2/19/2020 2
• Kelemahan-kelemahan yang dimiliki statistika
non parametrik adalah :
– Kurang efisien, karena tidak memanfaatkan semua
informasi yang terkandung dalam sampel.
– Uji non parametrik memerlukan ukuran sampel yang
lebih besar dibandingkan dengan uji parametrik untuk
mencapai peluang galat jenis II yang sama.
– Uji-uji non parametrik tidak dapat digunakan untuk:
o Menguji ada tidaknya pengaruh interaksi dari faktor-
faktor yang diuji seperti dalam analisis ragam, dan
o Peramalan, seperti dalam analisis regresi.
2/19/2020 3
PENGUJIAN
KASUS SATU SAMPEL
2/19/2020 4
UJI TANDA (BINOMIAL)
• Dalam uji tanda digunakan pengganti tanda positif atau negatif bagi
nilai-nilai pengamatan. Nilai pengamatan positif jika nilai pengamatan
tersebut > rata-rata hitung (populasinya setangkup) atau > median(
populasinya menjulur). Nilai pengamatan negatif jika < nilai rata-
ratanya atau mediannya.
• Hipotesis : H0: µ=µo. vs H1: µµo.
• Statistik uji bagi Uji tanda adalah variabel acak X yang menyatakan
banyaknya tanda positif atau negatif yang paling sedikit. Bila
hipotesis nol µ=µo benar, maka peluang bahwa suatu nilai sampel
menghasilkan tanda positif atau negatif sama dengan ½. Akibatnya,
statistik uji X memiliki sebaran peluang Binom dengan parameter
p=½ Jadi uji signifikasi dilakukan dengan menggunakan rumus binom
:
P(X≤x) = Σb (x;n,p) = Σb (x;n,½)
2/19/2020 5
Contoh
Misal kita ingin menguji pada taraf nyata 0,05 bahwa isi kaleng suatu jenis
minyak pelumas adalah 10 liter. Suatu sampel acak 10 kaleng telah diukur
isinya, hasilnya adalah:
10,2; 9,7; 10,1; 10,3; 9,8; 9,9; 10,4; 10,3 dan 9,8 liter
2/19/2020 6
Penyelesaian (1)
1. Hipotesis : H0 : µ = 10 lawan H1 : µ ≠ 10
2. Uji statistik : Uji binom
3. Taraf nyata : 0,05
4. Wilayah kritik : Σb (x;n,p) < 0,05
5. Perhitungan: (+) >10 ; (-) < 10
Banyaknya tanda (+) = 6 dan banyaknya tanda (-)= 4.
Jadi X=4 ; n=10; p=½.
Dari tabel jumlah binom diperoleh :P(X≤4)= Σb (x;10, ½) = 0,3770
Untuk pengujian dua arah maka P(X≤4)=2(0,3770)=0,7540
6.Kesimpulan : Terima H0
artinya bahwa rata-rata kaleng minyak pelumas sebanyak 10
liter dapat diterima.
2/19/2020 7
SOAL LATIHAN
X2 Ei
dimana:
Oi = Frekwensi Observasi
Ei = Frekwensi Ekspektasi, dk=k-1
2/19/2020 9
Contoh
2/19/2020 10
Penyelesaian (1)
2/19/2020 11
Soal Latihan
2/19/2020 12
PENGUJIAN DUA SAMPEL
BERPASANGAN
Dalam uji parametrik, pengujian rata-rata bagi dua sampel yang
berpasangan menggunakan statistik t. Asumsi yang mendasarinya
yaitu kedua sampel mempunyai ragam yang sama dan berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Seringkali asumsi tersebut sulit
dipenuhi, apalagi data yang diperoleh merupakan data peringkat
(ordinal). Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan metode non
parametrik misalnya dengan
1. Uji Tanda
2. UjiRangking Bertanda Wilcoxon.
2/19/2020 13
UJI TANDA
• Prosedur uji tanda didasarkan pada tanda positif atau negatif bagi
selisih nilai pengamatan pada setiap pasangan sampel.
• Uji tanda digunakan sebagai uji signifikasi perubahan (sebelum dan
sesudah perlakuan). Jika nilai pengamatan untuk pasangan tersebut
adalah YA dan YB maka selisihnya d= YA - YB.
• Hipotesis statistik (H0) yang ingin diuji adalah d=0.
Jika H0 benar artinya banyaknya tanda positif akan sama dengan
banyaknya tanda negatif atau p=½
• Rumus perhitungan :
• a. Jika Sampel kecil ( n < 25)
digunakan rumus binom P(X≤x) = Σb (x;n,p)
• X = Banyaknya tanda (+) atau (-) yang paling sedikit
• n = banyaknya tanda positif atau negatif.
• b. Untuk sampel besar digunakan pendekatan normal
z = (X-µ)/µ= n.p =½n dan = = ½
2/19/2020 14
Contoh (1)
2/19/2020 15
Penyelesaian (1)
2/19/2020 16
Soal Latihan (2)
2/19/2020 17
Soal Latihan
2/19/2020 18
UJI WILCOXON
• Dalam uji tanda hanya memperlihatkan arah perbedaan saja
sedangkan dalam uji rangking bertanda Wilcoxon selain
memperlihatkan arah perbedaan juga memperlihatkan besar
relatif dari perbedaan tersebut.
• Cara analisis uji Peringkat Bertanda wilcoxon adalah:
– Tentukan selisih nilai pasangan yaitu d.
– Untuk nilai yang sama (d=0) data dieliminir
– selisih d dirangking tanpa memperhatikan tanda positif atau
negatifnya. Untuk nilai d yang sama, rangkingnya adalah rata-rata.
– Pengujian dilakukan menggunakan statistik T. Statistik T dihitung
dengan menjumlahkan rangking bertanda positif atau negatif yang
menghasilkan jumlah paling sedikit.
– Bandingkan dengan statistik T dengan tabel nilai kritis T uji rangking
bertanda Wilcoxon.
– Kaidahnya :
Tolak H0 jika Untuk n > 25,
maka statistik T mendekati normal dengan nilai :
T 1
4n(n 1)
Z
1
2/19/2020 24n(n 1)( 2n 1) 19
Contoh(1)
2/19/2020 20
Contoh(2)
2/19/2020 21