Anda di halaman 1dari 30

METODE STATISTIK II

Uji Hipotesis Proporsi Satu dan Dua Populasi

Oleh:
Dr. Tiodora Hadumaon Siagian, M. Pop.Hum.Res

Pertemuan ke-9
Cakupan Pertemuan 9
Uji hipotesis proporsi satu dan dua populasi

Acuan :
Bab 11: Anderson, T W and Sclove, S L. The
Statistical Analysis of Data, second ed. The
Scientific Press. USA. 1986.
Bab 10: Walpole, R E. PengantarStatistika, edisi
3 (terjemahan). Jakarta: Gramedia. 1982.

2
Uji hipotesis satu populasi

Satu
populasi

Rata-rata Proporsi Varians

Uji Z Uji t Uji Z Uji c2


(1 & 2 (1 & 2 (1 & 2 (1 & 2
tail) tail) tail) tail)

3
Uji hipotesis untuk proporsi
Kegunaan uji hipotesis proporsi:
Ingin diketahui berapa proporsi pemilih yang
memilih partai G
Ingin diketahui proporsi barang yang cacat dari
suatu pabrik
Ingin diketahui proporsi nasabah yang tidak puas
pada pelayanan suatu Bank
Ingin diketahui proporsi penduduk yang tidak
setuju KB
4
Uji hipotesis untuk proporsi
Melibatkan nilai kategori
Dua outcome yang mungkin
Sukses (memiliki karakteristik tertentu)
Gagal (tidak memiliki karakteristik tertentu
tersebut)

Fraksi atau proporsi populasi dalam kategori


sukses" dinotasikan dengan p

5
Proporsi (continued)

Proporsi sampel pada kategori sukses dinyatakan



dengan p

x number of successes in sample



p
n sample size

Ketika np dan n(1-p) paling tidak bernilai 5, p dapat
diapproksimasi dengan distribusi normal dengan
rata-rata dan standar deviasi

p p p(1 p)
p
n
6
Uji Hipotesis untuk Proporsi

Distribusi sampling

dari p adalah Hypothesis
normal, sehingga Tests for p
statistik ujinya
adalah z :
np 5 np < 5
p p and or
z n(1-p) 5 n(1-p) < 5
p(1 p)
Not discussed
n in this chapter

7
Example: z Test for Proportion

A marketing company
claims that it receives 8%
responses from its mailing.
To test this claim, a
random sample of 500
were surveyed with 25
Check:
responses. Test at the =
.05 significance level. n p = (500)(.08) =40

n(1-p) = (500)(.92) =460

8
Z Test for Proportion: Solution

H0: p = .08 Test Statistic:


HA: p .08 pp .05 .08
z 2.47
p(1 p) .08(1 .08)
= .05
n = 500, p = .05 n 500
Critical Values: 1.96 Decision:
Reject Reject Reject H0 at = .05
Conclusion:
.025 .025
There is sufficient
-1.96 0 1.96 z evidence to reject the
-2.47 companys claim of 8%
response rate.
9
(continued)
p -Value Solution

Calculate the p-value and compare to


(For a two sided test the p-value is always two sided)

Do not reject H0
Reject H0 Reject H0 p-value = .0136:
/2 = .025 /2 = .025
P(z 2.47) P(x 2.47)
.0068 .0068 2(.5 .4932)
2(.0068) 0.0136
-1.96 0 1.96

z = -2.47 z = 2.47

Reject H0 since p-value = .0136 < = .05

10
Uji Beda Dua Proporsi
Sekarang kita akan melihat uji hipotesis mengenai
perbedaan di antara populasi di mana datanya adalah
nominal (kategorik).

Jika datanya nominal, kalkulasi proporsi kejadian dari


tiap-tiap jenis dari outcome. Jadi, parameter yang akan
diuji adalah perbedaan di antara dua proporsi populasi:
p1p2.

11
Beda Dua Proporsi
Untuk melakukan inferensi mengenai parameter p1p2,
kita ambil sampel dari populasi, kalkulasi sampel
proporsinya dan melihat perbedaan diantara keduanya.
x1 sukses dari
x1 x2
ukuran sampel n1 p1 dan p 2
dari populasi 1 n1 n2
p1 p 2 adalah estimator yang unbiased bagi p1p2.

12
Beda Dua Proporsi
Statistik p1 p 2 adalah mendekati distribusi normal
jika ukuran sampelnya cukup besar sedemikian sehingga:

Karena mendekati normal, kita bisa menggambarkan


distribusi normal dalam hal rata-rata dan variansnya

12
Beda Dua Proporsi
Sebab itu, variabel Z berikut juga akan mengikuti
distribusi normal standar:

Z
p1 p 2 p1 p2
p1 1 p1 p2 1 p2

n1 n2

14
Beda Dua Proporsi
Karena proporsi populasi (p1 & p2) tidak diketahui,
maka standard error

juga tidak diketahui. Jadi, kita mempunyai dua


estimator yang berbeda dari standar error p1 p 2 ,
yang tergantung pada hipotesis nol.

15
Beda Dua Proporsi
Ada dua kasus:

15
Uji Beda Proporsi
Hipotesis (kasus 1)
H 0 : p1 p2
H1 : p1 p2 ; H1 : p1 p2 ; H1 : p1 p2
Statistik uji

p1 p 2
z
1 1

pq
n1 n2

17
Uji Beda Proporsi
Daerah kritis uji dua arah H1 : p1 p2
Tolak H0 bila z z 2 atau z z 2

Daerah kritis uji satu arah


Sisi kanan H1 : p1 p2
Tolak H0 bila z z

Sisi kiri H1 : p1 p2
Tolak H0 bila z z

18
Contoh soal 1:

Pemungutan suara diambil dari suatu kota dan kabupaten


di sekitarnya untuk menentukan apakah suatu rencana
pembangunan pabrik kimia boleh diteruskan. Daerah
industri tersebut masih berada dalam batas kota dan
karena itu banyak penduduk kabupaten merasa bahwa
rencana itu akan disetujui karena proporsi terbesar
penduduk kota menyetujui pembangunan pabrik tersebut.

19
Contoh soal 1: (lanjutan)
Untuk menentukan apakah ada perbedaan yang berarti
antara proporsi penduduk kota dan kabupaten yang
mendukung rencana tersebut, suatu poll diadakan. Bila
ada 120 dari 200 penduduk kota yang menyetujui rencana
tersebut dan ada 240 dari 500 penduduk kabupaten yang
setuju, apakah anda sependapat bahwa proporsi penduduk
kota yang setuju lebih besar dari proporsi penduduk
kabupaten yang tidak setuju? Gunakan tingkat
signifikansi 0,025.

20
Solusi contoh soal 1:
Misalkan p1 dan p2 menyatakan proporsi sesungguhnya
dari penduduk kota dan kabupaten yang menyetujui
rencana tersebut.
Langkah uji hipotesis:
1.H0 : p1 = p2
2.H1 : p1 > p2
3. = 0,025
4.Daerah kritis: z > z = z0,025 = 1,96

21
Solusi contoh soal 1:
5. Perhitungan:
x1 120 x2 240
p1 0, 60 ; p 2 0, 48
n1 200 n2 500
x1 x2 120 240 360
p 0,51
n1 n2 200 500 700
Jadi,
0, 60 0, 48
z 2,9
1 1
0,51 0, 49
200 500

21
Solusi contoh soal 1:

Karena z-hitung = 2,9 > z-tabel=1,96, maka H0 ditolak.


Jika menggunakan p-value:
P(Z > 2,9) = 0,5 0,4981 = 0,0019 < 0,025
(pakai tabel normal setengah luas)
6. kesimpulan: menyetujui bahwa penduduk kota yang
menyetujui rencana tersebut lebih besar dari
proporsi penduduk kabupaten yang tidak setuju.

23
Contoh soal 2:
A consumer packaged goods (CPG) company is test
marketing two new versions of soap packaging. Version
one (bright colors) is distributed in one supermarket,
while version two (simple colors) is in another. Since the
first version is more expensive, the brightly colored
design had to outsell the simple design by at least 3%

24
Solusi contoh soal 2:
Hipotesis penelitiannya adalah: H1: (p1p2) > 0,03
Dan hipotesis nol-nya adalah: H0: (p1p2) = 0,03
Since the r.h.s. of the H0 equation is
not zero, its a case 2 type problem

Data:

24
Solusi contoh soal 2:
Since this is a case 2 type problem, we dont need to
calculate the pooled proportion, we can go straight to z:

Since our calculated z-statistic (1.15) does not fall into our
rejection region ,

there is not enough evidence to infer that the brightly


colored design outsells the other design by 3% or more.

26
Soal:
1. Suatu obat yang biasa dijual untuk mengurangi
ketegangan syaraf diyakini manjur hanya 60%. Hasil
percobaan dengan obat baru yang dicobakan pada
sampel acak 100 orang dewasa yang menderita
ketegangan syaraf menunjukkan bahwa 70 merasa
tertolong. Apakah kenyataan ini cukup untuk
menyimpulkan bahwa obat baru tadi lebih unggul dari
yang biasa? = 0,05.

26
2. The NCHS report indicated that in 2002 the prevalence of
cigarette smoking among American adults was 21.1%. Data
on prevalent smoking in n=3,536 participants who attended the
seventh examination of the Offspring in the Framingham Heart
Study indicated that 482/3,536 = 13.6% of the respondents
were currently smoking at the time of the exam. Suppose we
want to assess whether the prevalence of smoking is lower in
the Framingham Offspring sample given the focus on
cardiovascular health in that community. Is there evidence of a
statistically lower prevalence of smoking in the Framingham
Offspring study as compared to the prevalence among all
Americans?

27
3. Suatu tanaman ditempatkan di daerah A sebanyak 250
tanaman. Ternyata hanya ada 150 yang dapat hidup.
Di daerah B ditanam 300 batang, dan yang hidup 162.
apakah ada perbedaan nyata tentang tanaman yang
hidup di dua daerah tersebut? Taraf signifikansi 5%

28
4. Dalam suatu penelitian mengenai fertilitas wanita yang kawin
yang dilakukan oleh Martin OConnel dan Carolyn C. Rogers
untuk kantor sensus AS pada 1979, 2 kelompok istri yang
belum punya anak usia 25-29 dipilih secara acak dan masing-
masing ditanya apakah nantinya merencanakan akan punya
anak. Satu kelompok dipilih dari wanita yang baru kawin
kurang dari 2 tahun dan yang lainnya dari wanita tadi yang
telah kawin 5 tahun. Misalkan 240 dari 300 istri yang telah
kawin kurang dari 2 tahun merencanakan akan punya anak
kelak dibandingkan dengan 288 dari 400 istri yang telah kawin
5 tahun. Dapatkah disimpulkan bahwa proporsi isteri yang
kawin kurang dari 2 tahun yang merencanakan akan punya
anak lebih tinggi secara berarti daripada proporsi isteri yang
telah kawin 5 tahun? Gunakan p-value
30

Anda mungkin juga menyukai