Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS RERATA SATU SAMPEL

DAN DUA SAMPEL


(NON PARAMETRIK)
Statistika Penelitian
Disusun oleh :

Dini Widianti 198060004

Dani Mulyana 198060006

Niki Lestari 198060014


Kelebihan Statistik non parametrik :
 Tidak membutuhkan asumsi normalitas.
 Tingkat kesalahan penggunaan prosedur statistik non parametrik relatif kecil karena statistik
jenis ini tidak memerlukan banyak asumsi.
 Perhitungan yang harus dilakukan pada umumnya sederhana dan mudah, khususnya untuk
data yang kecil.
 Konsep dalam statistik non parametrik mudah untuk dimengerti.
 Dapat digunakan untuk menganalisa data yang berbentuk hitungan maupun peringkat (rank).
 Statistik non parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal).
 Tidak dibutuhkan urutan karena sering dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam
data kualitatif.
 Pengujian hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada
pengamatan yang nyata.
 Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi, tetapi
dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal.
Kekurangan Statistik non parametrik :
Hasilnya tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan karena
kesederhanaan perhitungannya.
Statistik non-parametrik terkadang mengabaikan beberapa
informasi tertentu.
Hasil pengujian hipotesis dengan statistik non-parametrik tidak
setajam statistik parametrik.
Hasil statistik non-parametrik tidak dapat diekstrapolasikan ke
populasi studi seperti pada statistik parametrik. Hal ini
dikarenakan statistik non-parametrik mendekati eksperimen
dengan sampel kecil dan umumnya membandingkan dua
kelompok tertentu.
Analisis Rerata Satu Sampel (Non Parametrik)

 Statistika Non-Parametrik digunakan jika kita tidak mengetahui suatu


model distribusi populasi dari suatu data dan jumlah data yang relatif
kecil dan jika salah satu parameter statistik parametrik tidak terpenuhi.
 Pada pengujian satu sampel dengan asumsi populasi berdistribusi
normal dan data paling tidak berkala interval maka digunakan uji t,
tetapi seringkali data yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-
rata sampel dengan rata rata yang diharapkan tidak berdistribusi normal
dan skala yang digunakan bukan skala interval atau rasio, hanya
berskala nominal atau ordinal, sehingga analisis yang digunakan harus
menggunakan uji statistik non parametrik.
Macam-macam dari Uji Non Parametrik untuk satu sampel :
Uji Kolmogorov Smirnov bisa dipakai untuk menguji
keselarasan data yang berskala minimal ordinal.
Uji Chi-Square, digunakan untuk menguji apakah data sebuah
sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan
bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi
yang diterapkan.
Binomial Test ditujukan untuk melakukan uji hipotesis suatu
variabel yang berasal dari populasi binomial dengan
probabilitas yang ditentukan pada suatu kejadian yang terjadi
untuk kategori pertama dari dua kategori.
Sampel Berkorelasi
Prosedur untuk sampel berkorelasi digunakan
ketika ingin membandingkan dua variabel yang
diukur dari sampel sama (berhubungan).
Misalnya ingin mengetahui perbedaan metode
pembelajaran, dengan pengukuran dilakukan pada
sampel peserta didik yang sama, baik sebelum
maupun sesudah pembelajaran dilakukan.
Sampel Independent
Prosedur untuk sampel independen digunakan
ketika kita ingin membandingkan dua variabel
yang diukur dari sampel yang tidak sama (bebas).
Misalnya sampel yang diambil berasal dari dua
populasi yaitu populasi peserta didik sekolah A
dan peserta didik sekolah B, dan ingin
membandingkan rata-rata nilai matematika di
antara kedua kelompok sekolah ini.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diujikan adalah penelitian
tentang kecenderungan perbedaan pendapat peserta
didik dalam menilai penerapan pembelajaran
matematika menggunakan metode berbasis digital.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 orang
secara acak dengan menggunakan opsi jawaban
berbentuk nominal dikotomik yaitu setuju dan tidak
setuju.
Hipotesis
H0 : Peluang peserta didik untuk setuju dan tidak
setuju terhadap penerapan pembelajaran matematika
menggunakan metode berbasis digital adalah sama.
Ha : Peluang peserta didik untuk setuju dan tidak
setuju terhadap penerapan pembelajaran matematika
menggunakan metode berbasis digital adalah tidak
sama.
Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang dibuat, maka


akan dilakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan program SPSS.
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
1. Isikan data pada Variable View
2. Klik Data View dan inputkan data hasil penelitian,
kemudian klik menu Analyze → Non parametric Tests →
Legacy Dialogs (SPSS 20 dst) → Binomial 
3. Pada kotak dialog Binomial Test, pindahkan variabel
“Kecenderungan Pendapat terhadap Penerapan
pembelajaran matematika menggunakan metode berbasis
digital” ke kotak Test Variable List. Pada kolom Define
Dichotomy pilih Get from data dan pada Test Proportion
pastikan terisi secara default yakni 0,50.
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
4. Langkah selanjutnya klik menu Options... dan pada kotak
dialog Binomial Test: Options di kolom Statistics berilah tanda
centang (  ) pada Descriptive dan klik Continue. Pada kolom
MissingValues biarkan tercentang secara default pada Exclude
cases test-by-test.
5. Klik Continue untuk kembali ke kotak dialog sebelumnya,
selanjutnya klik menu Exact... yang berada di sebelah atas menu
Options... dan pada kotak dialog Exact Tests pastikan Asymptotic
only yang terpilih/terceklist karena sampel yang digunakan
sedikit.
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir adalah klik Continue dan klik OK, sehingga


SPSS akan menampilkan output sebagai berikut :
  N Mean Std. Min Max
Deviaton

Nilai Rata-rata Ulangan 20 3,1685 0,28113 2,75 3,70


Matematika
Binomial Test
    Category N Observed Test Prop. Exact Sig.
Prop. (2-tailed)
Nilai ulangan Group 1 < = 3,2 12 ,60 ,50 ,503
matematika Group 2 > 3,2 8 ,40    
Total   20 1,00    

 Dari jumlah responden sebanyak 20 peserta didik, peserta


didik yang memiliki nilai ulangan kurang dari atau sama
dengan 3,20 sebanyak 12 orang (60%) dan peserta didik yang
memiliki nilai ulangan lebih dari 3,20 sebanyak 8 orang
(40%).
Hasil Binomial Test

 Test Prop. merupakan nilai persentase yang


diharapkan/teoretis dan membagi data menjadi duabagian
yang sama besar yaitu sebesar 0,50 atau 50%.
 Selanjutnya melakukan uji hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya dengan ketentuan sebagai berikut :
 Apabila nilai Exact Sig. (2-tailed) > α (0,05), maka H 0
diterima dan Ha ditolak.
 Apabila nilai Exact Sig. (2-tailed) < α (0,05), maka H 0 ditolak
dan Ha diterima
Kesimpulan

Dari tabel diperoleh nilai Exact Sig. (2-tailed)


sebesar 0,503 > α (0,05), maka H0 diterima dan Ha
ditolak, sehingga dari hipotesis yang telah
dirumuskan dapat disimpulkan bahwa “Peluang
peserta didik untuk setuju dan tidak setuju terhadap
penerapan pembelajaran matematika menggunakan
metode berbasis digital adalah sama.”

Anda mungkin juga menyukai