2. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametris
1) t-test
Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua
sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio menggunakan t-test. Contoh pengujian
hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai
antara sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.
Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara
sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.
b. Statistik Nonparametris
1) Mc Nemar Test
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi bila datanya berbentuk nominal atau diskrit. Rancangan penelitian biasanya
berbentuk “ before after”. Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai
sebelum dan sesudah ada perlakuan /treatment. Test Mc Nemar berdistribusi Chi Kuadrat ( λ2
). Contoh pengujian Hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan
sesudah ada sponsor.
Ha : Terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada
sponsor.
2) Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi,
bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang
akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif.
Misalnya dalam suatu eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahanya
secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan negatif.
Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah : p (XA > XB ) = P (XA < XB ) = 0,5. Peluang
berubah dari XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA = 0,5, atau peluang untuk
memperoleh beda yang bertanda positif sama dengan peluang untuk memperoleh beda yang
negatif. Jadi kalau tanda positif jauh lebih banyak dari negatifnya, dan sebaliknya, maka Ho
ditolak. XA = nilai setelah ada perlakuan (treatment) dan XB = nilai sebelum ada kelompok
yang diobservasi. Bila jarak antara median dengan tanda positif dan negatif sama nol, maka
Ho diterima. Contoh pengajuan Hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif
terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun
istri.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang
diberikan oleh perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik
menurut suami maupun isteri.
3) Wilcoxon Match Pairs Test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uji tanda besarnya
selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji
Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
(berjenjang). Contoh pengujian hipotesisnya:
Ho :AC tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai.
Ha :AC berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
3. Sampel Independen (Tidak Berkorelasi)
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan generalisasi
rata–rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Misalnya perbandingan penghasilan petani
dan nelayan, disiplin kerja pegawai negeri dan swasta. Teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif, tergantung jenis datanya. Teknik statistik t-test adalah
merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data ratio
atau interval, sedangkan statistik nonparametris yang dapat digunakan adalah: median test ,
mann-Whitney, kolmogorov smirnov, fisher exact, chi kuadrat, test run wald-Wolfowitz.
Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.
a. Statistik Parametris
1) t-test
Terdapat 2 rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu:
Separated Varians
t=
Polled Varians
t=
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
a). Apakah dua rata rata itu berasal berasal dari dua sampel t-test yang
jumlahnya sama.
b). Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak.
b. Statistik Nonparametris
1) Chi Kuadrat (λ2) dua sampel
Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbetuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan rumus yang
telah ada, atau dapat menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom ).
Kelompok Tingkat pengaruh perlakuan Jumlah
Berpengaruh Tidak berpengaruh sampel
Kelompok a b a+b
eksperimen
Kelompok c d C+d
kontrol
Jumlah a+c b+d n
2) Fisher Exact Probability Test
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil
independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel yang besar digunakan chi Kuadrat
Adapun rumus untuk pengujian fisher yaitu:
p=
3) Test Median (Median Test)
Test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbrntuk nominal atau ordinal. Pengujian didasarkan atas median
dari sampel yang diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi:
tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.Untuk
menggunakan test median, maka pertama–tama harus dihitung gabungan dua kelompok
(median untuk semua kelompok). Selanjutnya dibagi dua, dan dimasukkan ke dalam tabel
seperti berikut:
Kelompok Kel.I Kel.II Jumlah
>Median A B A+B
Gabungan
≤Median C D C+D
Gabungan
Jumlah A+C=n1 B+D=n2 N=n1 ˧ n2
4) Mann-Whitney U-Test
U Test ini digunakan unutuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka
perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya
dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi
(misalnya data harus normal), maka test ini dapat digunakan.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, digunakan dalam
perhitungan, arena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga
U yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U
tabel.Adapun rumus yang digunakan yaitu:
U1 = n1n2 +
Dan
U2 = n1n2 +
Keterangan:
n1= Jumlah sampel 1
n2= Jumlah sampel 2
U1= Jumlah peringkat 1
U2= Jumlah peringkat 2
R1= Jumlah rangking pada sampel n1
R1=Jumlah rangking pada sampel n2
5) Test Kolmogorov Smirnov Dua Sampel
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif
dengan menggunakan kelas-kelas interval. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
D= maksimum [Sn1 (X) – Sn2 ( X)]
6) Test Run Wald-Wolfowitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal, dan disusun dalam bentuk run. Oleh karena itu,
sebelum data dua sampel (n1 + n2 ) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu ke dalam
bentuk rangking, baru kemudian dalam bentuk run. Kriteria pengujian untuk run test adalah
bila run hitung lebih besar atau sama dengan run dari tabel untuk taraf kesalahan tertentu,
maka Ho diterima (r hitung ≥ r tabel, Ho diterima).
4. Komparatif K Sampel
Komparatif k sampel dilakukan pada sampel yang jumlahnya
lebih dari dua misalnya 3,4 atau 10 kelompok sampel. Pengujian hipotesis komparatif k
sampel akan lebih efisien karena tidak harus melalui antar dua sampel. Untuk tiga sampel (X 1
: X2 : X3) akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n kelompok
sampel akan dilakukan n (n-1) :2 pengujian. Misalnya untuk 10 sampel akan dilakukan 10
(10-1) :2=45 kali pengujian.
1. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametris
1) Analisis Varians
Analisis varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata rata k sampel bila
datanya berbentuk interval atau ratio. Terdapat beberapa jenis analisis varians, yaitu:
a. Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (Single Classification).
b. Analisis Varians Klasifikasi Ganda (Multiple Classification).
a) Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (One Way Classification).
Analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial, yang digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serentak. Oleh karena itu, dalam
penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-
rata) dan Varians (simpangan baku kuadrat). Adapun beberapa macam JK, yaitu:
a. Jumlah kuadrat total (JKtot) merupakan penjumlahan kuadrat deviasi nilai individual dengan
Mtot.
b. Jumlah kuadrat antar (JKant) merupakan jumlah selisih kuadrat mean total (Mtot) dengan mean
setiap kelompok (Mi) dikalikan dengan jumlah sampel setiap kelompok.
c. JK dalam kelompok (JKdal)
b. Statistik Nonparametris
1) Chi Kuadrat
Chi kuadrat pada statistik parametris digunakan untuk menguji hipotesis komparatf
rata rata dua sampel independen yang setiap sampelnya terdapat beberapa kategori atau kelas.
2) Median Extention (Perluasan Median)
Test median digunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Dalam test ini ukuran sampel tidak harus sama.
3) Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya
berbentuk ordinal.
B. Pengujian Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah suatu pengujian hipotesis dengan melihat sebab akibat atau
melihat hubungan dua variabel atau lebih.Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau
lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya.
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel
atau lebih.
1. Statistik Parametris
a. Korelasi Product Moment
Teknik korelasi digunakan digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio,dan
sumber data dari dua variabel atau lebih. Adapun rumus yang digunakan yaitu:
rxy=
Keterangan:
rxy= Korelasi antara variabel x dengan y
x= (xi - )
y= (yi -
b. Korelasi Ganda
Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel independen secara bersama sama atau lebih dengan satu variabel
dependen.Untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya melalui korelasi product moment dari Pearson.
c. Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti ingin mengetahui
pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen dimana salah
satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan.
2. Statistik Nonparametris
a. Koefisien Kontingansi
Koefisien digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya
berbentuk nominal. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat dengan rumus:
C=
b. Korelasi Spearman Rank
Korelasi spearman rank menggunakan sumber data untuk kedua variabel yang akan
dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan
adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal.
Korelasi Spearman rank bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas
distribusi. Rumus yang digunakan yaitu:
ρ =1-
Keterangan:
ρ=koefisien korelasi Spearman Rank
c. Korelasi Kendal Tau
Korelasi Kendal tau digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara
dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini
bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dan dapat
dkembangkan untuk mecari koefisien korelasi parsial. Adapun rumus yang digunakan:
τ=
Keterangan:
τ = koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<τ<1)
A= Jumlah rangking atas
B= Jumlah rangking bawah
N=Jumlah anggota sampel
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih,
dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam yaitu:
Sumber: Rihandoyo. 2009. Alat Uji ipotesis Penelitian Sosial Non Parametrik. Jurusan
Administrasi Negara FISIP UNDIP.