Anda di halaman 1dari 11

Pengujian Hipotesis Komparatif dan Asosiatif

A. Pengujian Hipotesis Komparatif


Hipotesis komparasi adalah suatu pengujian dengan cara membandingkan atau dugaan
ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap nilai dua kelompok atau lebih. Jadi, pada
hipotesis komparasi hanya sekedar membedakan dan tidak sama sekali memperhatikan
hubungan antar variabel. Bila Ho dalam pengujan diterima maka nilai perbandingan dua
sampel atau lebih dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil
dengan taraf kesalahan tertentu.
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi lebih
dari dua sampel (komparasi k sampel). Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi
menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut
dengan sampel independen.
1. Komparatif Dua Sampel
Pengujian hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen dapat
menggunakan statistik parametris dan nonpametris. Terdapat 3 macam pengujian komparatif
dua sampel, yaitu:
a. Uji Dua Fihak
Uji dua fihak mempunyai bunyi rumusan hipotesis nol dan alternatif yaitu:
Ho :Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
yang mendapat kendaraan dinas dengan tidak.
Ha :Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai
yang mendapat kendaraan dinas dengan tidak.
Hipotesis statistiknya
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
1). Uji Fihak Kiri
Uji fihak kiri digunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya adalah sebagai
berikut :
Ho : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih
besar atau sama dengan yang masuk pagi hari.
Ha : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih
rendah dari yang masuk pagi hari.
Hipotesis statistiknya:
Ho : μ1 ≥ μ2
Ha : μ1 < μ2
2). Uji Fihak Kanan
Uji fihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi
sebagai berikut :
Ho : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih kecil atau sama dengan
Pegawai Negeri.
Ha : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai
Negeri.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2

2. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametris
1) t-test
Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua
sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio menggunakan t-test. Contoh pengujian
hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai
antara sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.
Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara
sebelum dan setelah mendapat kendaraan dinas.
b. Statistik Nonparametris
1) Mc Nemar Test
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi bila datanya berbentuk nominal atau diskrit. Rancangan penelitian biasanya
berbentuk “ before after”. Jadi hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai
sebelum dan sesudah ada perlakuan /treatment. Test Mc Nemar berdistribusi Chi Kuadrat ( λ2
). Contoh pengujian Hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perubahan (perbedaan) penjualan sebelum dan
sesudah ada sponsor.
Ha : Terdapat perubahan penjualan sebelum dan sesudah ada
sponsor.
2) Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi,
bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang
akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif.
Misalnya dalam suatu eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahanya
secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan negatif.
Hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah : p (XA > XB ) = P (XA < XB ) = 0,5. Peluang
berubah dari XA ke XB = peluang berubah dari XB ke XA = 0,5, atau peluang untuk
memperoleh beda yang bertanda positif sama dengan peluang untuk memperoleh beda yang
negatif. Jadi kalau tanda positif jauh lebih banyak dari negatifnya, dan sebaliknya, maka Ho
ditolak. XA = nilai setelah ada perlakuan (treatment) dan XB = nilai sebelum ada kelompok
yang diobservasi. Bila jarak antara median dengan tanda positif dan negatif sama nol, maka
Ho diterima. Contoh pengajuan Hipotesisnya yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan insentif
terhadap kesejahteraan keluarga baik menurut suami maupun
istri.
Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan kenaikan insentif yang
diberikan oleh perusahaan terhadap kesejahteraan keluarga baik
menurut suami maupun isteri.
3) Wilcoxon Match Pairs Test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Kalau dalam uji tanda besarnya
selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji
Wilcoxon ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal
(berjenjang). Contoh pengujian hipotesisnya:
Ho :AC tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja
pegawai.
Ha :AC berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.
3. Sampel Independen (Tidak Berkorelasi)
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan generalisasi
rata–rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Misalnya perbandingan penghasilan petani
dan nelayan, disiplin kerja pegawai negeri dan swasta. Teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif, tergantung jenis datanya. Teknik statistik t-test adalah
merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data ratio
atau interval, sedangkan statistik nonparametris yang dapat digunakan adalah: median test ,
mann-Whitney, kolmogorov smirnov, fisher exact, chi kuadrat, test run wald-Wolfowitz.
Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.
a. Statistik Parametris
1) t-test
Terdapat 2 rumus t-test yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu:
Separated Varians
t=
Polled Varians
t=
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
a). Apakah dua rata rata itu berasal berasal dari dua sampel t-test yang
jumlahnya sama.
b). Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak.

b. Statistik Nonparametris
1) Chi Kuadrat (λ2) dua sampel
Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya
berbetuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan rumus yang
telah ada, atau dapat menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom ).
Kelompok Tingkat pengaruh perlakuan Jumlah
Berpengaruh Tidak berpengaruh sampel
Kelompok a b a+b
eksperimen
Kelompok c d C+d
kontrol
Jumlah a+c b+d n
2) Fisher Exact Probability Test
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil
independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk sampel yang besar digunakan chi Kuadrat
Adapun rumus untuk pengujian fisher yaitu:

p=
3) Test Median (Median Test)
Test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbrntuk nominal atau ordinal. Pengujian didasarkan atas median
dari sampel yang diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji berbunyi:
tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.Untuk
menggunakan test median, maka pertama–tama harus dihitung gabungan dua kelompok
(median untuk semua kelompok). Selanjutnya dibagi dua, dan dimasukkan ke dalam tabel
seperti berikut:
Kelompok Kel.I Kel.II Jumlah
>Median A B A+B
Gabungan
≤Median C D C+D
Gabungan
Jumlah A+C=n1 B+D=n2 N=n1 ˧ n2
4) Mann-Whitney U-Test
U Test ini digunakan unutuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval, maka
perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya
dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi
(misalnya data harus normal), maka test ini dapat digunakan.
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, digunakan dalam
perhitungan, arena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga
U yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U
tabel.Adapun rumus yang digunakan yaitu:
U1 = n1n2 +
Dan
U2 = n1n2 +

Keterangan:
n1= Jumlah sampel 1
n2= Jumlah sampel 2
U1= Jumlah peringkat 1
U2= Jumlah peringkat 2
R1= Jumlah rangking pada sampel n1
R1=Jumlah rangking pada sampel n2
5) Test Kolmogorov Smirnov Dua Sampel
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif
dengan menggunakan kelas-kelas interval. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
D= maksimum [Sn1 (X) – Sn2 ( X)]
6) Test Run Wald-Wolfowitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal, dan disusun dalam bentuk run. Oleh karena itu,
sebelum data dua sampel (n1 + n2 ) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu ke dalam
bentuk rangking, baru kemudian dalam bentuk run. Kriteria pengujian untuk run test adalah
bila run hitung lebih besar atau sama dengan run dari tabel untuk taraf kesalahan tertentu,
maka Ho diterima (r hitung ≥ r tabel, Ho diterima).
4. Komparatif K Sampel
Komparatif k sampel dilakukan pada sampel yang jumlahnya
lebih dari dua misalnya 3,4 atau 10 kelompok sampel. Pengujian hipotesis komparatif k
sampel akan lebih efisien karena tidak harus melalui antar dua sampel. Untuk tiga sampel (X 1
: X2 : X3) akan dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n kelompok
sampel akan dilakukan n (n-1) :2 pengujian. Misalnya untuk 10 sampel akan dilakukan 10
(10-1) :2=45 kali pengujian.
1. Sampel Berkorelasi
a. Statistik Parametris
1) Analisis Varians
Analisis varians digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata rata k sampel bila
datanya berbentuk interval atau ratio. Terdapat beberapa jenis analisis varians, yaitu:
a. Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (Single Classification).
b. Analisis Varians Klasifikasi Ganda (Multiple Classification).
a) Analisis Varians Klasifikasi Tunggal (One Way Classification).
Analisis varians merupakan teknik statistik parametris inferensial, yang digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serentak. Oleh karena itu, dalam
penelitian akan terdapat 3, 4 atau lebih kelompok sampel yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar perhitungan untuk pengujian hipotesis. Setiap sampel akan mempunyai Mean (rata-
rata) dan Varians (simpangan baku kuadrat). Adapun beberapa macam JK, yaitu:
a. Jumlah kuadrat total (JKtot) merupakan penjumlahan kuadrat deviasi nilai individual dengan
Mtot.
b. Jumlah kuadrat antar (JKant) merupakan jumlah selisih kuadrat mean total (Mtot) dengan mean
setiap kelompok (Mi) dikalikan dengan jumlah sampel setiap kelompok.
c. JK dalam kelompok (JKdal)

b) Analisis varians klasifikasi Ganda


Analisis varians klasifikasi ganda merupakan teknik statistik inferensial parametris
yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara
serempak bila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih.
b. Statistik Nonparametris
1) Chi kuadrat k sampel
Chi kuadrat k sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua
sampel, bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Bila dalam pengujian hipotesis untuk k
sampel dinyatakan Ho diterima, berarti antar dua sampel tidak ada perbedaan. Tetapi kalau
Ho ditolak bisa terjadi antar dua kelompok sampel yang berbeda, karena kelompok yang lain
tidak.
2) Test Cochran
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila
datanya berbentu nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya jawaban dalam wawancara atau
observasi hasil eksperimen berbentuk ya-tidak, sukses-gagal, dsb. Maka jawaban tersebut
diberi skor 0 untuk gagal da skor untuk sukses.
3) Test Friedman
Friedman Two Way Anova (analisis varian dua jalan Friedman), digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan (related) bila datanya berbentuk
ordinal. Bila data berbentuk interval atau ratio maka diubah ke dalam bentuk ordinal.

5. Sampel Independen Terpisah


a. Statistik Parametris
1) Anova Satu Jalan (Klasifikasi Tunggal)
Langkah langkah pengujian hipotesis pada anova untuk data berpasangan yaitu:
1. Menghitung JK Total.
2. Menghitung JK Antar.
3. Menghitung MK Antar.
4. Menghitung MK Dalam.
5. Menghitung F hitung dengan cara membagi MK antar dengan MK dalam.
6. Membandingkan F hitung dengan F tabel.
7. Membuat keputusan hipotesis Ho ditolak atau diterima.
2) Anova Dua Jalan (Klasifkasi Ganda)
Langkah langkah dalam penggunaan anova dua jalan yaitu:
1. Menghitung JK Total.
2. Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom arah ke bawah).
3. Menghitung jumlah kuadrat baris (baris arah ke kanan).
4. Menghitung jumlah kuadrat interaksi.
5. Menghitung jumlah kuadrat dalam.
6. Menghitung dk.
7. Menghitung mean kuadrat (MK),masing masing JK dibagi dengan dknya.
8. Memasukkan hasil perhitungan ke tabel ringkasan anova dua jalan.
9. Menghitung harga Fhkot,Fhbar dan Fhint.

b. Statistik Nonparametris
1) Chi Kuadrat
Chi kuadrat pada statistik parametris digunakan untuk menguji hipotesis komparatf
rata rata dua sampel independen yang setiap sampelnya terdapat beberapa kategori atau kelas.
2) Median Extention (Perluasan Median)
Test median digunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Dalam test ini ukuran sampel tidak harus sama.
3) Analisis Varians Satu Jalan Kruskal-Walls
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya
berbentuk ordinal.
B. Pengujian Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah suatu pengujian hipotesis dengan melihat sebab akibat atau
melihat hubungan dua variabel atau lebih.Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau
lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya.
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel
atau lebih.
1. Statistik Parametris
a. Korelasi Product Moment
Teknik korelasi digunakan digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio,dan
sumber data dari dua variabel atau lebih. Adapun rumus yang digunakan yaitu:
rxy=
Keterangan:
rxy= Korelasi antara variabel x dengan y
x= (xi - )
y= (yi -
b. Korelasi Ganda
Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel independen secara bersama sama atau lebih dengan satu variabel
dependen.Untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya melalui korelasi product moment dari Pearson.
c. Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti ingin mengetahui
pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen dimana salah
satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan.
2. Statistik Nonparametris
a. Koefisien Kontingansi
Koefisien digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya
berbentuk nominal. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat dengan rumus:
C=
b. Korelasi Spearman Rank
Korelasi spearman rank menggunakan sumber data untuk kedua variabel yang akan
dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan
adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal.
Korelasi Spearman rank bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas
distribusi. Rumus yang digunakan yaitu:
ρ =1-
Keterangan:
ρ=koefisien korelasi Spearman Rank
c. Korelasi Kendal Tau
Korelasi Kendal tau digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara
dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini
bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dan dapat
dkembangkan untuk mecari koefisien korelasi parsial. Adapun rumus yang digunakan:
τ=
Keterangan:
τ = koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<τ<1)
A= Jumlah rangking atas
B= Jumlah rangking bawah
N=Jumlah anggota sampel

HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih,
dalam hal komparasi ini terdapat beberapa macam yaitu:

KOMPARASI BERPASANGAN (RELATED) DALAM DUA SAMPEL


(Ada hub. Antara kelompok yang diuji (karakternya cenderung sama) lebih banyak digunakan
pada penelitian eksperimental).
Metode pengujian yang dapat digunakan dua cara yaitu :
1. Satu kelompok diukur dua kali sebelum dan sesudah.
Misal : Kinerja pegawai negeri diukur sebelum dan sesudah penataan lembaga.
2. Dua kelompok berpasangan diukur bersamaan.
Misal : Kinerja dua lembaga pemerintah, lembaga A diberikan dirasionalisasi pegawainya,
lembaga B tidak, kemudian diukur apakah terdapat perbedaan kinerja diantara keduanya
Alat Uji yang bisa dipergunakan adalah :
a. Mc Nemar Test.
Syarat-syarat :
 Data Nominal ( ada / tidak perubahan)
 Bersifat Before after.
b. Sign Test
 Data nominal dengan tanda perubahan ( + / -)
 Bisa dipergunakan secara berpasangan.
c. Wilcoxon Mach Pair Test
 Data ordinal melihat perubahan (+/-) dengan skala, misal 1 – 10
Sampel:
Dua kelompok individu yang saling berhubungan dalam suatu kasus.
Contoh: Dua kelompok (masing2 40 ind) satu kelompok distimulasi, kelompok yang lain
tidak.

KOMPARASI DUA SAMPEL INDEPENDEN


(karakternya cenderung berbeda) lebih banyak digunakan pada penelitian survey)
Contoh 2 sampel independen :
 Pengusaha ekonomi kuat dengan pengusaha ekonomi lemah
 Partai lama dan partai baru
 Pria dan wanita.
Alat uji yang dapat digunakan pada uji komparatif non parametris 2 sampel bebas:
1. Mann Whitney U Test
Digunakan bila menguji hipotesis komparatif dua sampel independen dengan data ordinal.
2. Kolmogorov Smirnov Test
Digunakan bila menguji hipotesis komparatif dua sampel independen dengan data ordinal
dan disusun dalam tabel distribusi frekuensi dengan frekuensi kumulatif
3. Wald Wolfowitz Test
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis konparatif dua sampel independen
bila datanya disusun dalam bentuk ordinal dan disusun dalm bentuk run.

KOMPARASI K SAMPEL BERPASANGAN/BERKORELASI


(Kelompok sampel lebih dari 2 (dengan karakter yang sama))
Di dalam penelitian ini kelompok sampel dapat diambil lebih dari dua dengan karakter
sampel yang berhubungan, Misal kelompok pegawai negeri A, B dan C.
Alat Uji yang bisa dipakai
1. Test Cochran.
Test ini digunakan dalam pengujian hipotesis komparatif K sampel berkorelasi dengan data
Nominal dan dikotomis (Ya/Tidak)
2. Test Friedman.
Friedman Two Way Anova (Analisis Varian Dua Jalan Friedman). Digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif K sampel berkorelasi dengan data ordinal (ranking).
KOMPARASI K SAMPEL INDEPENDEN/TIDAK BERKORELASI
(Kelompok sampel lebih dari 2 (dengan karakter yang berbeda ))
Di dalam penelitian ini kelompok sampel dapat diambil lebih dari dua dengan karakter
sampel yang tidak berkorelasi, Misal misal pegawai dengan dengan golongan I, II dan III,
atau Pegawai negeri sipil, tentara
dan swata.
Alat Uji yang dapat dipergunakan:
1. Median Extention.
Test ini dipergunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel independen
dengan data ordinal, dalam test ini jumlah sampel tidak harus sama.
2. Analisis Varian Satu Jalan Kruskal Wallis.
Test ini dipergunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen dengan data
ordinal.
Demikian di atas sudah kami jelaskan tentang berbagai jenis uji komparatif non parametris
pada bentuk hipotesis komparatif, tergantung pada masing-masing bentuk pasangan, apakah 2
sampel berpasangan, k sampel berpasangan, 2 sampel bebas atau k sampel bebas. Sekian
terima kasih.

Sumber: Rihandoyo. 2009. Alat Uji ipotesis Penelitian Sosial Non Parametrik. Jurusan
Administrasi Negara FISIP UNDIP.

Anda mungkin juga menyukai