Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL TUNGGAL

Tujuan
Mahasiswa mampu memahami pengujian hipotesis untuk satu parameter
populasi dengan menggunakan uji z dan uji t.

Dasar Teori
Hipotesis pada dasarnya adalah anggapan yang mungkin benar dan sering
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan atau
untuk dasar penelitian yang lebih lanjut.
Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang memungkinkan
keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak
hipotesis yang sedang dipersoalkan. Hipotesis yang akan diuji diberi simbol H0
(hipotesis nol) dan langsung disertai dengan Ha (hipotesis alternatif). Ha akan
secara otomatis diterima, apabila H0 ditolak.

Jenis Kesalahan (Type Of Error)


Ada dua jenis kesalahan yang terjadi dalam pengujian hipotesis.
1. Kesalahan jenis I (type I error).
Menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol itu benar.
2. Kesalahan jenis II (type II error)
Menerima hipotesis nol padahal hipotesis nol itu salah.
Dalam statistika, uji hipotesis dilakukan untuk membandingkan rata-rata
suatu populasi. Salah satu metode uji hipotesis adalah uji t dan uji z. Uji t
menggunakan statistik t, sedangkan uji z menggunakan statistik z. Uji t digunakan
apabila jumlah sampel tidak cukup besar (n < 30) dan standar deviasi (  )
populasi tidak diketahui. Sebaliknya, statistik z digunakan apabila jumlah sampel
besar (n  30) dan standar deviasi (  ) populasi diketahui. Kedua statistik dapat
digunakan apabila data mengikuti atau mendekati distribusi normal dengan
parameter tertentu. Bila tidak memenuhi asumsi, maka kedua uji tidak bisa
digunakan.
Uji Rata-rata Populasi dengan Sampel Kecil
Uji 1 arah Uji 2 arah
Hipotesis: Hipotesis:
H0 :    0 H0 :    0
Ha :  <  0 atau Ha :   0 Ha :   0
X  0
Statistik uji: t  s
n

32
Daerah penolakan: Daerah penolakan:
t  t ,n1 (atau t  t ,n1 ) t  t / 2,n1 atau Pvalue < 
atau Pvalue < 

Uji Rata-rata Populasi dengan Sampel Besar


Uji 1 arah Uji 2 arah
Hipotesis: Hipotesis:
H0 :    0 H0 :    0
Ha :  <  0 atau Ha :   0 Ha :   0
X  0 X  0
Statistik uji: Z   
s
n n
Daerah penolakan: Daerah penolakan:
z  z  (atau z   z  ) z  z / 2 atau Pvalue < 
atau Pvalue < 

Rumusan Hipotesis
 H0 :    0
Untuk menguji apakah rata-rata sampel  sama dengan rata-rata  0 yang
diberikan
 H0 :    0
Untuk menguji apakah rata-rata sampel  lebih dari atau sama dengan rata-
rata  0 yang diberikan
 H0 :    0
untuk menguji apakah rata-rata sampel  kurang dari atau sama dengan rata-
rata  0 yang diberikan

Penggunaan SPSS untuk Pengujian Hipotesis Sampel Tunggal


a. Pengujian Hipotesis Sampel Tunggal untuk Sampel Kecil
Contoh 7.1
Sebuah asrama putri menyatakan bahwa menerima rata-rata 6 orang mahasiswi
selama 2 tahun terakhir. Uji pernyatan tersebut pada taraf   0.05 . Jika diketahui
data penerimaan mahasiswi selama 24 bulan terakhir adalah sebagai berikut:
7 5 7 6 5 3 8 4
8 8 3 4 7 7 5 6
6 4 5 8 4 6 7 5

Penyelesaian dengan menggunakan SPSS:


1. Masukkan data dalam kolom pertama dengan jumlah_siswi

33
2. Klik Analyze > Compare Means > One-Sample T Test...Muncullah kotak
dialog One-Sample T Test seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 7.1 Kotak Dialog One-Sample T-Test

3. Masukkan Jumlah_Siswi ke kotak Test Variable(s). Masukkan nilai Test


Values 6. Pada bagian Options, bagian Confidence Interval Percentage
masukkan nilai 95% (1-𝛼). Klik Continue.

Gambar 7.2 Kotak Dialog One-Sample T-Test: Options

5. Klik OK sehingga muncul hasil perhitungan pengujian hipotesis untuk 


0,05.
One-Sample Test

Test Value = 6

95% Confidence Interval of the


Difference

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Jumlah_Siswi -.768 23 .450 -.250 -.92 .42


Gambar 7.3 Keluaran uji sampel kecil

Hipotesis:
H0 : rata-rata penerimaan mahasiswi = 6
Ha : rata-rata penerimaan mahasiswi  6
Daerah penolakan:

34
Uji 2 arah:
Tolak H0 apabila t  t / 2,n1 atau Pvalue < 
Kesimpulan:
Dari keluaran di atas diperoleh nilai P = 0.45, sedangkan taraf nyata yang diuji
adalah 0.05. Karena P = 0.45 >  = 0.05 , maka terima H0. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sebuah asrama putri menerima rata-rata 6 orang
mahasiswi selama 2 tahun terakhir.
Kesimpulan yang sama juga akan diperoleh jika menggunakan statistik uji t.
H0 ditolak apabila t  t / 2,n1 atau jika t bernilai negatif apabila t  t / 2,n1 .
Untuk kasus ini,  = 0.05 dan n = 24 diperoleh nilai t0.025,23  2.069. Karena
t  t0.025,23 (0.77  2.069) maka terima H0.

b. Pengujian Hipotesis Sampel Tunggal untuk Sampel Besar


Contoh 7.2
Seorang dosen mengatakan berat badan rata-rata mahasiswa di universitas 150
pon. Seorang mahasiswi ingin menguji kebenaran kata-kata dosennya itu dengan
tingkat kepercayaan 95%. Dia mengambil sampel acak 40 mahasiswa dan
beratnya:
128 138 135 164 165 150 144 132 157 144
125 149 145 152 140 154 156 153 119 148
136 163 147 176 147 135 142 150 145 173
135 142 138 126 140 161 146 168 198 146

Penyelesaian menggunakan Ms. Excel:


1. Masukkan data dalam kolom, misalnya pada kolom A1
2. Carilah nilai standar deviasi dengan menggunakan sintaks
= STDEV.S(A2:A41)
3. Lalu mencari nilai peluang dari dari uji-Z dengan menggunakan sintaks
= 2 * MIN(Z.TEST(array,x,sigma), 1 - Z.TEST(array,x,sigma))
=2 * MIN(Z.TEST(A2:A41,150, D1), 1 - Z.TEST(A2:A41,150, D1))
Hasil nya seperti pada gambar di bawah ini
Standar deviasi
15.274
sampel
z.test (p-value) 0.362

Hipotesis:
H0 : rata-rata berat badan mahasiswa = 150
Ha : rata-rata berat badan mahasiswa  150
Daerah penolakan:
Uji 2 arah: Tolak H0 apabila z  z / 2 atau Pvalue < 

35
Kesimpulan:
Dari keluaran di atas diperoleh nilai P = 0.36, sedangkan taraf nyata yang diuji
adalah 0.05. Karena P = 0.36 >  = 0.05 , maka terima H0. Jadi pernyataan
dosen yang menyatakan berat badan rata-rata mahasiswa 150 pon adalah
benar.
Kesimpulan yang sama juga akan diperoleh jika menggunakan statistik uji z.
H0 ditolak apabila z  z  / 2 atau jika z bernilai negatif apabila z   z  / 2 .
Untuk kasus ini,  = 0.05 maka diperoleh nilai z 0 .025   1 . 96 . Karena
z   z 0 .025 (  0 .91   1 .96 ) maka terima H0.
Latihan 7.1
1. Ada pendapat yang menyatakan bahwa rata-rata upah karyawan perusahaan
sebesar Rp. 400 ribu dengan alternatif tidak sama dengan itu. Untuk menguji
pendapat itu, dilakukan penelitian terhadap 10 orang karyawan, dan diperoleh
jawaban bahwa upahnya sebagai berikut (dalam ribuan rupiah).
405 415 420 390 425 395 430 435 410 420
a. Dengan menggunakan   1 %, ujilah pendapat tersebut. Lakukan
perhitungan secara manual dan menggunakan SPSS
b. Berilah kesimpulan.
2. Ada pendapat yang menyatakan bahwa rata-rata kelahiran bayi di berbagai
daerah tingkat II di Jakarta selama periode 1955–1995 tidak lebih dari 33,5.
Untuk menguji pendapat ini, Biro Pusat Statistik Jakarta memilih secara acak
75 daerah.
32,5 34,8 32,8 39,8 32,4 27,8 33,1 35,8
34.2 18.5 40.6 32.9 34.2 37.3 27.3 29.8
20.7 31.2 32.4 27.8 35.1 25.7 37.4 39.7
44.3 32.0 18.2 40.7 34.5 37.6 28.6 33.8
42.0 43.2 35.8 32.5 30.0 36.0 36.2 33.1
36.5 31.6 31.6 15.8 39.0 27.2 29.7 42.8
33.1 43.1 43.1 43.1 35.0 34.5 33.3 27.6
30.6 29.6 13.0 36.1 30.1 41.7 43.7 37.5
41.2 38.7 20.6 42.9 38.5 37.6 36.8 38.8
30.2 32.2 33.4
a. Dengan tingkat kepercayaan 90%. Ujilah pendapat tersebut.
Lakukan perhitungan secara manual dan menggunakan SPSS
b. Berilah kesimpulan.

36
Latihan 7.2:
1. Ruang perawatan pasca bedah di rumah sakit St.Luke di Maumee, Ohio baru-
baru ini diperluas dengan harapan dapat menampung rata-rata lebih dari 25
penderita setiap hari. Sebuah sampel acak terdiri dari 15 hari mengungkapkan
jumlah penderita sebagai berikut:
24 19 25 22 29 30 21 26 35 27
24 17 23 28 25
Pada taraf nyata 0.04, dapatkah kita menarik kesimpulan bahwa rata-rata
hitung jumlah penderita per hari lebih dari 25?

37

Anda mungkin juga menyukai