Anda di halaman 1dari 8

Validitas Dan Realibitas Instrumen

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di kelas VIII E SMPN
2 Plered dengan jumlah data 35 siswa. Pengambilan kelas VIII E sebagai kelas uji
coba karena kelas tersebut homogen serta belum diberikan pembelajaran materi
statistika sama seperti sample yang peneliti akan gunakan dalam penelitian ini.
Berikut adalah hasil uji coba instrument dengan menggunakan software SPSS 25.

3.7.1 Validitas

Validitas pada penelitian ini menggunakan peritungan product moment,


dengan rumus sebagai berikut;

𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥 2 )}{𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦2 )}

Keterangan ;
x = skor butir soal
y = skor total
rxy = koefisien korelasi antara skor butir dan skor total
N = banyak siswa

Kriteria pengujian apabila nilai 𝑅𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrument tersebut
dinyatakan.valid, dan sebaliknya.apabila nilai 𝑅𝑥𝑦 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka instrument tersebut
dinyatakan tidak valid.

Untuk menunjukan instrumen memiliki validitas yang baik, peneliti


mengklasifikasikan untuk validitas. Berikut tabel interpretasi validitas menurut Anas
(2015, hal. 181) :

Tabel
Klasifikasi Interpretasi Validitas
Nilai 𝑟11 Interpretasi
Antara 0,80 - 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,60 – 0,80 Tinggi
Antara 0,40 – 0,60 Cukup
Antara 0,20 – 0,40 Rendah
Antara 0,00 – 0,20 Sangat rendah

Perhitungan koefisien pada penelitian ini menggunakan SPSS 25. Berikut


ini rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini
Tabel
Rekapitulasi Hsil Uji Validitas Instrumen Text
Skor
No Butir
Pearson Kapasitas Kriteria Keteranga
Soal
Correlation
UCN_1 0,347 Valid Rendah Dipakai
UCN_2 0,529 Valid Cukup Dipakai
UCN_3 0,399 Valid Rendah Dipakai
UCN_4 0,475 Valid Cukup Dipakai
UCN_5 0,583 Valid Cukup Dipakai
UCN_6 0,514 Valid Cukup Dipakai
UCN_7 0,421 Valid Cukup Dipakai
UCN_8 0,540 Valid Cukup Dipakai
UCN_9 0,567 Valid cukup Dipakai
UCN_10 0,533 Valid Cukup Dipakai
UCN_11 0,374 Valid Rendah Dipakai

Dari hasil uji validitas test diatas 11 butir soal dinyatakan valid yaitu
nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Dalam penelitian ini semua soal yang
dinyatakan valid akan digunakan dalam proses penelitian nanti.

Hasil uji validitas angket respon siswa yang menggunakan model


pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division dan angket respon
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dilihat dari kesepakatan ahli dan perhitungan nilai CVR maka intrumen angket
tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

3.6.1 Reabilitas

Kata reabilitas merupaakn serapan dari bahasa asing reliability yang


berasal dari kata rely dan ability. Rely artinya percaya dan reliabel artinya dapat
dipercaya. Reliabilitas adalah standar derajat untuk mengetahui konsistensi dari
suatu suatu instrumen (2013, hal. 55). Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil
evaluasi tersebut relative tetap (konsisten) jika digunakaan untuk subjek yang sama.
Istilah relative tetap dalam hal ini diartikan tidak sama persis, tetapi mengalami
perubahan yang tidak berarti atau dapat diabaikan.

Untuk menentukan koefisien reliabilitas pada penelitian ini akan


menggunakan rumus sebagai berikut ;
𝑛 ∑ 𝜎22
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑛−1 ∑ 𝜎12

Keterangan ;
r11 = realibilitas instrumen
n = banyaknya item soal
∑ 𝜎22 = jumlah varians skor tiap butir
∑ 𝜎12 = varians total
Untuk mencari varians butir saol, terlebih dahulu kita mencari varians tiap
instrumen kemudian dijumlahkan ;

(∑ 𝑥)2
𝜎22 = ∑ 𝑥 2 −
𝑁

Keterangan ;

∑ 𝑥 2 = Jumlah skor total kuadrat

(∑ 𝑥)2 = kuadrat dari jumlah skor

N = jumlah siswa

Rumus varians total :

(∑ 𝑦)2
𝜎12 = ∑ 𝑦 2 −
𝑁

Keterangan :

∑ 𝑦 2 = Jumlah skor total kuadrat

(∑ 𝑦)2 = kuadrat dari jumlah skor

N = jumlah siswa

Nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang didapat dikonstruksikan dengan harga r product moment


pada tabel dengan taraf singnifikan 5% jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tes yang
diuji cobakan reliabel.

Untuk menentukan reliabilitas soal pilihan ganda digunakan rumus :

𝑛 𝑠 2 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟𝑥𝑦 = | || |
𝑛−1 𝑠2

Dengan :

𝑠2 = varians total

(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2
𝑠2 = 𝑁
𝑁
Keterangan :

∑ 𝑥 2 = jumlah skor total kuadrat


2
(∑ 𝑥) = kuadrat dari jumlah skor

N = junmlah siswa

𝑟11 = reabilitas instrumen

N = banyak butir soal

p = proporsisi subjek yang menjawab benar

q = proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

∑ 𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian p dan q

s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r


product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
maka item tes yang dijui cobakan reliabel.

Tabel
Klasifikasi Interpretasi Reliabel
Nilai 𝑟11 Interpretasi
0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat renah
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Sedang
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

Adapun hasil reliabilitas instrument test pada pada penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel berikut :

tabel
Hasil Uji Realiabilitas Instrument Test
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,660 11

Berdasarkan hasil output dari uji reliabilitas intrument test kempampuan


komunikasi matematis siswa dengan menggunakan softare SPSS 25 didapat hasil
Cronbach`s Alpha 0,66 yang berarti instrument test yang digunakan reliabel dan
intrument test ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Hasil uji reliabilitas angket respon siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division dan angket respon
siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dilihat dari kesepakatan ahli dan perhitungan nilai CVR maka intrumen angket
tersebut dinyatakan valid dan reliabel.

3.7.2 Tingkat Kesukaran

Soal-yang baik-adalah soal-yang tidak-terlalu mudah-dipecahkan juga


tidak-terlalu-sukar. Soal yang terlalu mudah tidak memotivasi untuk memperkerras
usahanya dalam menyelesaikan soal tersebut, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan mnyebabkan siswa menjadi putus asa dan kehilangan motivasi untuk terus
mencoba karena diluar dari kemampuannya. Menurut Arikunto (2018, hal. 207)
besarnya indeks kesukaran antara 0,00 – 1,00 indeks ini menunjukkan taraf
kesukaran soal.

Adapun perhitungan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

𝐵
𝑃=
𝐽

Dengan :

P : Indeks Kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

J : jumlah seluruh siswa

Indeks kesukaran diklasifikasikan dalam tabel berikut :

Tabel
Klasifikasi Tingkat Kesukaran
P-P Klasifikasi
0,00 – 0,29 Soal sukar
0,30 – 0,69 Soal sedang
0,70 – 1,00 Soal mudah

Dari hasil uji statistik menggunakan software SPSS 25 , tingkat kesukaran


instrumen test siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel
Rekapitulasi Hasil Uji Tingkat Kesukaran Intrument Test
No Item Tingkat Kesukaran Interpretasi
UCN_1 0,90 Mudah
UCN_2 0,82 Mudah
UCN_3 0,80 Sedang
UCN_4 0,79 Sedang
UCN_5 0,71 Sedang
UCN_6 0,80 Sedang
UCN_7 0,71 Sedang
UCN_8 0,76 Mudah
UCN_9 0,87 Mudah
UCN_10 0,51 Sukar
UCN_11 0,81 Mudah

Hasil dari perhitungan tingkat kesukaran instrumentest kemampuan


komunikasi matematis siswa

3.7.3 Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2018, hal. 212) daya pembeda adalah sifat suatu
pertanyaan untuk membandingkan dan membedakan antara siswa yang meiliki
kemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang
menyajikan data pembede disebut indeks deskiminan (D). Angka indeks
deskriminan item adalah angka yang menunjukan besar dan kecilnya daya pembeda
yang dimiliki kelompok siswa yang berkemampuan rendah. Adapun cara
memutuskan dua kelompok atas dan kelompok bawah ialah dengan menggunakan
rumus statistik median (nilai tengah). Pembagian ini dikarenakan jumlah responden
kurang dari 100.

Seperti-halnya indeks .kesukaran, indeks .deskriminasi (daya pembeda)


ini berkissar antara 0,00 sampai 1,00. .Hanya bedanya indeks kesukaran tidak
mengenal tanda negatif (-), tetapi indeks deskriminasi ada tanda negatif. Untuk
mengukur daya pembeda dihitung dengan menggunakan-rumus-sebagai-berikut:

𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵

Keterangan :

𝐽 = Jumlah.responden
𝐽𝐴 = Banyaknya.responden dalam kelompok.atas
𝐽𝐵 = Banyaknya.responden dalam kelompok bawah
𝐵𝐴 = Banyaknya responden kelombok atas yang menjawab dengan tepat
𝐵𝐵 = Banyaknya responden kelompok bawah yang menjawab dengan tepat
𝐵𝐴
𝑃𝐴 = = Proporsi benar kelompok atas
𝐽𝐴
𝐵𝐵
𝑃𝐵 = = Proporsi benar kelompok bawah
𝐽𝐵

Dengan.klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :

Tabel
Klasifikasi Daya Beda
Interval Kriteria
𝐷≤0,00 Sangat Buruk
0,00<𝐷≤0,20 Buruk
0,20<𝐷≤0,40 Cukup
0,40<𝐷≤0,70 Baik
0,70<𝐷≤1,00 Sangat Baik

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil uji daya beda dari hasil uji
statistik dengan menggunakan software SPSS 25 :

Tabel
Rekapitulasi Daya Beda Hasil Uji Coba Instrument Test
Nomor Soal Nilai Daya Beda Kriteria
1 Cukup 0,215
2 Cukup 0,385
3 Buruk 0,183
4 Cukup 0,300
5 Baik 0,428
6 Cukup 0,307
7 Cukup 0,267
8 Cukup 0,367
9 Baik 0,424
10 Baik 0,415
11 Buruk 0,197

Berdasarkan tabel diatas, daya pembeda pada uji coba tes kemampuan
komunikasi matematis siswa, menunjukan nomor 1, 2, 4, 6, 7, dan 8 berada pada
kategori cukup, nomor 5, 9, dan 10 berada pada kategori baik, adapun nomor 3 dan
11 berada pada kategori buruk.

Data uji statistik yang diperoleh dari hasil uji validitas, uji realibilitas, uji
tingkat kesukaran, dan uji daya beda yang telah dilakukan maka berikut ini
merupakan tabel rekapitulasi hasil uji coba instrument test pada penelitian ini
dengan jumlah 35 siswa kelas VIII E SMPN 2 Plered Kota Cirebon.
Tabel
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrument Test
Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nomor Soal
Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria
1 0,347 Valid 0,90 Mudah 0,215 Cukup Dipakai
2 0,529 Valid 0,82 Mudah 0,385 Cukup Dipakai
3 0,399 Valid 0,80 Sedang 0,183 Buruk Tidak Dipakai
4 0,475 Valid 0,79 Sedang 0,300 Cukup Dipakai
5 0,583 Valid 0,71 Sedang 0,428 Baik Dipakai
6 0,514 Valid 0,80 Sedang 0,307 Cukup Dipakai
7 0,421 Valid 0,71 Sedang 0,267 Cukup Dipakai
8 0,540 Valid 0,76 Mudah 0,367 Cukup Dipakai
9 0,567 Valid 0,87 Mudah 0,424 Baik Dipakai
10 0,533 Valid 0,51 Sukar 0,415 Baik Dipakai
11 0,374 Valid 0,81 Mudah 0,197 Buruk Tidak Dipakai

Anda mungkin juga menyukai