Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

pendekatan Quasy Eksperiment, karena dilakukan pada kelas yang sudah

terbentuk. Pada Quasy Eksperiment, desainnya mempunyai kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014:77). Dalam

penelitian ini metode eksperimen semu (quasi experiment) dianggap cocok.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan melalui platform

google classroom secara daring, sedangkan kelas kontrol dilaksanakan secara

tatap muka yang biasa dilaksanakan di sekolah (kelompok kontrol).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa

melalui tes dari kelompok yang melaksanakan pembelajaran melalui google

classroom (kelompok eksperimen) dengan kelompok yang belajar secara tatap

muka (kelompok kontrol).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Zen (2012: 30), “populasi dalam penelitian adalah keseluruhan

objek yang akan diteliti, diamati, diwawancarai, dan sebagainya dimana si

peneliti akan menarik kesimpulan tentang objek itu. Objek disini mungkin
saja orang, benda maupun peristiwa atau kejadian”.Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan ciri

khas tertentu yang diputuskan oleh peneliti guna dipelajari dan lantas ditarik

kesimpulannya (Sugiyono 2014:80).

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 2 Sungai Tarab yang

terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:118) sampel adalah jumlah dan karateristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan atau purposive

sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subjek tidak didasarkan atas

start, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini sampel yang dipilih yaitu kelas X IPA 1 dan X IPA

2 dengan jumlah siswa kelas X IPA 1 sebanyak 20 orang dan X IPA 2

sebanyak 20 orang.

C. Desain Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis menerapkan dua perlakuan yang

berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui hasil

belajar. Adapun perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu

menggunakan platform Google Classrom dan kelas kontrol melalui pembelajaran

tatap muka yang biasa dilakukan.


Pada dasarnya penelitian ini menggunakan dua kelompok, namun pemilihan

itu bukan secara acak. Di samping itu perlakuan hanya diberikan pada salah satu

kelompok. Kedua kelompok di ambil dari populasi yang sama. Desain rancangan

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 1. Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Hasil Tes


Eksperimen X T
Kontrol 0 T
Keterangan :

X : Perlakuan (google classromm) pada kelompok eksperimen

0 : Perlakuan (belajar tatap muka) pada kelas kontrol

t : Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari reponden melalui tes akhir yang diberikan secara

tertulis kepada siswa melalui belajar tatap muka (kontrol) dan juga melalui

platform google classroom pada proses pembelajaran (eksperimen) pada

mata pelajaran Biologi kelas X SMAN 2 Sungai Tarab.

2. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2014:172), “Sumber data pada penelitian ini

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.” Sumber data dalam penelitian
ini adalah siswa yang kelasnya dipilih sebagai sampel yaitu siswa kelas X

IPA 1 dan X IPA 2 SMAN 2 Sungai Tarab.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes yang

berfungsi untuk melihat hasil belajar menggunakan Google Classroom pada

kelas eksperimen dan belajar secara tatap muka pada kelas kontrol. Bentuk

tes yang digunakan adalah tes objektif sebanyak 20 butir soal dalam bentuk

pilihan ganda.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka dilakukan tes hasil

belajar kepada kedua kelas sampel yang dilakukan diakhir penelitian. Tes ini

dilakukan untuk mendapatkan validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan

daya pembeda soal.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu alat ukur yang mengukur objek yang

seharusnya diukur dengan kritria tertentu. Validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas empiris atau pengalaman. Selaras

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2008:68) menyatakan bahwa

“sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai

dengan pengalaman”. Untuk mengetahui validitas intrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes korelasi

Product Moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:


N .∑ XY −∑ X . ∑ Y
r xy =
√ {N ∑ X 2−¿ ¿ ¿

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah siswa yang akan dihitung

X = Nilai dari tes buatan mahasiswa

Y = Nilai dari guru

Dengan Kriteria:

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200= sangat rendah

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah hasil yang diperoleh dari tes yang diberikan tetap

(konsisten) meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas

tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus Kuder Richardson-20

(KR-20) yang di kemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2008:100) :

[ ]
2
k S −∑ pq
r 11 = 2
k−1 S

Keterangan :

r11 = Nilai Reabilitas


K = Jumlah item

p = Proporsi jawaban item yang benar

q = Proporsi jawaban item yang salah

s2 = Standar Deviasi

∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q

Untuk menentukan standar deviasi menggunakan rumus :

2 2
S =∑ x −¿¿ ¿

Keterangan :

S2 = Standar Deviasi

∑x2 = Jumlah kuadrat X total

∑x = Jumlah X total

n = Jumlah responden

Dengan kriteria :

0,80 ≤ r11 < 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

0,60 ≤ r11 < 0,79 = Reliabilitas tinggi

0,40 ≤ r11 < 0,59 = Reliabilitas sedang

0,20 ≤ r11 < 0,39 = Reliabilitas rendah

0,00 ≤ r11 < 0,19 = Reliabilitas sangat rendah

c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Untuk perhitungan

daya pembeda (DP) digunakan rumus :

BA BB
D= + =PA−PB
JA JB

Keterangan :

D = Daya Pembeda

BA = Betul kelompok atas

BB = Betul kelompok bawah

JA = Jumlah siswa kelompok atas

JB = Jumlah siswa kelompok bawah

Dengan kriteria :

0,00 – 0,19 = Soal jelek

0,20 – 0,39 = Soal cukup

0,40 – 0,69 = Soal baik

0,70 – 1,00 = Soal sangat baik

d. Indeks Kesukaran

Perhitungan tingkat soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran

seimbang maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Tingkat


kesukaran soal (indeks kesukaran) pada masing-masing butir soal

dihitung dengan menggunakan rumus yang dinyatakan oleh Arikunto

(2015: 223) sebagai berikut :

B
P=
JS

Keterangan :

P = Indeks Kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh peserta tes

Dengan kriteria sebagai berikut :

0,00 – 0,30 = Soal sukar

0,31 – 0,70 = Soal sedang

0, 71 – 1,00 = Soal mudah

2. Alat Pengumpulan Data

Arikunto (2008:101) menyatakan bahwa alat pengumpul data atau

instrument pengumpulan data yaitu “Alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

Alat pengumpul data merupakan salah satu komponen yang mendukung

penelitian. Alat pengumpul data sudah tentu didasarkan kepada teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa


lembaran soal tes. Alat pengumpul data menggunakan lembaran soal

berbentuk objektif yang diberikan kepada siswa yang belajar menggunakan

google classroom terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi

kelas X SMAN 2 Sungai Tarab.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen (menggunakan google classroom) dengan kelas kontrol (secara tatap

muka) pada mata pelajaran Biologi kelas X. Sebelum menentukan hasil hipotesis,

hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu melakukan uji normalitas dan uji

homogenitas dari kelas sampel.

Sebelum data diolah dengan t-test, maka data tersebut harus memenuhi

beberapa persyaratan, yaitu data harus berasal dari kelompok yang homogen dan

berdistribusi normal. Untuk melakukan t-test terhadap hasil belajar siswa,

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Syafril (2010:211) “uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah data yang akan diolah berasal dari data yang berdistribusi normal. Uji

normalitas dilakukan sebelum mengolah data dengan teknik korelasi Product

Moment, Regresi, t-test, Anava dan sebagainya. Teknik yang sering

digunakan untuk uji normalitas data ini adalah uji Lilliefors”.

Langkah-langkah pengujian Liliefors (Syafril, 2010:212) sebagai berikut:

a. Urutkan data dari yang paling kecil sampai yang paling besar.
b. Hitung Zi untuk setiap data dengan menggunakan rumus:

X−X
Zi =
S

c. Hitung F(Zi) untuk setiap data yang sudah dibakukan tersebut (Zi)

dengan mempedomani nilai Z.

d. Hitung S (Zi) setiap data dengan cara membagi nomor urut data dengan

jumlah data.

e. Hitung selisih F (Zi) dengan S (Zi) untuk setiap data.

f. Ambil angka yang paling besar dari selisih F (Zi) dengan S (Zi) dan

bandingkan dengan nilai tabel sesuai dengan jumlah data. Kalau F (Zi) –

S (Zi) lebih kecil dai nilai tabel, berarti berdistribusi normal. Sebaliknya

jika F (Zi) – S (Zi) lebih kecil dari table berarti data bedistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variasi dari populasi dan

melihat apakah data berasal dari kelompok yang homogen. Menurut Syafril

(2010: 206) “salah satu teknik yang sering digunakan untuk menguji

homogenitas varians populasi adalah dengan menggunakan uji Barlett”.

Langkah-langkah perhitungan uji Barlett menurut Syafril (2010: 207)

adalah sebagai berikut:

a. Hitung (dk) Log S2 seperti pada tabel dibawah ini:


Sampel Dk 1 Log S2 (dk)Log S2
S2
ke i
Dk
2
1 n1-1 1/(n1-1) 2 Log S (n1-1)Log S 2
S 1 1
2 n2 -1 1/(n2 -1) 1 2
K nk -1 1/(nk -1) Log S (n2-1)Log S 2
2 2 2
S 2
2 Log S (nk-1)Log S 2
K k
2
S
k
1
Jumlah ∑(ni-1) ∑( ) - - ∑(n1-1)Log S 2
ni  1 1

b. Hitung varians gabungan dari sampel dengan cara sebagai berikut:

2
2 (∑ ( ni−1 ) Si )
S=
∑( ni−1)

c. Hitung Log dari S2 atau Log dari varians gabungan.

d. Hitung satuan B dengan rumus:

B = (Log S2) ∑(ni-1)

e. Untuk uji Barlett digunakan statistik Chi kuadrat dengan rumus:

χ2 = (L n 10) [{ B - ∑(ni-1) Log Si2 }

L n 10 = 2,3026 logaritma asli dari bilangan 10

f. Bandingkan hasil perhitungan χ2 dengan table

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas langkah

selanjutnya ditetapkan statistik uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan karena

bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran

menggunakan google classroom terhadap hasil belajar siswa pada mata


pelajaran Biologi kelas X di SMAN 2 Sungai Tarab. Untuk menguji hipotesis

tersebut, dapat dilakukan dengan uji perbedaan (t-test) dengan rumus dalam

Syafril (2010: 176) sebagai berikut:

X−X 2
t=


2 2
S D X1 S D X2

N 1−1 N 2−1

Keterangan:

T = Perbedaan antar 2 kelompok

X = Nilai rata-rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

SD2X1 = Varians kelompok 1 (eksperimen)

SD2X2 = Varians kelompok 2 (Kontrol)

N1 – 1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen

N2 – 1 = Jumlah kelompok kontrol

Harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel yang terdapat dalam table

distribusi t. apabila thitung > ttabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara kedua kelompok. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Syafril

(2010: 163) yaitu :

“Apabila thitung sama atau lebih besar dari t tabel maka untuk α 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan untuk nilai hasil belajar tersebut.
Apabila thitung lebih kecil dari ttabel, berarti tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada nilai hasil belajar tersebut.”

G. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun Prosedur yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan tempat dan jadwal penelitian serta mempersiapkan surat

penelitian.

b. Menetapkan sampel penelitian yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol.

c. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang disusun berdasarkan

program tahunan dan program semester seperti Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol.

d. Mengkondisikan keadaan lingkungan kelas seperti pengaturan tempat

duduk, kebersihan kelas dan menyiapkan media yang terkait dengan

materi.

e. Mempersiapkan instrumen penelitian seperti soal-soal tes.

f. Guru memberikan tes akhir kepada siswa.


2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dilakukan proses pembelajaran yang berbeda

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas Eksprimen Kelas Kontrol


A. Pendahuluan A. Pendahuluan
1. Salam/Doa
1. Melalui Whatsapp guru 2. Guru memeriksa kehadiran
menyapa siswa dan siswa dengan mengabsen
memastikan semua sudah siswa satu persatu.
menerima share materi 3. Guru memberikan apersepsi
pembelajaran dalam format dan motivasi agar siswa
Powerpoint / Word / Vidio di lebih aktif.
Google Clasroom. 4. Guru memeriksa kesiapan
2. Peserta didik berdoa, dan dan kerapian kelas sebelum
saling berkabar kesehatan, memulai proses
tetap patuhi social / physical pembelajaran.
distancing. 5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus
3. Peserta didik mencermati dicapai oleh siswa.
tujuan pembelajaran dan
skenario kegiatan.
Memotivasi dengan
memberikan pembelajaran
pada grup whatsapp terkait
materi.
B. Kegiatan Inti B. Kegiatan Inti
Kelas kontrol menggunakan
1. Berdasarkan video yang telah
model pembelajaran
disaksikan, powerpoint yang
konvensional berbantuan video
telah dicermati, serta sumber
lainnya, peserta didik dapat dengan langkah-langkah:
bertanya kepada guru melalui 1. Guru menjelaskan garis
kolom komentar diaplikasi besar materi pelajaran.
Google Classroom. 2. Guru menjelaskan materi
pelajaran didepan kelas.
2. Peserta didik mengerjakan 3. Guru meminta siswa
penilaian harian yang mengemukakan pertanyaan
terintegrasi dalam platform / seputar materi yang
aplikasi Google Classroom. diajarkan.
4. Guru meminta siswa lain
untuk memikirkan jawaban.
5. Guru menunjuk salah
seorang siswa untuk
menjawab pertanyaan
tersebut.
6. Guru meminta siswa lain
nya untuk
menambahkan jawaban.
7. Guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan
jawaban.
C. Penutup C. Penutup
Guru menugasi peserta didik Setelah semua materi selesai
untuk mengerjakan soal yang dibahas guru mengadakan
diberikan pada Google evaluasi.
Classroom.

Anda mungkin juga menyukai