ANALISIS UJI-T
Dosen Pengampu:
ES VI-O
MEI 2020
PEMBAHASAN
Uji-t (t-test) merupakan uji statistik yang sering kali ditemui dalam masalah-
masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistik parametrik. 1
Dalam uji t ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh, yaitu:
3) Menentukan apakah akan dilakukan uji satu sisi atau uji dua sisi
c. Menentukan statistik tabel dan statistik uji. Jika alat analisis adalah t
test, maka akan dicari t table dan t hitung
1
Syofian Siregar, Statistik Terapan untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 127
2
Singgih Santoso, Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal. 81
2
One samle t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu
variabel bebas.3 Tujuan dari teknik ini adalah ingin mengetahui apakah
sebuah nilai tertentu yang diberikan sebagai pembanding, berbeda secara
nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.4 Asumsi yang digunakan
pada pengujian ini adalah:
1) Data bertipe kuantitatif atau numeric, baik itu interval atau rasio.
2) Data berdistribusi normal.
3) Data sampel berjumlah sedikit (di bawah 30).
Contoh kasus
Seorang peneliti membuat dugaan yang menyatakan bahwa “nilai rata-rata hasil
belajar siswa yang aktif di OSIS adalah dama dengan 75”. Untuk membuktikan hal
tersebut, peneliti memilih secara random atau acak 12 orang siswa yang aktif di
OSIS. Adapun nilai rata-rata hasil belajar ke 12 orang siswa tersebut adalah sebagai
berikut.
Hipotesis penelitian
H0 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif di OSIS sama dengan nilai
75
3
Agus Tri Basuki, Analisis Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Danisa Media, 2015), hal. 32
4
Singgih Santoso, Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal. 84
3
Ha = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif si OSIS tidak sama dengan
nilai 75
Langkah-langkah penyelesaian:
4
4) Memindahkan data hasil belajar ke Test Variable (s) atau Variabel yang
akan diuji
Isi Test Value dengan 75, karena akan membandingkan dengan nilai 75
yang diduga oleh peneliti
5
Lalu klik Option
Dan untuk Missing Values atau perlakuan terhadap data yang hlang (jika
ada). Pilih Exclude cases analysis by analysis
OUTPUT
One-Sample Test
Test Value = 75
Lower Upper
Hipotesis penelitian
H0 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif di OSIS sama dengan nilai
75
5
Singgih Santoso, Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal. 84-85
6
Ha = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif si OSIS tidak sama dengan
nilai 75
Dasar pengambilan keputusan dalam uji one sample t-test dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu:
Keputusan: karena nilai Sig. (2-tiled) sebesar 0,011 < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga dapat diartikan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa
yang aktif di OSIS tidak sama dengan nilai 75.
Keputusan: karena nilai thitung sebesar 3,029 > ttabel sebesar 2,20099, maka
H0 ditolak. Sehingga dapat diartikan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
siswa yang aktif di OSIS tidak sama dengan nilai 75.
= (0,025 ; 11)
7
Maka ketemu nilai ttabel sebesar 2,20099
Thitung
3,029
ttabel
2,20099
Daerah
Daerah penolakan H0
penerimaan
H0
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Keputusan: karena letak thitung berada di daerah penolakan H0 atau t hitung >
ttabel maka H0 ditolak. Sehingga dapat diartikan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar siswa yang aktif di OSIS tidak sama dengan nilai 75.
1) Data bertipe kuantitatif atau numeric, baik itu interval atau rasio
2) Data berdistribusi normal
3) Data sampel berjumlah sedikit (di bawah 30)
Contoh kasus
6
Singgih Santoso, Statistik Parametrik, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010), hal. 94
8
Seorang peneliti akan meneliti mengenai perbedaan penjualan sepeda motor
merk A disebuah kabupaten sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM. Data
diambil dari 10 dealer. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
No Sebelum Sesudah
1 67 68
2 75 76
3 81 80
4 60 63
5 80 82
6 75 74
7 71 70
8 68 71
9 80 82
10 78 79
Hipotesis
H0 = rata-rata penjualan adalah sama
Ha = rata-rata penjualan adalah berbeda
Penyelesaian
1) Buka SPSS, klik Variabel View lalu mengisi table
9
3) Menu Analyze Compare Means Paired Sample T test
10
5) Kemudian tekan OK untuk proses data
OUTPUT
Lower Upper
Pair Sebelum Harga Naik - -1,00000 1,56347 ,49441 -2,11844 ,11844 -2,023 9 ,074
1 Sesudah Harga Naik
Hipotesis
H0 = rata-rata penjualan adalah sama
11
Ha = rata-rata penjualan adalah berbeda
Dasar pengambilan keputusan dalam uji paired sample t-test dapat dilakukan
dengan tiga cara, yaitu:
Keputusan: karena nilai Sig. (2-tiled) sebesar 0,074 > 0,05, maka H0
diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa rata-rata penjualan sebelum dan
sesudah kenaikan BBM adalah sama (tidak berbeda). Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa harga BBM tidak mempengaruhi jumlah
penjualan sepeda motor merk A di kabupaten tersebut.7
Keputusan: karena nilai thitung sebesar -2,023 < ttabel sebesar 2,26216, maka
H0 diterima. Sehingga dapat diartikan bahwa rata-rata penjualan sebelum
dan sesudah kenaikan BBM adalah sama (tidak berbeda). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa harga BBM tidak mempengaruhi jumlah
penjualan sepeda motor merk A di kabupaten tersebut.
= (0,025; 9)
7
Agus Tri Basuki, Analisis Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Danisa Media, 2015), hal. 37-39
12
Maka ketemu nilai ttabel sebesar 2,26216
Nilai ttabel
Daerah
penerimaan H0
Daerah Daerah
penolakan H0 penolahan H0
Nilai thitung
13
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Agus Tri. 2015. Analisis Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Danisa Media
Siregar, Syofian. 2017. Statistik Terapan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
14