Uji-t
SQ - t.sipil uns 1
Statistika Inferensial digunakan untuk melakukan Jenis Statistik Paramterik
generalisasi dari sampel ke populasi. •Uji t (T-test)
•Regresi
•Korelasi
•Anova
Secara umum statistika inferensial terbagi menjadi •Analisis Jalur
dua; •dan lain-lain.
•Statistik Parametrik, dan
•Statistik non-Parametrik
Jenis Statistik Non-
Paramterik
St. Parametrik: untuk menganalisis data interval dan •Uji Tanda (Sign Test)
rasio yang diambil dari populasi yang •Rank sum test (Wilcoxon)
•Rank Correlation test
berdistribusi normal •Fisher probability exact tes
St. Non-Parametrik: tidak menetapkan syarat-syarat •Chi Square
pada parameter populasi •dan lain-lain
SQ - t.sipil uns 2
HIPOTESIS : DUGAAN
Hipotesis statistic: Dugaan tentang parameter statistic ( rata-rata μ , varian σ, proporsi ρ )
Pernyataan tentang kondisi populasi yang bersifat masih sementara (Masih menduga,
kebenarannya masih lemah).
Perlu di uji kebenarannya. Jika hasil pengujian membenarkan pernyataan, maka hipotesis
statistik diterima.
Misal: Alumni Fakultas tertentu rata-rata telah bekerja setelah 3 bulan lulus.
Hipotesis statistik
Pernyataan sebagai dugaan awal yang akan di uji disebut:
Hipotesis Nol: Ho
Jika Ho ditolak, maka Hipotesis alternatif sebagai lawan Ho
Pengujian berdasar DATA yang diterima, disebut:
Hipotesis alternatif: Ha atau H1
UJI Hipotesis
SQ - t.sipil uns 3
Tahap Pengujian:
I. Menentukan Jenis Hipotesis: Ho dan Ha
II. Menentukan jenis test
III. Menentukan batas / wilayah kritis
IV. Menghitung Nilai dari uji statistik (rumus)
V. Kesimpulan (Tolak Ho atau Gagal Tolak Ho atau Menerima Ha)
JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS
Uji Hipotesis SATU ARAH Uji Hipotesis DUA ARAH
KIRI KANAN
Ho: μ ≥ μo Ho: μ ≤ μo Ho: μ = μo
Ha: μ < μo Ha: μ > μo Ha: μ ǂμo
Catatan:
Pada Ho ada pengertian: tidak ada perubahan / sama dengan (=)
Pada Ha, hanya < atau > atau ǂ
SQ - t.sipil uns 4
Tingkat Signifikan / Level of Significant / Taraf Nyata / Tingkat Kesalahan: α
adalah besarnya batas toleransi
dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap parameter
populasinya
SQ - t.sipil uns 5
Uji Hipotesis 2 arah:
Menurut Ketua Prodi, rata-rata IPK mahasiswa
adalah 3,9. Really ?
Ho: μ = 3,9
Ha: μ ǂ 3,9
xrerata
Untuk jumlah sampel kecil (< 30) t
S/ n
SQ - t.sipil uns 7
Menentukan Kriteria Pengujian / Wilayah Kritis
Tahap ini merupakan pembuatan keputusan: menerima atau menolak Ho, dengan cara
membandingkan nilai kritis (dari table) dengan nilai hasil perhitungan berdasar rumus (nilai
hitung).
Ho diterima jika nilai hitung berada di luar daerah kritis (di dalam daerah penerimaan)
Ho ditolak jika nilai hitung berada di dalam daerah kritis
V. Kesimpulan dibuat dengan membandingkan nilai hitung dan nilai kritis (dari table)
SQ - t.sipil uns 8
SQ - t.sipil uns 9
DERAJAT KEBEBASAN (dk) / DEGREE OF FREEDOM (df): N-1
SQ - t.sipil uns 10
Contoh: Hipotesis 1 arah: Kiri
Dengan mesin lama, suatu produk membutuhkan proses rata-rata selama 50 menit/unit. Perusahaan
membeli mesin baru. Riset dilakukan menggunakan mesin baru dengan n = 12, dan rata-rata proses
produk = 42 menit dan simpangan baku = 11,9.
Lakukan uji hipotesis bahwa rata-rata proses produk / unit dengan mesin baru adalah kurang dari 50
menit dengan α = 5%.
xrerata
Jawab: t
1. Menentukan Hipotesis: S/ n
H0 :μ ≥ 50
Ha: μ < 50
2. Menentukan t hitung:
Nilai t hitung = (42-50) / (11,9/Ѵ12) = - 2,33
3. Menentukan t table:
- 2,33 -1,796
dk = 12 – 1 = 11 dan α = 5% t table = -1,796
xrerata
Jawab:
1. Mentukan Hipotesis:
H0 : μ ≤ 3,5 t
Ha: μ > 3,5 S/ n
2. Menghitung t = (4,2 - 3,5) / (1,4 / Ѵ8) = 1,414
S/ n
4.Menentukan wilayah kritis (tolak Ho)
5. Kesimpulan: 1,753 2
t hitung > t table Tolak Ho
Cukup bukti dari sampel untuk menolak Ho
SQ - t.sipil uns 13
Uji-t dengan 2 SAMPEL, n < 30
Dk = df = n1 + n2 - 2
SQ - t.sipil uns 14
Contoh Uji-t dengan 2 set sampel df = n1+n2 - 2
4. Menentuan
Nilai S atau Sp = 77,14
t hitung = - 0,95
-2,462 - 0,95 +2,462
4. Menentukan pengujian wilayah kritis
5. Kesimpulan: Gagal Tolak Ho (MENERIMA Ho) SQ - t.sipil uns 15
SQ - t.sipil uns 16
REF:
SQ - t.sipil uns 17