Anda di halaman 1dari 10

MODUL 8

H. PERTEMUAN 9

Deskripsi Materi Materi ini dirancang untuk mengkaji konsep-konsep


Statistika yang dapat diterapkan pada proses analisa
lingkungan bisnis dan pengambilan keputusan bisnis.
Hal ini diharapkan dapat memberikan metode statistik
untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan
bisnis.
Capaian Pembelajaran  Memahami statistik Inferensial Nonparametrik
 Merasakan pentingnya kejujuran data dan
penggunaannya
 Mampu menggunakan statistik Inferensial dalam
menyelesaikan permasalahan bisnis Memahami
kegunaan anggaran variabel
Pokok Bahasan Statistik Non Parametrik
Sub Pokok Bahasan  Chi-Square
 Runs Test
 Mann-Whitney
 Wilcoxon

1. Isi Materi
A. Pendahuluan
Pada bab ini, akan dibahas mengenai data yang berskala ordinal (jenjang), di mana data
ini urutan kode angka mempunyai arti berdasarkan urutan tingkat kepentingan, misalnya sangat
bagus, bagus, cukup bagus, jelek, dan sangat jelek, masing-masing dengan kode 1,2,3,4, …,
maka urutan angka-angka tersebut mempunyai arti urutan ke atas dan sebagainya bahkan bisa
juga ke bawah.
Statistika non parametrik merupakan bagian dari statistik yang parameter populasinya
atau datanya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari
persyaratan dan variansnya tidak perlu homogen. Statistik non parametrik biasanya digunakan
untuk melakukan analisis pada data berjenis nominal atau ordinal.
Analisis non parametrik, terdiri dari:
1) Uji Chi-Kuadrat
2) Runs Test
3) Uji Wilxocon
4) Uji U Mann-Whitney
5) Uji Friedman
6) Uji korelasi Rank Spearman
7) Regresi Logistik

B. Chi-Square (Sampel Tunggal)


Chi Square sampel tunggal dapat dikatakan seabgai uji proporsi untuk dua perstiwa atau
lebih dan data berjenis nominal. Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris
yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila
dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan
merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah). Uji Chi Square untuk analisis
data penelitian tidak memerlukan persyaratan asumsi normalitas data.
Rumus analisis Chi Square:
(𝒇𝒐 − 𝒇𝒆)𝟐
𝑿𝟐 = ∑
𝒇𝒆
Dimana:
X2 = Nilai Chi Square
fo = Frekuensi observasi/pengamatan
fe = frekuensi ekspetasi/harapan
catatan:
jika fe tidak diketahui, dapat dicari dengan menggunakan rumus:
∑ fo
fe =
n
n = jumlah k sampel
Asumsi hasil perhitungan:
 Jika X2 = 0, maka dapat diartikan bahwa frekuensi-frekuensi teoritis dan yang diharapkan
adalah tepat sama dengan frekuensi-frekuensi hasil observasinya.
 Jika X2 > 0, maka frekuensi-frekuensi tersebut dapat diartikan tidak tepat sama.
 Semakin besar nilai X2, maka dapat diartikan semakin besar pula perbedaan antara
frekuensi yang diobservasi dan yang diharapkan.
Langkah pengujian Chi Square
1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : kategori pertama sama dengan kategori kedua
Ha : kategori pertama tidak sama dengan kategori kedua
2. Menentukan risikoa kesalahan (α)
3. Menghitung X2hitung dan X2tabel
Menentukan X2hitung
(𝒇𝒐 − 𝒇𝒆)𝟐
𝑿𝟐 = ∑
𝒇𝒆

Menentukan X2tabel
X2tabel = X2(α,db) ; db = n -1, α = derajat bebas (taraf signifikansi)
4. Menentukan kriteria pengujian
Jika, X2hitung ≤ X2tabel maka Ho diterima
Jika, X2hitung > X2tabel maka Ho diterima
5. Membuat kesimpulan

Contoh Kasus:
Seorang mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Palembang ingin melakukan penelitian
tentang penggunakan jenis operator seluler yang digunakan untuk kartu handphone mereka.
Untuk keperluan penelitian tersebut diambil secara acak 138 orang mahasiswa FEB Universitas
Muhammadiyah Palembang. Dari hasil survei didapat 23 orang memeilih simpati, 15 orang
memilih XL, 27 orang memilih Esia, 24 orang memilih M3, 23 orang memilih Mentari, dan 16 orang
memilih Fren.
Pertanyaan:
Ujilah pernyataan yang menyebutkan bahwa proporsi mahasiswa memilih operator seluler adalah
sama, gunakan taraf nyata 5%.

Langkah pengujian chi square


1. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat
Ho : proporsi jenis operator telephon seluler yang dipilih mahasiswa FEB Universitas
Muhammadiyah Palembang adalah tidak sama banyak
Ha : proporsi jenis operator telephon seluler yang dipilih mahasiswa FEB Universitas
Muhammadiyah Palembang adalah sama banyak
2. Menentukan tingkat signifikansi (α) = 0,05
3. Menentukan X2 hitung dan X2 tabel
Menghitung X2
Membuat tabel penolong

Jenis (𝒇𝒐 − 𝒇𝒆)𝟐


fo fe (fo - fe) (fo - fe) 2 𝑿𝟐 =
Operator 𝒇𝒆
Simpati 23 23 0 0 0
XL 15 23 -8 64 2,78
Esia 27 23 4 16 0,7
M3 24 23 1 1 0,04
Mentari 23 23 0 0 0
Fren 16 23 -7 49 2,13
138 5,65

Nilai fe, dapat dicari dengan rumus


∑ 𝒇𝒐 𝟏𝟑𝟖
𝒇𝒆 = = = 𝟐𝟑
𝒏 𝟔
X2tabel = X2(α,db) ; db = 6 -1 = 5, α = 0,05
X2(0,05,5) = 11,07
4. Menentukan kriteria pengujian
Jika, X2hitung sebesar 5,65 < X2tabel sebesar 11,07 maka Ho diterima
5. Membuat kesimpulan
Proporsi jenis operator telephon seluler yang dipilih mahasiswa FEB Universitas
Muhammadiyah Palembang adalah tidak sama banyak

C. Runs Test
Uji run atau juga bisa disebut uji sampel rangkaian tunggal untuk memeriksa keacakan
data. Uji ini pada prinsipnya ingin mengetahui apakah suatu rangakain kejadian, hal dan simbol
merupakan hasil proses yang acak. Pengamtan terhadap data dilakukan dengan mengukur
banyaknya run dalam suatu kejadian.
Catatan:
Pada uji run ada tanda pisit dan negatif. Jawaban responden akan diberi tanda positif atau negati,
bila jawaban responden di atas nilai median maka diberi tanda positif (+) dan bila jawaban
responden di bawah nilai median maka diberi tanda negatif (-).
Langkah Pengujian Statistik Uji Run
1) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : proses pengambilan data merupakan proses tidak random
Ha : proses pengambilan data merupakan proses randam
2) Menentuakan risiko kesalahan atau taraf signifikan (α)
3) Menentukan nilai rhitung dan rtabel
Tahap menentukan nilai rhitung
a) Menentukan nilai median dengan rumus
Me = ½ (1+n)
b) Membuat tanda positif (+) atau negatif (-) dari setiap jawaban responden
c) Menghitung nilai rhitung
Nilai rhitung diperoleh berdasarkan run (jumlah perpindahan dari setiap tanda)
Menentukan nilai rtabel
Nilai rtabel terdiri dari n1 untuk tanda (+) dan n2 untuk tanda (-)
Sehingga nilai rtabel (α, n1,n2)
4) Kaidah pengujian
Jika:
rtabel ≤ rhitung maka Ho diterima
rtabel > rhitung maka Ho ditolak
5) Membandingkan nilai rhitung dan rtabel
6) Membuat keputusan

D. Mann-Whitney
Metode Mann Whitney Test digunakan untuk menguji dua perbedaan Median dari dua
sampel yang diambil secara independent, sampel-sampel random yang besarnya n1 dan n2 bisa
diperoleh dari populasi-populasi yang berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Asumsi
yang digunakan untuk menerapkan metode ini antara lain:
1) Data merupakan sampel acak hasil pengamatan X1, X2 …, Xn1 dari populasi 1 dan sampel
acak hasi pengamatan Y1, Y2 …, Yn1 dari populasi 2.
2) Skala pengukuran yang dipakai ordinal
3) Kedua sampel tidak saling mempengaruhi
4) Variabel yang diamati adalah variabel acak kontinu
5) Fungsi-fungsi distribusi kedua populasi hanya berbeda dalam hal lokasi, yakni apabila
keduanya sungguh berbeda.
Untuk melakukan pengujian dengan menggunakan metode mann whitney, berikut
langkah-langkah pengujiannya:
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), misalnya:
Ho : Me1 … Me2
Ha : Me1 … Me2
2) Tetapkan kriteria daerah kritis dari kurva distribusi Z (untuk sampel besar n ≥ 30) atau
kurva t (untuk sampel kecil n < 30), dengan ketentuan dk (derajat kebebasan) = n1 + n2 –
2
3) Pengujian dua pihak (pihak kanan dan pihak kiri)
Contoh:
Ho : Me1 = Me2
Ha : Me1 ≠ Me2
4) Pengujian satu pihak (pihak kiri)
Contoh:
Ho : Me1 ≥ Me2
Ha : Me1 < Me2
5) Pengujian satu pihak (pihak kanan)
Contoh:
Ho : Me1 ≤ Me2
Ha : Me1 > Me2
6) Hitung nilai dari statistik ujinya, sebagai berikut:
𝑁+1
∑ 𝑅𝑥 − 𝑛𝑥 ( )
𝑍/𝑡 = 2 → 𝑆𝑅𝑖
𝑛𝑥 𝑛𝑦 𝑛𝑥 𝑛𝑦 (𝑁 + 1)2
√ (∑ 𝑅𝑥2 + ∑ 𝑅𝑦2 ) −
𝑁(𝑁 − 1) 4(𝑁 − 1)

Keterangan:
N : n x + ny
nx : Banyaknya sampel X
ny : Banyaknya sampel Y
Rx : Ranking keseluruhan untuk variabel X saja
Ry : Ranking keseluruhan untuk variabel Y saja
7) Bandingkan antara poin 2 dan 3
8) Simpulkan hasil perbandingan pada poin 4, jika:
Zhitung > Ztabel atau thitung > ttabel  Tolak Ho
Zhitung ≤ Ztabel atau thitung ≤ ttabel  Terima Ho

E. Wilcoxon
Metode wilcoxon dimaksudkan sebagai alat untuk mengujia perbedaan dari dua media
yang diperoleh dari dua himpunan data dengan cara pengembilan data secara bertahap. Untuk
melakukan analisis pada pengujian Wilcoxon, karena datanya merupakan data kualitatif, maka
sebelum pengujian dilakukan hendaknya data tersebut dirangking terlebih dahulu. Ada 3 bentuk
model pengujian pada analisis ini, antara lain:
1) Pengujian dua pihak (pihak kanan dan pihak kiri)
Contoh:
Ho : Me1 = Me2
Ha : Me1 ≠ Me2
2) Pengujian satu pihak (pihak kiri)
Contoh:
Ho : Me1 ≥ Me2
Ha : Me1 < Me2
3) Pengujian satu pihak (pihak kanan)
Contoh:
Ho : Me1 ≤ Me2
Ha : Me1 > Me2

Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:


4) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), misalnya:
Ho : Me1 … Me2
Ha : Me1 … Me2
5) Tetapkan kriteria daerah kritis untuk penerimaan dan pengolakan Ho dari kurva normal
(untuk n ≥ 30) atau kurva tstudent (untuk n < 30), dengan ketentuan sebagai berikut:
 Dk (derajat kebebasan) = n1 + n2 – 2
 Gunakan distribusi normal (untuk n besar) atau distribusi t (untuk n kecil)
6) Hitung nilai dari statistik ujinya, sebagai berikut:
∑ 𝑆𝑅1
𝑍= → 𝑆𝑅𝑖
√𝑆𝑅12
Rentang yang ditandai untuk data ke-i
7) Bandingkan antara poin 2 dan 3
8) Simpulkan hasil perbandingan pada poin 4, jika:
Zhitung > Ztabel atau thitung > ttabel  Tolak Ho
Zhitung ≤ Ztabel atau thitung ≤ ttabel  Terima Ho

2. Latihan Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar
Seorang mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Palembang dalam penelitiannya ingin
mengetahui apa alasan mahasiswa tetap bertahan untuk melanjutkan kuliah di FEB Universitas
Muhammadiyah Palembang. Untuk keperluan penelitian tersebut di ambil secara acak 370
mahasiswa. Data penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
No Alasan Orang
1 Kampus megah 65
2 Tempat strategis 35
3 Tidak ada uang bangunan 75
4 Kualitas dosen 63
5 Sarana dan prasarana 54
6 Uang kuliah dapat dicicil 78
370

Pertanyaan:
Ujilah pernyataan yang menyebutkan bahwa proporsi mahasiswa memilih tetap bertahan untuk
melanjutkan kuliah di FEB Universitas Muhammadiyah Palembang adalah sama, gunakan taraf
nyata 5%.

3. Rangkuman
Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua
variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada
1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa
harus digunakan uji pada derajat yang terendah). Uji Chi Square untuk analisis data
penelitian tidak memerlukan persyaratan asumsi normalitas data.
Uji run atau juga bisa disebut uji sampel rangkaian tunggal untuk memeriksa keacakan
data. Uji ini pada prinsipnya ingin mengetahui apakah suatu rangakain kejadian, hal dan
simbol merupakan hasil proses yang acak. Pengamtan terhadap data dilakukan dengan
mengukur banyaknya run dalam suatu kejadian.
Metode Mann Whitney Test digunakan untuk menguji dua perbedaan Median dari dua
sampel yang diambil secara independent, sampel-sampel random yang besarnya n1 dan
n2 bisa diperoleh dari populasi-populasi yang berdistribusi normal atau tidak berdistribusi
normal.
Metode wilcoxon dimaksudkan sebagai alat untuk mengujian perbedaan dari dua media
yang diperoleh dari dua himpunan data dengan cara pengembilan data secara bertahap.
Untuk melakukan analisis pada pengujian Wilcoxon, karena datanya merupakan data
kualitatif, maka sebelum pengujian dilakukan hendaknya data tersebut dirangking terlebih
dahulu

4. Latihan Pilihan Ganda


Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling benar.
1. Uji sampel rangkaian tunggal untuk memeriksa keacakan data, merupakan pengertian dari

a. Chi Square
b. Run Test
c. Binomial
d. Man Whatney
e. Wilxocon
2. Alat untuk mengujian perbedaan dari dua media yang diperoleh dari dua himpunan data
dengan cara pengembilan data secara bertahap, merupakan pengertian dari …
a. Chi Square
b. Run Test
c. Binomial
d. Man Whatney
e. Wilxocon
3. Salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana
skala data kedua variabel adalah nominal, merupakan pengertian dari …
a. Chi Square
b. Run Test
c. Binomial
d. Man Whatney
e. Wilxocon
5. Referensi
Supangat, Andi. 2017. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik. Penerbit
Kencana

Siregar, Syofian, (2013), Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan


perhitungan manual dan SPSS, Penerbit Kencana

Anda mungkin juga menyukai