Sampel
Pengertian dan Penggunaan Uji
Binomial
Contoh Kasus
Step di SPSS
Uji satu sampel dapat digunakan untuk :
Keterangan :
N ! = N faktorial= N (N-1) (N-2), dst…
satu kategori
Q = 1-P = proporsi kasus yang diharapkan dalam
kategori lainnya
Untuk sampel besar (n > 35), nilai kritis dapat didekati dengan distribusi normal
standar Z (Z merupakan pendekatan distribusi normal dengan rata-rata sama dengan 0
dan standar deviasi sama dengan 1 ).
Dimana (X + 0,5) digunakan jika X < np , dan (X – 0,5) digunakan jika X > np.
Jika nilai Z > Zα/2 atau Z < -Zα/2 maka keputusannya adalah menolak Ho (untuk uji
dua arah). Untuk uji satu arah, jika nilai Z > Zα maka keputusannya adalah menolak
Ho atau Z < -Zα maka keputusannya adalah menolak Ho.
Hipotesa dalam Uji Binomial
Dua sisi : Ho: p = po dan Ha: p ≠ po
Satu sisi : Ho: p <= po dan Ha: p > po
Ho: p >= po dan Ha: p < po
Dua Sisi
Jika p ≤ po, maka:
Jika p > po, maka:
Satu Sisi :
HIPOTESA
Ho : p ≤ 0,5 dan Ha: p > 0,5
PERHITUNGAN
Dari tabel binomial, dengan n=25, x-1=14 dan Po=0,5, untuk uji satu sisi
dengan P = 15/25 = 0,6 > po =0,5, diperoleh nilai p :
14 25!
p=P(X ≥ 15) = 1 - ∑ -------------- 0,5k 0,525-k
k=0 25! (25-k)!
= 1 – 0,7878 = 0,2122
Karena p = 0,2122 > 0,05. maka Ho gagal ditolak, sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa proporsi reaksi serum di antara populasi yang telah
mendapat pengobatan malaria tidak dapat dikatakan lebih besar secara
bermakna dari 0,5.
Entry data-nya
Klik Analyze -> Nonparametric Test ->
Binomial
Masukan variabel yang akan di-analisis ke kotak
“exact sig-”
Aplikasikan contoh diatas ke dalam SPSS dengan data
sbb: Nama_Balita Status_Demam
1 0 Dengan :
2 0 Coding 0 = Tidak
3 0
4 1
demam
5 0 Coding 1=demam
6 1
7 0
8 0
9 1
10 0
11 0
12 1
13 1
14 0
16 0
17 1
18 0
19 0
20 1