Anda di halaman 1dari 25

LITERASI ASESMEN

DAN ANALISIS POKOK UJI


Analisis pokok uji adalah suatu prosedur yang
sistematis, untuk menyelidiki informasi-informasi
khusus terhadap alat evaluasi yang disusun.
1. Upaya memperbaiki atau meningkatkan
kualitas pokok uji tes.
2. Mengidentifikasi soal yang baik, kurang
baik dan jelek.
3. Mendiagnostik kemampuan siswa.
4. Mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran.
Validitas
Penyusunan
Instrumen

Reliabiltas

Analisis
Pokok Uji

Tingkat
kesulitan
Pola
jawaban
Daya beda
Macam-macam
validitas

Validitas Logis Validitas Empiris

Validitas Validitas Validitas Validitas


Empiris Kontruksi Empiris Isi

Arikunto, 2008
N  XY −  X  Y
rXY =
N  X 2 2

− ( X ) N  Y − ( Y )
2 2

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi tiap item
N = banyaknya subjek uji coba
ΣX = jumlah skor item
ΣY = jumlah skor total
Σ X2 = jumlah kuadrat skor item
Σ Y2 = jumlah kuadrat skor total
Σ XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
γpbi =

γpbi = koefisien korelas biseral


Mp = rerata skor yg menjawab betul per item
Mt = rerata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
(p =banyaknya siswa yang benar)
jumlah seluruh siswa
q = (q = 1-p)
Dua cara penafsiran nilai koefisien korelasi:
1. Mengacu pada standar koefesien korelasi
0,00 < rxy < 0,20 = sangat rendah
0,20 < rxy < 0,40 = rendah
0,40 < rxy <0,60 = cukup
0,60 < rxy <0,80 = tinggi
0,80 < rxy <1,00 = sangat tinggi

2. Hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel product


moment dengan =5%.
γpbi =

Keterangan:
γpbi = koefisien korelas biseral
Mp = rerata skor item betul yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = Standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
(p = banyaknya siswa yang benar)
jumlah seluruh siswa
q = proporsi siswa yang menjawab salah, (q = 1-p)
1. Metode bentuk pararel (equivalent)
2 tes atau lebih diujikan kepada siswa
2. Metode tes ulang (test-retest method)
1 tes diujikan 2 dua kali atau lebih
kepada siswa
3. Metode belah menggunakan rumus
pelaksanaan hanya 1 kali
 n   S 2 −  pq 
r11 =    
 n − 1  S2 

 n   S −  pq 
2

r11 =   
 n − 1  S2 

KR-20 dan KR 21 oleh Kuder dan Richardson.


Keterangan:
r11 = reabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q =1 – p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
S = standar deviasi dari tes
M = rata-rata
Interval tingkat reliabilitas
a. Indeks reliabilitas
0,00 < r11 < 0,20 = sangat rendah
0,20 < r11 < 0,40 = rendah
0,40 < r11 <0,60 = cukup
0,60 < r11 <0,80 = tinggi
0,80 < r11 <1,00 = sangat tinggi
b. Nilai r11 dikorelasikan dengan rtabel, jikar11 > rtabel
maka data reliabel
 n   S 2 −  pq 
r11 =    
 n − 1  S2 

 n   S −  pq 
2

r11 =    
 n − 1  S 2

➢ Teknik awal dg membelah butir soal, 1) membelah item-


item genap dan ganjil, 2) membelah item nomor awal dan
akhir,.
➢ nilai rxy = r
dimana

Keterangan:
V1 = varians belahan pertama (varians skor butirganjil)
V2 = varians belahan kedua (varians skor butir genap)
Vt = varians total
Keterangan:
Vd = varians different
d = skor belahan awal dikurangi skor belahan akhir
1. Menentukan gradien penilaian tiap item soal, misalnya
soal 1 penskoran 0-5, soal 2 penskoran 0-10 dst

2. Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan


rumus Alpha;

r11

Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
= jumlah varians skor setiap item soal
= varians total
B
P=
JS

Keterangan:
P = indek kesulitan
B = banyaknya siswa yang menjawab benar.
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.

Klasifikasi tingkat kesulitan:


0,0 < P < 0,3 = sulit
0,3 < P < 0,7 = sedang
0,7 < P < 1,0 = mudah

Butir soal yang baik, jika mempunyai indek


kesulitan 0,4-0,7 (Arikunto, 2008)
keseimbangan tingat kesukaran kategori
mengacu pada kurva normal yakni 30%
mudah , 50% sedang dan 20% sukar
D = BA – BB = PA - PB
JA JB

Keterangan:
DP = daya pembeda
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda (DP):


0,0 < DP< 0,2 = jelek
0,2 < DP< 0,4 = cukup
0,4 < DP< 0,7 = baik
0,7 < DP< 1,0 = baik sekali

Butir soal yang baik, jika mempunyai indek


diskriminasi 0,4-0,7 (Arikunto, 2008)
1. Bila daya pembeda yang jelek, diduga akibat
adanya pengecoh (distraktor) yang tidak
berfungsi.
2. Pengecoh berfungsi baik, apabila pengecoh
itu menarik perhatian siswa.
1. Ada yang memilih, khususnya dari kelompok bawah
kelompok bawah
2. Dipilih lebih banyak oleh kelompok rendah.
3. Jumlah pemilih kelompok tinggi pada pengecoh ≠
kelompok rendah yang memilih kunci jawaban
4. Paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes.

(Sriyati, 2012)
Pilihan jawaban A B C D* Jumlah

Kelompok atas 5 6 3 16 30

Kelompok bawah 8 11 8 3 30

Jumlah 13 17 11 19 60

Jumlah siswa 60, kunci jawaban ada di pilihan D.


1). Tingkat kesulitan
P = 16 = 0,3 Tingkat keulitan soal tergolong tipe sukar
60
2). Daya pembeda
DP = PA-PB = 0,53-0,1 = 0,43 Daya pembeda soal tergolong baik

3). Pola jawaban soal baik.

Anda mungkin juga menyukai