OLEH: YEYEN A. FAKU YOHANA J.D. YUBILIANTI PENGERTIAN
Statistika Parametrik adalah metode
statistika yang menyangkut pendugaan parameter, pengujian hipotesis, pembentukan selang kepercayaan, dan hubungan antara dua sifat (peubah) atau lebih bagi parameter- parameter yang mempunyai sebaran (distribusi normal) tertentu yang diketahui. Prosedur penggunaan statistika parametrik harus mempertimbangkan: Penentuan Hipotesis Pemilihan uji statistika (alat analisis) Penentuan Taraf Nyata α dan ukuran cuplikan (n) Menentukan sebaran cuplikan (Sampling distribution) Penentukan daerah penolakan Ho Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan. KELEBIHAN
Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
Hasil analisis dapat diperoleh dengan pasti dan akurat apabila digunakan sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hudungan antara dua atau lebih variabel (peubah). Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks & rumit dalam sebuah model sederhana. KEKURANGAN Berdasarkan pada anggapan-anggapan (Asumsi) Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan. Data harus berdistribusi normal dengan skala pengukuran data yang harus digunakan adalah interval & rasio. Dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi/sampelnya sama. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (Sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30) PEMODELAN
Pemodelan statistika adalah upaya
memodelkan permasalahan ke dalam konsep statistika dengan prosedur: Ubah pernyataan ke dalam lambang statistika Pemilihan metode analisis yang tepat Aplikasi metode secara benar Uji apa saja yang termasuk dalam statistic parametric ? 1. Uji-t
Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi
dalam satu kelompok sampel (satu rerata) atau dua kelompok sampel (dua rerata). Contoh rumusan hipotesa: Ho = daya tahan lampu minimal 400 jam (≥ 400jam) Ha = daya tahan lampu lebih kecil dari 400 jam (< 400jam) 2. ANOVA
ANOVA adalah analisis yang digunakan untuk
menguji signifikansi perbedaan dua rerata atau lebih. Contoh kasus: Dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh suatu metode belajar baru disebuah sekolah. Sampel penelitian terdiri atas 15 orang yang diambil secara random. Penelitian dilakukan dengan melihat hasil belajar siswa sebelum digunakan metode baru, dan sesudah digunakan 1 bulan dan 2 bulan. Ho= tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan metode baru (metode baru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar) Ha= terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan metode baru (metode baru dapat meningkatkan hasil belajar) Ujilah dengan menggunakan tingkat kesalahan 5% 3. Regresi
Regresi digunakan untuk uji asosiatif, lebih
ditujukan untuk mengestimasi/memprediksikan variable bebas terhadap variable terikat. 4. Korelasi Korelasi digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Contoh kasus: Seorang mahasiswa mengadakan penelitian untuk mengetahui kontribusi motivasi belajar dengan prestasi pada siswa SMA. Sampel yang diambil sebanyak 12 siswa, dengan taraf signifikansi 5% Motivasi Belajar(X) = 450, 475, 450, 470, 475, 455, 475, 470, 485, 480, 475, 480 Prestasi(Y) = 80, 70, 75, 65, 70, 60, 80, 75, 85, 90, 70, 85 Pertanyaan: Berapa besar hubungan variable X denganY? Berapakah besar sumbangan (kontribusi) variable X dengan Y? Buktikan apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi siswa? Buat Hipotesa: Ha: terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi siswa SMA Ho: tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi siswa SMA 5. Analisis jalur
Analisis jalur digunakan untuk menguji
hubungan kausal (sebab akibat) yang didapatkan melalui kajian teori yang telah dirumuskan.Analisis jalur digunakan dalam rangka mempelajari saling ketergantungan antar variabel Thanks…
Pengaruh Kompetensi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Pegawai Bpkad Kabupaten Bondowoso)