Uji T-Test

Sampel Berhubungan
Intan Hayun Ningrum 23011440008
Pengertian uji beda (T-Test) Sampel
STATISTIKA
Berhubungan
Uji t-test sampel berhubungan disebut juga dengan uji paired
sampel t-test yang merupakan bagian dari proses
membandingkan suatu hipotesis (uji hipotesis komparatif).
Nama lain uji ini ialah Uji beda rata-rata (T-test) sampel
berhubungan, Uji Paired Sample T-Test, dan Uji rata-rata
dua pihak.
Uji ini termasuk dalam bagian statistik parametrik sehingga
data harus berdistribusi normal namun homogen tidaknya
data tidak memiliki pengaruh dalam uji ini.
STATISTIKA

Penggunaan uji beda (T-Test) Sampel Berhubungan

• untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang

berpasangan/berhubungan.
• untuk mengetahui efektivitas suatu perlakuan atau metode.
syarat uji paired sample t-test

• Data yang dimiliki subyek ialah data interval dan rasio.

• Data bersifat dependen (memiliki pasangan)

• Data berdistribusi normal

• terdapat dua kelompok penilaian yang berpasangan atau

saling berhubungan

STATISTIKA
 STATISTIKA

Langkah-langkah
uji paired sample t-test

• Menentukan Hipotesis

• Menentukan taraf signifikasi (a); biasanya yang

digunakan adalah 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

• Menentukan degree of freedom (Df)

• Melakukan perhitungan

• Menarik Kesimpulan
CONTOH SOAL

Mahasiswa Magister PLS UNY sedang melaksanakan

penelitian tentang “Efektivitas Pelatihan Motivasional
Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa S1 PLS UNY”.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang
dikenai perlakuan berupa pelatihan. Data yang dikumpulkan
yakni berupa hasil pretest dan postest. peneliti ingin
mengetahui ada tidaknya efektivitas pada perlakuan
tersebut.

(catatan : Data berdistribusi normal)

 Langkah Penyelesaian

• Menentukan Hipotesis
Hο: tidak ada perbedaan motivasi belajar antara sebelum dan setelah pelatihan Hο : (μ1- μ2) = 0 atau μ1 = μ2
H₁: ada perbedaan motivasi belajar antara sebelum dan sesudah pelatihan H₁ : (μ1- μ2) ≠ 0 atau μ1 ≠ μ2

2. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi (α) lebih kecil, maka penelitian semakin teliti.
Dalam penelitian biasa digunakan α = 0,05.
 Langkah Penyelesaian

3. Menentukan Degree Of
Freedom/Df

DF = N - 1
= 20 - 1
= 19

α = 0,05

T-Tabel = 2,093
 Langkah Penyelesaian

4. Melakukan perhitungan (manual)

Rumus yang digunakan :
 Langkah Penyelesaian

4. Melakukan perhitungan (SPSS)

• Input data dalam variabel dan data view SPSS.
• Pilih Analyze - Compare means - Paired Sample T-Test
• Pindahkan kedua kelompok data berpasangan ke kolom paired variables.
• Buka menu option. isilah nilai confidence interval percentage sesuai taraf signifikansi yang akan digunakan (95%) dan missing
valuesnya dipilih pada exclude cases analysis by analysis.
• Selanjutnya klik continue dan akan muncul hasilnya.

Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan tingkat signifikansi:
· jika probabilitas/tingkat signifikansi > 0,05 ; maka H0 ditolak
· jika probabilitas/tingkat signifikansi ≤ 0,05 ; maka H0 diterima

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dan t tabel:

·Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
·Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
 Hasil Penghitungan SPSS

Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua kelompok data. Untuk nilai rata-rata motivasi belajar sebelum diberikan
pelatihan motivation adalah sebesar 73,25. Sedangkan setelah diberikan pelatihan motivation adalah sebesar 79,50. Terlihat bahwa
pemberian pelatihan motivation meningkatkan nilai rata-rata motivasi belajar mahasiswa.
 Hasil Penghitungan SPSS

Terlihat bahwa t hitung adalah -2,370 dengan probabilitas/tingkat signifikansi 0,029 (p value > 0,05) maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai motivasi belajar mahasiswa S1 PLS UNY sebelum dan
sesudah diberikan pelatihan motivation maka strategi yang digunakan memang tepat untuk diterapkan dalam rangka meningkatkan
nilai motivasi belajar mahasiswa S1 PLS UNY.
TERIMA KASIH