Anda di halaman 1dari 25

PENGUJIAN

HIPOTESIS
Hipotesis
 Suatu pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan/ dugaan
yang sifatnya masih sementara
 Hipotesis ini perlu untuk diuji utk kemudian
diterima/ ditolak
Contoh: Rata-rata pendapatan keluarga di
suatu daerah Rp. 3.500.000 tiap bulan
 Pengujian hipotesis : suatu prosedur yang
akan menghasilkan suatu keputusan yaitu
keputusan menerima atau menolak hipotesis
Tipe Kekeliruan dalam pengujian
hipotesis
Kesimpulan Terima Tolak
Hipotesis Hipotesis
Hipotesis Keputusan salah
Keputusan
Benar (kekeliruan tipe
benar
I)
Keputusan
Hipotesis
salah Keputusan
Salah
(kekeliruan tipe benar
II)
Peluang membuat kekeliruan dinyatakan α, α =
0,05 dan 0,01
Prosedur Pengujian Hipotesis
1. Menentukan formulasi hipotesis, biasa ditampilkan
dalam bentuk pernyataan, seperti tidak terdapat
pengaruh atau terdapat perbedaan diantara
variabel.
2. Menentukan taraf nyata (significant level), yang
lazim dipakai yakni α = 0,05 dan 0,01
3. Menentukan kriteria pengujian, menetapkan
statistika uji misalnya t, F, r atau x2
4. Melakukan perhitungan statistika
5. Membuat kesimpulan, menerima H0 atau menolak
H0
Ho : µ ≥ µo; µ ≤ µo; µ = µo
dengan beberapa kemungkinan Ha
Ha : µ < µo ; µ > µo ; ataukah µ ≠ µo
satu pihak satu pihak
dua pihak
Uji Dua Pihak
Ho: µ = µo
Ha: µ ≠ µo

Uji Pihak Kanan


Uji Pihak Kiri Ho: µ ≤ µo
Ho: µ ≥ µo Ha: µ > µo
Ha: µ < µo
Uji Dua Pihak
Hipotesis Ho diterima jika:
-z1/2(1- α) < z < z1/2(1- α)

Uji Pihak Kanan


Hipotesis Ho ditolak jika: z ≥ z0,5 - α)
Uji Pihak Kiri
Hipotesis Ho ditolak jika: z ≤ -z0,5 - α)
Uji Statistik
- Jika simpangan baku populasi diketahui,

X  o X  o
Zo  
 
n

- jika simpangan baku populasi tidak diketahui,


X  o X  o
Zo  
sX s
n
Untuk sampel kecil (n < 30)

Prosedurnya sama hanya pengujian


statistiknya menggunakan
distribusi t dan simpangan baku tidak
diketahui X 
t
o

s
n
Uji Dua Pihak
Hipotesis Ho diterima jika:
-t1-1/2 α < t < t1-1/2 α , Dengan dk = n-1

Uji Pihak Kanan


Hipotesis Ho ditolak jika: t ≥ t(1- α)

Uji Pihak Kiri


Hipotesis Ho ditolak jika: t ≤ -t(1- α)
Contoh kasus
 Perusahaan Lampu pijar A mengatakan
bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar
800 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan
bahwa masa pakai lampu itu telah berubah.
Untuk menentukan hal ini, dilakukan
penelitian dengan jalan menguji 50 lampu.
Ternyata rata-ratanya 792 jam. Dari
pengalaman, diketahui bahwa simpangan
baku masa hidup lampu 60 jam. Selidikilah
dengan taraf nyata 0,05, apakah kualitas
lampu itu sudah berubah atau belum!
Contoh kasus
 Proses Pembuatan barang rata-rata
menghasilkan 15,7 unit per jam. Hasil
produksi mempunyai varians = 2,3. metode
baru diusulkan untuk mengganti yang lama
jika rata-rata per jam menghasilkan paling
sedikit 16 buah. Untuk menentukan apakah
metode diganti atau tidak, metode baru
dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per
jam menghasilkan 16,9 buah. Pengusaha
bermaksud mengambil resiko 5% untuk
menggunakan metode baru apabila metode
inirata-rata menghasilkan lebih dari 16
buah. Apakah keputusan pengusaha?
Pengujian hipotesis beda dua rata-rata

Uji Statitistik
- Jika simpangan baku populasi diketahui,

1   2  12  22
Zo  dengan x1  x2  
 x1  x2 n1 n2

- jika simpangan baku populasi tidak diketahui

1   2 s12 s22
Zo  dengans x  x  
s x1  x2 1 2
n1 n2
Contoh soal
1. Sebuah sampel random 150 catatan
kematian negara X selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 61,8 th
dgn simpangan baku 7,9 th. Apakah
itu menunjukkan bahwa harapan umur
sekarang lebih dari 60 tahun? Gunakan
taraf nyata 5%

X  o X  o
Zo  
  
n
Contoh Soal
2. Ada anggapan mengenai harga beras di pasar bebas
daerah kota “A” Rp. 600,-/Kg dengan simpangan
bakunya Rp. 25,-. Berangkat dari anggapan tersebut
diatas, selanjutnya diadakan penelitian terhadap 40
kios beras sebagai sampel yang diambil secara acak,
dan ternyata diperoleh informasi dari data tersebut
rata-rata harga beras di pasar bebas adalah sebesar
Rp 594,-/kg. Pertanyaan uji kebenaran anggapan
diatas dengan taraf nyata 5% ?
 Uji dua pihak:
Ho : µ = Rp. 600,-
Ha : µ ≠ Rp. 600,-
Perhitungan sampel:
Untuk Z0.05/2 = Z(0.025) = 0.5 – 0.025 = 0.4750
Z = ±1.96
X = µ0 ± (Za/2 ) (SX)
= 600 ± (1.96) (25/ √40)
= 600 ± 7.75
3. Manajer pemasaran sebuah produk
aditif bahan bakar mengatakan bahwa
jml rata-rata produk aditif yg terjual
adl 1500 botol. Seorang karyawan di
pabrik ingin menguji pernyataan
manajer pemsaran dgn mengambil
sampel selama 36 hari. Dia mendapati
bahwa jml penjualan rata-ratanya
adlh 1450 botol. Dr catatan yg ada,
deviasi standart penjualan 120 botol.
Dgn menggunakan α = 0,01, apakah
kesimpulan yg dpt ditarik oleh
karyawan tsb
3. Dari dua populasi normal yg bebas
ditarik dua sampel random berukuran
n1 = 35 dan n2 = 50 yang menghasilkan
rata-rata 85 dan 78 dengan simpangan
baku 5,4 dan 3,6. Ujilah hipotesis pada
taraf nyata 5% bahwa μ1= μ2 dgn
alternatifnya μ1≠ μ2
Pengujian Hipotesis Proporsi
1. Pengujian hipotesis satu proporsi
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata
(significant level)
c. Menentukan kriteria pengujian
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
 Uji statistiknya X  nPo
Zo 
nPo (1  Po )
Ket :
n = banyaknya ukuran sampel
X = banyaknya ukuran sampel dengan
karakteristik tertentu
2. Pengujian hipotesis beda dua
proporsi
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata
(significant level)
c. Menentukan kriteria pengujian
d. Menentukan nilai uji statistik
e. Membuat kesimpulan
P1  P2
Zo 
 Uji statistiknya 1
P (1  P )   
1
 n1 n 2 

Dimana :
X2
P2 
n2
X1 X2
P1  P2 
n1 n2

X1  X 2
P
n1  n 2
Prosedur pengujian:

1). Formulasi hipotesis:


Ho : P = Po
Ha : P < Po ;
P > Po ; atau
P ≠ Po

2). Penentuan nilai α dan nilai Z tabel


Contoh Soal
1. Diduga sekurang-kurangnya 60%
penduduk di suatu daerah
mendukung perkara perdata oleh
suatu kota tetangga yang berdekatan.
Kesimpulan apakah yg Anda tarik bila
hanya 110 diantara 200 orang yang
diambil secara random mendukung
perkara tersebut? Gunakan taraf nyata
4%
2. Sebuah pabrik rokok memproduksi dua
merek rokok yang berbeda. Ternyata 56
orang diantara 200 perokok menyukai
merek A dan 29 diantara 150 perokok
menyukai merek B. Dapatkah kita
menyimpulkan pada taraf nyata 0,06
bahwa merek A terjual lebih banyak
daripada merek B?

Anda mungkin juga menyukai