Contoh(1)
08/16/23 46
Contoh(2)
08/16/23 47